Jeruk lemon
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sitrun, jeruk sitrun (dari bahasa
Belanda, citroen),
atau lemon adalah sejenis jeruk yang buahnya
biasa dipakai sebagai penyedap dan penyegar dalam banyak seni boga dunia. Pohon berukuran sedang ini
(dapat mencapai 6 m) tumbuh di daerah beriklim tropis dan sub-tropis serta tidak tahan akan
cuaca dingin. Sitrun dibudidayakan di Spanyol, Portugal, Argentina, Brasil, Amerika
Serikat dan
negara-negara lainnya di sekitar Laut Tengah.
Tumbuhan ini cocok untuk daerah beriklim kering dengan musim dingin yang
relatif hangat. Suhu ideal untuk sitrun agar dapat tumbuh dengan baik adalah
antara 15-30 °C (60-85 °F).
Pohon
lemon awalnya dibudidayakan di India, dan dibawa ke Italia sekitar tahun 200
Masehi, Selama abad kedelapan hingga kesebelas, pohon lemon populer di
sebagian besar Timur Tengah dan Mediterania, serta di Cina. Pohon lemon
diperkenalkan ke Amerika oleh penjelajah Spanyol dan pertama kali ditanam di
California pada pertengahan tahun 1700-an.Sitrun, jeruk sitrun (dari bahasa
Belanda, citroen), atau lemon adalah
sejenis jeruk yang buahnya biasa dipakai sebagai penyedap dan penyegar
dalam banyak seni boga dunia.
Banyak
bagian yang bermanfaat dari pohon lemon mulai dari buahnya, daun yang memiliki
nilai dekoratif, serta bunga yang berwarna menarik. selain itu lemon juga dapat
digunakan sebagai bumbu makanan hingga digunakan sebagai
pembersih. Lemon Meyer biasanya dipilih sebagai penghias kebun atau
ditanam di dalam ruangan karena bentuk pohon, buah yang manis, dan ketahanannya
terhadap cuaca,
B. TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH
§ Tujuan
umum
Dalam penulisan makalah
ini memiliki tujuan yaitu untuk kompetensi kejuruan penyuluhan pertanian.
§ Tujuan
khusus
1. Untuk
mengetahui syarat tumbuh tanaman jeruk lemon
2. Untuk
mengetahui taksonomi tanaman jeruk lemon
3. Untuk
mengetahui morfologi tanaman jeruk lemon
4. Untuk
mengetahui perbanyakan tanaman secara generative
5. Untuk
mengetahui perbanyakan tanaman secara vegetative
6. Untuk
mengetahui pemeliharaan tanaman jeruk lemon
7. Untuk
mengetahui Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman jeruk lemon
8. Untuk
mengetahui panen dan pascapanenn tanaman jeruk lemon
BAB II
PEMBAHASAN
A. SYARAT TUMBUH
·
Iklim
Pohon berukuran sedang ini (dapat mencapai 6 m) tumbuh di daerah
beriklim tropis dan sub-tropis serta tidak tahan akan cuaca dingin.
Sitrun dibudidayakan
di Spanyol, Portugal, Argentina, Brasil,Amerika
Serikat dan negara-negara lainnya di sekitar Laut Tengah. Tumbuhan
ini cocok untuk daerah beriklim kering dengan musim dingin yang relatif hangat.
Suhu ideal untuk sitrun agar dapat tumbuh dengan baik adalah antara
15-30 °C (60-85 °F). Pohon lemon tumbuh baik di daerah beriklim
hangat. Bunga dan buah lemon akan rontok serta pohon menjadi mati pada suhu di
bawah titik beku.
·
Tanah
Tanaman
jeruk lemon sangat baik ditanam di area yang berkriteria sebagai berikut ini:
1.
Tanah yang gembur dan
organic. Pastikan bahwa lahan yang akan Anda tanami memiliki kandungan organic
yang baik sehingga pohon jeruk lemon dapat tercukupi nutrisinya. Jika Anda
ingin menggemburkan tanah dengan menggunakan pupuk, maka pilihlah pupuk organic
yang alami dan bebas bahan kimia.
2.
Tanah yang akan ditanami
memiliki tingkat garam yang rendah.
3.
Tanah yang akan ditanami
bebas dari gulma dan tanaman pengganggu lainnya.
4.
Tanah tidak tergenang
air, tidak becek dan tidak terlalu basah.
5.
Lahan mendapatkan sinar
matahari yang cukup besar.
6.
Jeruk lemon dapat tumbuh
di dataran tinggi maupun rendah, di daerah tropis seperti negara kita maupun di
negara subtropics.
B.
TAKSONOMI
Nama umum
Nama lokal : Lemon, limau
Nama Inggrsi : Lemon
Kingdom :Plantae (Plants)
Subkingdom:
Tracheobionta (Vascular Plants)
Super
Division: Spermatophyta (Produces seeds)
Division:
Magnoliophyta (flowering plants)
Class:
Magnoliopsida (dashed two / dicots)
Sub Class:
RosidaeOrder: Sapindales
Family:
Rutaceae (citrus tribe)
Genus: Citrus
C.
MORFOLOGI
Tumbuhan lemon memiliki karakteristik yang tidak jauh
berbedadengan tumbuhan jeruk pada umumnya, dimana pohonnya merupakanpohon
sejati yang memiliki akar, batang, daun, daun, bunga, dan buah.
lemon
termasuk salah satu jenis Citrus Geruk. lemon termasuk jenis tumbuhan perdu
yang banyak memiliki dahan dan ranting. Tingginya sekitar 0,5-3,5 m. Batang
pohonnya berkayu ulet, berduri, dan keras. Sedang permukaan kulit luarnya
berwarna tua dan kusam. Daunnya majemuk, berbentuk ellips dengan pangkal
membulat, ujung tumpul, dan tepi beringgit. Panjang daunya mencapai 2,5-9 cm
dan lebarnya 2-5 cm. Sedangkan tulang daunnya menyirip dengan tangkai bersayap,
hijau dan lebar 5-25 mm.
Bunganya
berukuran majemuk/tunggal yang tumbuh di ketiak daun atau di ujung batang
dengan diameter 1,5-2,5 cm. kelopak bungan berbentuk seperti mangkok berbagi
4-5 dengan diameter 0,4-0,7 cm berwama putih kekuningan dan tangkai putik
silindris putih kekuningan. Daun mahkota berjumlah 4-5, berbentuk bulat telur
atau lanset dengan panjang 0,7-1,25 cm dan lebar 0,25-0,5 cm berwarna putih
Tanaman lemon
pada umur 2,5 tahun sudah mulai berbuah. Buahnya berbentuk bulat sebesar bola
pingpong dengan diameter 3,5-5 cm berwarna (kulit luar) hijau atau
kekuning-kuningan. Tanaman jeruk nipis mempunyai akar tunggang. Buah lemon yang
sudah tua rasanya asam. Tanaman jeruk umumnya menyukai tempat-tempat yang dapat
memperoleh sinar matahari langsung.
D. PERBANYAKAN TANAMAN SECARA
GENERATIF
Secara kawin (sexual/ generatif)
yaitu yang dikenal dengan perbanyakan menggunakan biji. Kelebihan dari
perbanyakan secara generatif / menggunakan biji adalah :
·
Dapat
dikerjakan dengan mudah
·
Biasanya
lebih sehat dan hidup lebih lama
·
Memungkinkan
diadakan perbaikan –perbaikan sifat tanaman lewat persilangan baru.
·
Benih
lebih mudah disimpan dan dan dikirimkan.
·
Tanaman
mempunyai perakaran tunggang yang dalam sehingga tahan kekeringan pada musim
kemarau dan tahan rebah.
E.
PERBANYAKAN
TANAMAN SECARA VEGETATIF
Perbanyakan tanaman secara vegetatif
yaitu perbanyakan tanaman dengan menggunakan bagian dari tanaman, baik cabang,
ranting, daun, batang, tunas, akar maupun daun. Cara perbanyakan ini dapat
dilakukan dengan cara mencangkok, menyetek, okulasi, merunduk, dan sambung
seperti tanaman tebu. Keuntungan dari perbanyakan tanaman sistem ini adalah
sifat induknya sama dengan hasil turunannya. Sedangkan alasan lain dari
perbanyakan secara vegetatif adalah :
-
Tanaman
tidak menghasilkan atau sedikit menghasilkan biji.
-
Biji
yang dihasilkan oleh tanaman sukar berkecambah.
-
Tanaman
yang diperbanyak secara vegetatif akan lebih cepat berbuah dibandingkan dengan
tanaman yang berasal dari biji .
-
Tanaman
akan lebih kuat bila disambungkan pada batang jenis lain.
-
Tanaman
lebih ekonomis bila diperbanyak dengan vegetatif.
-
Tanaman
lebih tahan suhu dingin bila disambungkan pada batang jenis tanaman lain.
Perbanyakan vegetatif tidak hanya
menyetek, mencangkok dan menyambung saja tetapi masih ada cara-cara lainnya.
Secara garis besar perbanyakan vegetatif dibagi :
·
Perbanyakan
vegetatif dengan menggunakan bagian-bagian khusus tanaman ( tidak terjadi
perbaikan sifat tanaman )
·
Perbanyakan
vegetatif secara buatan ( tidak perbaikan sifat tanaman ,contoh dengan stek,dan
mencangkok )
·
Perbanyakan
vegetatif secara buatan ( dapat memperbaiki sifat tanaman contoh dengan
menyambung ).
F.
PEMELIHARAAN
Pemeliharaan
lemon terdiri dari:
1. Penyulaman
Dilakukan
pada tanaman yang tidak tumbuh.
2. Penyiangan
Gulma
dibersihkan sesuai dengan frekuensi pertumbuhannya, pada saat pemupukan juga
dilakukan penyiangan.
3. Pembumbunan
Jika
ditanam di tanah berlereng, perlu diperhatikan apakah ada tanah di sekitar
perakaran yang tererosi. Penambahan tanah perlu dilakukan jika pangkal akar
sudah mulai terlihat.
4. Pemangkasan
Pemangkasan
bertujuan untuk membentuk tajuk pohon dan menghilangkan cabang yang sakit,
kering dan tidak produktif/tidak diinginkan. Dari tunas-tunas awal yang tumbuh
biarkan 3-4 tunas pada jarak seragam yang kelak akan membentuk tajuk pohon.
Pada pertumbuhan selanjutnya, setiap cabang memiliki 3-4 ranting atau
kelipatannya. Bekas luka pangkasan ditutup dengan fungisida atau lilin untuk
mencegah penyakit. Sebaiknya celupkan dulu gunting pangkas ke dalam
Klorox/alkohol. Ranting yang sakit dibakar atau dikubur dalam tanah.
5. Pemupukan
Pemberian
jenis pupuk dan dosis (gram/tanaman) setelah penanaman adalah sebagai berikut:
§ 1 bulan: Urea=100; ZA=200; TSP=25;
ZK=100; Dolomit=20; P.kandang=20 kg/tan.
§ 2 bulan: Urea=200; ZA=400; TSP=50;
ZK=200; Dolomit=40; P.kandang=40 kg/tan.
§ 3 bulan: Urea=300; ZA=600; TSP=75;
ZK=300; Dolomit=60; P.kandang=60 kg/ta
§ 4 bulan: Urea=400; ZA=800; TSP=100;
ZK=400; Dolomit=80; P.kandang=80 kg/ta
§ 5 bulan: Urea=500; ZA=1000; TSP=125;
ZK=500; Dolomit=100; P.kandang=100 kg/tan.
§ 6 bulan: Urea=600; ZA=1200; TSP=150;
ZK=600; Dolomit=120; P.kandang=120 kg/tan.
§ 7 bulan: Urea=700; ZA=1400; TSP=175;
ZK=700; Dolomit=140; P.kandang=140 kg/tan.;
§ 8 bulan: Urea=800; ZA=1600; TSP=200;
ZK=800; Dolomit=160; P.kandang=160 kg/tan.
§ 8 bulan: Urea >1000; ZA=2000;
TSP=200; ZK=800; Dolomit=200; P.kandang=200 kg/tan.
6. Pengairan dan Penyiraman
Penyiraman
jangan menggenangi batang akar. Tanaman diairi sedikitnya satu kali dalam
seminggu pada musim kemarau. Jika air kurang tersedia, tanah di sekitar tanaman
digemburkan dan ditutup mulsa.
7. Penjarangan Buah
Pada
tahun di mana pohon jeruk berbuah lebat, perlu dilakukan penjarangan supaya
pohon mampu mendukung pertumbuhan dan bobot buah serta kualitas buah terjaga.
Buah yang dibuang meliputi buah yang sakit, yang tidak terkena sinar matahari
(di dalam kerimbunan daun) dan kelebihan buah di dalam satu tangkai. Hilangkan
buah di ujung kelompok buah dalam satu tangkai utama terdapat dan sisakan hanya
2-3 buah.
G.
PENGENDALIAN
HAMA DAN PENYAKIT
§ Kutu
loncat (Diaphorina citri.)
Bagian yang
diserang adalah tangkai, kuncup daun, tunas, daun muda. Gejala: tunas keriting,
tanaman mati. Pengendalian: menggunakan insektisida bahan aktif dimethoate
(Roxion 40 EC, Rogor 40 EC), Monocrotophos (Azodrin 60 WSC) dan endosulfan
(Thiodan 3G, 35 EC dan Dekasulfan 350 EC). Penyemprotan dilakukan menjelang dan
saat bertunas, Selain itu buang bagian yang terserang
§ Kutu daun (Toxoptera citridus
aurantii, Aphis gossypii.)
Bagian
yang diserang adalah tunas muda dan bunga. Gejala: daun menggulung dan membekas
sampai daun dewasa. Pengendalian: menggunakan insektisida dengan bahan aktif
Methidathion (Supracide 40 EC), Dimethoate (Perfecthion, Rogor 40 EC, Cygon),
Diazinon (Basudin 60 EC), Phosphamidon (Dimecron 50 SCW), Malathion (Gisonthion
50 EC).
§ Penggerek buah (Citripestis
sagittiferella.)
Bagian
yang diserang adalah buah. Gejala: lubang yang mengeluarkan getah.
Pengendalian: memetik buah yang terinfeksi kemudian menggunakan insektisida
Methomyl (Lannate 25 WP, Nudrin 24 WSC), Methidathion (Supracide 40 EC) yang
disemprotkan pada buah berumur 2-5 minggu.
§ CVPD
Penyebab:
Bacterium like organism dengan vektor kutu loncat Diaphorina citri. Bagian yang
diserang: silinder pusat (phloem) batang. Gejala: daun sempit, kecil, lancip,
buah kecil, asam, biji rusak dan pangkal buah oranye. Pengendalian: gunakan
tanaman sehat dan bebas CVPD. Selain itu penempatan lokasi kebun minimal 5 km
dari kebun jeruk yang terserang CVPD. Gunakan insektisida untuk vektor dan
perhatikan sanitasi kebun yang baik
§ Woody gall (Vein Enation)
Penyebab:
virus Citrus Vein Enation dengan vektor Toxoptera citridus, Aphis gossypii.
Bagian yang diserang: Jeruk nipis, manis, siem, Rough lemon dan Sour Orange.
Gejala: Tonjolan tidak teratur yang tersebar pada tulang daun di permukaan
daun. Pengendalian: gunaan mata tempel bebas virus dan perhatikan sanitasi
lingkungan.
§ Busuk buah
Penyebab:
Penicillium spp. Phytophtora citriphora, Botryodiplodia theobromae. Bagian yang
diserang adalah buah. Gejala: terdapat tepung-tepung padat berwarna hijau
kebiruan pada permukaan kulit. Pengendalian: hindari kerusakan mekanis,
celupkan buah ke dalam air panas/fungisida benpmyl, pelilinan buah dan
pemangkasan bagian bawah pohon.
H. PANEN
DAN PASCA PANEN
Panen
§ Ciri dan Umur Panen
Buah
jeruk dipanen pada saat masak optimal, biasanya berumur antara 28–36 minggu,
tergantung jenis/varietasnya.
§ Cara Panen
Buah
dipetik dengan menggunakan gunting pangkas.
§ Perkiraan Produksi
Rata-rata
tiap pohon dapat menghasilkan 300-400 buah per tahun, kadang-kadang sampai 500
buah per tahun. Produksi jeruk di Indonesia sekitar 5,1 ton/ha masih di bawah
produksi di negara subtropis yang dapat mencapai 40 ton/ha.
Pasca panen
§ Pengumpulan
Di
kebun, buah dikumpulkan di tempat yang teduh dan bersih. Pisahkan buah yang
mutunya rendah, memar dan buang buah yang rusak. Sortasi dilakukan berdasarkan
diameter dan berat buah yang biasanya terdiri atas 4 kelas. Kelas A adalah buah
dengan diameter dan berat terbesar sedangkan kelas D memiliki diameter dan
berat terkecil.
§ Penyortiran dan Penggolongan
Setelah
buah dipetik dan dikumpulkan, selanjutnya buah disortasi/dipisahkan dari buah
yang busuk. Kemudian buah jeruk digolongkan sesuai dengan ukuran dan jenisnya.
§ Penyimpanan
Untuk
menyimpan buah jeruk, gunakan tempat yang sehat dan bersih dengan temperatur
ruangan 8-10 derajat C.
§ Pengemasan
Sebelum
pengiriman, buah dikemas di dalam keranjang bambu/kayu tebal yang tidak terlalu
berat untuk kebutuhan lokal dan kardus untuk ekspor. Pengepakan jangan terlalu
padat agar buah tidak rusak. Buah disusun sedemikian rupa sehingga di antara
buah jeruk ada ruang udara bebas tetapi buah tidak dapat bergerak. Wadah untuk
mengemas lemon berkapasitas 50-60 kg
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Sitrun, jeruk sitrun (dari bahasa Belanda, citroen), atau lemon adalah sejenis jeruk yang
buahnya biasa dipakai sebagai penyedap dan penyegar dalam banyak seni boga dunia. Pohon berukuran sedang
ini (dapat mencapai 6 m) tumbuh di daerah beriklim tropis dan
sub-tropis serta tidak tahan akan cuaca dingin. Sitrun dibudidayakan di Spanyol, Portugal, Argentina, Brasil, Amerika Serikat dan
negara-negara lainnya di sekitar Laut Tengah.
Tumbuhan ini cocok untuk daerah beriklim kering dengan musim dingin yang
relatif hangat. Suhu ideal untuk sitrun agar dapat tumbuh dengan baik adalah
antara 15-30 °C (60-85 °F).
Pohon lemon awalnya dibudidayakan di India, dan dibawa ke
Italia sekitar tahun 200 Masehi, Selama abad kedelapan hingga kesebelas,
pohon lemon populer di sebagian besar Timur Tengah dan Mediterania, serta di
Cina. Pohon lemon diperkenalkan ke Amerika oleh penjelajah Spanyol dan
pertama kali ditanam di California pada pertengahan tahun
1700-an.Sitrun, jeruk sitrun (dari bahasa Belanda, citroen),
atau lemon adalah sejenis jeruk yang buahnya biasa
dipakai sebagai penyedap dan penyegar dalam banyak seni boga dunia.
B.
SARAN
Dalam
penyelesaian makalah ini penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan maka penulis mengharapkan kirik dan saran dari pembaca guna perbaikan
untuk kali yang akan datang.
DAFTAR
PUSTAKA
http://ensiklopedia-tumbuhan.blogspot.com/2011/08/sitrun-lemon-citrus-limon.html
Post a Comment for "Jeruk lemon"