Bengkel Motor
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ditahun 2011 ini
diprediksi jumlah pengguna sepeda motor akan meningkat menjadi 60 juta
unit di seluruh Indonesia. Pertambahan pengguna sepeda motor ini tidak hanya
terjadi di kota-kota besar namun juga tersebar diseluruh Indonesia.
Memang saat ini sudah terdapat banyak bengkel sepeda motor disekitar kita namun
dengan jumlah sepeda motor yang semakin bertambah maka bengkel-bengkel yang ada
tidak mungkin dapat menampung seluruh sepeda motor yang ada. Sehingga
alternatif peluang usaha dan peluang bisnis ini menjadi semakin terbuka.
Untuk itulah saya menyusun makalah ini untuk
membahas mengenai kiat-kiat untuk menjadi pribadi yang handal dalam mencapai
keberhasilan agar dapat membaca peluang usaha tersebtu dan
dapat memenuhi kebutuhan hidup yaitu dengan cara berwirausaha.
Kemudian dalam makalah ini saya akan membahas tentang usaha dibidang bengkel
motor serta kiat-kiat atau tips dalam menjalankan usaha tersebut.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas maka penulis merumuskan masalah tentang bagaimana cara
mengelola modal usaha seratus juta?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Langkah-Langkah
Memulai Usaha
1.
Mengenali peluang usaha
Sebenarnya
ada banyak peluang di sekeliling kita, hanya saja ada beberapa individu yang
mampu melihat situasi sebagai peluang ada yang tidak. Hal ini disebabkan faktor
informasi yang dimilikinya Informasi memungkinkan seseorang mengetahui bahwa
peluang ada sat orang lain tidak menghiraukan situasi tersebut. Akses terhadap
informasi dipengaruhi oleh pengalaman hidup dan hubungan sosial.
a.
Pengalaman hidup. Pengalaman hidup
memberikan akses yang lebih mengenai informasi dan pengetahun mengenai penemuan
peluang. Dua aspek dari pengalaman hidup yang meningkatkan kemungkinan
seseorang menemukan peluang yaitu fungsi kerja dan variasi kerja.
b.
Hubungan sosial. Sebuah langkah
penting dimana seseorang mendapatkan informasi dari interaksi dengan orang
lain. Beberapa ahli menyarankan ketika seorang takut berwirausaha secara
sendirian, maka mengawali usaha secara kelompok adalah alternative. Oleh
karenanya, kualitas dan kuantitas dalam interaksi sosial akan lebih
memungkinkan individu akan membuat kelompok dalam berwirausaha. Informasi yang
penting ketika akan memulai usaha adalah informasi mengenai lokasi, potensi
pasar, sumber modal, pekerja, dan cara pengorganisasiannya. Kombinasi antara
jaringan yang luas dan kenekaragaman latar belakang akan mempermudah
mendapatkan informasi tersebut.
c.
Beberapa sumber peluang usaha antara
lain:
·
Perubahan teknologi
·
Perubahan kebijakan dan politik
·
Perubahan sosial demografi
2.
Optimalisasi Potensi diri
Setelah mengenai peluang usaha maka
harus dikombinasikan dengan potensi diri. Keunggulan kompetitif apa yang saya
miliki? Yang sering terjadi di masyarakat kita adalah memilih usaha yang sedang
trend saat itu. Hal ini sah-sah saja tetapi ketika dalam proses perkembangan tidak
membuat inovasi, maka akan sulit bersaing.
3.
Fokus dalam bidang usaha
Peter Drucker pakar dalam
kewirausahaan menyatakan bahwa dalam dalam memulai sebuah usaha atau inovasi
dilakukan disarankan untuk terfokus –dimulai dari yang kecil berdasarkan
sumberdaya yang kita miliki. Vidi catering di Yogyakarta adalah salah satu
contoh dimana pendirinya berlatar belakang sarjana teknologi pertanian, jurusan
pengolahan makanan. Memulai usaha rantangan untuk anak kost karena tinggal di
sekitar kampus, kemudian karena basic knowledge di bidang pengolahan makanan,
kemudian berkembang menjadi catering, hotel, dan sekarang ini gedung pertemuan
dan paket pernikahan (event organizer).
4.
Berani memulai.
Dunia kewirausahaan adalah
dunia ketidakpastian sementara informasi yang dimiliki oleh yang akan memulai
usaha sedikit. Oleh karenanya, ‘sedikit agak gila’ (overconfidence) dan berani
mengambil resiko adalah sangat perlu dilakukan. Lakukan dulu. Jalan dulu. Jika
ada kesulitan, baru dicari jalan keluarnya.
B. Usaha Bengkel Motor
Kebutuhan servis bagi sepeda motor menjadi kebutuhan rutin yang harus
dilakukan oleh penggunanya. Tak ayal, bengkel motorpun tumbuh menjamur hingga
kawasan daerah pelosok.
1.
Bengkel Umum Lebih
Banyak.
Jumlah
bengkel kemitraan memang kalah banyak, mengingat bengkel umum lebih gampang
persyaratannya dan lebih mudah pendiriannya. Prospeknya akan tetap bagus karena
karena penjualan motor juga meningkat tiap tahunnya hingga keberadaan bengkel
resmi pun amat diperlukan.
2.
Modal Usaha.
Untuk
membuka bengkel motor umum modalnya lebih kecil di bandingkan membuka bengkel
kemitraan, sehingga paling cocok bagi pemula usaha ini. Usaha dimulai dari
bengkel umum dengan modal Rp 20 juta. Dari modal sebesar itu Rp 5 juta di
gunakan untuk membeli kompresor dan peralatan bengkel. Sisanya untuk stock
sparepart dan aksesoris yang bersifat fast-moving sparepart.
Sedangkan
modal bengkel kemitraan jauh lebih besar meskipun tidak menggunakan sistem
royaliti fee kepada pemilik bengkel dengan kisaran modal minimal 100 juta. Calon pemilik usaha ini memang lebih cocok bagi yang memiliki modal
besar. Meskipun begitu ada juga yang di sebut bengkel kemitraan dari Yamaha
yang fee modal, hanya menyediakan tempat bisa kontrak dan pembelian sparepart
saja, yang saat ini hanya berlaku di Banten dan Bogor.
3.
Target Pasar
Target pasar dalam usaha ini
sangatlah jelas yakni para pengguna sepeda motor.
4.
Hal-hal Yang Dibutuhkan
Hal yang
paling utama yang harus kita sediakan adalah tempat. Ukuran yang diperlukan
tidak terlalu luas. Cukup untuk penempatan rak display dan
untuk beberapa sepeda motor jika terjadi antrian. Kita dapat
memulai usaha ini dengan tiga orang tenaga mekanik dan anda sendiri sebagai
pengawas dan pencatat transaksi. Untuk display dan spare-parts kita
bisa mencarinya dari agen dan bengkel-bengkel resmi.
5.
Tips
Kepuasan
pelanggan adalah nomor satu dalam usaha ini. Untuk membuat usaha anda mempunyai
nilai tambah dan membuat pelanggan anda kembali maka anda dapat meminta kepada
pelanggan untuk mengumpulkan bon pembayaran setiap kali mereka melakukan
perbaikan di bengkel kita. Apabila jumlah pada bon sudah mencapai jumlah
tertentu maka si pelanggan berhak memperoleh potongan harga atas kunjungan
berikutnya.
6.
Pemasaran.
Untuk
menarik minat konsumen datang ke bengkel motor bisa dilakuakan lewat pembagian brosur, pamphlet, dan servis gratis saat awal buka usaha.
Bila bengkel sepi kemungkinan yang terjadi adalah salah pemetaan dalam
memperhatikan permintaan ( jumlah motor ) di daerah tersebut atau lokasi yang
kurang tepat. Sebaiknya di lingkungan perusahaan karena orang ingin dekat saat
servis , jalan utama atau protokol atau jalan utama orang menuju kantor atau
tempat kerjanya.
Bagi bengkel
umum modifikasi sebaiknya jemput bola dengan mendekati kalangan komunitas atau
ikut mailing list lewat internet. Selain itu karyawan dan pemilik bengkel harus menerapkan pola
kejujuran. Kalau kita bisa tangani kita bilang iya dan beri tahu kondisi
motor tersebut kepada pemiliknya serta penyebab kerusakan sehingga kepercayaan
muncul dan image bagus.
Persaingan
cukup ketat terutama antara bengkel umum. Sehingga pelaku usaha bengkel umum
harus menjaga kualitas, kepercayaan, loyalitas dan kedekatan dengan konsumen.
Sedangkan persainagan antar bengkel resmi ATPM tidak terlalu berkaitan dengan
operasional bengkel. Hal ini di karenakan
memang tidak terjadi “Benturan Pasar” mengingat masing-masing telah
memiliki pasar dan pelanggan sendiri.
Produk
tersebut ada yang fungsinya penghemat BBM seperti MNS DC Booster hemat 15% Hyidrogen
Power Server juga hemat bensin 47,5% peningkat perpomence agar motor lebih
kencang, dan sebagainya. Ada juga yang mengembangkan sistem franchise untuk
Auto Clinik Dysha Motorsport (ACDMS) dengan modal terjangkau . Membayar lisensi
fee Rp 5 Juta saja pertahun untuk pemakain nama ACDMS, atau bila ingin menambah
sistem basic berupa administrasi dari spanduk sampai training mekanik dikenakan
modal Rp 15 juta tanpa royalti fee, bila ingin membeli alat dan sparepart dari
ACDMS di tambah lagi modal Rp 5-15 juta.
7.
Keuntungan.
Dari berbagi jenis bengkel
tersebut, keuntungan servis terbesar adalah modifikasi misalnya
modifikasi costum body bahan fiber dari motor bebek jadi motor
Trail bisa mematok Rp 1,5-2 juta, padahal harga untuk pengerjaan hanya Rp 500 ribu
atau keuntungan sekitar 67% . Hal ini karena hasil modifikasi tergantung
kepuasan konsumen.
8.
Kendala.
Untuk tenaga mekanik yang
handal masih menjadi kendala bagi pelaku usaha bengkel motor, juga bila ada
konsumen yang komplain, sehingga solusinya dengan mendengarkan keluhan konsumen
dan bisa juga menerapkan sistem garansi dalam pengerjaan.
Bagi pemula
usaha bengkel juga tidak memiliki keahlian khusus asalkan memiliki mekanik yang
ahli yang bisa di peroleh dari lulusan SMK dan juga kursus sepeda motor. Jadi
anda bisa memilih kategori bengkel apa yang ingin di buka sesuai dengan modal anda, bila modal kecil sebaiknya pilih
bengkel umum servis mesin motor lebih dahulu.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam
berwirausaha dibidang otomotif ini, kita harus siap dalam segala bidang baik
dari segi mental maupun material, contohnya.
1.
Memiliki modal usaha
2.
Mempunyai target pasar
3.
Mempunyai tujuan kedepan
4.
Mempunyai kemampuan di bidang mesin
atau mampu memperkerjakan montir-montir handal dan terpercaya.
5.
Memiliki tips atau strategi dalam
berusaha
6.
Sudah mengetahui kendala yang akan
dihadapi apabila memilih usaha ini.
7.
Selalu berfikir positif dan tidak
takut usahanya akan gagal
B. SARAN
Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka penulis mohon kritik
dan saran guna perbaikan untuk masa yang akan datang.
DAFTAR
PUSTAKA
http://google.co.id
Post a Comment for "Bengkel Motor"