Islam dan kebudayaan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebudayaan islam selama ini adalah kadar
apresiasi siswa serta umat islam secara umum terhadap budaya yang mulai
minim,dan ada rasa minder di kalangan muslimin tatkala membandingan kemajuan
budanya dengan budaya barat,dan kini kita cenderung lebih akrab dengan budaya
barat mulai dari hal yang kecil seperti gaya berbicara hingga cara bepakaian
kita hamper mengikuti budaya barat 70%.
Kita lihat dari sisi cultural, ekonomi, politik,
pendidikan yang mengarah pada ketergantungan tata cara budaya orang
barat.sedangan budaya seremonial dan simbolis muslim sudah hilang terkikis
zaman. Sebagaimana agama terakhir, Islam di ketahui memiliki karakteristik yang
khas di bandingkan dengan agama-agama datang sebelumnya. Melalui berbagai
linteratur yang berbicara tentang islam dapat di jumpai uraian mengenai
pengertian agama Islam, berbagai aspek yang berkenaan dengan Islam itu perlu di
kaji sejara seksama.
Sehingga
dapat dihasilkan pemahaman Islam yang komprahensip hal ini perlu dilakukan,
karena kualitas pemahaman ke-Islaman seseorang akan mempengarui pola piker,
sikap, dan tindakan ke-Islama yang bersangkutan, Kita barang kali sepakat
terhadap kualitas ke-Islaman seseorang benar-benar komprahenship dan
berkualitas. Dan untuk bagian ini kita akan membicarakan Islam kebudayaan hal
ini perlu diketahui agar kita dapat menjawab pertanyaan atau persoalan Islam
dan kebudayaan.
B. Rumusan Masalah
1.
Apakah pengertian, unsur dan
fungsi budaya?
2.
Apakah pengertian islam dan
kebudayaan islam?
3.
Bagaimana kebudayaa Arab
pra-islam?
4.
Bagaimana adat istiadat masyarakat
yang dibolehkan dalam islam?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian, Unsur dan Fungsi
Budaya
Definisi Kebudayaan Menurut para Ahli
Berikut ini definisi-definisi kebudayaan yang dikemukakan beberapa
ahli:
1.
Edward B. Taylor
Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang
didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adapt
istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat oleh seseorang sebagai
anggota masyarakat.
2.
M. Jacobs dan B.J. Stern
Kebudayaan mencakup keseluruhan yang meliputi bentuk
teknologi social, ideologi, religi, dan kesenian serta benda, yang kesemuanya
merupakan warisan social.
3.
Koentjaraningrat
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan relajar.
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan relajar.
4.
Dr. K. Kupper
Kebudayaan merupakan sistem gagasan yang menjadi pedoman
dan pengarah bagi manusia dalam bersikap dan berperilaku, baik secara individu
maupun kelompok.
5.
William H. Haviland
Kebudayaan adalah seperangkat peraturan dan norma yang
dimiliki bersama oleh para anggota masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh para
anggotanya akan melahirkan perilaku yang dipandang layak dan dapat di tarima
ole semua masyarakat.
6.
Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil
perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang
merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan
kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan
kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
7.
Francis Merill
§ Pola-pola perilaku yang di hasilkan oleh interaksi social
§ Semua perilaku dan semua produk yang dihasilkan oleh sesorang sebagai
anggota suatu masyarakat yang di temukan melalui interaksi simbolis.
8.
Bounded et.al
Kebudayaan adalah sesuatu yang terbentuk oleh pengembangan
dan transmisi dari kepercayaan manusia melalui simbol-simbol tertentu, misalnya
simbol bahasa sebagai rangkaian simbol yang digunakan untuk mengalihkan
keyakinan budaya di antara para anggota suatu masyarakat. Pesan-pesan tentang
kebudayaan yang di harapkan dapat di temukan di dalam media, pemerintahan,
intitusi agama, sistem pendidikan dan semacam itu.
9.
Mitchell (Dictionary of Soriblogy)
Kebudayaan adalah sebagian perulangan keseluruhan tindakan
atau aktivitas manusia dan produk yang dihasilkan manusia yang telah
memasyarakat secara sosial dan bukan sekedar di alihkan secara genetikal.
10.
Robert H Lowie
Kebudayaan adalah segala sesuatu yang di peroleh individu
dari masyarakat, mencakup kepercayaan, adat istiadat, norma-norma artistic,
kebiasaan makan, keahlian yang di peroleh bukan dari kreatifitasnya sendiri
melainkan merupakan warisan masa lampau yang di dapat melalui pendidikan formal
atau informal.
11.
Arkeolog R. Seokmono
Kebudayaan adalah seluruh hasil usaha manusia, baik berupa
benda ataupun hanya berupa buah pikiran dan dalam penghidupan.
Kesimpulan
Kesimpulan
Dari berbagai definisi di atas, dapat
diperoleh kesimpulan mengenai kebudayaan yaitu sistem pengetahuan yang meliputi
sistem ide gagasan yang terdapat di dalam pikiran manusia, sehingga dalam
kehidupan sehari-hari kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan
kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang
berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya
pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi social, religi seni dan
lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan
kehidupan bermasyarakat.
Fungsi kebudayaan
Fungsi kebudayaan
Adalah untuk mengatur manusia agar dapat
mengerti bagaimana seharusnya bertindak dan berbuat untuk menentukan sikap
kalau akan berbehubungan dengan orang lain didalam menjalankan hidupnya.
Kebudayaan berfungsi sebagai:
Kebudayaan berfungsi sebagai:
§ Suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompok
§ Wadah untuk menyakurkan perasaan-perasaan dan kehidupan lainnya
§ Pembimbing kehidupan manusia
§ Pembeda antar manusia dan binatang
Unsur-unsur
Kebudayaan
Unsur-unsur kebudayaan dalam
pandangan Malinowski adalah :
1. Sistem norma
yang memungkinkan terjadinya kerjasama antara para anggota masyarakat dalam
upaya menguasai alam sekelilingnya.
2.
Organisasi ekonomi
3. Alat-alat
dan lembaga/petugas pendidikan
4. Organisasi
kekuatan
Disamping itu terdapat unsur-unsur kebudayaan yang
bersifat universal antara lain adalah sebagai berikut:
1.
Perlengkapan dan peralatan hidup
manusia
2.
Mata pencaharian hidup dan sistem
ekonomi
3.
Sistem Masyarakat
4.
Bahasa
5.
Kesenian
6.
Sistem pengetahuan
7.
Religi/sistem kepercayaan
B.
Islam dan Kebudayaan Islam
Islam
Dari segi kebahasaan Isalm berasal dari bahasa
Arab yaitu dari kata salima yang mengandung arti selamat sentosa dan damai.
Dari kata salima selanjutnya diubah menjadi bentuk Aslama yang berarti berserah
diri dalam kedamaian. Adapun pengertian Islam dalam segi istilah adalah
mengacu kepada agama yang bersumber pada wahyu yang datang dari Allah SWT bukan
berasal dari manusia dan bukan pula berasal dari nabi Muhammad SAW.
Kebudayaan
Kebudayaan adalah suatu keseluruhan yang
kompleks yang terjadi dari unsur-unsur yang berbeda seperti pengetahuan,
kepercayaan, seni, hokum, moral adat istiadat, dan segala kecakapan yang
diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Dan ada juga kebudayaan diartikan
sebagai hasil kegiatan dan penciptaan batil (akal budi) manusia kepercayaan,
kesenian, adat istiadat, dan berarti pula kegiatan (usaha) batin (akal dan
sebagainya) untuk menciptakan sesuatu yang termasuk hasi kebudayaan.
Dari pengertian penjelasan di atas kata
Islam dekat dengan arti agama begitu juga hubungan agama dan kebudayaan dalah
dua bidang yang dapat di bedakan tetapi tidak dapat di pisahkan. Agam bernilai
mutlak, tidak berubah karena perubahan waktu dan tempat. Sedangkan budaya,
sekalipun berdasarkan agama dapat berubah dari waktu ke waktu dan dari tempat
ke tempat. Sebagian besar budaya di dasarkan pada agama, tidak pernah
sebaliknya. Oleh karena itu agama adalah primer, dan budaya adalah sekunder.
Budaya bisa merupakan ekspresi hidup keagamaan, dengan demikian, kita dapat
mengetahui bahwa pada tingakat praktis, Agam Islam merupakan produk budaya
karena ia tumbuh dan berkembang melalui pemikiran ulama’ dengan cara ijtihad,
Disamping itu, Ia tumbuh dan berkembang karena terjadi interaksi social
masyarakat.
C. Kebudayaan Arab Pra Islam
Bangsa arab pra Islam di kenal sebagai bangsa
yang memiliki kemajuan ekonomi letak geografisnya yang strategis membuat agama
islam yang di turunkan (makkah)mudah tersebar diberbagai wilayah. Dan beberapa
cirri-ciri utama tataran Arab pra Islam adalah sebagai berikut :
1.
Mereka menganut faham kesukuan
(Qobilah)
2.
Memiliki tata social politik yang
tertutup dengan partisipasi warga yang terbatas, factor keturunan lebih penting
daripada kemampuan.
3.
Mengenal hirarki social yang kuat.
4.
Kedudukan perempuan cenderung di
rendahkan.
Dilihat dari sumber yang di gunakan,
hukum Arab pra Islam bersumber pada adat istiadat. Dalam bidang mua’malah,
diantara kebiasaan mereka adal dibolehkan transaksi mubadalah (barter) jual
beli, kerja sama pertanian (muzaroah) dan riba. Diantara ketentuan hukum keluarga
Arab pra Islam adalah diperbolehkannya berpoligini dengan perempuan dengan
jumlah tanpa batas. Serta anak kecil dan perempuan tidak dapat harta warisan.
D.
Adat Istiadat masyarakat yang dibolehkan dalam Islam
Imam Ibnu Taimiyah berkata :
"Asal dari adat itu tidak di larang
kecuali apa yang dilarang oleh Allah"( Kitab Semua Bid'ah
Sesat, hal: 42)
Di kalangan ahli syari’ah
istilah populer tentang masalah adat ini, antara lain: al-'adatu muhakkamah.
Maknanya, bahwa sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan di tengah masyarakat itu
bisa dijadikan dasar hukum.
Contohnya, masyarakat
Indonesia sudah saling mengenal sebuah kebiasaan dalam transaksi jual beli di
warung makan atau restaurant, umumnya orang Indonesia terbiasa makan terlebih
dahulu lalu selesai makan baru bayar. Akan tetapi berbeda halnya ketika di Sudan, karena masyarakat Sudan memiliki
kebiasaan yang berlainan dengan adat orang Indonesia yaitu bayar dulu baru
makan. Begitu juga dalam prosesi pernikahan pada sebuah masyarakat tertentu
dibolehkan bagi pengantin pria untuk langsung membawa pulang pengantin wanita
walaupun maharnya masih hutang, tapi di daerah lain adat yang berlaku kebalikan
dari yang pertama.
Permasalahan semacam ini tidak
ada dasarnya bila dilihat dari nash Quran atau Sunnah, melainkan didapat dari
hasil pengamatan empiris pada kebiasaan yang terjadi pada sebuah masyarakat
dari daerah yang saling berbeda. Namun dalam implementasinya, kebiasaan itu
bisa dijadikan sebagai hukum yang di atasnya disandarkan hukum itu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari segi kebahasaan Isalm berasal dari bahasa
Arab yaitu dari kata salima yang mengandung arti selamat sentosa dan damai.
Dari kata salima selanjutnya diubah menjadi bentuk Aslama yang berarti berserah
diri dalam kedamaian. Adapun pengertian Islam dalam segi istilah adalah
mengacu kepada agama yang bersumber pada wahyu yang datang dari Allah SWT bukan
berasal dari manusia dan bukan pula berasal dari nabi Muhammad SAW.
Kebudayaan
yaitu sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide gagasan yang terdapat di
dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan itu
bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang
diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan
benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan
hidup, organisasi social, religi seni dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan
untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
B. Saran
Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka penulis mohon kritik
dan saran guna perbaikan untuk masa yang akan datang.
DAFTAR
PUSTAKA
Nata, Abuddin. Metedologi Study Islam. 1998.
Jakarta : PT. Raja Grafindo.
Hakim Atang Abd Dan Mubarrok Jaih. 2010. Metodologi
Study Islam. Bandung : PT.Remaja Rosda Karya.
Abdurrahman mas’ud Ph.d. Metodologi Pengajaran Agama Islam. 2004. Semarang: Fak. Tarbiyah IAIN
walisongo.
Drs. Atang ABD.Hakim, MA. Metodologi Studi Islam. 2011. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Post a Comment for "Islam dan kebudayaan"