Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jepang saudara tua

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
            Sejarah adalah kejadian di masa lampau. Dengan mempelajari sejarah kita dapat mengetahui suatu kejadian atau peristiwa yang telah terjadi di masa lampau.Termasuk kerya tulis saya yang berjudul "Jepang Saudara Tua" ini juga termasuk sejarah yang harus kita ketahui. saya membuat karya tulis ini agar pembaca dapat tau tentang sejarah Jepang di Indonesia.
Zaman sekarang ini banyak orang yang tidak perduli dengan sejarah bangsa nya.padahal sangat penting mempelajari sejarah agar tidak lupa atau paling tidak mengenang jasa para pahlawan bangsa. Dan semoga karya tulis saya ini dapat bermanfaat untuk membantu mengenang sejarah bangsa kita.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana kronologi masuknya Jepang ke Indonesia
2.      Kenapa Jepang di sebut saudara tua Indonesia
3.      Bagaimana pengaruh kebijakan pemarintah Jepang di Indonesia
4.      Apa dampak positif kedatangn Jepang di Indonesia

C.    Maksud dan Tujuan
1.      Agar pembaca tau tentang sejarah masuknya Jepang ke Indonesia
2.      Melatih minat pembaca agar lebih tertarik untuk mempelajari sejarah Idonesia
3.      Menambah wawasan pembaca






BAB II
PEMBAHASAN

A.    masuknya Jepang ke Indonesia
            Pada Maret 1942, pasukan-pasukan Sekutu di Jawa diberitahukan oleh mata-mata bahwa suatu kekuatan Jepang sejumlah 250.000 sedang mendekati Bandung, sementara kenyataannya kekuatannya hanya sepersepuluh jumlah itu. Informasi yang keliru itu mungkin merupakan bagian dari alasan mengapa Sekutu menyerah di Jawa.
Pada 9 Maret 1942, Gubernur Jenderal Jonkheer Tjarda van Starkenborgh Stachouwer bersama Letnan Jenderal Hein ter Poorten, Panglima Tertinggi Tentara India-Belanda datang ke Kalijati dan dimulai perundingan antara Pemerintah Hindia Belanda dengan pihak Tentara Jepang yang dipimpin langsung oleh Letnan Jenderal Imamura. Imamura menyatakan, bahwa Belanda harus menandatangani pernyataan menyerah tanpa syarat. Letnan Jenderal ter Poorten, mewakili Gubernur Jenderal menanda-tangani pernyataan menyerah tanpa syarat. Dengan demikian secara de facto dan de jure, seluruh wilayah bekas Hindia-Belanda sejak itu berada di bawah kekuasaan dan administrasi Jepang. Hari itu juga, tanggal 9 Maret Jenderal Hein ter Poorten memerintahkan kepada seluruh tentara India Belanda untuk juga menyerahkan diri kepada balatentara Kekaisaran Jepang.
Masa pendudukan Jepang di Indonesia dimulai pada tahun 1942 dan berakhir pada tanggal 17 Agustus 1945 seiring dengan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno dan M. Hatta atas nama bangsa Indonesia.

B.     Jepang di sebut Saudara Tua Indonesia
Pada permulaan tentara jepang menginjakan kaki nya di Indonesia, mereka berbuat baik terhadap bangsa jepang. Jepang melancarkan propaganda, bahwa jepang akan mendukung kemerdekaan indonesia. Propaganda itu disiarkan oleh radio jepang, yang disebut Nippon Hoso Kyoku. Pada stasiun itu dibentuk seksi indonesia, yang khusus mengadakan penyiaran bagi bangsa indonesia. Siaran-siaran itu didahului oleh lagu Indonesia Raya.
Jepang mengaku sebagai Saudara Tua, yang hendak memperbaiki nasib bangsa indonesia dan membebaskannya dari penjajahan belanda. Pada mulanya, penduduk dibiarkan mengibarkan bendera merah putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Dinas propaganda jepang, yang disebut sendenbu menganjurkan agar rakyat indonesia memberi dukungan sepenuhnya kepada “saudara tua” untuk memenangkan “perang suci” dan membangun kemakmuran bersama di Asia Timur Raya, yang disebut Dai Toa. Jepang menjadi pemimpin bangsa Asia dengan semboyan: NIPPON CAHAYA ASIA - NIPPON PEMIMPIN ASIA - NIPPON PELINDUNG ASIA. Semboyan itu digambarkan dengan lambang “Tiga A”.
Akan tetapi, janji-janji manis selangkah demi selangkah diingkari oleh jepang. Pada tanggal 20 maret 1942, baru sebelas hari setelah belanda menyerah, penguasa jepang sudah melarang dikibarkan bendera merah putih dan dilarang menyanyikan lagu indonesia raya. Dinas propaganda jepang makin giat mengajak rakyat agar membaktikan tenaga dan hartanya untuk perbekalan perang. Beribu-ribu rakyat terkena wajib kerja paksa ditempat-tempat yang jauh dari kampung halamannya. Mereka mengerjakan pembangunan-pembangunan militer, seperti pembangunan landasan terbang, jembatan-jembatan, gua-gua penyimpanan perbekalan, benteng-benteng pertahanan, dan sebagainya. Mereka itu disebut romusha. Romusha Indonesia dikirimkan juga ke daerah-daerah medan perang dimalaya dan birma. Selain itu juga rakyat indonesia diperas tenaga dan hartanya. Padi, jagung, ternak dan hasil-hasil usaha pertanian rakyat harus diserahkan sebagian kepada jepang. Para petani diwajibkan pula menanam pohon jarak, yang buahnya diolah untuk minyak pelumasan kendaraan-kendaraan. Bahkan barang-barang perhiasan yang berharga dimintanya dari indonesia. Selain itu masih banyak lagi kekejaman jepang terhadap rakyat indonesia. Menghadapi penderitaan itu, rakyat tidak berani mengeluarkan keluhannya, karena takut diketahui oleh polisi rahasia jepang yang disebut kompeitai yang terkenal kejam.

C.    Pengaruh kebijakan pemerintah Jepang di Indonesia
Bidang Politik
Pada masa pendudukan Jepang kegiatan politik dilarang keras dengan adanya larangan berkumpul dan berserikat. Semua oraganisasi Pergerakan Nasional yang didirikan rakyat dibubarkan kecuali terhadap golongan Islam Nasionalis masih diberikan kelonggaran. Upaya Jepang dalam memperkuat kedudukannya di Indonesia selain merubah sistem pemerintahannya, yakni dengan sistem pemerintahan militer juga dengan mendekati kaum nasionalis Islam, kaum nasionalis sekuler maupun golongan pemuda.

Bidang Ekonomi
Pada masa kendudukan jepang, perekonomian Indonesia sangat terpuruk, hal ini di karenakan penyerangan Jepang terhadap Hindia Belanda pada bulan maret 1942 dengan menggunakan sistem bumi hangus. Sehingga perekonomian Indonesia bisa di katakan lumpuh. Untuk memperbaiki keadaan ini, Jepang mulai melakukan rehabillitasi sarana dan prasarana yang menyangkut kegiatan perekonomian. Selanjutnya Jepang melakukan tindakan penyitaan terhadap seluruh kekeyaan musuh meliputi perusahaan-perusahaan,bank-bank,sarana dan perasarana telekomunikasi dan lain sebagainya. Seluruh kebijakan ekonimi yang di lakukan pemerintah Jepang di utamakan untuk kepentingan perang. Bahkan tanaman-tanaman perkebunan yang di rasa tidak bermanfaat bagi kepentingan perang langsung di ganti dengan tanaman lain yang bermanfaat bagi kepntingan perang, seperti tanaman jarak yang berguna sebagi pelumas.

Bidang Militer
Meluasnya perang Asia Pasifik ke Asia Tenggara, Asia Timur dan Pasifik membuat Jepang kekurangan tanaga militer. Oleh karenanya di bentuklah organisasi-organisasi yang bersifat militer maupun semi militer. Organisasi-organisasi itu antara lain :
1.      Seinendan (Barisan Pemuda )
seinendan merupakan organisasi semi mililter yang didirikan 29 April 1943 dengan anggota yang berada dalam rentang usia 14-22 tahun. Dalam organisasi ini para pemuda di latih untuk melakukan penyerangan dan pertahanan diri. Maksud terselubung dari pendirian organisasi ini tidak lain adalah untuk mempersiapkan pasukan cadangan dalam perang Asia Pasifik.
2.      Keibondan (barisan pembantu polisi)
Keibondan merupakan organisasi semi militer yang didirikan bersamaan dengan didirikannya seinendan, anggotanya berusia 23-25 tahun.Keibondan di bentuk dengan tujuan untuk membantu tugas polisi seperti menjaga lalu-lintas,sebagai mata-mata desa dan lain sebagainya.Hampir di seluruh pelosok tanah air Keibondan di bentuk meskipun dalam nama yang berbeda,seperti bogondan di Sumatra dan Borneo Konen Hokukudan di Kalimantan.
3.      Fujinkai (barisan wanita )
Masih dalam organisasi yang sama dengan dua organisasi sebelumnya,Fujinkai di bentuk Agustuas 1943.Para anggotanya adalah wanita umur 15 tahun ke atas.Tugas Fujinkai adalh mengumpulkan dana yang bersifat wajib baik dalam bentuk perhiasan,hewan ternak dan makanan untuk keperluan perang.
4.      Heiho(pembantu prajurit Jepang )
Heihi merupakn organisasi militer resmi yang didirikan April 1945 dengana anggota berusia15-25 tahun.Heiho merupakan bagian dari tentara Jepang yang menjadi tenaga kasar dengan tugas memelihara senjata,memindahkan senjata dan peluru dari gudang ke truk.Total jumlah Heiho sampai masa berakhirnnya penduduk Jepang adalah sekitar 42.000 orang.
5.      Syuisyintai (barisan pelopor)
Syusyintai merupakn organisasi di bawah pimpinan Ir.Soekarno di bantu Oto Iskandardinata,R.P Suroso,dan Dr Buntaran Martoatmojo yang didirikan 25 september 1944. Di sini pemuda di persiapkan untuk gerakan perlawanan rakyat dan latihan-latihan lebih kemiliteran.
6.      Jawa Hokokai (Perhimpunan Kebaktian Rakyat jawa)
Jawa hokokai merupakan organisasi pemerintahan yang di awasi langsung oleh pejabat jepang.Organisasi ini didirikan secara resmi pada tanggal 1 Maret 1944, dengan anggotanya adalah para pemuda berusia minimal 14 tahun.Tujuan dari organisasi ini adalah untuk menggerakkan rakyat dalam rangka pengumpulan pajak,upeti dan hasil tani.
7.      Peta (Pembelaan Tanah Air)
Pendirian Peta merupakan asal usul dari Letnan Jendral Gatot Mangkupraja kepada Letnan Jendral Kumakici Harada pada 3 Oktober 1944. Berbeda dengan organisasi lain , Peta didirikan untuk orang Indonesia agar mendapat pendidikan militer Jepang.Peta ini nantinya bertugas untuk membela dan mempertahakan tanah air.
Dalam Sosial Budaya
Pada masa kependudukan Jepang seluruh media masa baik radio,majalah maupun surat kabar mendapat pengawasan ketan oleh bidang sensor . Meskipun demikian, media masa memberi sumbangsih yang besar terhadap perkembangan dan penyebaran bahasa Indonesia sejak di larangnya bahasa Belanda di seluruh media masa.Perkembangan pesat terjadi dalam penggunaan bahasa Indonesia bahkan pada akhirnya 1928, Jepang tidak mau mangijinkan pengangkatan bahasa Indonesia kedalam isi teks sumpah pemuda.

D.    Dampak Positif Jepang di Indonesia
Tidak banyak yang mengetahui tentang dampak positifnya Jepang menduduki Indonesia. Ada pun dampak positif yang dapat dihadirkan antara lain :                                                                                                                          
1.      Di perbolehkannya bahasa Indonesia untuk menjadi bahasa komunikasi nasional dan menyebabkan bahasa Indonesia mengukuhkan diri sebagai bahasa nasional.
2.      Dalam bidang ekonomi didirikannya kumyai yaitu koperasi yang bertujuan untuk kepentingan bersama.
3.      Pembentukan strata masyarakat hingga tingkat paling bawah yaitu rukun tetangga (RT)
4.      Diperkenalkan suatu sistem baru bagi pertanian yaitu line system (sistem pengaturan bercocok tanam secara efisien) yang bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan.
5.      Dibentuknya BPUPKI dan PPKI untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Dari sini muncullah ide Pancasila
6.      Jepang dengan terprogram melatih dan mempersenjatai pemuda-pemuda Indonesia demi kepentingan Jepang pada awalnya, namun oleh pemuda hal ini dijadikan modal untuk berperang.
7.      Dalam pendidikan dikenalkannya sistem Nipon sentris dan diperkenalkannya kegiatan upacara dalam sekolah.






BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Jepang menduduki Indonesia selama 3 tahun.walupun awalnya manis akhirnya pahit.Namun tidak semua nya pahit ada juga ke untungan dengan kedatangan Jepang.Seperti berakhirnya masa penjajahan Belanda, di perbolehkannya bahasa Indonesia dan lain sebagainya.

B.     Saran
Berdasarkan pembahasan di atas di sarankan bagi pembaca agar :
1.      lebih sering belajar sejarah Indonesia agar tidak hilang di telan waktu
2.      Menjaga budaya bangsa
3.      Lebih giat belajar untuk membangun Indonesia yang jauh lebih baik kedepannya



















DAFTAR PUSTAKA

http://www.bimbie.com/pengaruh-jepang.htm
http://halra.com/pengaruh-kebijakan-pemerintah-pendudukan-jepang-di-indonesia.html
https://serbasejarah.wordpress.com/2009/06/06/jepang-saudara-tua-datang-ke-indonesia-film-dokumenter/




















Post a Comment for "Jepang saudara tua"