Membuat aktivitas belajar bekerjasama dengan masyarakat
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan salah satu
bidang garapan administrasi pendidikan. Istilah “sekolah” merupakan konsep yang
luas, yang mencakup baik lembaga pendidikan formal maupun lembaga pendididkan
non formal. Sedangkan istilah “masyarakat” merupakan konsep yang mengacu kepada
semua individu, kelompok, lembaga, atau organisasi yang berada di luar sekolah
sebagai lembaga pendidik. Masyarakat yang bersifat kompleks, terdiri dari
berbagai macam tingkatan masyarakat yang saling melengkapi (over lapping), dan
bersifat unik, sebagai akibat latar belakang dimensi budaya yang bereneka ragam
hasil penelitian menunjukkan, betapa penting dan perlunya program sekolah
selalu menghayati adanya hubungan kerja sama antara sekolah dengan masyarakat.
Hubungan kerja sama antara sekolah dengan masyarakat, yaitu
dengan melibatkan orang tua, dan masyarakat serta isu-isu yang timbul dan
bagaimana menyelesaikan isu-isu tersebut. Dalam hal ini kepemimpinan kepala
sekolah mempunyai peranan menentukan sebagai satu kekuatan atau kewibawaan
(power) di dalam menghimpun dan menggerakkan segala sumber daya di dalam kerja
sama dengan masyarakat pendidikan yang lebih luas, serta untuk memperoleh
berbagai dukungan sumber daya manusia, dana, serta dukungan informasi berbagai
lembaga dan dukungan politis dari segenap jajaran aparat pendidikan.
Semakin majunya pengertian masyarakat akan pentingnya
pendidikan anak-anaknya, maka merupakan kebutuhan vital bagi sekolah dan
masyarakat untuk menjalin kerja sama. Kerjasama tersebut maksudnya demi
kelancaran pendidikan di sekolah pada umumnya dan untuk meningkatkan prestasi
belajar siswa pada khususnya. Jadi hubungan sekolah dengan masyarakat adalah
suatu proses komunikasi antara sekolah dengan masyarakat dengan maksud
meningkatkan pengertian warga masyarakat tentang kebutuhan dan praktek
pendidikan serta mendorong minat dan kerja sama warganya dalam usaha
memperbaiki sekolah.
Setiap program yang ada di sekolah perlu dikembangkan, lebih-lebih program hubungan sekolah dengan masyarakat yang masih dini dalam masyarakat perlu mendapat perhatian terus untuk dikembangkan. Mungkin kesadaran masyarakat akan keikutsertaannya dalam bertanggung jawab terhadap pendidikan di sekolah belum tinggi, walaupun kesadaran akan pentingnya pendidikan sudah tinggi, membuat mereka tidak banyak berpartisipasi di sekolah. Atau mungkin juga karena kondisi sosial ekonomi mereka membuat perhatian mereka hanya terpaku kepada usaha-usaha meningkatkan kehidupan dam memandang pendidikan di sekolah cukup ditangani oleh personalia-personalia sekolah saja. Apapun alasannya yang membuat partisipasi masyarakat dalam pendidikan di sekolah belum banyak, perlu diteliti dan dikaji oleh sekolah dijadikan bahan untuk mengembangkan hubungan sekolah dengan masyarakat.
Setiap program yang ada di sekolah perlu dikembangkan, lebih-lebih program hubungan sekolah dengan masyarakat yang masih dini dalam masyarakat perlu mendapat perhatian terus untuk dikembangkan. Mungkin kesadaran masyarakat akan keikutsertaannya dalam bertanggung jawab terhadap pendidikan di sekolah belum tinggi, walaupun kesadaran akan pentingnya pendidikan sudah tinggi, membuat mereka tidak banyak berpartisipasi di sekolah. Atau mungkin juga karena kondisi sosial ekonomi mereka membuat perhatian mereka hanya terpaku kepada usaha-usaha meningkatkan kehidupan dam memandang pendidikan di sekolah cukup ditangani oleh personalia-personalia sekolah saja. Apapun alasannya yang membuat partisipasi masyarakat dalam pendidikan di sekolah belum banyak, perlu diteliti dan dikaji oleh sekolah dijadikan bahan untuk mengembangkan hubungan sekolah dengan masyarakat.
Kita sebagai calon pendidik diharapkan mampu menjalin kerja
sama dengan masyarakat. Jadi kita harus mengetahui cara bekerja sama dengan
masyarakat yang baik demi kelancaran pendidikan sekolah melalui adanya makalah
ini.
B. Rumusan
Masalah
1.
Apa konsep dasar kerjasama sekolah
dan masyarakat?
2.
Bagaimana pentingnya sekolah mengadakan hubungan
dengan masyarakat?
3.
Apa tujuan hubungan masyarakat?
4. Bagaimana cara membuat aktivitas belajar
bekerjasama dengan masyarakat (orang tua murid)?
BAB II
PEMBAHASAN
Jika dilihat dari sisi maknanya, hubungan sekolah dan
masyarakat memiliki pengertian yang sangat luas sehingga masing – masing ahli
memilki persepsi yang berbeda – beda, hal ini tentu disebabkan oleh sudut
pandang yang berbeda – beda, seperti diungkapkan bahwa “hubungan masyarakat
dengan sekolah merupakan komunikasi dua arah antara organisasi dengan publik
secara timbal balik baik dalam rangka mendukung fungsi dan tujuan manajemen
dengan meningkatkan pembinaan kerjasama serta pemenuhan kepentingan
bersama” (international public relation association).
Secara lebih umum dikatakan bahwa hubungan sekolah dan
masyarakat diartikan sebagai suatu proses komunikasi dengan tujuan meningkatkan
pengertian warga masyarakat tentang kebutuhan dan praktek pendidikan serta
berupaya dalam memperbaiki sekolah.
Memaknai pengertian komunikasi, secara spesifik
dikemukakan oleh Emerson Reck bahwa: Public relation is the
continued process of keying policies, service and action to the best interest
of those individual and group whose confidence and goodwill and individual or
institution covest, and secondly, it is the interpretation of these policies,
services and action toassure complete understanding and appreciation.
Public relation dimaknai sebagai sebuah proses
penetapan kebijakan, pelayanan serta tindakan – tindakan nyata berupa kegiatan
yang melibatkan orang banyak agar orang – orang yang terlibat dalam kegiatan
tersebut memiliki kepercayaan terhadap lembaga yang menyelenggarakan kegiatan
tersebut.
Hal serupa dikemukakan oleh Rex Harlow bahwa: Public
relation merupakan suatu fungsi dari manajemen yang khas dan mendukung
pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya
terutama menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerjasama,
melibatkan manajemen dalam melibatkan persoalan permasalahan, membantu
manajemen menanggapi opini public, mendukung manajemen dalam mengikuti dan
memanfaatkan perubahan secara efektif, bertindak sebagai sistem peringatan dini
dalam mengantisipasi kecenderungan mempergunakan penelitian serta teknik
komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama.
Ada hal yang menarik bahwa komunikasi hendaknya
dilakukan melalui pengkajian penelitian dan pengembangan hal ini perlu disadari
terutama oleh manajemen sekolah bahwa penelitian dan pengembangan adalah
sesuatu yang mutlak dilaksanakan oleh lembaga sebab atas dasar inilah maka akan
muncul kebutuhan-kebutuhan mendesak yang dirasakan oleh masyarakat dan perlu
segera ditanggapi.
Hal senada dikemukakan pula oleh leslie dalam (The
School And Community Relations) bahwa: School public relations is a
process of comunication between the school and community for purpose of
increasing citizen understanding of educational needs and practices and
encouraging antelligent citizen interest and cooperation in the work of
improving the school.
Pengertian diatas hampir memiliki kesamaan dengan apa
yang diungkapkan oleh Mamusung bahwa sekolah sebagai lembaga sosial yang
diselengarakan dan dimiliki oleh masyarakat seharusnya mampu memenuhi kebutuhan
masyarakatnya dan sekolah memiliki kewajiban secara legal dan formal untuk
memberikan penerangan kepada masyarakat tentang tujuan-tujuan, program-progam,
kebutuhan serta keadaannya, dan sebaliknya sekolah harus mengetahui dengan
jelas apa kebutuhan, harapan dan tuntutan masyarakatnya.
Adapun peran serta fungsi sekolah dalam mengembangkan
hubungannya dengan masyarakat antara lain bertujuan dalam merumuskan saluran –
saluran komunikasi yang dapat dipergunakan baik oleh sekolah maupun oleh
masyarakat yang notabene selama ini diabaikan dan hal inilah yang menyebabkan
komunikasi sekolah dan masyarakat selama ini kurang harmonis.
Disadari atau tidak, sekolah sebagai lembaga yang
bergerak dalam bidang sosial dan hal ini harus mampu berperan sebagai agent
of change, selecting agency, class leveling agency, assimilating agency, dan
agent of preservation. Sebagai agent of change tentu
lembaga pendidikan hendaknya lebih mengedepankan peran dan fungsinya sebagai
pembaharu bagi masyarakat peserta didik dan masyarakat umum terutama dalam
menggali potensi yang mengarah pada paradigma dan perubahan berpikir dan
berperilaku yang sesuai dengan standar norma yang berlaku. Sedangkan sebagai selecting
agency lembaga hendaknya mau dan mampu memilih potensi masyarakat yang
beragam, tentu hal ini membutuhkan keterampilan – keterampilan khusus, terutama
dari pengelola pendidikan sehingga pada gilirannya potensi masyarakat dalam hal
ini peserta didik mampung berkembang secara optimal.
Adapun peran dan fungsi lembaga pendidikan sebagai class levelling
agency hendaknya lembaga pendidikan mampu menjadi perantara sebagai
peningkat taraf sosial bagi masyarakat peserta didik itu sendiri, sehingga
kecenderungan peserta didik untuk berperilaku yang menyimpang terhadap peran
dan fungsi lembaga sebagaiassimilating agency dapat terhindarkan
sedini mungkin. Jika prinsi – prinsip diatas dapat dilaksanakan, maka pada
gilirannya tuntutan lembaga pendidikan sebagai agent of preservation akan
terlaksana dengan baik dan jika hal ini terjadi, maka pemeliharaan serta
penerusan sifat – sifat budaya bangsa Indonesia sebagai bangsa yang luhur akan
terpelihara dan dapat diteruskan.
B.
Pentingnya Sekolah Mengadakan Hubungan
Dengan Masyarakat
Pendidikan dengan proses belajar mengajarnya tidak
hanya terbatas di sekolah saja. Akan tetapi disambung dengan
pelajaran-pelajaran baru dari pengalaman hidupnya di masyarakat. Belajar bagi
setiap siswa yang berlangsung secara kontinu di sekolah dan di masyarakat. Apa
yang diperoleh dibangku sekolah, tetap dikenang, diingat, dan diintegrasikan
selama tinggal dan bergaul di masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat perlu
tahu secara garis besar tentang pendidikan di sekolah agar mereka dapat
mengantisipasi aktivitas-aktivitas putra-putrinya, bisa menyiapkan
sumber-sumber belajar yang diperlukan dan bisa melayani kebutuhan
putra-putrinya.
Menurut Sydney Hook, pentingnya hubungan dengan
masyarakat yaitu sekolah bisa mawas diri karena masyarakat tahu tentang sekolah
dan prestasinya, masyarakat ikut berpartisipasi mewujudkan cita-cita sekolah
sesuai dengan kebutuhannya dan sekolah lebih mudah dapat bantuan dan dana
masyarakat serta dukungan dalam mewujudkan cita-cita pemerintah. Selain itu,
sekolah menyiapkan para siswa agar bebas dari kegelapan dalam menangani
masalah-masalah hidup dan kemasyarakatan serta dapat mencari nafkah secara
layak, sementara itu masyarakat menyiapkan pekerjaan-pekerjaan atau
jabatan-jabatan bagi mereka dan menyambut produk sekolah untuk pembangunan
masyarakat itu sendiri. Agar hubungan sekolah dengan masyarakat berjalan
baik sudah tentu sekolah perlu memberikan informasi secara kontinu tentang
aktivitas-aktivitas kepada masyarakat pendukungnya.
Informasi yang diberikan sekolah kepada masyarakat
harus dilengkapi dengan pengalaman bagi warga masyarakat, agar tumbuh citra
yang positif terhadap sekolah. Suatu citra yang menimbulkan sikap positif
yang akan menjelma menjadi dukungan terhadap pembangunan pendidikan di sekolah.
Citra dan sikap positif terhadap sekolah di atas diperkuat dengan kenyataan
bahwa orang tua / masyarakat pada umumnya tidak mampu membina putra-putrinya
agar berkembang dengan relatif sempurna tanpa bantuan sekolah. Masyarakat
memandang sekolah sebagai cara yang menyakinkan dalam membina perkembangan para
siswa, karena itu masyarakat berpartisipasi dan setia kepadanya (sekolah). Respon
positif dari masyarakat ini perlu ditanggapi secara sungguh-sungguh oleh
sekolah. Disamping pedoman yang diberikan oleh pemerintah pusat, sekolah harus
membuka diri terhadap ide-ide dari masyarakat, membahasnya, dan berusaha untuk
dapat melaksanakannya.
Agar kontak hubungan dengan masyarakat terjamin baik
dan berlangsung secara kontinu, maka diperlukan peningkatan profesi anggota
staf sekolah dari guru-guru. Disamping mampu melakukan tugasnya masing-masing
disekolah, mereka juga diharapkan mampu melakukan tugas-tugas hubungan dengan
masyarakat. Mereka bisa mengetahui aktivitas-aktivitas masyarakatnya, paham
akan adat istiadatnya, mengerti aspirasinya, mampu membawa diri
ditengah-tengah masyarakat, bisa berkomunikasi dengan masyarakat, dan bisa
mewujudkan cita-cita mereka itulah sebabnya mengapa kompetensi dan perilaku
guru juga diharapkan cocok dengan struktur sosial masyarakat tempat ia bekerja.
Kemampuan guru membawa diri baik pada waktu berada
di tengah-tengah masyarakat maupun ketika melakukan pertemuan dengan
anggota masyarakat bisa mempengaruhi penilaian masyarakat terhadap guru-guru
bila para guru bisa membawa diri dan bersikap sesuai dengan norma-norma yang
berlaku di masyarakat, responsif dan komunikatif terhadap warga masyarakat,
toleran dalam menghargai pendapat mereka, dan menunjukkan kemampuan yang
diinginkan oleh masyarakat dalam mendidik putra-putri mereka. Program hubungan sekolah dengan masyarakat
yang membuahkan aktivitas-aktivitas bersama, komunikasi yang kontinu, dan
proses saling memberi dan saling menerima membuat introspeksi sekolah menjadi
giat dan kontinu pula serta membuat sekolah lebih mawas diri dengan adanya
sentuhan / peningkatan dari luar.
Dampak lain yang sangat penting adalah dukungan moral dari masyarakat
terhadap usaha-usaha pembangunan pendidikan disekolah. Dukungan ini sangat
besar pengaruhnya terhadap keberhasilan pembangunan tersebut. Membangun
pendidikan di sekolah dengan mengisolasi diri dari masyarakat cukup sulit,
sebab seperti diuraikan diatas sekolah merupakan bagian dari masyarakat.
Membangun salah satu bagian dari masyarakat haruslah mendapat dukungan dari
seluruh lapisan masyarakat.
C.
Tujuan
Hubungan Masyarakat
Ditinjau
dari kepentingan sekolah, humas bertujuan untuk :
1. Meningkatkan
mutu pendidikan disekolah yang bersangkutan
2. Memperlancar
proses belajar mengajar
3. Memperoleh
dukungan dan bantuan dari masyarakat yang diperlukan dalam pengembangan dan pelaksanaan
program sekolah.
Ditinjau dari kepentingan
masyarakat, bertujuan untuk
1. Memajukan
dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama dalam bidang mental
spiritual
2. Memperoleh
bantuan sekolah dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat
3. Menjamin
relevansi program sekolah dengan kebutuhan masyarakat
4. Memperoleh
kembali anggota-anggota masyarakat yang makin meningkat kemampuannya.
D.
Jenis
Hubungan Sekolah Dan Masyarakat
Jenis
hubungan sekolah dan masyarakat itu dapat digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu:
1.
Hubungan edukatif, ialah hubungan
kerja sama dalam hal mendidik murid, antara guru di sekolah dan orang tua di
dalam keluarga. Adanya hubungan ini dimaksudkan agar tidak terjadi perbedaan
prinsip atau bahkan pertentangan yang dapat mengakibatkan keragu-raguan
pendirian dan sikap pada diri anak.
2.
Hubungan kultural, yaitu usaha kerja
sama antara sekolah dan masyarakat yang memungkinkan adanya saling membina dan
mengembangkan kebudayaan masyarakat tempat sekolah itu berada. Untuk itu diperlukan
hubungan kerja sama antara kehidupan di sekolah dan kehidupan dalam masyarakat.
Kegiatan kurikulum sekolah disesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan
perkembangan masyarakat. Demikian pula tentang pemilihan bahan pengajaran dan
metode-metode pengajarannya.
3.
Hubungan institusional, yaitu
hubungan kerja sama antara sekolah dengan lembaga-lembaga atau instansi resmi
lain, baik swasta maupun pemerintah, seperti hubungan kerja sama antara sekolah
satu dengan sekolah-sekolah lainnya, kepala pemerintah setempat, ataupun
perusahaan-perusahaan Negara, yang berkaitan dengan perbaikan dan perkembangan
pendidikan pada umumnya.
E. Cara Membuat Aktivitas Belajar
Bekerjasama Dengan Masyarakat (Orang Tua Murid)
Ada sejumlah
cara yang kiranya dapat diterapkan lembaga pendidikan, teknik-teknik tersebut
dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu teknik tertulis, teknik lisan, dan
teknik peragaan, teknik elektronik.
1.
Teknik Tertulis. Hubungan antara
sekolah dan masyarakat dapat dilakukan secara tertulis, cara tertulis yang
dapat digunakan meliputi:
§
Buku kecil pada permulaan tahun
ajaran. Buku kecil pada permulaan tahun ajaran baru ini
isinya dijelaskan tentang tata tertib, syarat-syarat masuk, hari-hari libur,
hari-hari efektif. Kemudian buku kecil ini dibagikan kepada orang tua murid,
hal ini biasanya dilaksanakan di taman kanak-kanak (TK).
§
Pamflet. Pamflet
merupakan selebaran yang biasanya berisi tentang sejarah lembaga pendidikan
tersebut, staf pengajar, fasilitas yang tersedia, dan kegiatan belajar.
Pamphlet ini selain di bagikan ke wali murid juga bias di sebarkan ke
masyarakat umum, selain untuk menumbuhkan pengertian masyarakat juga sekaligus
untuk promosi lembaga.
§
Berita kegiatan
murid. Berita ini dapat dibuat sederhana mungkin pada selebaran kertas
yang berisi informasi singkat tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan di
sekolah atu pesantren. Dengan membacanya orang tua murid mengetahui apa yang
terjadi di lembaga pendidikan tersebut, khususnya kegiatan yang dilakukan
murid.
§
Catatan berita
gembira. Teknik ini sebenarnya mirip dengan berita kegiatan murid,
keduanya sama-sama ditulis dan disebarkan ke orang tua. Hanya saja catatan
berita gembira ini berisi tentang keberhasilan seoran murid. Berita tersebut
ditulis di selebaran kertas dan disampaikan kepada wali murid atau bahkan
disebarkan ke masyarakat.
§
Buku kecil tentang cara membimbing
anak. Dalam rangka menciptakan hubungan yang harmonis dengan
orang tua, kepala sekolah atau guru dapat membuat sebuah buku kecil yang
sederhana yang berisi tentang cara membimbing anak yang efektif, kemudian buku
tersebut diberikan kepada orang tua murid.
2.
Teknik Lisan. Hubungan sekolah
dengan masyarakat dapat juga lisan, yaitu:
§
Kunjungan rumah. Dalam
rangka mengadakan hubungan dengan masyarakat, pihak sekolah dapat mengadakan
kunjungan ke rumah wali murid, warga atupun tokoh masyarakat. Melalui kunjungan
rumah ini guru akan mengetahui masalah anak dirumahnya. Apabila setiap anak
diketahui problemnya secara totalitas, maka program pendidikan akan lebih mudah
direncanakan untuk disesuaikan dengan minatnya. Hal ini akan memperlancar
mancapai tujuan program pendidikan sekolah tersebut.
§
Panggilan orang tua. Selain
mengadakan kunjungan ke rumah, pihak sekolah sesekali juga memanggil orang tua
murid datang ke sekolah. Setelah dating, mereka diberi penjelasan tentang
perkembangan pendidikan di lembaga tersebut. Mereka juga perlu diberi
penjelasan khusus tentang perkembangan pendidikan anaknya.
§
Pertemuan. Dengan
teknik ini berarti sekolah mengundang masyarakat dalam acara pertemuan khusus
untuk membicarakan masalah atau hambatan yang dihadapi sekolah. Pertemuan ini
sebaiknya diadakan pada waktu tertentu yang dapat dihadiri oleh semua pihak
yang diundang. Sebelum pertemuan dimulai acaranya disusun terlebih dahulu. Oleh
karena itu, dalam setiap akan mengadakan pertemuan sebaiknya dibentuk panitia
penyelenggara.
3.
Teknik Peragaan. Hubungan sekolah
dengan masyarakat dapat dilakukan dengan cara mengundang masyarakat melihat
peragaan yang diselenggarakan sekolah. Peragaan yang diselenggarakan bias
berupa pameran keberhasilan murid. Misalkan di TK menampilkan anak-anak
bernyanyi, membaca puisi, atau biasanya di pesantren ketika mengadakan
pengajian ditampilkan santri-santri yang hafal nadhom alfiyah. Pada kesempatan
itu kepala sekolah atau guru atau juga pengasuh kalau di pondok pesantren dapat
menyampaikan program-program peningkatan mutu pendidikan dan juga masalah atau
hambatan yang dihadapi dalam merealisasikan program-program itu.
4.
Teknik Elektronik. Seiring dengan perkembangan
teknologi elektronik maka dalam mengakrabkan sekolah dengan orang tua murid dan
masyarakat pihak sekolah dapat menggunakan sarana elektronik, misalkan dengan
telpon, televisi, ataupun radio, sekaligus sebagai sarana untuk promosi
pendidikan.
Ada beberapa
cara dalam berhubungan dengan masyarakat dalam lembaga pendidikan antara lain :
1.
Laporan pada orang tua.
Teknik ini maksudnya adalah pihak sekolah memberikan laporan pada orang tua
murid tentang kemajuan-kemajuan, prestasi dan kelemahan anak didik pada
orangtuanya. Dengan teknik ini orangtua akan memperoleh penilaian terhadap
hasil pekerjaan anaknya, juga terhadap pekerjaan guru-guru di sekolah.
2.
Majalah sekolah.
Majalah sekolah ini diushakan oleh orang tua dan guru-guru di sekolah yang
diterbitksan setiap bulan sekali. Majalah ini dipimpin oleh, orang tua dan
murid-murid bahkan alumni termasuk pula dewan redaksi. Isi majalah ini
menjelaskan tentang kegiatan-kegiatan sekolah, karangan guru-guru, orangtua dan
murid-murid, pengumuman-pengumuman dan sebgainya.
3.
Surat kabar sekolah.
Kalau sekolah itu mampu dapat menerbitka surat kabar sekolah, maka ini
berarti bahwa sekolah dapat memberikan informasi yang lebih luas kepada orang
tua atau masyarakat daerah sekitarnya.
4.
Pameran sekolah.
Suatu tehnik yang efektif untuk memberi informasi tentang hasil kegiatan
dan keadaan sekolah pada masyarakat, ialah penyelenggaraan pameran sekolah. Ada
bermacam-macam cara untuk mengadakan pameran sekolah itu. Sekolah mengadakan
pameran dengan membuata atau mengatur hasil pekerjaan murid-murid itu di luar
sekolah atau di sekolah. Pameran sekolah akan menjadi lebih efektif lagi, kalau
kegiatan-kegiatan itu disiarkan melalui siaran-siaran pers dan radio di tempat
itu sehingga dapat menarik banyak orang dalam masyarakat.
5.
“Open house”
“Open house” adalah tehnik untuk mempersilahkan masyarakat yang berminat
untuk meninjau sekolah serta mengobservasi kegiatan-kegiatan dan hasil-hasil
pekerjaan murid di sekolah, yang diadakan pada waktu-waktu tertentu, misalnya
sekali setahun pada penutupan tahun pengajaran.
6.
Kunjungan ke sekolah.oleh orang tua
murid yang dilakukan pada pelajaran di berikan.
Kepada orang tua itu diberi kesempatan untuk melihat anak-anak mereka yang belajar di dalam kelas, juga untuk melihat kegiatan-kegiatan di laboratorium, perlengkapan-perlengkapan, gambar-gambar dan sebagainya, sehingga mereke memperoleh gambaran yang jelas tentang kehidupan di sekolah itu. Setelah selesai melihat-lihat, orang tua diajak berdiskusi dan mengadakan penilaian.
Kepada orang tua itu diberi kesempatan untuk melihat anak-anak mereka yang belajar di dalam kelas, juga untuk melihat kegiatan-kegiatan di laboratorium, perlengkapan-perlengkapan, gambar-gambar dan sebagainya, sehingga mereke memperoleh gambaran yang jelas tentang kehidupan di sekolah itu. Setelah selesai melihat-lihat, orang tua diajak berdiskusi dan mengadakan penilaian.
7.
Kunjungan ke rumah murid.
Kunjungan ke rumah orangtua murid ini merupakan teknik yang sangat efektif
dalam mengadakan hubungan dengan orang tua di rumah agar supaya dapat
mengetahui latar belakang hidup anak-anak. Banyak masalah yang dapat dipecahkan
dengan teknik ini antara lain, masalah kesehatan murid, ketidak hadiran murid,
pekerjaan rumah, masalah kurangnya pengertian orang tua tentang sekolah dan
sebagainya.
8.
Melalui penjelasan yang di berikan
oleh personel sekolah.
Kepala sekolah hendaknya berusaha agar, semua personil sekolah mempunyai
pengertian yang jelas tentang kebijakan sekolah, organisasi sekolah dan semua
kegiatan pendidikan dan pengajaran serta usaha-usaha lainnya. Pada mereka harus
ditanamkan sikap loyalitasnya, rasa kekeluargaan.
9.
Gambaran sekolah melalui murid-murid.
Informasi tentang keadaan sekolah dengan perantaraan murid-murid itu
diberikan melalui perencanaan sesuatu kegiatan yang wajar, antara lain kalau
sekolah itu terdapat di kota besar, maka gambaran itu diberikan melalui program
siaran pemancar radio untuk menyiarkan sesuatu percakapan antara murid-murid
atau antara murid dan guru, misalnya tentang cara makan dan makanan sehat.
10. Laporan
tahunan
Laporan tahunan ini dibuat oleh kepala sekolah dan laporan ini diberikan
kepada aparat pendidikan yang lebih atas. Laporan ini berisi masalah
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh sekolah termasuk kurikulum, personalia,
anggaran, biaya dan sebagainya. Selanjutnya aparat tersebut memberikan laporan
pada masyarakat.
11. Organisasi
perkumpulan alumni sekolah.
Organisasi perkumpulan alumni sekolah adalah suatu alat yang sangat baik
untuk dimanfaatkan dalam memelihara serta meningkatkan hubungan antara sekolah
dan masyarakat. Murid-murid yang sudah tamat sekolah biasanya mempunyai
kenangan–kenangan dari sekolahnya dan mereka merasa berkewajiban moral untuk
membantu sekolahnya baik berupa materiil maupun secara moril.
12. Melalui
kegiatan ekstra kurikuler.
Apabila ada beberapa kegiatan ekstra kurikuler yang sudah dianggap matang
untuk dipertunjukkan kepada orang tua murid dan masyarakat, seperti sepak bola,
drama dan lain-lain, maka sangat tepat sekali kegiatan itu ditampilkan ke dalam
masyarakat. Karena itu program ekstra kurikuler hendaknya di rencanakan dan
diatur, agar dapat dimanfaatkan dalam kegiatan hubungan sekolah dengan
masyarakat.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pendidikan
dengan proses belajar mengajarnya tidak hanya terbatas di sekolah saja. Akan
tetapi disambung dengan pelajaran-pelajaran baru dari pengalaman hidupnya di
masyarakat. Belajar bagi setiap siswa yang berlangsung secara kontinu di
sekolah dan di masyarakat. Apa yang diperoleh dibangku sekolah, tetap dikenang,
diingat, dan diintegrasikan selama tinggal dan bergaul di masyarakat. Oleh
karena itu, masyarakat perlu tahu secara garis besar tentang pendidikan di
sekolah agar mereka dapat mengantisipasi aktivitas-aktivitas putra-putrinya,
bisa menyiapkan sumber-sumber belajar yang diperlukan dan bisa melayani
kebutuhan putra-putrinya.
Informasi
yang diberikan sekolah kepada masyarakat harus dilengkapi dengan pengalaman
bagi warga masyarakat, agar tumbuh citra yang positif terhadap sekolah.
Suatu citra yang menimbulkan sikap positif yang akan menjelma menjadi
dukungan terhadap pembangunan pendidikan di sekolah. Citra dan sikap positif
terhadap sekolah di atas diperkuat dengan kenyataan bahwa orang tua /
masyarakat pada umumnya tidak mampu membina putra-putrinya agar berkembang
dengan relatif sempurna tanpa bantuan sekolah. Masyarakat memandang sekolah
sebagai cara yang menyakinkan dalam membina perkembangan para siswa, karena itu
masyarakat berpartisipasi dan setia kepadanya (sekolah). Respon positif dari
masyarakat ini perlu ditanggapi secara sungguh-sungguh oleh sekolah. Disamping
pedoman yang diberikan oleh pemerintah pusat, sekolah harus membuka diri
terhadap ide-ide dari masyarakat, membahasnya, dan berusaha untuk dapat
melaksanakannya.
B.
Saran
Penulis menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka penulis mohon kritik dan saran guna
perbaikan untuk masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Pidarta, Made. 1992. Pemikiran Tentang Supervisi Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara.
Purwanto, M. Ngalim. 1990. Administrasi dan Supervisi Pendidikan.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Soetopo, Hendyat dan Wasty Sumanto.
1982. Pengantar Operasional Administrasi
Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.
Wijono. 1989. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
Post a Comment for "Membuat aktivitas belajar bekerjasama dengan masyarakat"