Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Budidaya tanaman anggrek

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Anggrek termasuk dalam suku anggrek-anggrekan atau famili “Orchidaceae” yang dalam bahasa yunani, kata “orchid” berasal dari orchis yang berarti testicle atau buah zakar. Zaman dahulu anggrek identik dengan pria, baik warna, bentuk bahkan strukturnya. Anggrek juga melambangkan kesuburan dan kejantanan, dahulu muncul anggapan jika mengkonsumsi anggrek muda, maka seseorang bisa memiliki anak laki-laki, dan jika mengkonsumsi anggrek tua akan melahirkan anak perempuan, tetapi dalam mitos ini tidak disebutkan arti konsumsi ini dimakan sebagai bahan makanan atau hanya dinikmati keindahan bunganya saja. Anggrek termasuk keluarga besar dari kelompok (subdivisi) tanaman berbunga atau berbiji tertutup angiospermae), kelas tanaman berbiji tunggal (monocotyledone), ordo orchidaceae (anggrek anggrekan).
Tanaman anggrek dapat tumbuh di dataran rendah, gurun kering, hutan rimba yang panas sampai dengan dataran tinggi, termasuk puncak gunung yang bersalju. Paling banyak spesies anggrek berasal dari daerah tropis karena disebabkan oleh agroklimat di daerah tropis itu sendiri sangat cocok untuk pertumbuhan anggrek
Anggrek merupakan salah satu tanaman hias berbunga yang tidak kalah indahnya dengan tanaman hias berbunga lainnya. Anggrek memiliki bentuk dan corak bunga yang beraneka ragam dan indah dipandang mata. Keindahan bentuk dan bunganya telah membuat tanaman dari keluarga “Orchidaceae” ini banyak dikoleksi oleh semua orang baik hanya untuk hobi saja bahkan sampai di perjual belikan. Tanaman anggrek merupakan tipe tanaman yang memiliki kecepatan tumbuh yang relatif lambat. Cepat lambatnya pertumbuhan setiap jenis anggrek adalah berbeda-beda karena sangat tergantung dari segi pemeliharaan anggrek itu sendiri.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana cara pemupukan tanaman anggrek
2.      Bagaimana jenis-jenis penyakit yang menyerang tanaman anggrek?
3.      Apakah jenis-jenis bunga anggrek?
BAB II
PEMBAHASAN

A.    KLASIFIKASI TANAMAN ANGGREK
morfologi anggrek
Klasifikasi tanaman anggrek yaitu:
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil
Sub Kelas: Liliidae
Ordo: Orchidales
Famili: Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan)
Spesies: Spathoglottis plicata Blume



B.     MORFOLOGI ANGGREK

Akar anggrek berfungsi sebagai tempat menempelkan tubuh tanaman pada media tumbuh.  Akar anggrek mempunyai lapisan velamen yang bersifat spongy (berongga).  Di bawah lapisan ini terdapat lapisan yang mengandung klorofil.  Akar anggrek epifit berambut pendek atau nyaris tak berambut  (Iswanto, 2002).

Batang tanaman anggrek dibedakan menjadi dua tipe.

1.      Tipe simpodial 

Anggrek simpodial adalah anggrek yang tidak memiliki batang utama.  Bunga keluar dari ujung batang dan akan berbunga kembali pada pertumbuhan anakan atau tunas baru.  Contoh : Dendrobium, Cattleya, Oncidium dan Cymbidium. Pada anggrek simpodial terdapat suatu penghubung yang disebut rhizome atau batang di bawah tanah.  Pertumbuhan tunas baru akan keluar dari rhizome ini (Gunawan, 2002).

2.      Tipe monopodial
Anggrek monopodial adalah anggrek yang pertumbuhan batangnya lurus keatas pada satu batang tanpa batas.  Bunga keluar dari sisi batang di antara dua ketiak daun.  Contoh :Phaleonopsis, Arachis, Renanthera, dan Aerides  (Iswanto, 2002).
Beberapa bentuk daun anggrek, antara lain bentuk silindris, contoh : anggrek Vanda bookeriana, bentuk talang, contoh : anggrek Aerides, Ascocentrum, bentuk sendok, contoh : anggrek Cattleya, Bulbophyllum, bentuk tunggangan, contoh: Phaleonopsis  (Iswanto, 2002).
Bunga anggrek pada umumnya terdiri dari lima bagian utama yaitu : sepal (kelopak), petal (mahkota bunga), Labellum (bibir), benang sari, dan putik.  Sepal adalah pelindung bunga terluar waktu bunga kuncup . Satu buah sepal yang terletak di punggung disebut sepalum dorsale. Dua lainnya dinamakan kelopak samping (sepala literalia (Iswanto, 2002).
Buah anggrek merupakan buah capsular  yang berbelah enam.  Biji di dalam buah tidak mempunyai endosperm (cadangan makanan) yang diperlukan dalam perkecambahan dan pertumbuhan. Oleh karena itu untuk perkecambahannya diperlukan senyawa-senyawa khusus (Gunawan, 2002).
C.    CARA PEMUPUKAN TANAMAN ANGGREK
Pemupukan merupakan kegiatan memberikan nutrisi atau unsur hara yang diberikan kepada tanaman. Pemupukan bisa dilakukan melalui akar maupun daun. Pemupukan melalui akar dilakukan dengan cara memberikan pupuk pada media tanaman. Sedangakan pemupukan melalui daun dilakukan dengan cara memberikan pupuk melalui mulut daun. Pemberian pupuk melalui daun biasanya dilakukan dengan penyemprotan pupuk pada permukaan daun, terutama permukaan daun bagian bawah, karena mulut daun banyak terdapat di permukaan daun bagian bawah. Pemupukan lewat daun ini lebih afektif, karena mulut daun ini mampu menyerap pupuk yang diberikan sebanyak 90%.
Kebutuhan unsur hara pada setiap fese pertumbuhan tanaman anggrek berbeda-beda. Untuk anggrek yang masih pada fase pembibitan membutuhkan unsur hara nitrogen lebih tinggi, yaitu 60% N, 30% P, dan 10% K. Pupuk diberikan cukup sekali melalui daun selama fase pembibitan. Pada fase tanaman muda, kebutuhan nutrisi atau unsur haranya adalah 30% N, 30% P, dan 30% K. Pemberian pupuk melalui daun cukup diberikan seminggu sekali, sedangkan pemupukan melalui akar dapat diberikan tiga minggu sekali. Kebutuhan pupuk untuk anggrek dewasa yang sudah memasuki fase generatif atau pembungaan adalah 10% N, 60% P, dan 30% K. Pemupukan lewat daun diberikan seminggu sekali, sedangkan pemupukan lewat akar bisa diberikan tiga minggu sekali pada media tanam.

D.    JENIS BUNGA ANGGREK
Bunga Anggrek mempunyai bentuk yang sangat beragam dan warnanya sangat indah. Bagi pecinta bunga, pasti akan rela merogoh kantong untuk membeli bunga anggrek. Bunga Anggrek mempunyai harga jual yang sangat tinggi. Bunga Anggrek sering dijadikan tanaman hias. Sebagai tanaman hias, anggrek dapat bertahan lama di dalam ruang.Bunga Anggrek merupakan satu suku tumbuhan berbunga dengan anggota jenis terbanyak. Jenis-jenisnya tersebar luas dari daerah tropika basah hingga wilayah sirkumpolar, meskipun sebagian besar anggotanya ditemukan di daerah tropika. Kebanyakan anggota suku ini hidup sebagai epifit, terutama yang berasal dari daerah tropika. Bunga Anggrek di daerah beriklim sedang biasanya hidup di tanah dan membentuk umbi sebagai cara beradaptasi terhadap musim dingin. Organ-organnya yang cenderung tebal dan “berdaging” (sukulen) membuatnya tahan menghadapi tekanan ketersediaan air. Bunga Anggrek epifit dapat hidup dari embun dan udara lembap.
Ada beberapa Jenis Bunga Anggrek, yaitu :
1.                  Anggrek Tebu
Jenis Bunga Anggrek - Anggrek Tebu
Bunga Anggrek Tebu merupakan jenis bunga anggrek terbesar dan paling berat diantara jenis-jenis bunga anggrek lainnya. Anggrek tebu berat nya dapat mencapai 1 ton dengan tinggi 3 meter dan diamater 1-2 cm. Bunga Anggrek jenis ini mendapat predikat Anggrek Raksasa.
Bunga anggrek tebu (Grammatophyllum speciosum) berwarna kuning dengan bintik-bintik berwarna coklat, merah atau merah kehitam-hitaman. Bunga anggrek tebu tahan lama dan tidak mudah layu. Meskipun telah dipotong dari batangnya bunga raksasa yang super besar dan berat ini mampu bertahan 2 bulan.
2.                  Anggrek Bulan
Jenis Bunga Anggrek - Anggrek Bulan
Anggrek bulan termasuk dalam tanaman anggrek monopodial yang menyukai sedikit cahaya matahari sebagai penunjang hidupnya. Daunnya berwarna hijau dengan bentuk memanjang. Akar-akarnya berwarna putih dan berbentuk bulat memanjang serta terasa berdaging. Bunganya memiliki sedikit keharuman dan waktu mekar yang lama serta dapat tumbuh hingga diameter 10 cm lebih.
3.                  Anggrek Hartinah
Jenis Bunga Anggrek - Anggrek Hartinah
Bunga Anggrek ini hanya tumbuh di daerah tertentu, yaitu Sumatera Utara Indonesia. Jenis anggrek yang diketemukan pertama kali pada tahun 1976 ini bisa diketemukan di Desa Baniara Tele Kecamatan Harian Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Anggrek Tien Soeharto atau sering disebut juga sebagai Anggrek Hartinah (Cymbidium hartinahianum) merupakan anggrek tanah yang hidup merumpun. Bunga Anggrek ini merupakan bunga yang dilindungi oleh Pemerintah berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1999.
4.                  Anggrek Kantung Kolopaking
Jenis Bunga Anggrek - Anggrek Kantung Kolopaking
Jenis ini termasuk jenis yang sangat langka. Anggrek Kantung Kolopkaing ini termasuk tanaman endemik Kalimantan Tengah. Bunga ini hidup di bebatuan yang berlumut di tepi-tepi tempat berair pada daerah ketinggian kurang lebih 600dpl. Bunga jenis ini hanya tumbuh di Kalimantan Tengah.

E.     JENIS-JENIS PENYAKIT TANAMAN ANGGREK
1.      Penyakit buluk :
o    Sering t’dapat di dlm media tanam, kultur spora cendawan ini t’bawa oleh biji anggrek karena tutup botol tdk steril.
o    Gejala: biji anggrek tdk mampu b’kecambah & persemaian dlm botol akan gagal; kecambah yg tlah tumbuh kalau diserang cendawan ini akan mati/layu.
o    Pengendalian: pada awal serangan media agar dikeluarkan dr botol, lalu botol ditutup kembali, dilakukan dengan steriil; kalau kecambah anggrek t’lanjur besar, segera dikeluarkan dr botol & dicuci dengan fungisida lalu kecambah ditanam dlm pot.
2.      Penyakit rebah kecambah :
o    Merupakan penyakit anggrek selama masih dlm persemaian. Penyebaran penyakit ini lewat air.
o    Gejala: semula b’upa b’cak kecil bening pada permukaan daun, lalu melebar, menulari ke atas sampai pada titik tumbuh pada tunas serta ke bawah hingga ujung akar, kecambah anggrek akan membusuk & mati.
o    Pengendalian: bibit yg sakit sebaiknya segera dibuang, dibakar sampai musnah. Pot & kumpulan kecambah dikeringkan & disemprot dengan fungisida.
3.      Penyakit b’cak coklat
o    Kecambah jenis Phalae-nopsis sgt peka t’hadap bakteri ini, t’utama pada cuaca sgt lembab. Infeksi melalui daun basah atau di bekas luka pada daun. Sentuhan daun yg sakit pada daun sehat dpt menularkan penyakit ini.
o    Gejala: b’cak kecil bening pada pucuk daun. dlm beberapa hari dpt meluas ke seluruh kompot, daun kecambah anggrek menjadi rusak & mati. Penyakit ini sgt ganas, karena mematikan & cepat menular.
o    Pengendalian: sgt sulit penyakit ini pada awal serangan. Pada serangan yg parah, tdk ada jalan lain kecuali memusnahkan seluruh kecambah anggrek.
4.      Penyakit b’cak hitam
o    Pada tanaman anggrek yang, penyakit ini cepat menular malalui akar & alat yg tdk sterill
o    Gejala: timbul warna coklat kehitaman pada bagian tanaman yg t’serang. Mulai dr daun ke atas sampai ke tunas & ke bawah hingga ujung akar. Tanaman t’lambat tumbuh, kerdil & mengakibatkan kematian.
o    Pengendalian: bagian yg t’serang dipotong & dibuang atau disemprotkan fungisida; alat-alat potong disiram alkohol/dibakar sebelum digunakan.
5.      Penyakit busuk akar
o    Penyebab: cendawan Rhizoctonia Solani.
o    Gejala: akar leher membusuk mencapai rhizoma & umbi batang, daun & umbi batang menguning, b’keriput, tipis & bengkok, tanaman kerdil & tdk sehat.
o    Pengendalian: semua bagian tanaman yg sakit dipotong & dibuang; bekasnya disemprot dengan fungisida (Benlate).
6.      Penyakit layu
o    Penyebab: cendawan Fusarium Oxyporium.
o    Gejala: mirip serangan penyakit busuk akar, namun pada rhizoma t’dapat garis-garis, atau lingkaran b’warna ungu. Pada serangan b’at, seluruh rizhoma menjadi ungu, diikuti pembusukan pada umbi batang, tanaman sgt tdk sehat.
o    Pengendalian: bagian yg t’serang dibuang lalu bekasnya disemprotkan Benlate. Tanaman segera dipindahkan ke media tanam baru, yg masih segar & b’sih. Usahakan t’dapat aliran udara yg lancar di sekitar tanaman.

7.      Penyakit busuk
o    Penyebab: cendawan Sclerotium Rolfsi.
o    Gejala: t’dapat bintil-bintil kecil b’warna coklat pada bagian tanaman yg t’kena penyakit.
o    Pengendalian: bagian tanaman yg sakit dipotong & dibuang. Media tanaman & seluruh pot didesinfektan dengan larutan formalin 4 % ataupun fungisida/antibiotik Natrippene 0,5 % selama 1 jam.
8.      Penyakit b’cak coklat
o    Gejala: b’cak coklat pada permukaan daun, lalu menyebar keseluruh bagian tanaman.
o    Pengendalian: membuang semua bagian yg sakit, lalu semprotkan fungisida/ antibiotika Streptomycin atau Physan 20.
9.      Penyakit busuk lunak
o    Penyebab: bakteri Erwinia Cartovora.
o    Gejala: daun & akar membusuk serta b’bau. Penyakit ini cepat sekali meluas namun khusus pada rhizoma & umbi batang, penyebarannya agak lambat.
o    Penanggulangan: peralatan kebun harus steril, bagian yg sakit dipotong & dibuang. Semprotkan Physan 20, pot tanaman disemprot dengan formalin 4 %.
10.  Penyakit b’cak b’cincin
o    Penyebab: virus TMVO (Tobacco Mozaic Virus Odontoglos-sum).
o    Gejala: timbul lingkaran atau garis-garis kekuningan pada permukaan daun.
o    Pengendalian: hanya dengan pencegahan yakni membuang bagian tanaman yg sakit serta menstrerilkan semua alat potong.
11.  Penyakit Cymbidium
o    Penyebab: virus Mozaic Cymbidium.
o    Gejala: semula b’upa b’cak kekuningan lalu muncul jaringan mati b’bintik, b’garis atau lingkaran. Khusus pada Cattleya, b’cak tadi b’warna coklat atau hitam cekung. Kadang ada gejala kematian jaringan di tengah daun yg dilingkari jaringan normal. Daun tua banyak sekali menunjukkan adanya bintik jaringan yg mati.
o    Pengendalian: hanya b’sifat pencegahan yaitu membuang bagian tanaman yg sakit, serta mensterilkan segala alat yg dipakai.
12.  Penyakit busuk hitam
o    Penyebab: cendawan Phytopytora Omnivora.
o    Gejala: muncul warna kehitaman  pada pangkal daun, lalu melunak & busuk, akhirnya daun mati.
o    Pengendalian: semprotkan fungisida spt Baycor Dithane M-45, Benlate, Ferban, Physan, Truban atau Banrot. utk yg b’bentuk tepung gunakan dosis 2 gram/2 liter air.



BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Tanaman anggrek dapat tumbuh di dataran rendah, gurun kering, hutan rimba yang panas sampai dengan dataran tinggi, termasuk puncak gunung yang bersalju. Paling banyak spesies anggrek berasal dari daerah tropis karena disebabkan oleh agroklimat di daerah tropis itu sendiri sangat cocok untuk pertumbuhan anggrek
Anggrek merupakan salah satu tanaman hias berbunga yang tidak kalah indahnya dengan tanaman hias berbunga lainnya. Anggrek memiliki bentuk dan corak bunga yang beraneka ragam dan indah dipandang mata. Keindahan bentuk dan bunganya telah membuat tanaman dari keluarga “Orchidaceae” ini banyak dikoleksi oleh semua orang baik hanya untuk hobi saja bahkan sampai di perjual belikan. Tanaman anggrek merupakan tipe tanaman yang memiliki kecepatan tumbuh yang relatif lambat. Cepat lambatnya pertumbuhan setiap jenis anggrek adalah berbeda-beda karena sangat tergantung dari segi pemeliharaan anggrek itu sendiri.

B.     SARAN

Dalam membudidayakan tanaman anggrek petani anggrek hendaknya lebih memperhatikan cara perawatan tanaman agar anggrek bias tumbuh dengan baik.


C.     
DAFTAR PUSTAKA

Darmono, Dyah widiastoety.2005. Agar Anggrek Rajin Berbunga. Jakarta : Penebar Swadaya
Darmono, Dyah widiastoety.2005. Permasalahan Aggrek Dan Solusinya. Jakarta : Penebar Swadaya
www. Google com.2010. Budi Daya Tanaman Anggrek. Diakses tanggal 14 Agustus


Post a Comment for "Budidaya tanaman anggrek"