Geologi dan sejarah kehidupan
KALA GEOLOGI
DAN SEJARAH KEHIDUPAN
Kajian
perkembangan bumi di lakukan berdasarkan ukuran tertentu yang di sebut kalaatau waktu geologis.
Waktu geologis ini diketahui berdasarkan pengukuran dan pengamatan terhadap
lapisan-lapisan batuan. Tiap lapisan batuan terbentuk pada masa tertentu dan
menyimpan berbagai informasi pada saat pembentukannya, seperti kondisi alam
serta jenis hewan dan tumbuhan yang hidup pada masa tersebut.. dengan kata
lain, umur bumi serta pembagian masa dalam perkembangan bumi dapat di ketahui
dari batuan yang ada di permukaan bumi.
Banyak
ilmuwan telah berupaya untuk mengetahuiumur bumi dan proses perkembangan muka
bumi hingga menjadi seprti sekarang. Terkait dengan hal tersebut, umur bumi di
nyatakan dalam waktu geologi. Secara umum, waktu geologi dapat di
golongkan menjadi waktu geologi relatif dan waktu geologi numerik atau
waktu geologi absolut. Waktu geologi relatif adalah pengelompokan
peristiwa-peristiwa geologis berdasarkan urutan terajadinya. Waktu geologi
relatif tidak menggunakan satuan yang dapat di ukur, seperti tahu, hari, atau
jam. Di lain pihak, waktu geologi numerik adalah pengukuran yang dilakukan
terhadap peristiwa-peristiwa geologis dengan menggunakan satuan yang dapat di
ukur, misalnya tahun.
Salah satu ilmuwan yang
mencoba mengukur bumi adalah William Thomson atau Lord Kelvin. Ia melakukan
percobaan untuk memperkirakan waktu yang di perlukan bumi untuk mendingin
sejak pembentukannya. Kelvin berpendapat bahwa usia bumi adalah sekitar 30
hingga 100 juta tahun. Saat ini, metode ilmiah yang di anggap paling tepat
untuk mengukur usia bumi adalah dengan pengukuran waktu paruh terhadap isotop
unsur radioaktif yang terkandung dalam batuan. Berdasarkan pengukuran waktu
paruh peluruhan uranium -238 hingga menjadi timbal -206 pada batuan, di ketahui
umur bumi sekitar 4,5 miliar tahun.
Sejarah bumi
disusun berdasarkan Skala Waktu Geologi yang dikelompokkan dalam Kurun (Eon), Masa (Era), Zaman (Period), Kala (Epoch) dan
Waktu (Age).
Berikut adalah pembagian zaman nya
:
A. Zaman Prakambrium
Ciri zaman
prakambrium adalah lapisan-lapisannya selalu terdapat di bawah lapisan-lapisan
yang mengandung fosil. Pada era prakambium dapat diketahui pula bahwa di
beberapa daerah terdapat iklim yang sangat dingin (endapan terbentuk oleh
gletser). Mahluk hidup pada era ini umumnya berupa bakteri, spons, anemon,
hewan karang, dan cacing.
Era
Prakambrium lebih tua dari zaman Kambrium, dimana lapisan-lapisannya selalu
terdapat dibawah lapisan-lapisan yang mengandung fosil. Jelasnya, lapisan
batuan baru dikatakan pasti berumur Prakambrium jika tertutup lapisan yang
berfosil Kambrium. Lapisan Prakambrium terdiri dari batuan-batuan berhablur,
baik yang berasal dari pembekuan magma cair, maupun dari peleburan dan penghabluran
kembali sedimen-sedimen dan batu-batuan lainnya, yang disebabkan oelh perubahan
kimiawi dan fisis pada sedimen-sedimen dan batuan beku.
Penampakan
batuan Prakmabrium sangat jarang dijumpai di permukaan Bumi, hanya di beberapa
daerah dan terbatas pada tempat tertentu. Diperkirakan batuan Prakambrium
tampak di permukaan Bumi karena batuan-batuan itu sejak terjadinya tidak pernah
tertutup oleh sedimen yang lebih muda, dan sedimen-sedimen muda yang ada sudah
habis terkikis oleh erosi. Umumnya daerah-daerah itu merupakan bagian pusat
gempa. Karena bentuknya yang agak melingkar dan permukaannya sedikit cembung,
maka inti-inti Prakambrium disebut "perisai benua". Di sekitar bagian
pusat yang berbentuk perisai itu, lapisan Prakambrium tertutup oleh lapisan-lapisan
yang lebih muda, makin jauh dari bagian pusat akan semakin tebal. Lapisan ini
dapat kita jumpai salah satunya di Grand Canyon, Colorado.
B.
Zaman paleozoikum
Dibagi menjadi:
1. Masa
kambrium
Zaman ini
ditandai oleh adanya endapan-endapan yang mengandung jasad-jasad fosil yang
telah mencapai tingkat perkembangan yang tinggi. Keberadaan mahluk hidup masih
terbatas pada wilayah laut.
2. Masa silur
Banyak kelompok hewan baru muncul
dalam zaman silur, di antaranya yang terpenting adalah vertebrata atau hewan
bertulang belakang.
Masa ini bercirikan munculnya
tumbuhan darat dan hewan bertulang belakang, periode devon terbagi menjadi
tiga, yaitu devon bawah, devon tengah, dan devon atas. Pada masa devon banyak
ditemukan lapisan-lapisan endapan daratan yang luas di sungai-sungai atau
danau. Pada masa devon, keadaan iklim sangat panas.
4.
Masa karbon
Masa ini ditandai dengan
terbentuknya sejumlah besar karbon bebas di berbagai bagina dunia. Pada masa
karbon ini terjadi pembentukan pegunungan. Beberapa jenis amfibi mengalami
perkembangna pesat pada masa karbon.
5.
Masa perm
Pada masa
ini, benua pangea telah terbentuk dan terjadi kondisi iklim yang ekstrem berupa
iklim dingin dan kering di bagian selatan serta iklim panas dengan fluktuasi
kondisi basah dan kering di bagian utara. Tumbuhan yang dominan umumnya berupa
conifer, tumbuhan paku, dan tumbuhan lain yang tahan kekeringan.
Pada era ini
sudah banyak ditemukan fosil pada endapan-endapan batuannya. Sehingga banyaklah
yang dapat diketahui tentang keadaan kehidupan pada masa ini. Contohnya adalah
Archaecyatha (terumbu karang).
Gambar Archaecyatha.
Binatang
yang menjadi fosil penunjuk yang terpenting pada Zaman Kambrium adalah
Trilobita yaitu sejenis udang-udangan yang berkulit keras. Pada zaman Kambrium
ini, batu-batuan terkena pengaruh metamorfosa lebih kecil sehingga
lapisan-lapisan batu-batuan yang telah diendapkan dalam zaman geologi yang
lebih muda. Contohnya yaitu Lempung Lemigrad. Batuan pada zaman Kambrium
bercirikan endapan gamping yang mengandung banyak pirit, sedimen pasir,
berlempung, dan kaya akan fosil. Pada zaman ini tidak terdapat batas iklim yang
nyata, jasad yang membentuk gamping memerlukan air yang hangat. Jadi, pada saat
itu iklimnya sedang, bahkan panas. Maka Kambrium diperkirakan lamanya sekitar
70 juta tahun.
Contoh
batuan Periode Silur (periode kedua zaman Pleozoikum)
Eryops
merupakan janis amfibi yang hidup pada zaman ini.
C. Zaman
mesozoikum
Keadaan iklim pada waktu bersifat
panas dan basah. Pada zaman ini mulai berkembang tumbuhan berdaun lebar, hewan
melata, amfibi, ikan, dan mamalia pertama.
Mesozoikum terdiri dari zaman Kapur,
Jura dan Trias. Ketiga zaman ini disebut tingkat kehidupan pertengahan. Keadaan
iklim pada waktu itu adalah panas dan basah. Hal ini dapat diketahui dengan
adanya pertumbuhan dan perkembangan flora dan fauna yang ada pada saat itu.
Pada zaman ini mulai timbul dan berkembang tumbuh-tumbuhan berdaun lebar,
binatang melata, amfibi, ikan, dan mamalia. Penyebaran kehidupan flora dan
fauna pada era ini masih terbatas.
Tyrannosaurus
adalah binatang yang hidup pada zaman kapur
D.
Zaman kenozoikum
Zaman ini
diperkirakan berusia sekitar 65 juta-55 juta tahun. Keadaan bumi semakin
membaik, perubahan cuaca tidak begitu besar sehingga kondisinya lebih setabil
dan kehidupan berkembang dengan pesat.
1. Masa tersier (Eosen,
Oligosen, dan Pleistosen)
Zaman ini
ditandai berkurangnya jenis-jenis binatang besar dan telah hidup jenis-jenis
binatang menyusui, yaitu kera dan monyet. Selanjutnya mulai berkembang jenis
kera manusia.
2. Masa kuarter (Dilivium
dan Alluvium)
Zaman ini
merupakan mesa terpenting dalam kehidupan sebab mulai muncul kehidupan manusia
purba.
Zaman
terdiri atas dua bagian, yaitu:
a. Kala Pleistosen (Zaman Dilluvium)
Masa ini
berlangsung kira-kira 3.000.000 tahun-10.000 tahun yang lalu. Keadaan
alam pada masa ini masih liar dan labil karena silih bergantinya dua zaman,
yaitu Zaman Glasial dan Zaman Interglasial.
1. Zaman
Glasial, adalah zaman meluasnya lapisan es di Kutub Utara
sehingga Eropa dan Amerika bagian utara tertutup es. Sedangkan daerah yang jauh
dari kutub terjadi hujan lebat selama bertahun-tahun. Permukaan air laut turun
disertai dengan naiknya permukaan bumi diberbagai tempat.
2. Zaman
Interglasial, adalah zaman diantara dua zaman es.
Temperatur naik hingga lapisan es di kutub utara mencair, akibatnya permukaan
air laut naik dan terjadi berbagai banjir besar di berbagai tempat. Hal ini
menyebabkan banyak daratan terpisah oleh laut dan selat.
b. Kala Holosen (Zaman Alluvium)
Dimulai
sekitar 10.000 tahun yang lalu. Pada awal kala Holosen, sebagian besar es di
kutub utara sudah lenyap, sehingga permukaan air laut naik lagi. Tanah-tanah
rendah di daerah Paparan Sunda dan Paparan Sahul tergenang air dan menjadi laut
transgresi. Dengan demikian muncullah pulau-pulau di nusantara. Pada masa ini
hidup manusia yang disebut Homo Sapiens (Manusia Cerdas). Pada masa ini juga
mulai muncul nenek moyang kitasekarang ini dan mulailah terjadi perkembangan
kebudayaan manusia yang pesat.
Kenozoikum disebut juga zaman Neozoikum,
terdiri dari zaman tersier dan kuarter dan merupakan tingkat kehidupan baru.
1.
Zaman Tersier terbagi menjadi masa
eosen, oligosen, dan pleistosen. Pada zaman tersier tumbuh-tumbuhan berkembang
biak dan meluas ke seluruh wilayah kontinen, demikian juga mulai timbul dan
berkembang tumbuh-tumbuhan berbunga. Binatang menyusui dan burung-burung meluas
pada zaman ini. Keadaan iklim tidak begitu berbeda dengan zaman sebelumnya.
Pada zaman ini batubara muda sudah mulai terbentuk
2.
Zaman Kuarter terdiri dari masa
pleistosen atau diluvium dan masa holosen atau aluvium. Kedua masa ini berumur
kurang lebih 2 juta tahun yang lalu. Zaman kuarter merupakan permulaan era baru
dengan munculnya manusia pertama di sunia. Perkembangan flora dan fauna meluas
serta sudah berkembang dengan baik.
Berikut
adalah tabel spiral dari sejarah bumi
DAFTAR PUSTAKA
http://duniasertaalamyangdisekitarnya.blogspot.co.id/2012/12/sejarah-bumi.html
Post a Comment for "Geologi dan sejarah kehidupan"