Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Investasi dalam aktiva tetap

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Di suatu perusahaan investasi dalam aktiva tetap diperlukan untuk dapat meningkatkan produktifitas dan mengambil kemajuan teknologi. Penanaman investasi aktiva tetap untuk penambahan kapasitas cukup memberikan harapan baik untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar di masa yang akan datang. Investasi aktiva tetap yang bernilai cukup besar mempunyai konsekuensi tidak ditemukan dalam pengeluaran sehari-hari perusahaan. Dana yang dikeluarkan untuk belanja pengadaan aktiva tetap memakan waktu lama.
Pada dasarnya tujuan investasi adalah untuk memperoleh baik keuangan  maupun non keuangan di kemudian hari. Sebelum melakukan investasi, setiap perusahaan harus melakukan kajian investasi yang dilakukan berjalan dengan baik. Perkembangan perekonomian dunia yang semakin pesat disertai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi memberikan dampak yang besar bagi kemajuan ekonomi Indonesia. Adanya arus globalisasi yang tengah melanda dunia perekonomian juga bukanlah hal yang asing lagi bagi masyarakat. Mudahnya akses informasi dan transportasi yang mampu menembus jarak dan batas antara negara semakin membuka perekonomian global. Bagi perusahaan yang mampu mengikuti perkembangan perekonomian global maka akan tetap bertahan dan bagi perusahaan yang tidak mampu mengikuti perkembangan perekonomian global maka akan tersingkir dengan sendirinya. Hal ini tentunya memperketat persaingan global diantara perusahaan-perusahaan yang ada.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa itu investasi dalam aktiva tetap?
2.      Apakah  Capital budgeting itu?
3.      Bagaimana proses Capital budgeting?
4.      Bagaimana manfaat Capital budgeting?



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Investasi Dalam Aktiva Tetap
Investasi dalam aktiva tetap diartikan sebagai proses yang mengacu pada sebuah penganggaran modal. Proses pengambilan keputusan sebelum melakukan tindakan dalam suatu perusahaan harus didasari oleh keputusan yang matang, proses pengambilan keputusan berkenaan dengan investasi dalam aktiva tetap, yang memerlukan proposal diterima atau ditolak dengan investasi dalam aktiva tetap, yang memerlukan proporsional diterima atau ditolak hal ini mengacu pada penganggaran modal.
Dalam memutuskan suatu proyek dapat kita terima atau kita tolak, pada arus kas bebas memiliki manfaat yang besar pengaruhnya bagi kelangsungan perusahaan. Dalam hal ini perusahaan harus menentukan seberapa besar pengaruhnya arus kas yang dihasilkan oleh suatu proyek dan berfungsi pada suatu penentuan apakah proyek dapat diterima? Dalam hal tersebut perusahaan harus menguji apakah yang terkait dengan arus kas dan bagaimana cara untuk mengukurnya untuk mendapatkan suatu keputusan.
Secara khusus investasi melibatkan pengeluaran kas yang besar dan mengikat perusahaan pada tindakan tertentu pada periode yang relative lama, jika suatu keputusan penganggaran modal dilakukan dengan tidak teliti maka akan canderung menimbulkan biaya yang mahal. Sebagian metode ini mengambil perhitungan nilai waktu dari uang, hanya satu metode saja yang tidak digunakan di dunia nyata. Dalam hal ini perusahaan lebih sering memakai metode NPV yang membandingkan nilai sekarang dari arus kan masuk dan arus kas keluar.
Perputaran dana yang tertanam dalam aktiva tetap yaitu dalam bentuk mesin, bangunan, kendaraan dan lain-lain akan diterima kembali keseluruhannya oleh perusahaan dalam beberapa tahun secara berangsur-angsur melalui depresiasi.

B.     Capital Budgeting
Capital budgeting (penganggaran modal) adalah keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dana dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu satu tahun. Penganggaran Modal ( Capital Budgeting ) Istilah penganggaran modal digunakan untuk melukiskan tindakan perencanaan dan pembelanjaan pengeluaran modal, seperti untuk pembelian equipmen baru untuk memperkenalkan produk baru, dan untuk memodernisasi fasilitas pabrik.
Penganggaran Modal ( Capital Budgeting ) adalah Suatu Konsep Investasi Dikatakan sebagai suatu konsep investasi, sebab penganggaran modal melibatkan suatu pengikatan (penanaman) dana di masa sekarang dengan harapan memperoleh keuntungan yang dikehendaki di masa mendatang. Investasi membutuhkan dana yang relatif besar dan keterikatan dana tersebut dalam jangka waktu yang relatif panjang, serta mengandung resiko.
Capital Budgeting adalah merupakan proses evaluasi dan pemilihan investasi jangka panjang yang konsisten terhadap maksimalisasi tujuan perusahaan. DefinisiCapital Budgeting “Capital Budgeting is the Process of evaluating and selecting long-term invesmentsconsistents with the firm’s goal of owner wealth maximization”. Penganggaran modal (Capital Budgeting) adalah proses kegiatan yang mencakup seluruh aktivitas perencanaan penggunaan dana dengan tujuan untuk memperoleh manfaat (benefit) pada waktu yang akan datang. Penganggaran modal berkaitan dengan penilaian aktivitas investasi yang diusulkan. Aktivitas suatu investasi ditujukan untuk mencapai tujuan yang diharapkan selama periode tertentu di waktu yang akan datang, yang mempunyai titik awal (kapan investasi dilaksanakan) dan titik akhir (kapan investasi akan berakhir).
Investasi adalah pengkaitan sumber-sumber dalam jangka panjang untuk menghasilkan laba dimasa yang akan datang. Dalam penggantian atau pembahasan kapasitas pabrik misalnya : dana yang sudah ditanamkan akan terikat dalam jangkawaktu yang panjang, sehingga perputaran dana tersebut kembali menjadi uang tunai tidak dapat terjadi dalam waktu satu atau dua tahun, tetapi dalam jangka waktu yanglama.
Sebagai konsekuensinya, perusahaan membutuhkan prosedur tertentu untuk menganalisa dan menyeleksi beberapa alternatif investasi yang ada. Keputusan mengenai investasi tersebut sulit dilakukan karena memerlukan penilaian mengenai situasi dimasa yang akan datang, sehingga dibutuhkan asumsi-asumsi yang mendasari estimasi terhadap situasi yang paling mendekati yang mungkin terjadi, baik situasi internal maupun eksternal perusahaan. Investasi tersebut harus dihitung sesuai dengan cash flow perusahaan dan harus merupakan keputusan yang paling tepat untuk menghindari resiko kerugian atas investasi tersebut. “As time passes, fixed assets may become obselete or may require an overhaul; at these points, too, financial decisions may be required”. Perusahaan biasanya membuat berbagai alternative atau variasi untuk berinvestasi dalam jangka panjang, yakni berupa penambahan asset tetap seperti tanah, mesin dan peralatan. Aset tersebut merupakan aset yang berpotensi, yang merupakan sumber pendapatan yang potensial dan mencerminkan nilai dari sebuah perusahaan.Capital budgeting dan keputusan keuangan diperlakukan secara terpisah. Bila investasi yang diajukan telah ditentukan untuk diterima, manager keuangan kemudian memilih metoda pembiayaan yang paling baik.

C.    Pentingnya Capital Budgeting
1.      Keputusan Capital Budgeting akan berpengaruh pada jangka waktu yang lama sehingga akan kehilangan fleksibilitasnya
Contoh pembelian sebuah aktiva yang memiliki umur ekonomis 10 tahun akan mengunci perusahaan selama periode 10 tahun, karena perluasan aktiva didasarkan atas penjualan yang diharapkan dimasa depan. Maka keputusan untuk membeli sebuah aktiva yang akan habis dalam jangka waktu 10 tahun membutuhkan perencanaan penjualan selama 10 tahun. Akhirnya keputusan penganggaran modal akan menentukan arah strategis perusahaan karena perusahaan bergerak ke arah produk, jasa atau pasar baru yang harus didahului dengan pengeluaran  modal.

2.      Penanggaran modal yg efektif akan menaikkan ketepatan waktu dan kualitas dari penambahan aktiva
Contoh perusahaan berusaha beroperasi mendekati kapasitas sepanjang waktu , selama 4 tahun, PT A telah mengalami permintaan secara besar-besaran secara tiba-tiba yang bersifat tidak rutin sehingga perusahaan terpaksa menolak permintaan tersebut. Oleh karena itu PT A merecanakan untuk menambah kapasitas produksi dengan menyewa gedung tambahan dan membeli peralatan produksi yang baru yang diperlukan untuk kegiatan produksi, untuk itu diperlukan waktu 6-8 bulan agar kapasitas produksi dapat digunakan , namun pada saat itu perminttan mulai menurun, karena perusahaan lain mempunyai kapasitas yang mencukupi. PT A mulai merencanakan meramalkan permintaan secara tepat dan merencanakan kebutuhan kapasitasnya satu tahun sebelumnya atau lebih maka perusahaan mampu mempertahankan dan bahkan meningkatkan pangsa pasar.
3.      Pengeluaran Modal sangatlah Penting
Perusahaan dalam mencukupi semua kebutuhan yang diperlukan dalam kegiatan produksi, perusahaan harus mempunyai dana yang cukup dan memadai karena untuk mencukupi semua kebutuhan perusahaan mengeluarkan dana yang besar. Jumlah uang yang besar yang dikeluarkan perusahaan tidak dapat tersedia secara otomatis oleh karena itu, Untuk mencukupi itu semua perusahaan harus memikirkan program pengeluaran modal yang besar dengan merencanakan membuat capital budgeting dana jauh-jauh hari sebelum dana itu tersedia.

D.    Tahap – tahap Capital Budgeting
1.      Biaya proyek harus ditentukan
2.      Manajemen harus memperkirakan aliran kas yg diharapkan dari proyek, termasuk nilai akhir aktiva
3.      Risiko dari aliran kas proyek harus diestimasi. (memakai distribusi probabilitas aliran kas)
4.      Dengan mengetahui risiko dari proyek, manajemen harus menentukan biaya modal (cost of capital) yg tepat untuk mendiskon aliran kas proyek
5.      Dengan menggunakan nilai waktu uang, aliran kas masuk yang diharapkan digunakan untuk memperkirakan nilai aktiva.
6.      Terakhir, nilai sekarang dari aliran kas yg diharapkan dibandingkan dengan biayanya

E.     Proses Capital Budgeting
Proses Capital Budgeting terdiridari 5 langkah yang saling berkaitan, yakni:
1.      Pembuatan Proposal Anggaran Dana
Proposal penganggaran barang modal dibuat di semua tingkat dalam sebuah organisasi bisnis. Untuk menstimulasi aliran berbagai ide, banyak perusahaan menawarkan penghargaan berupa uang tunai untuk beberapa proposal yang diadopsi.

2.      Kajian dan Analisa
Proposal penganggaran barang modal secara formal direview dalam rangka (a) mencapai tujuan dan rencana utama perusahaan dan yang paling penting (b) untuk mengevaluasi kemampuan ekonominya. Biaya yang diajukan dan benefit yang diestimasikan dikonversikan menjadi sebuah cash flow yang sesuai. Bermacam-macam teknik capital budgeting dapat diaplikasikan untuk cash flow tersebut untuk menghitung tingkat keuntungan dari investasi.  Berbagai macam aspek resiko diasosiasikan dengan proposal yang akan dievaluasi. Setelah analisis ekonomi telah dibuat lengkap, diiringi dengan data tambahan dan rekomendasi yang ditujukan untuk para pengambil keputusan.

3.      Pengambilan Keputusan
Besarnya sejumlah dana yang dikeluarkan dan pentingnya penganggaran barang modal menggambarkan tingkat organisasi tertentu yang membuat keputusan penganggaran. Perusahaan biasanya mendelegasikan kewenangan penganggaran barang modal sesuai dengan jumlah uang yang dikeluarkan. Secara umum jajaran direksi memberikan keputusan akhir untuk sejumlah tertentu penganggaran barang modal yang dikeluarkan.

4.      Implementasi
Ketika sebuah proposal telah disetujui dan dananya telah siap, tahap implementasi segera dimulai. Untuk pengeluaran yang kecil, penganggaran dibuat dan pembayaran langsung dilaksanakan. Namun untuk penganggaran dalam jumlah besar, dibutuhkan pengawasan yang ketat.

5.      Follow Up (tindak lanjut)
Setelah diimplementasikan maka perlu dilakukan monitoring selama tahap kegiatan operasi berjalan dari proyek tersebut. Perbandingan dari biaya yang ada dan keuntungan yang diekspektasikan dari berbagai proyek sebelumnya adalah sangat vital. Ketika biaya yang dikeluarkan melebihi anggaran biaya yang ditetapkan, harus segera dilakukan tindakan untuk menghentikannya, apakah dengan meningkatkan benefit atau mungkin menghentikan proyek tersebut. Setiap langkah dalam proses tersebut penting dilakukan terutama pada langkah kajian dan analisa, maupun pengambilan keputusan (langkah 2 dan 3) yang membutuhkan waktu dan tenaga yang paling besar. Langkah terakhir yakni follow up juga penting namun sering diabaikan. Langkah tersebut dilakukan untuk menjaga perusahaan untuk dapat meningkatkan akurasi cash flow yang diestimasi.

F.     Karakteristik Capital Budgeting
1.      Bertujuan untuk mendapat keuntungan pada masa yang akan datang
2.      Melalui jangka waktu yang relative lama
3.      Meliputi dana yang relative besar

G.    Manfaat Capital Budgeting
1.      Untuk mengetahui kebutuhan dana yang lebih terperinci, karena dana yang terikat jangka waktunya lebih dari satu tahun
2.      Agar tidak terjadi over investment atau under investment
3.      Dapat lebih terencana, teliti, karena dana semakin banyak dan dalam jumlah yang sangat besar
4.      Mencegah terjadinya kesalahan dalam decision making

H.    Penggolongan Investasi dalam Aktiva Tetap
1.      Investasi Penggantian
Ini adalah keputusan investasi penggantian yang paling sederhana. Aktiva yang sudah mengalami keausan (wear-out) atau sudah usang harus dilakukan pergantian dengan aktiva yang baru apabila produksi akan terus dilanjutkan.
2.      Investasi Penambahan Kapasitas
Sebagai contoh adalah usulan untuk melakukan pembukaan pabrik baru atau panambahan jumlah mesin. Terkadang investasi ini bersifat penggantian, misal penggantian mesin yang sudah tua dengan mesin yang masih baru.
3.      Investasi Penambahan Produk Baru
Investasi yang bertujuan untuk menghasilkan produk baru, namun masih tetap menghasilkan produk yang sudah diproduksi pada saat ini.
4.      Investasi Lain-lain
Ini adalah golongan investasi yang tidak masuk ke dalam tiga golongan usulan investasi di atas, contohnya investasi pemasangan alat pendingin, alat pemanas, dll.





I.       Metode Yang Digunakan Untuk Menyeleksi Usulan Investasi
1.      Metode Payback Periode
Payback Periode merupakan periode yang dibutuhkan supaya mampu menutup kembali pengeluaran investasi dengan memanfaatkan aliran kas neto (net cash flow) atau proceed. Resiko akan semakin kecil apabila modal yang dikeluarkan dapat segera kembali. Kriteria penerimaan proyek yang akan diterima adalah jika perbandingan antara periode pengembalian lebih rendah dari periode pengembalian maksimum.

2.      Net Present Value
Net Present Value merupakan selisih yang terjadi antara nilai arus kas masuk sekarang yang akan diterima di periode yang akan datang dengan nilai arus kas keluar. Untuk kriteria penerimaannya dapat di lihat dari NPV yang positif, ini menjelaskan bahwa Rate of Return dari investasi nilainya lebih tinggi jika dibanding dengan Discount Rate, dan juga sebaliknya.

3.      Profitability Index
Merupakan pembagian antara nilai arus kas masuk sekarang yang akan diterima di periode yang akan datang dengan nilai arus kas keluar. Untuk kriteria penerimaannya investasi dapat dilihat dari profitability index yang lebih dari satu dan juga sebaliknya.

4.      Internat Rate of Return (IRR)
Merupakan tingkat pengembalian dari discount rate atau investasi yang memperlihatkan nilai arus kas masuk sekarang sam dengan arus kas keluar.

5.      Accounting Rate of Return (ARR)
Istilah lain dari metode ini adalah Average Rate of Return, metode ini menunjukkan besarnya persentase keuntungan bersih setelah pajak. Penghitungannya diperoleh dari average investment atau initial investment. Kriteria penerimaan investasi di lihat dari nilai ARR yang lebih dari 100%, bila nilai ARR kurang dari 100% maka investasi tidak diterima.

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Investasi dalam aktiva tetap diartikan sebagai proses yang mengacu pada sebuah penganggaran modal. Proses pengambilan keputusan sebelum melakukan tindakan dalam suatu perusahaan harus didasari oleh keputusan yang matang, proses pengambilan keputusan berkenaan dengan investasi dalam aktiva tetap, yang memerlukan proposal diterima atau ditolak dengan investasi dalam aktiva tetap, yang memerlukan proporsional diterima atau ditolak hal ini mengacu pada penganggaran modal.
Dalam memutuskan suatu proyek dapat kita terima atau kita tolak, pada arus kas bebas memiliki manfaat yang besar pengaruhnya bagi kelangsungan perusahaan. Dalam hal ini perusahaan harus menentukan seberapa besar pengaruhnya arus kas yang dihasilkan oleh suatu proyek dan berfungsi pada suatu penentuan apakah proyek dapat diterima? Dalam hal tersebut perusahaan harus menguji apakah yang terkait dengan arus kas dan bagaimana cara untuk mengukurnya untuk mendapatkan suatu keputusan.

B.     Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka penulis mohon kritik dan saran guna perbaikan untuk masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

Bambang, Riyanto. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. BPFE, Yogyakarta. 2001.
Halim, Abdul. Analisis Investasi. Edisi ke-1. Salemba Empat, Jakarta. 2003.
Hansen, Dor. R., Maryane M. Mowen. Akuntansi Manajemen. Edisi ke-7 buku 2, Salemba Empat, Jakarta. 2005.
Husnan, Suad. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Edisi ke-4. Liberty, Yogyakarta.
Husnan, Suad. Pembelanjaan Perusahaan. Liberty, Yogyakarta. 2000.
Ikatan Akuntansi Indonesia. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat, Jakarta. 2009.


Post a Comment for "Investasi dalam aktiva tetap"