Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jenis tanaman keladi

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Dalam dunia yang modern ini, banyak hal yang dapat dipelajari dengan mudah. Oleh karena itu kami mencoba mengusut lebih dalam mengenai tanaman keladi hias. Kami mengambil materi berdasarkan materi hias dan bukan keladi tikus adalah jika keladi tikus sudah banyak yang mengetahui tentang khasiatnya yang terkenal dapat menyembuhkan penyakit kanker. Saat ini keladi hias lebih digandrungi dari pada keladi tikus. Bukan karena keladi hias tidak dikonsumsi namun karena keladi hias memiliki bentuk daun yang bagus, tak hanya berwarna hijau tapi ada juga yang merah. Sekalipun tanaman ini banyak yang menyukai, tidak sedikit juga yang tidak mengetahui tentang tanaman ini.
Keladi merupakan sekelompok tumbuhan dari genus Caladium (suku talas-talasan, Araceae). Dalam bahasa sehari-hari keladi kerap juga dipakai untuk menyebut beberapa tumbuhan lain yang masih sekerabat namun tidak termasuk Caladium, seperti talas (Colocasia). Keladi sejati jarang membentuk umbi yang membesar. Asal tumbuhan ini dari hutan Brazil namun sekarang tersebar ke berbagai penjuru dunia. Penciri yang paling khas dari keladi adalah bentuk daunnya yang seperti simbol hati/jantung. Daunnya biasanya licin dan mengandung lapisan lilin. Ukuran keladi tidak pernah lebih daripada 1m. Beberapa jenis dan hibridanya dipakai sebagai tanaman hias pekarangan.

B.     TUJUAN
Untuk meningkatkan pemahaman mengenai caladium bicolor atau yang biasa disebut keladi hias dari cara budidaya, cara perawatan dan jenis-jenis keladi.






BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN CALADIUM BICOLOR (KELADI HIAS)
http://rianiflower.files.wordpress.com/2008/10/dsc00427.jpg
Menurut Tjitrosoepomo (2004), Caladium bicolor  (Keladi hias) merupakan genus dari famili Araceae, klasifikasi lengkap dari Caladium berdasarkan sistem klasifikasi tumbuhan adalah sebagai berikut:
Kingdom     : Plantae
Divisi          : Spermatophyta
Sub Divisi   : Angiospermae
Kelas          : Monocotyledoneae
Ordo           : Arales
Famili         : Araceae
Genus                   : Caladium
Spesies       : Caladium bicolor
Caladium di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan keladi hias. Variasi keindahan bentuk, corak, dan warna daunnya yang sangat beragam, serta perawatannya yang mudah menjadi daya tarik tersendiri bagi orang untuk membudidayakan Caladium. Caladium secara alami tumbuh di hutan-hutan tropis yang rindang, subur, dan lembab. Lokasi tumbuhnya antara lain di pinggir sungai, di bawah pohon besar, dan tempat-tempat berongga yang lembab pada ketinggian 0- 1000 m dpl. Tanaman ini menyukai suhu 21-31oC. pada suhu di bawah 15oC Caladium akan mati secara perlahan-lahan dan pada suhu diatas 32oC umbinya akan tumbuh menciut. Sementara itu intensitas cahaya matahari yang dibutuhkan Caladium 50-70%. Jika intensitas cahaya matahari yang diterima kurang dari 50%, warna daun Caladium akan memucat. Sebaliknya, jika intensitas cahaya matahari yang diterima lebih dari 70%, daun Caladium akan terbakar sehingga daunnya berubah menjadi kuning atau kecoklatan.
Keladi banyak ditemukan di hutan-hutan tropis. Habitat asli keladi adalah lingkungan yang lembab dengan kondisi tanah gembur, subur, suhu lingkungan yang memadai dan air yang selalu tersedia dengan membuat media tanamnya tidak becek. Ada juga yang bisa tumbuh ditempat teduh (cahaya relative) dan tempat yang penuh cahaya. Lingkungan tempat penanaman keladi harus emiliki cahaya yang relative terang. Bahkan, beberapa kultivar membutuhkan cahaya matahari langsung agar daunnya bisa muncul secara sempurna. Keladi termasuk famili Araceae yang terdiri dari genus Caladium (aneka keladi), genus Anthurium, genus Syngonium, genus Alocasia, genus Xanthosoma, genus Aglonema, dan genus Zantedeschia. Araceae merupakan keluarga besar tanaman herba tahunan yang biasa tumbuh didaerah tropis dan subtropics.
Caladium bicolor merupakan herba tahunan, daun berukuran besar, berbentuk hati, ditopang oleh pelepah yang panjangnya 30 cm atau lebih, warnanya beragam, ada yang putih kehijauan dengan tulang daun hijau, ada yang hijau di tepi dan merah menyala di tengahnya, ada yang hijau di tepi dan tengahnya pink dibayangi putih, dan lain-lain. Batang biasanya tumbuh horizontal seperti umbi kentang atau umbi famili Zingiberaceae.
Daun Caladium ada yang berbentuk hati, bulat, panjang, seperti daun bambu, dan daun ganda. Sedangkan daunnya memiliki warna dasar merah, kuning, hijau, putih, emas, dan ungu. Masing-masing warna memiliki variasi yang berbeda, misalnya merah tua, merah terang, merah pudar, atau merah pucat. Di samping warna dasar, umumnya dalam satu daun Caladium juga terdapat satu atau beberapa warna lain. Warna daun Caladium yang masih muda umumnya berbeda dengan Caladium yang sudah dewasa. Corak daun Caladium bisa berupa titik, bulat, bergaris, atau bentuk yang tidak beraturan dengan jumlah dan ukuran yang bervariasi.
Salah satu ciri khas keladi adalah bentuk bunganya, yang memiliki tonjolan bulat memanjang dengan ujung tumpul yang disebut spandiks (dibungkus seludang yang disebut spata). Hampir semua jenis keladi tidak berbatang, tetapi membentuk pelepah/ tangkai daun dan daun yang bentuknya sangat bervariatif (segitiga, oval, bulat, hingga panjang). Pangkal daun berlekuk, tulang daun sangat menunjang keindahan daunnya, serta tepi daun yang rata dan ada pula yang berlekuk/ bergerigi menyerupai gergaji. Semua jenis keladi hias yang berasal dari genus caladium mempunyai umbi sejati. Kulit umbi berupa lapisan tipis dan didalam ubi terdapat mata tunas yang dapat digunakan sebagai alat perkembangbiakan secara vegetatif.

B.     CARA BUDIDAYA TANAMAN HIAS KELADI
Cara Perkembangbiakan :
1.      Vegetatif
Dilakukan dengan cara memisahkan anakan yang minimal telah memilik dua lembar daun. Langkah-langkah memisahkan anakan keladi hias sbb:
·         Keluarkan seluruh tanaman, buang sebagian media agar pangkal umbi tempat tumbuh daun anakan terlihat.
·         Pisahkan secara hati-hati anakan dari induk menggunakan gunting berujung lancip yang steril
·         Olesi bekas luka sayatan induk maupun anakan dengan fungisida agar tanaman tidak terkena jamur busuk akar
·         Setelah fungisida kering, rendam anakan didalam cairan pupuk perangsang pertumbuhan akar
·         Setelah direndam sekitar 5 menit, anakan siap ditanam dipot
·         Selama seminggu sejak pemisahan, anakan tidak boleh diletakkan tempat yang terkena sinar matahari langsung agra tidak mati.

2.      Generatif
Langkah-langkah sbb:
·         Pada waktu bunga mekar sempurna, periksa benang sarinya. Jika telah masak, ambil menggunakan kuas halus atau cotton bud
·         Oleskan benang sari pada kuas ke kepala putik. Jika ingin melakukan persilangan, oleskan serbuk pada tanaman yang berbeda
·         Tutup bunga agar putik tidak terserbuki bunga lain.
·         Setelah biji masak (berwarna merah) tanaman biji tsb di tray pembibitan dengan media tanam sekam baker atau dun bambu yang dihaluskan dan disterilkan
·         Selama masa pertumbuhan pacu dengan pupuk wide spectrum atau pellet crustaceae dengan dosis ringan.
Cara vegetatif inilah yang paling banyak dilakukan para peng-hobby tanaman hias dalam mengembangbiakkan keladi.

C.    CARA MERAWAT TANAMAN HIAS KELADI
·         Tata Perawatan
a.       Media Tanam
Media tanam yang digunakan oleh para praktisi keladi hias biasanya berupa sekam, sekam baker, atau humus daun bambu yang dicmpurkan dengan perbandingan 1:1:1. Sebelum digunakan media ini disterilkan terlebih dahulu dengan cara dikukus selam 30 menit dan didinginkan.
b.      Cahaya
Keladi yang daunnya dominan berwarna hijau, kuning, putih, atau kombinasinya sebaikanya diletakkan di tempat teduh ternaungi. Bagi yang daunnya berwarna merah, pink, cokelat, atau kombinasinya diletakkan ditempat yang tidak ternaungi/ terkena sinar matahari penuh.
c.       Penyiraman
Pada musim kemarau disiram sehari sekali dan pada musim hujan cukup 2 hari sekali, hingga media tanam basah benar tetapi jangan merendam dasar pot tempat tanaman.
d.      Pemupukan
Pada fase awal pertumbuhan tanaman harus diberi pupuk nitrogen tinggi dan jika menginginkan bunga muncul, tanaman biberi pupuk fosfor tinggi. Tetapi jika tanamn yang diasumsi warna merahnya, jangan gunakan pupuk nitrogen karena N memacu terbentuknya zat hijau daun dalam jumlah berlebihan.


·         Merawat bunga keladi
Di habitat aslinya, keladi biasa hidup di daerah yang selalu basah, lembab tetapi terang. Jadi untuk mendapatkan hasil yang bagus, keladi perlu disiram dengan cukup air, karena kekurangan air dapat membuat daunnya layu dan mengering kemudian mati suri (dormansi), tetapi apabila berlebihan akan dapat mengakibatkan umbinya membusuk.

·         Media dan pencahayaan
Media tanam yang bisa digunakan agar keladi tumbuh subur adalah campuran antara sekam bakar dan kompos, dengan perbandingan idealnya 1:1. Tanaman hias ini membutuhkan cahaya matahari yang cukup, sehingga dalam penempatan harus memperhatikan kebutuhan sinar matahari, meskipun sebenarnya tidak semua jenis keladi tahan terhadap sinar matahari langsung (full sun).
Secara gampang, dapat dibedakan lokasi penempatan dengan melihat warna daun, keladi yang warna daunnya dominan hijau, putih, kuning atau kombinasi diantara ketiga warna itu dianjurkan ditempatkan di tempat yang teduh, sedangkan yang berwarna merah, coklat, ungu atau kombinasi ketiga warna itu dianjurkan untuk ditempatkan di tempat yang terkena sinar matahari secara langsung.

·         Masa dorman
Secara alamiah, tanaman hias ini memiliki masa yang disebut dorman, yaitu masa dimana semua daun mengering dan hanya tinggal umbi yang terpendam dalam media tanam sepintas tampak seperti mati, tapi sebenarnya tidak sepenuhnya mati karena umbi itu akan tumbuh lagi, cantik seperti sediakala. Kondisi ini seringkali mengecewakan para penggemar bunga, meskipun sebenarnya bisa dimanipulasi dengan cara memberi air yang cukup dan unsur hara yang lengkap, serta membuang bakal bunga, karena bunga sebenarnya adalah masa awal dari fase dormansi.

·         Repotting
Satu hal lagi yang perlu mendapatkan perhatian adalah repotting, yaitu menggantikan pot dan media tanam. Pada saat anak keladi mulai tumbuh banyak atau umbi dan akar sudah memenuhi pot sehingga terasa sesak, tentu akan mengurangi estetika keindahan dan tanaman hias ini akan mengalami kelambatan dalam pertumbuhan. Yang bisa kita lakukan dalam kondisi seperti ini adalah mengeluarkan keladi dari pot kemudian membersihkan media tanam, dan memecah keladi menjadi beberapa bagian, kemudian masukkan kembali dalam pot dengan media tanam baru. Tempatkan keladi yang baru di-repotting di tempat yang teduh selama kurang lebih satu minggu, setelah dirasa keladi tumbuh normal maka dapat dipindahkan  ke tempat yang terkena sinar matahari secara penuh.

·         Tindakan agar daun keladi tampak menawan
Daya tarik bunga keladi atau caladium terletak pada keindahan daunnya, dengan kilatan warna daun, tonjolan urat-urat dan tulang daun membuat banyak orang jatuh cinta pada tanaman hias yang satu ini. Jadi, bisa dibayangkan apabila daun keladi tampak kusam dan layu maka tumbuhan itu tidak lagi memiliki daya tarik.
Merawat bunga keladi agar memiliki daun yang menarik sebenarnya tidak terlalu sulit, hanya sedikit membutuhkan kesabaran dan ketelatenan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar keladi tampak sehat dan berdaun indah, diantaranya:
  1. Meskipun keladi termasuk tumbuhan yang tahan panas, akan tetapi jangan di tempatkan langsung di bawah terik matahari (full sun), sebaiknya letakkan keladi di tempat yang sedikit ternaung dari sinar matahari langsung, tetapi keladi juga jangan diletakkan di tempat yang teduh sama sekali.  Keladi membutuhkan kurang lebih 70% sinar matahari.
  2. Dalam batas-batas tertentu, keladi bisa menerima guyuran air hujan secara langsung, tetapi apabila terus menerus diterpa hujan deras maka dia akan tersiksa, daunnya menjadi kusam dan pucat. Oleh karenanya, pada musim hujan sebaiknya  keladi diletakkan di tempat yang terlindung dari guyuran hujan secara langsung.
  3. Satu hal yang paling penting adalah media tanam keladi. Di habitat aslinya keladi tumbuh subur di hutan-hutan diatas media kompos dari daun dan tumbuhan yang lapuk dan hancur. Keladi sangat tidak menyukai media yang padat, karena sangat menggagu pertubuhan akar-akarnya, dan apabila fungsi akar terganggu maka daunpun tidak akan bisa berkembang dan pada akhirnya daun menjadi kusam kehilangan warna, menjadi tidak menarik. Tetapi keladi juga tidak menyukai media yang terlalu poros, semisal sekam bakar atau pakis tanpa campuran, karena kedua media itu kurang mampu menahan air dan sedikit kandungan hara, sehingga kebutuhan keladi tidak terpenuhi. Media tanam ideal bagi keladi adalah campuran antara sekam bakar, pakis dan kompos dengan perbandingan 1:1:1. Inilah beberapa tindakan yang perlu dilakukan untuk menjaga penampilan keladi agar selalu idah dan memiliki daya tarik.

D.    JENIS-JENIS KELADI
1)      Keladi Bicolor
Menurut Tjitrosoepomo (2004), Caladium bicolor  (Keladi hias) merupakan genus dari famili Araceae. Caladium bicolor merupakan herba tahunan, daun berukuran besar, berbentuk hati, ditopang oleh pelepah yang panjangnya 30 cm atau lebih, warnanya beragam, ada yang putih kehijauan dengan tulang daun hijau, ada yang hijau di tepi dan merah menyala di tengahnya, ada yang hijau di tepi dan tengahnya pink dibayangi putih, dan lain-lain. Batang biasanya tumbuh horizontal seperti umbi kentang atau umbi famili Zingiberaceae.
http://3.bp.blogspot.com/-jVB0MeC-eZ0/UzEQF9U6C8I/AAAAAAAAAg0/sQw1PGU_a2c/s1600/11+%281%29.jpg

2)      Keladi Tikus
Keladi tikus merupakan tanaman semak sejenis talas dengan tinggi 25 cm -30 cm, hidup pada ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut. Tanaman keladi tikus ini rasanya pahit dan sedikit beracun. Bagi para petani di Asia Timur, tanaman keladi tikus ini sudah tidak asing lagi. Ketika para penduduk desa menderita bisul atau problem kulit lainnya akibat racun, maka ampas tanaman yang ditumbuk langsung diaplikasikan ke bidang tubuh yang luka. Hasilnya: nanah keluar dan bengkak berkurang.
http://2.bp.blogspot.com/-zBR_q-1BwZI/UaMHazxxZbI/AAAAAAAABZ8/23rvt-DxHUA/s400/tanaman-keladi-tikus-herbal.jpg

3)      Keladi Black Jack
Keladi Black Jack(Lasia spinosa) umumnya memiliki akar rimpang yang ujung atau akar rimpangnya merayap.Tanaman ini tingginya bisa mencapai 1,5-2 meter.Tangkai daun dan rimpangnya berduri tempel Daunnya 2-6 helai dengan pangkal tangkai membentuk pelepah.sementara itu,pangkal helaian daun menyirip dengan ujung meruncing ,sehingga berbentuk mata tombak.Permukaan daun bagian atas berwarna hijau tua dengan tulang daun berwarna merah dan permukaan daun bagian bawah berwarna semburat pink dengan tulang daun berwarna hijau. Disarankan pot tempat keladi hias black jack diletakkan di tempat teduh.
http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQA697UnZYSuB4mJRFqH55RsX2VvpXvm0UYEGEAFA-eN-pFX6ZY

4)      Keladi Tengkorak
Tinggi tanaman keladi tengkorak (Alocacia cuprea) bisa mencapai 1-5 meter. Tanaman ini memiliki tulang daun berwarna hijau tua yang menjorok ke dalam, sehingga membentuk daun bergelombang seperti tulang rusuk (tengkorak) manusia. Permukaan daun bagian atas licin,tanpa bulu,dan berwarna hijau tua kehitaman.Permukaan daun bagian bawah berwarna merah keunguan.Sementara itu, tangkai daun berwarna hijau keputihan.Tanaman inoi sebaiknya diletakkan di tempat teduh.
https://oomtri.files.wordpress.com/2010/02/4-keladi-keledai.jpg

5)      Keladi Tengkorak hijau
Keladi Tengkorak hijau(Alocasia cypeolata) memiliki daun berbentuk oval seperti daun keldi tengkorak pada umumnya .keladi ini tingginya bisa mencapai 1-1,5 meter.Tulang daun berwarna hijau tua,tetapi tidak menjorok ke dalam .Permukaan daun bagian atas berwarna hijau tua,sedangkan permukaan daun bagian bawah berwarna hijau keputihan dengan gurat tulang daun yang sangat jelas .Tangkai daun berwarna hijau keputihan.Tanaman ini sebaiknya diletakkan di tempat teduh.
http://1.bp.blogspot.com/-nXzDxDy_RwE/UP9GaIHJ31I/AAAAAAAAAvk/Y6ihdGG8ZGo/s1600/20.jpg
BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Caladium di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan keladi hias. Variasi keindahan bentuk, corak, dan warna daunnya yang sangat beragam, serta perawatannya yang mudah menjadi daya tarik tersendiri bagi orang untuk membudidayakan Caladium. Caladium secara alami tumbuh di hutan-hutan tropis yang rindang, subur, dan lembab. Lokasi tumbuhnya antara lain di pinggir sungai, di bawah pohon besar, dan tempat-tempat berongga yang lembab pada ketinggian 0- 1000 m dpl. Tanaman ini menyukai suhu 21-31oC. pada suhu di bawah 15oC Caladium akan mati secara perlahan-lahan dan pada suhu diatas 32oC umbinya akan tumbuh menciut. Sementara itu intensitas cahaya matahari yang dibutuhkan Caladium 50-70%. Jika intensitas cahaya matahari yang diterima kurang dari 50%, warna daun Caladium akan memucat. Sebaliknya, jika intensitas cahaya matahari yang diterima lebih dari 70%, daun Caladium akan terbakar sehingga daunnya berubah menjadi kuning atau kecoklatan.
Keladi banyak ditemukan di hutan-hutan tropis. Habitat asli keladi adalah lingkungan yang lembab dengan kondisi tanah gembur, subur, suhu lingkungan yang memadai dan air yang selalu tersedia dengan membuat media tanamnya tidak becek. Ada juga yang bisa tumbuh ditempat teduh (cahaya relative) dan tempat yang penuh cahaya. Lingkungan tempat penanaman keladi harus emiliki cahaya yang relative terang. Bahkan, beberapa kultivar membutuhkan cahaya matahari langsung agar daunnya bisa muncul secara sempurna. Keladi termasuk famili Araceae yang terdiri dari genus Caladium (aneka keladi), genus Anthurium, genus Syngonium, genus Alocasia, genus Xanthosoma, genus Aglonema, dan genus Zantedeschia. Araceae merupakan keluarga besar tanaman herba tahunan yang biasa tumbuh didaerah tropis dan subtropics.

B.     SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka penulis mohon kritik dan saran guna perbaikan untuk masa yang akan datang.



DAFTAR PUSTAKA

http://blogs.unpad.ac.id/nurutamiagistianiputri/2010/06/13/cara-mudah-menanam-keladi-hias/

Post a Comment for "Jenis tanaman keladi"