Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Arus listrik dan tegangan bolak balik



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
            Listrik zaman kini telah menjadi salah satu kebutuhan hidup manusia yang paling penting. Listrik dapat dihasilkan dari sumber energi yang ada seperti air/PLTA (pembangkit listrik tenaga air), panas matahari/PLTS (pembangkit listrik tenaga surya), uap air/PLTU (pembangkit listrik tenaga uap), angin/PLTB (pembangkit listrik tenaga bayu),dll.
            Manfaat yang diperoleh dari listrik, tidak hanya sebagai pembangkit listrik. Listrik digunakan dalam berbagai aspek kehidupan dan di berbagai kalangan usia, di setiap waktunya. Oleh karena itu, listrik telah menjadi kebutuhan yang paling banyak digunakan di dunia yang sudah tak terhitung banyaknya.
            Dalam kesehariannya, kita telah menggunakan listrik untuk menunjang segala aktivitas kita. Istilah listrik pun akhirnya akrab di telinga kita. Bahkan, listrik sesungguhnya telah ada sejak zaman mesir kuno. Pada zaman itu, mereka menciptakan listrik dengan sangat sederhana, yaitu dengan pot aneh kedap air yang diisi silinder tembaga, kemudian dilem di dalam lubang dengan aspal, dan di tengah silinder terdapat batang besi. Ini seperti baterai primitif. Pertanyaannya adalah, bagaimana mungkin manusia di zaman kuno bisa menciptakan listrik walaupun dengan sangat sederhana. Sebenarnya listrik itu apa. Kita memang sering mendengar bahkan mengungkapkan kata listrik, tetapi sebenarnya kita belum memahami secara benar maksud dari kata listrik itu sendiri dan bagaimana proses untuk menghasilkan listrik.
            Selain itu, ada beberapa istilah yang juga sering kita dengar, misalnya arus, tegangan dan daya. Beberapa istilah ini juga selalu dikaitkan dengan listrik. Jika kita mendengar kata arus, tegangan, sudah pasti kita teringat akan listrik.  Memang banyak istilah-istilah lain yang sering digumamkan di masyarakat maupun dalam literatur dan berbagai media masa, tetapi lagi-lagi kita hanya memahami istilah-istilah tersebut dari sudut pandang masyarakat dan bukan dari sudut pandang ilmiah.




BAB II
PEMBAHASAN

A.    Arus dan Tegangan Listrik Bolak-Balik
Arus dan tegangan listrik bolak-balik atau alternating current (AC) yaitu arus dan tegangan listrik yang arahnya selalu berubah-ubah secara kontinu/periodik terhadap waktu dan dapat mengalir dalam dua arah.  Arus bolak-balik (AC) digunakan secara luas untuk penerangan maupun peralatan elektronik. Dalam zaman modern sekarang ini kebutuhan akan energi listrik merupakan kebutuhan yang sangat pokok. Pada saat ini hampir semua perkantoran dan industri menggunakan energi listrik yang jumlahnya semakin lama semakin besar.
Pemerintah pun berusaha untuk memenuhi kebutuhan energi listrik dengan membangun pembangkit tenaga listrik. Dewasa ini telah banyak dibangun proyek-proyek untuk Pembangkit Tenaga Listrik Negara dengan berbagai sumber tenaga yang digunakan untuk menjalankannya, misalnya PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap), PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Disel), PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas/Panas Bumi), PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air), dan sebagainya.

B.     Sumber Arus Dan Tegangan Listrik Bolak-Balik
Dalam kehidupan sehari-hari kita jumpai alat-alat seperti dinamo sepeda dan generator. Kedua alat tersebut merupakan sumber arus dan tegangan listrik bolak-balik. Arus bolak-balik atau alternating current (AC) adalah arus dan tegangan listrik yang besarnya berubah terhadap waktu dan dapat mengalir dalam dua arah. Arus bolak-balik (AC) digunakan secara luas untuk penerangan maupun peralatan elektronik.
Pada umumnya semua tenaga listrik yang dihasilkan oleh berbagai sumber pembangkit tenaga listrik tersebut adalah berupa arus listrik bolak-balik dan tegangan listrik bolak-balik yang dihasilkan oleh generator yang digerakkan dengan energi yang berasal dari sumber daya alam.
Arus dan tegangan listrik bolak-balik yaitu arus dan tegangan listrik yang arahnya selalu berubah-ubah secara kontinu/periodik. Seperti telah dijelaskan pada bab terdahulu dalam hukum Faraday bahwa adanya perubahan fluks magnetik yang dilingkupi oleh kumparan akan menyebabkan timbulnya ggl induksi pada ujung-ujung kumparan dan jika antara ujungujung kumparan tersebut dihubungkan dengan sebuah kawat penghantar akan mengalir arus listrik melalui penghantar tersebut. Berdasarkan prinsip hukum Faraday inilah dibuat sebuah generator atau dinamo, yaitu suatu alat yang digunakan untuk mengubah energi mekanik (energi gerak) menjadi energi listrik.
Tegangan listrik dan arus listrik yang dihasilkan generator berbentuk tegangan dan arus listrik sinus soidal, yang berarti besarnya nilai tegangan dan kuat arus listriknya sebagai fungsi sinus yang sering dinyatakan dalam diagram fasor (fase vektor). Diagram fasor adalah menyatakan suatu besaran yang nilainya berubah secara kontinu, fasor dinyatakan dengan suatu vektor yang nilainya tetap berputar berlawanan dengan putaran jarum jam.

C.    Rangkaian Arus Dan Tegangan Listrik Bolak-Balik
Sumber arus bolak-balik adalah generator arus bolak-balik yang prinsip kerjanya pada perputaran kumparan dengan kecepatan sudut ω yang berada di dalam medan magnetik. Sumber ggl bolak-balik tersebut akan menghasilkan tegangan sinusoida berfrekuensi f. Apabila generator tersebut dihubungkan dengan suatu penghantar R dan menghasilkan tegangan maksimum sebesar Vmax, maka tegangan dan arus listrik yang melewati penghantar.
Arus dan Tegangan Listrik Bolak-Balik,arus AC,tegangan a,listrik AC
Tegangan sinusoida dapat dituliskan dalam bentuk persamaan tegangan sebagai fungsi waktu, yaitu :
V = V_{max}\text{ sin }\omega t
Tegangan yang dihasilkan oleh suatu generator listrik berbentuk sinusoida. Dengan demikian, arus yang dihasilkan juga sinusoida yang mengikuti persamaan :
I=I_{max}\text{ sin }\omega t

Dengan :
V = Tegangan Listrik AC
I = Arus Listrik AC
Vmax = Tegangan maksimum
Imax = Arus maksimum
ω = Kecepatan sudut (2πf)
D.    Pengertian Sudut Fase dan Beda Fase Dalam Arus Bolak-Balik
Arus dan tegangan bolak-balik (AC) dapat dilukiskan sebagai gelombang sinussoidal, jika besarnya arus dan tegangan dinyatakan dalam persamaan :
V = Vmax sin ωt
I = Imax sin (ωt + 90o)
Di mana ωt atau (ωt + 90o) disebut sudut fase yang sering ditulis dengan lambang θ. Sedangkan besarnya selisih sudut fse antara kedua gelombang tersebut disebut beda fase. Berdasarkan persamaan antara tegangan dan kuat arus listrik tersebut dapat dikatakan bahwa antara tegangan dan kuat arus listrik terdapat beda fase sebesar 90o dan dikatakan arus mendahului tegangan dengan beda fase sebesar 90o. Apabila dilukiskan dalam diagram fasor dapat digambarkan sebagai berikut :
Grafik arus dan tegangan sebagai fungsi waktu
Grafik arus dan tegangan sebagai fungsi waktu dengan beda fase 90o
E.     Nilai Efektif Arus dan Tegangan Listrik Bolak-Balik
Nilai tegangan dan arus bolak-balik selalu berubah secara periodik sehingga menyebabkan, kesulitan dalam mengadakan pengukurannya secara langsung. Oleh karena itu, untuk mengukur besarnya tegangan dan kuat arus listrik bolak balik (AC = Alternating Current) digunakan nilai efektif. Yang dimaksud dengan nilai efektif arus dan tegangan bolak balik yaitu nilai arus dan tegangan bolak-balik yang setara dengan arus searah yang dalam waktu yang sama jika mengalir dalam hambatan yang sama akan menghasilkan kalor yang sama. Semua alat-alat ukur listrik arus bolak-balik menunjukkan nilai efektifnya. Hubungan antara nilai efektif dan nilai maksimum dapat dinyatakan dalam persamaan :
V=\frac{V_{max}}{\sqrt{2}}=0,707\text{ }V_{max}        dan      I=\frac{I_{max}}{\sqrt{2}}=0,707\text{ }I_{max}
F.     Nilai Rata-Rata Arus Listrik Bolak-Balik
Nilai rata-rata arus bolak-balik yaitu nilai arus bolak-balik yang setara dengan arus searah untuk memindahkan sejumlah muatan listrik yang sama dalam waktu yang sama pada sebuah penghantar yang sama. Hubungan antara nilai arus dan tegangan listrik bolak-balik dengan nilai arus dan tegangan maksimumnya dinyatakan dalam persamaan :
I_{r}=\frac{2I_{max}}{\pi }
di mana :
Ir = kuat arus rata-rata
Imax = kuat arus maksimum
G.    Alat Ukur Tegangan dan Arus Bolak-Balik
Tegangan dan arus listrik bolak-balik diukur dengan voltmeter AC dan amperemeter AC (seperti terlihat pada gambar 1.5). Dengan menggunakan alat ukur voltmeter atau amperemeter AC besaran yang terukur adalah nilai rms (root mean squere) = akar rata-rata kuadrat arus = ; = rata-rata dari atau nilai efektif dari tegangan atau arus. Secara umum hasil pengukuran tegangn (V) dan arus (I) dapat ditulis sebagai berikut:
I= (Penunjukan jarum)/(Skala maksimum)×Batas ukur maksimum
V=(Penunjukan jarum)/(Skala maksimum)×Batas ukur maksimum


BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Arus dan tegangan listrik bolak-balik atau alternating current (AC) yaitu arus dan tegangan listrik yang arahnya selalu berubah-ubah secara kontinu/periodik terhadap waktu dan dapat mengalir dalam dua arah. 
Arus bolak-balik (AC) digunakan secara luas untuk penerangan maupun peralatan elektronik. Dalam zaman modern sekarang ini kebutuhan akan energi listrik merupakan kebutuhan yang sangat pokok. Pada saat ini hampir semua perkantoran dan industri menggunakan energi listrik yang jumlahnya semakin lama semakin besar.

B.     SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka penulis mohon kritik dan saran guna perbaikan untuk masa yang akan datang.



DAFTAR PUSTAKA

Husin, Abdul (terj). 2000. Kamus Fisika Bergambar. Jakarta : Erlangga.
Sunaryono. Taufic, Ahmad. 2010. Super Tips & Trik Fisika SMA. Jakarta: Wahyumedia.
Tim penyusun. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia (edisi ketiga). Jakarta : Balai Pustaka.
http://mediabelajaronline.blogspot.co.id/2010/11/arus-dan-tegangan-listrik-bolak-balik.html

Post a Comment for "Arus listrik dan tegangan bolak balik"