Antibiotik
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Terminologi antibiotik didefinisikan sebagai suatu senyawa organik
hasil metabolisme dari mikroorganisme yang memiliki kemampuan untuk menghambat
pertumbuhan dan bahkan mematikan mikroorganisme lain akibat aktivitas sejumlah
kecil senyawa antibiotik tersebut. Antibiotik memiliki kegunaan
yang sangat luas dibidang farmasi dan pertanian dan dibedakan atas
antibiotik yang bersifat anti bakteri atau anti mikroba, anti jamur dan anti
tumor. Penisilin, tetrasiklin, eritromisin dan streptomisin merupakan
contoh-contoh antibiotik yang bersifat anti bakteri.
Penisilin merupakan salah satu antibiotik yang paling efektif selama
empat dekade ini. Peningkatan kebutuhan medis akan penisilin telah
membuka peluang bagi pengembangan industri pembuatan penisilin secara
komersial yang menuntut peningkatan kualitas dan kuantitas dari penisilin
yang dihasilkan. Perbaikan kualitas dan kuantitas penisilin dapat
tercapai apabila parameter-parameter metabolik dari proses fermentasi adalah
optimum.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa itu antibiotik?
2.
Bagaimana pengertian penisilin?
3.
Bagaimana turunan penisilin?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian antibiotik
Antibiotika
ialah zat yang dihasilkan oleh mikroba terutama fungi, yang dapat menghambat
pertumbuhan atau membasmi jenis mikroba lain.
Antibiotika
( latin: anti = lawan, bios = hidup ) adalah xzat-zat kimia yang dihasilkan
miro organisme hidup tertuam fungi dan bakteri ranah. Yang memiliki kahsiat
mematikan atau mengahambat pertumbuahn banyak bakteri dan beberapa virus besar,
sedangkan toksisitasnya bagi manusia relative kecil.
Pembuatan
antibiotika lazimnya dilakukan dengan jalan mikrobiologi dimana mikro organisme
dibiak dalam tangki-tangki besar dengan zat-zat gizi khusus. Kedalam cairan
pembiakan disalurkan oksigen atau udara steril guna mempercepat pertumbuhan
jamur sehingga produksi antibiotiknya dipertinggi setelah diisolasi dari cairan
kultur, antibiotika dimurnikan dan ditetapkan aktifitasnya beberapa antibiotika
tidak dibuat lagi dengan jalan biosintesis ini, melakukan secara kimiawi,
antara lain kloramfenikol
Aktivitas
Umumnya dinyatakan dalam suatu berat (mg),kecuali zat yang belum sempurna
pemurniannya dan terdiri dari campuran beberapa zat misalnya polimiksin B
basitrasin, atau karena belum diketahui struktur kimianya, seperti, nistatin.
B. Pengertian Antibiotik Penisilin
Penisilin merupakan salah satu jenis antibiotik yang dihasilkan oleh Penicillium Penisilin
merupakan kelompok antibiotik yang ditandai oleh adanya cicin β-laktam dan
diproduksi oleh berbagai jenis jamur (eukariot) yaitu dari jenis Penicillium,
Aspergillus, serta oleh beberapa prokariot tertentu. Sifat unik pada
masing-masingpenisilin ditentukan oleh adanya rantai samping yang berbeda-beda.
Secara kimia penisilin digolongkan ke dalam antibiotik β-laktam.
Omura (1995) dalam Demain (1996) menyatakan bahwa kira-kira 10.000
metabolitsekunder telah ditemukan struktur kimianya yang tersusun oleh
cincin β-laktam, peptide siklik yang terdiri dari asam amino dan
senyawa nonprotein, gula dan nukleosida, ikatan tidak jenuh dari poliasetilen
dan polien, serta cincin makrolida besar. Struktur kimia penisilin dapat
dilihat pada Penisilin diproduksi oleh beberapa jenis jamur antara lain
jamur Penicillium notatum, Penicillium chrysogenum, dan lain-lain,
serta beberapa jenis Streptomyces Penicillium chrysogenum adalah
salah satu mikroorganisme yang penting dalam bidang industri terutama dalam
menghasilkan penisilin yang merupakan salah satu antibiotic komersil yang utama
Penisilin aktif melawan pertumbuhan banyak spesies bakteri, terutama bakteri
yang bersifat Gram positif dan bakteri Gram negatif.
Menurut Atlas (1988), penisilin yang efektif terhadap bakteri Gram positif
maupun bakteri Gram negative mempunyai spektrum luas atau broad
spectrum. Menurut Waluyo (2004), sifat-sifat yang dimiliki penisilin
sebagai berikut:
1.
Menghambat atau membunuh
patogen tanpa merusak inang (host),
2.
Bersifat bakterisida dan bukan
bakteriostatik,
3.
Tidak menyebabkan resistensi
pada kuman,
4.
Berspektrum luas, yaitu dapat menghambat
pertumbuhan bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif,
5.
Tidak bersifat alergenik atau
menimbulkan efek samping bila dipergunakan dalam jangka waktu lama,
6.
Tetap aktif dalam plasma,
cairan badan atau eksudat,
7.
Larut dalam air serta stabil.
C.
Turunan Antibiotik (Golongan penisilin)
1.
Penisilin G
Penisilin G
diekstraksi dari biakan Penisillinum chrysogenum dan
merupakan penisilin alami. Penisilin G diperdagangkan dalam bentuk hablur murni
yang bersifat asam. Penisilin G dalam larutan tidak stabil pada PH 5 atau
kurang dan pada PH 8 atau lebih. Larutan penisilin bila dibiarkan bebrapa hari
lamanya akan terurai meskipun disimpan dalam tempat dingin. Penisiln G dapat
membentuk garam dengan logam alkali dan alkali tanah yang larut dalam air,
sedangkan garam dengan logam berat tidak mudah larut.
2.
Fenoksimetilpenisilin (Penicilin V)
Penisilin V merupakan turunan
fenoksimetil dari penisilin G. PENISILIN v sedikit larut dalam air, mudah larut
dalam alcohol dan aseton
3.
Amoksisilin`
Amoksisilin diperoleh dengan cara
mengasilasi asam 6 – aminopenisilinat dengan D-(-)-2-(p-hidroksifenil) glisin.
Amoksisilin berupa bubuk, hablur putih, berasa pahit, tidak stabil pada
kelembaban tinggi dan suhu diatas 37o C.
Kelarutannya dalam air 1g/370 ml, dalam alcohol 1g/2000 ml.
4.
Ampisilin
Asam 6 – aminopenisilinat dialisasi
dengan D-(-)- glisin menghasilkan ampisilin. Ampisilin berupa bubuk, hablur
putih, tak berbau. Garam trihidratnya stabil pada suhu kamar. Dalam air
kelarutannya 1 g/ml, dalam etanol absolute 1g/250ml dan praktis tak larut dalam
eter dan kloroform.
5.
Bekampisilin
Bekampisilin turunan dari ampisilin
dimana gugusan 3-karboksil tersubstitusi oleh gugus etil membentuk ester. Garam
HCL nya berbentuk hablur putih yang larut dalam air.
6.
Siklasilin
Siklasilin berupa bubuk, hablur
putih, kelarutannya dalam air 1 g dalam 25 ml pada suhu 38o C.
7.
Hetasilin
Asam 6-aminopenesilinat diasilasi
dengan D-(-) fenilglisilklorida lalu dikondensasikan dengan aseton menghasilkan
(hetasilin). Hetasilin berupa bubuk hablur putih, praktis tidak larut (dalam
air).
8.
Dikloksasilin
Dikloksasilin adalah hasil asilasi
asam 6-aminopenisilinat dengan 3-(2,6-diklorofenil)-5-metil-4
isoksazolkarbonat, hasilnya dihablurkan kembali dan dibuatkan garam natriumnya.
Dikloksasilin berbentuk hablur bubuk putih, berbau agak khas, melebur antara
222o dan 225o dengan
penguraian: pKa = 2,67; larut baik dalam air, larut dalam etanol; tahan
terhadap asam.
9.
Metisilin
Metisilin diperoleh sebagai hasil
kondensasi asam 6 – aminopenisilinat dengan 2,6-dimetoksibenzoilklorida dan
kemudian diendapkan dengan natriumasetat untuk memperoleh garam Na. Metisilin
berupa bubuk hablur halus berwarna putih tak berbau, yang larut baik dalam air,
sedikit larut dalam kloroform dan tak larut dalam eter.
10. Nafsilin
Asam 6 – aminopenisilinat yang
diasilasi dengan 2 – etoksi-1-naf-toilklorida dalam pelarut organik bebas air,
mengandung trietilamin menghasilkan nafsilin. Nafsilin berupa bubuk berwarna
putih kekuning-kuningan, berbau agak khas, larut dalam air, kloroform dan
etanol. Oleh asam sebagian diuraikan. Nafsilin tahan penisilinase.
11. Kloksasilin
Asam 6 – aminopenisilinat diasilasi
dengan 3 (O-klorofenil)-5-metil-4 isoksazolkarboksilat. Hasinya dimurnikan
dengan cara penghabluran kembali, kemudian kloksasilin dibuatkan garam natriumnya.
Kloksasilin berupa bubuk hablur putih; stabil terhadap cahaya; sedikit
higroskopis; terurai antara 170o dan 173o ; PH larutan 1% terletak antara 4,5 dan 7,5.
Kloksasilin larut baik dalam air, etanol dan sedikit larut dalam kloroform.
12. Oksasilin
Oksasilin diperoleh dengan cara
mengkondensasikan Asam 6 – aminopenisilinat dengan 5
metil-3-fenil-4-isoksazolklorida dalam pelarut organic yang sesuai, kemudian
oksasilin diendapkan dengan natrium asetat sebagai garam natrium. Oksasilin
berupa bubuk hablur halus, berwarna putih dan tak berbau. Garamnya larut dalam
air, sedikit larut dalam etanol absolute, kloroform dan tak larut dalam eter.
Oksasilin tahan penisilinase
13. Karbenisilin
Karbenisilin berupa bubuk Kristal
putih berasa pahit, higroskopik, tak berbau; pH larutan 1% b/v antara 6,5 dan
8,0; pKa1 = 2,76, pKa2=3,5.
Kelarutannya dalam air 1 g/1,2 ml, dalam etanol 1g/2,5 ml, praktis tidak larut
dalam kloroform dan eter, tidak stabil dengan asam, garam indanil lebih stabil
terhadap asam.
14. Tikarsilin
Tikarsilin diperoleh dari Ampisilin
dimana inti benzene diganti dwngan inti tiofen. Tikarsilin berupa bubuk putih
sampai kuning, higroskopik, larut sangat baik dalam air. Tikarsilin diuraikan
oleh mikroba yang memproduksi β-laktamase.
15. Azlosilin
Azlosilin adalah turunan Ampisilin
dimana gugus amina tersubstitusi dan merupakan asilureidopenisilin. Garam
natriumnya berupa bubuk hablur berwarna kuning pucat yang larut dalam air,
methanol dan dimetilformamida serta larut sedikit dalam etanol dan isipropanol.
Azlosilin peka terhadap β-laktamase yang diproduksi oleh Enterobacteriaceae atupu terhadap penisilinase
yang diproduksi oleh Staphylococcus aureus.
16. Mezlosilin
Mezlosilin diperoleh secara semi
sintetik seperti Azlosilin kecuali pada inti imidazolidin N-heterossiklik
tersustitusu gugus metil sulfonil. Garam natrium monohidrat Mezlosilin
berbentuk hablur kuning pucat yang larut dalam air, methanol dan
dimetilformamida, tidak larut dalam aseton dan etanol.
17. Piperasilin
Piperasilin merupakan turunan dari
penisilin. Piperasilin mempunyai spectrum antimikroba yang identik dengan
Mezlosilin. Piperasilin juga peka terhadap β-laktamse yang diproduksi oleh
gonokokus.
D. Obat Golongan Penisilin
Obat
Generik, indikasi, kontra indikasi dan efek samping.
1.
Benzil
Penisilin (Penisilin G).
Indikasi
|
Infeksi
tenggorokan, otitis media, streptococus endo karditis, meningo kokus, meningitis, pnemonia dan
profilaksis amputasi pada lengan dan kaki.
|
Kontra
indikasi
|
Hipersensitiv
itas (alergi) terhadap penisilin
|
Efek samping
|
Reaksi
allergi berupa urtikaria, nyeri sendi, syok anafilaktik, diare.
|
Sediaan
|
Benzatin
Penisilin G (generik) Injeksi
|
2.
Fenoksi
Metil Penisilin (Penisilin V)
Indikasi
|
Tonsilitis,
otitis media, demam rematik, profilaksis infeksi pneumokokus.
|
Kontra indikasi
dan efek samping sama dengan Benzil Penisilin.
|
|
Sediaan
|
Phenoxymethyl
Penicillin (generik), tablet 250mg, 500mg.
|
3.
Ampisilin
Indikasi
|
Infeksi
saluran kemih, otitis media, sinusitis, bronkitis kronis, salmonelosis, gonorrhoe.
|
Kontra
indikasi
|
Hipersensitiv
terhadap penisilin
|
Efek samping
|
Mual,diare,
ruam, kadang-kadang kolitis
|
Sediaan
|
Ampisilin
(generik) Kapsul 250mg, Kaptab 500mg Serbuk injeksi,
sirup kering.
|
Cara
penyimpanan
|
Dalam wadah
tertutup baik, pada suhu tidak lebih dari 25o C
|
4.
Amoksisilin
Indikasi
|
(lihat
ampisilin), juga untuk profilaksis endokarditis dan terapi
tambahan
|
Kontra
indikasi dan efek samping sama dengan ampisilin.
|
|
Sediaan
|
Amoksisilin (generik), kapsul 250 mg, kaptab
500mg, serbuk injeksi , syr. kering.
|
Cara
penyimpanan
|
Dalam botol
tertutup rapat.
|
5.
Co
Amoksiklav (amoksisilin-asam klavulanat).
Kontra
Indikasi dan Efek Samping sama dengan ampisilin.
|
|
Sediaan
|
Coamoksiklav
(generik), kaptab
|
Spesialite
obat-obat penisilin.
NO
|
GENERIK
|
DAGANG
|
PABRIK
|
1
|
Benzilpenisilin
|
Prokain
Penisilin G Meiji
|
Meiji
Indonesia
|
Panadur LA
|
Sunthi Sepuri
|
||
2
|
Penisilin V
|
Fenocin
|
Dumex Alpharma
Indonesia
|
Ospen
|
Novartis
Indonesia
|
||
3
|
Kloksasilin
|
Ikaclox
|
Ikapharmindo
|
4
|
Ampicillinum
|
Penbritin
|
Beecham
|
Omnipen
|
Wyeth
|
||
Viccilin
|
Meiji
|
NO
|
GENERIK
|
DAGANG
|
PABRIK
|
5
|
Amoksisillin
|
Amoxil
|
Beecham
|
(Amoxicillinum)
|
Topcillin
|
Dankos
|
|
Ospamox
|
Biochemi
|
||
6
|
Co-Amoxyclav
|
Augmentin
|
Beecham
|
Clavamox
|
Kalbe Farma
|
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Penisilin merupakan salah satu jenis antibiotik yang dihasilkan oleh Penicillium Penisilin
merupakan kelompok antibiotik yang ditandai oleh adanya cicin β-laktam dan
diproduksi oleh berbagai jenis jamur (eukariot) yaitu dari jenis Penicillium,
Aspergillus, serta oleh beberapa prokariot tertentu. Sifat unik pada
masing-masingpenisilin ditentukan oleh adanya rantai samping yang berbeda-beda.
Secara kimia penisilin digolongkan ke dalam antibiotik β-laktam.
Omura (1995) dalam Demain (1996) menyatakan bahwa kira-kira 10.000
metabolitsekunder telah ditemukan struktur kimianya yang tersusun oleh
cincin β-laktam, peptide siklik yang terdiri dari asam amino dan
senyawa nonprotein, gula dan nukleosida, ikatan tidak jenuh dari poliasetilen
dan polien, serta cincin makrolida besar. Struktur kimia penisilin dapat
dilihat pada Penisilin diproduksi oleh beberapa jenis jamur antara lain
jamur Penicillium notatum, Penicillium chrysogenum, dan
lain-lain, serta beberapa jenis Streptomyces Penicillium
chrysogenum adalah salah satu mikroorganisme yang penting dalam bidang
industri terutama dalam menghasilkan penisilin yang merupakan salah satu
antibiotic komersil yang utama Penisilin aktif melawan pertumbuhan banyak
spesies bakteri, terutama bakteri yang bersifat Gram positif dan bakteri Gram
negatif.
B.
Saran
Diharapkan kepada para pembaca agar dalam pembuatan tugas
selanjutnya dapat lebih baik lagi karena kami akui masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Sarah, M. 2002. Parameter Metabolik Dalam Pembuatan Penisilin. Medan: USU digital library.
Hal 1-2.
Wattimena, J.R. dkk. 1991. Farmakodinamik dan Terapi Antibiotik.Yogyakarta :
Gadjah Mada University Press. Halaman 66-100.
ISFI
(2008). Informasi Spesialite Obat (ISO) Indonesia, Volume 43. Penerbit Ikatan
Sarjana Farmasi Indonesia.
Post a Comment for "Antibiotik"