Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Asuhan keperawatan dengan DIABES MELITUS



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Pendahuluan
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mencapai derajat kesehatan yang optimal. Agar dapat mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal maka dikembangkan upaya kesehatan untuk seluruh masyarakat yang mencakup upaya peningkatan (promotif), pencegahan (preventif), penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) yang bersifat menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
Dengan demikian perawatan merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam semua upaya tersebut diatas. Dalam upaya perawatan ini perawat melaksanakan suatu asuhan keperawatan dengan memperhatikan klien secara menyeluruh baik fisik, mental, sosial maupun spiritual, dimana perawat harus selalu berusaha untuk meningkatkan mutu pelayanan dalam proses pertumbuhan dan pemulihan klien dengan gangguan sistem endokrin khususnya Diabetes Melitus.
Diabetes Mellitus merupakan penyakit kronis yang menyerang kurang lebih 12 juta orang. Tujuh juta dari 12 juta penderita diabetes tersebut sudah terdiagnosis; sisanya tidak terdiagnosis. Di Amerika serikat, kurang lebih 650.000 kasus diabetes baru didiagnosis setiap tahunnya.

B.     Tujuan Penulisan
1.      Tujuan Umum
Memperoleh informasi atau gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan klien dengan Diabetes Mellitus.

2.      Tujuan Khusus
·         Untuk memperoleh gambaran tentang pengkajian fisik pada pasien Diabetes Mellitus.
·         Untuk memperoleh gambaran tentang diagnosa perawatan dan rencana keperawatan pada pasien Diabetes Mellitus.
·         Dapat melakukan tindakan perawatan pada pasien Diabetes Mellitus.
·         Untuk memperoleh gambaran tentang pelaksanaan evaluasi keperawatan pada klien dengan  Diabetes Mellitus.
·         Mendokumentasikan asuhan keperawatan pasien Diabetes Mellitus secara benar dan baik.

3.      Manfaat Penulisan
·         Sebagai bahan masukan bagi tenaga keperawatan khususnya perawatan pada pasien  Diabetes Mellitus.
·         Memberikan masukan bagi penulis dalam hal untuk meningkatkan kemampuan merawat pasien khusunya yang mengarah pada penyakit Diabetes Mellitus.
·         Bahan bacaan bagi mahasiswa dimana pun mereka berada.
















BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A.    Definisi
1.      Diabetes Mellitus adalah penyakit kronis yang kompleks yang mengakibatkan gangguan metabolisme karbohidrat, protein, lemak dan berkembang menjadi komplikasi makrovaskuler, mikrovaskuler dan neurologis.
2.      Diabetes Mellitus adalah suatu penyakit kronis yang menimbulkan gangguan multi sistem dan mempunyai karakteristik hyperglikemia yang disebabkan defisiensi insulin atau kerja insulin yang tidak adekuat.
3.      Diabetes Mellitus adalah keadaan hyperglikemia kronis yang disebabkan oleh faktor lingkungan dan keturunan secara bersama-sama, mempunyai karakteristik hyperglikemia kronis tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dikontrol (WHO).
4.      Diabetes Mellitus adalah suatu penyakit kronis yang ditemukan di seluruh dunia dengan prevalensi penduduk yang bervariasi dari 1 – 6 %.

B.     Etiologi
Etiologi dari Diabetes Mellitus sampai saat ini masih belum diketahui dengan pasti dari studi-studi eksperimental dan klinis kita mengetahui bahwa Diabetes Mellitus adalah merupakan suatu sindrom yang menyebabkan kelainan yang berbeda-beda dengan lebih satu penyebab yang mendasarinya. Menurut banyak ahli beberapa faktor yang sering dianggap penyebab yaitu :
a.       Faktor genetic
Riwayat keluarga dengan diabetes :
Pincus dan White berpendapat perbandingan keluarga yang menderita Diabetes Mellitus dengan kesehatan keluarga sehat, ternyata angka kesakitan keluarga yang menderita Diabetes Mellitus mencapai 5, 33 % bila dibandingkan dengan keluarga sehat yang memperlihatkan angka hanya 1, 96 %.
b.      Faktor non genetic
1)      Infeksi
Virus dianggap sebagai “trigger” pada mereka yang sudah mempunyai predisposisi genetic terhadap Diabetes Mellitus.
2)      Nutrisi
§  Obesitas dianggap menyebabkan resistensi terhadap insulin.
§  Malnutrisi protein
§  Alkohol, dianggap menambah resiko terjadinya pankreatitis.
3)      Stres
Stres berupa pembedahan, infark miokard, luka bakar dan emosi biasanya menyebabkan hyperglikemia sementara.
4)      Hormonal
Sindrom cushing karena konsentrasi hidrokortison dalam darah tinggi, akromegali karena jumlah somatotropin meninggi, feokromositoma karena konsentrasi glukagon dalam darah tinggi, feokromositoma karena kadar katekolamin meningkat

C.    Patofisiologi
Sebagian besar patologi Diabetes Mellitus dapat dikaitkan dengan satu dari tiga efek utama kekurangan insulin sebagai berikut :
1)      Pengurangan penggunaan glukosa oleh sel-sel tubuh, dengan akibat peningkatan konsentrasi glukosa darah setinggi 300 sampai 1200 mg/hari/100 ml.
2)      Peningkatan mobilisasi lemak dari daerah-daerah penyimpanan lemak, menyebabkan kelainan metabolisme lemak maupun pengendapan lipid pada dinding vaskuler yang mengakibatkan aterosklerosis.
3)      Pengurangan protein dalam jaringan tubuh.
Akan tetapi selain itu terjadi beberapa masalah patofisiologi pada Diabetes Mellitus yang tidak mudah tampak yaitu kehilangan ke dalam urine penderita Diabetes Mellitus. Bila jumlah glukosa yang masuk tubulus ginjal dan filtrasi glomerulus meningkat kira-kira diatas 225 mg.menit glukosa dalam jumlah bermakna mulai dibuang ke dalam urine. Jika jumlah filtrasi glomerulus yang terbentuk tiap menit tetap, maka luapan glukosa terjadi bila kadar glukosa meningkat melebihi 180 mg%.

D.    Tanda dan Gejala
Berikut ini tanda dari diabetes yaitu :
1.      Sering Buang Air kecil
Buang air kecil akan menjadi sering jika terlalu banyak glukosa dalam darah. Jika insulin (yakni hormon yang mengendalikan gula darah) tidak ada atau sedikit maka ginjal tidak dapat menyaring glukosa untuk kembali ke dalam darah. Kemudian ginjal akan menarik tambahan air dari darah untuk menghancurkan glukosa. Hal ini membuat kandung kemih penuh dan sering buang air kecil
2.      Sering merasa haus
 Karena sering buang air kecil, maka orang akan menjadi lebih sering haus. Serta proses penghancuran glukosa yang sulit maka air di dalam darah tersedot untuk menghancurkannya, sehingga seseorang perlu minum lebih banyak untuk menggantikan air.
3.      Nafsu makan berkurang
 Orang yang diabetes insulinnya bermasalah akibatnya asupan gula ke dalam sel-sel tubuh kurang yang membuat pembentukan energi kurang. Kondisi ini membuat otak berpikir tubuh kurang energi akibat asupan makanan yang kurang sehingga menimbulkan rasa lapar dan perasaan ingin terus makan.

E.     Komplikasi
Beberapa komplikasi dari Diabetes Mellitus adalah
1.      Akut
a.       Hipoglikemia dan hiperglikemia
b.      Penyakit makrovaskuler : mengenai pembuluh darah besar, penyakit jantung koroner (cerebrovaskuler, penyakit pembuluh darah kapiler).
c.       Penyakit mikrovaskuler,  mengenai pembuluh darah kecil, retinopati, nefropati.
d.      Neuropati saraf sensorik (berpengaruh pada ekstrimitas), saraf otonom berpengaruh pada gastro intestinal, kardiovaskuler.



2.      Komplikasi menahun Diabetes Mellitus
a.       Neuropati diabetic
b.      Retinopati diabetic
c.       Nefropati diabetic
d.      Proteinuria
e.       Kelainan koroner
f.       Ulkus/gangrene
Terdapat lima grade ulkus diabetikum antara lain:
(a)    Grade 0    :     tidak ada luka
(b)    Grade I    :    kerusakan hanya sampai pada permukaan kulit
(c)    Grade II    :    kerusakan kulit mencapai otot dan tulang
(d)    Grade III    :    terjadi abses
(e)    Grade IV    :    Gangren pada kaki bagian distal
(f)    Grade V    :    Gangren pada seluruh kaki dan tungkai bawah distal



BAB III
TINJAUAN KASUS

       I.            PENGUMPULAN DATA
Identitas pasien
Nama                           :   M. Adam
Umur                           :    40 tahun
Jenis kelamin               :    laki-laki
Alamat                        :    Idi Cut
Pendidikan                  :    SMA
Pekerjaan                     :    Wiraswasta
Agama                         :     Islam
Tanggal masuk            :    15 Januari 2015

    II.            ANAMNESE
Data subjektif
1.      Alas an kunjungan pasien: karena penyakit yang di derita pasien tidak sanggup dirangi di rumah
2.      Keluhan utama: Luka di tumit kaki kiri dan terasa nyeri skala 5-6.
3.      Riwayat Penyakit Sekarang
Satu bulan sebelum masuk rumah sakit klien kena luka di tumit kaki kiri, namun klien tidak  mengetahui  penyebabnya. Mulai saat itu klien lebih berhati-hati dan pelan-pelan saat berjalan. 2 minggu sebelum masuk rumah sakit keluhan dirasa semakin bertambah, luka pada tumit menjadi membengkak diperiksakan ke dokter praktek dan hanya diberikan obat oral. 
4.      Pola Eliminasi
a.       Buang air besar
Sebelum sakit: sekali per dua atau  tiga hari. Dan saat sakit di rumah sakit klien sekali per dua atau  tiga hari, dengan konsistensi padat, warna kuning.
b.      Buang air kecil
Sebelum sakit klien BAK 7 – 8 kali sehari. Dan selama di rumah sakit klien terpasang dower cateter mulai tanggal 23 Maret 2005. Dalam satu hari ±  800 CC warna kuning pekat.
5.      Pola Aktivitas dan Latihan: dibantu keluarga pasien
6.      Pola Tidur dan Istirahat: Klien tidur selama 7-8 jam setiap hari, tidak ada gangguan tidur. Saat di rumah sakit klien banyak istirahat dan tidur. 
7.      Pemeriksaan Fisik
·         Keluhan Yang Dirasakan Saat Ini:
Nyeri pada luka di tumit kaki kiri, skala 5-6 , merasa panas seperti terbakar.
·         Tanda-tanda Vital
Suhu    : 36,5 C
Nadi    : 80 X/menit
Pernafasan    : 20 X/menit
Tekanan Darah    : 160/100 mmHg
·         BB / TB
TB = 150 cm.
BB tidak terkaji, klien tampak gemuk.

 III.            ANALISA DATA
1.      S : -
O : WBC = 25,1 103/uL
 HGB 10,1 gr/dl
 luka Ulkus grade 2 di tumit kaki kiri, skala 5-6 , merasa panas seperti terbakar 
Terpasang DC sejak tanggal 23 Maret 2005    PK : Infeksi    
2.      S.  Klien mengeluh nyeri pada luka ulkus grade 2 di tumit kaki kiri, skala 5-6, nyeri seperti terbakar. 
O. Wajah tegang saat ulkus dibersihkan 
Klien menyeringai saat ulkus di tekan    Nyeri akut    Agen injury: fisik
3.      S : Klien mengeluh nyeri pada luka
O : WBC = 25,1 103/uL
      HGB 10,1 gr/dl
      Ulkus grade 2 di tumit diameter  ± 5cm 
GDN 28 maret 2005 = 154 mg/dl
GD 2 jam PP  28 maret 2005 = 327 mg/dl
 Kerusakan integritas jaringan    Faktor  mekanik: mobilitas dan penurunan neuropati, perubahan sirkulasi.

 IV.            DIAGNOSA KEPERAWATAN:
1.      PK : infeksi
2.      Nyeri akut berhubungan dengan agen injury : fisik
3.      Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan Faktor  mekanik: mobilitas dan penurunan neuropati, perubahan sirkulasi.
4.      Ketidakseimbangan nurisi: kurang berhubungan dengan Faktor biologis
5.      Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan tidak nyaman nyeri, intoleransi aktivitas.
6.      Defisit pengetahuan tentang proses penyakit DM dan perawatannya berhubungan dengan Kurang familier dengan sumber informasi
7.      PK: Hipertensi











BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
1.      Diabetes Mellitus adalah penyakit kronis yang kompleks yang mengakibatkan gangguan metabolisme karbohidrat, protein, lemak dan berkembang menjadi komplikasi makrovaskuler, mikrovaskuler dan neurologis.
2.      Diabetes Mellitus adalah suatu penyakit kronis yang menimbulkan gangguan multi sistem dan mempunyai karakteristik hyperglikemia yang disebabkan defisiensi insulin atau kerja insulin yang tidak adekuat.
3.      Diabetes Mellitus adalah keadaan hyperglikemia kronis yang disebabkan oleh faktor lingkungan dan keturunan secara bersama-sama, mempunyai karakteristik hyperglikemia kronis tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dikontrol (WHO).
4.      Diabetes Mellitus adalah suatu penyakit kronis yang ditemukan di seluruh dunia dengan prevalensi penduduk yang bervariasi dari 1 – 6 %.

B.     Saran
1.      Untuk Perawat
Saran yang perlu di sampaikan kepada perawat, yaitu harus mendokumentasikan setiap tindakan yang telah di lakukan. Serta menambah ilmu pengetahuan.tentang berbagai macam penyakit, dalam khusus nya Diabetes militus agar perawat dapat melakukan implementasi sesuai dengankebutuhan klien
2.      Untuk Penulis
Kami memahami segala kekurangan  yang ada pada karya tulis kami sehingga kami sangat meng harapkan kritik dan masukan yang memebangun guna dalam penulisan karya tulis selanjutnya kami dapat membuat kaya tulis dengan lebih baik lagi.




DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. (Edisi kedelapan). Jakarta : EGC.
Carpenito, Lynda Juall (2000). Diagnosa Keperawatan, (Edisi keenam). Jakarta : Penerbit EGC.
Price, Sylvia Anderson, Ph.D, R.N (1995). Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, (Edisi keempat), Jakarta : EGC.
R. Syamsuhidayat, Wim de Jong (1997). Buku Ajar Ilmu Bedah.

Post a Comment for "Asuhan keperawatan dengan DIABES MELITUS"