Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pembagian logam 2

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Logam adalah bahan/material teknik yang sangat banyak di gunakan dalam berbagai bidang. Dalam dunia keteknikan, logam merupakan material yang paling mendominasi dari bahan-bahan teknik lainnya sebagai bahan yang paling utama dalam pembuatan mesin. Di dunia pendidikan kita harus mengerti unsur-unsur yang terkandung di dalam logam tersebut.
Pada makalah ini penulis akan memaparkan hal yang bersifat teknis dan detail tentang logam. Penulis akan memberikan penjelasan tentang makalah ini dan semoga penjelasan tersebut menambah wawasan pembaca.
Ilmu logam adalah ilmu yang mempelajari tentang benda yang mengandung besi (ferro) dan bukan besi (non ferro). Logam terbuat bukan dalam bentuk murni, melainkan dalam bentuk batuan yang mengandung bijih besi yang juga merupakan persenyawaan antara besi dan oksigen tapi dalam bentuk silivat. Bijih besi di hasilkan dari pertambangan.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merumuskan masalah tentang “Pembagian Logam”.





BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Logam
Dalam kimia, sebuah logam atau metal (bahasa Yunani: Metallon) adalah sebuah unsur kimia yang siap membentuk ion (kation) dan memiliki ikatan logam, dan kadangkala dikatakan bahwa ia mirip dengan kation di awan elektron. Metal adalah salah satu dari tiga kelompok unsur yang dibedakan oleh sifat ionisasi dan ikatan, bersama dengan metaloid dan nonlogam. Dalam tabel periodik, garis diagonal digambar dari boron (B) ke polonium (Po) membedakan logam dari nonlogam. Unsur dalam garis ini adalah metaloid, kadangkala disebut semi-logam; unsur di kiri bawah adalah logam; unsur ke kanan atas adalah nonlogam.
Nonlogam lebih banyak terdapat di alam daripada logam, tetapi logam banyak terdapat dalam tabel periodik. Beberapa logam terkenal adalah aluminium, tembaga, emas, besi, timah, perak, titanium, uranium, dan zink.
Alotrop logam cenderung mengkilap, lembek, dan konduktor yang baik, sementara nonlogam biasanya rapuh (untuk nonlogam padat), tidak mengkilap, dan insulator. Dalam bidang astronomi, istilah logam seringkali dipakai untuk menyebut semua unsur yang lebih berat daripada helium.

B.     Sifat-Sifat Logam
1.      Sifat kimia
Logam biasanya cenderung untuk membentuk kation dengan menghilangkan elektronnya, kemudian bereaksi dengan oksigen di udara untuk membentuk oksida basa. Contohnya:
4 Na + O2 → 2 Na2O (natrium oksida)
2 Ca + O2 → 2 CaO (kalsium oksida)
4 Al + 3 O2 → 2 Al2O3 (aluminium oksida)
Logam-logam transisi seperti besitembagaseng, dan nikel, membutuhkan waktu lebih lama untuk teroksidasi. Lainnya, seperti palladiumplatinum dan emas, tidak bereaksi dengan udara sama sekali.
Beberapa logam seperti aluminiummagnesium, beberapa macam baja, dan titanium memiliki semacam "pelindung" di bagian paling luarnya, sehingga tidak dapar dimasuki oleh molekul oksigen.
Proses pengecatananodisasi atau plating pada logam biasanya merupakan langkah-langkah terbaik untuk mencegah korosi.
2.      Sifat fisika
Sifat fisik dalam logam misalnya konduktivitas listrikkonduktivitas termalsifat luster dan massa jenis. Logam yang mempunyai massa jenis, tingkat kekerasan, dan titik lebur yang rendah (contohnya Logam pada umumnya mempunyai angka yang tinggi dalam logam alkali dan logam alkali tanah) biasanya bersifat sangat reaktif. Jumlah elektron bebas yang tinggi di segala bentuk logam padat menyebabkan logam tidak pernah terlihat transparan.
Mayoritas logam memiliki massa jenis yang lebih tinggi daripada nonlogam. Meski begitu, variasi massa jenis ini perbedaannya sangat besar, mulai dari litium sebagai logam dengan massa jenis paling kecil sampai osmium dengan logam dengan massa jenis paling besar.

B.     Penggunaan Logam
Umumnya, logam bermanfaat bagi manusia, karena penggunaannya di bidang industripertanian, dan kedokteran. Contohnya,merkuri yang digunakan dalam proses klor alkali. Proses klor alkali merupakan proses elektrolisis yang berperan penting dalam industri manufaktur dan pemurnian zat kimia. Beberapa zat kimia yang dapat diperoleh dengan proses elektrolisis adalah natriumkalsium,magnesium, aluminium, tembaga, sengperakhidrogenklorfluornatrium hidroksidakalium bikromat, dan kalium permanganat.[1]Proses elektrolisis larutan natrium klorida tersebut merupakan proses klor-alkali.
Elektrolisis larutan NaCl menghasilkan natrium hidroksida di katode (kutub positif) dan gas klor di anode (kutub negatif). Pada industri angkasa luar dan profesi kedokteran dibutuhkan bahan yang kuat, tahan karat, dan bersifat noniritin, seperti aloi titanium. Sebagian jenis logam merupakan unsur penting karena dibutuhkan dalam berbagai fungsi biokimiawi. Pada zaman dahulu, logam tertentu, seperti tembagabesi,dan timah digunakan untuk membuat peralatan, perlengkapan mesin, dan senjata.

C.    Pembagian Logam
Berdasarkan sifat logamnya, unsur kimia dikelompokan menjadi logam, semilogam, dan.
1.      Unsur Logam
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgETjflHDd29Wav409s3afOWFJNHR3kJBHIXFqFzSivdT70QejdETrXe9HDuL4yEqWZlTVVVUK3dkR4MGE76trbI6aqsuzTXATiGeviHau-JWNJweBspwFCzkV_LDIanmzzlg0s40PctbK3/s1600/logam.jpg
Logam adalah unsur yang memiliki sifat mengkilap dan umumnya merupakan penghantar listrik dan penghantar panas yang baik. Unsur-unsur logam umumnya berwujud padat pada suhu dan tekanan normal, kecuali raksa yang berwujud cair. Pada umumnya unsur logam dapat ditempa sehingga dapat dibentuk menjadi benda-benda lainnya.

Unsur-unsur logam
Nama Indonesia
Nama Latin
Lambang Unsur
Bentuk Fisik
aluminium
aluminium
Al
padat, putih keperakan
barium
barium
Ba
padat, putih keperakan
besi
ferrum
Fe
padat, putih keperakan
emas
aurum
Au
padat, berwarna kuning
kalium
kalium
K
padat, putih keperakan
kalsium
calsium
Ca
padat, putih keperakan
kromium
chromium
Cr
padat, putih keperakan
magnesium
magnesium
Mg
padat, putih keperakan
mangan
manganium
Mn
padat, putih abu-abu
natrium
natrium
Na
padat, putih keperakan
nikel
nickelium
Ni
padat, putih keperakan

2.      Unsur Non Logam
Unsur nonlogam adalah unsur yang tidak memiliki sifat seperti logam. Pada umumnya, unsur-unsur nonlogam berwujud gas dan padat pada suhu dan tekanan normal. Contoh unsur nonlogam yang berwujud gas adalah oksigen, nitrogen, dan helium. Contoh unsur nonlogam yang berwujud padat adalah belerang, karbon, fosfor, dan iodin. Zat padat nonlogam biasanya keras dan getas. Unsur nonlogam yang berwujud cair adalah bromin. Perhatikan contoh unsur nonlogam berikut:

Unsur-unsur non logam
Nama Indonesia
Nama Latin
Lambang Unsur
Bentuk Fisik
belerang
sulfur
S
padat, kuning
bromin
bromium
Br
cair, cokelat kemerahan
fluorin
fluorine
F
gas, kuning muda
fosforus
phosphorus
P
padat, putih dan merah
helium
helium
He
gas, tidak berwarna
hidrogen
hydrogenium
H
gas, tidak berwarna
karbon
carbonium
C
padat, hitam
klorin
chlorine
Cl
gas, kuning kehijauan
neon
neon
Ne
gas, tidak berwarna
nitrogen
nitrogenium
N
gas, tidak berwarna
oksigen
oxygenium
O
gas, tidak berwarna
silikon
silicium
Si
padat, abu-abu mengkilap
iodin
iodium
I
padat, hitam (uapnya berwarna ungu)



3.      Unsur Semi Logam
Selain unsur logam dan nonlogam ada juga unsur semilogam atau yang dikenal dengan nama metaloid. Metaloid adalah unsur yang memiliki sifat logam dan nonlogam. Unsur semilogam ini biasanya bersifat semikonduktor. Apakah yang dimaksud semikonduktor? Bahan yang bersifat semikonduktor tidak dapat menghantarkan listrik dengan baik pada suhu yang rendah, tetapi sifat hantaran listriknya menjadi lebih baik ketika suhunya lebih tinggi.

Unsur-unsur semi logam
Nama Indonesia
Nama Latin
Lambang Unsur
Bentuk Fisik
boron
boronium
B
padat, kecokelatan
silikon
silicium
Si
padat, abu-abu mengkilap
germanium
germanium
Ge
padat, abu-abu mengkilap
arsen
arsenium
As
padat, abu-abu mengkilap
antimon
stibium
Sb
padat, abu-abu mengkilap
tellurium
tellurium
Te
padat, keperakan
polonium
polonium
Po
padat, keperakan



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1.      Sifat fisis logam adalah mengkilat, konduktor panas dan listrik, merenggang jika ditarik, mudah ditempa, berupa padatan dalam suhu kamar, dapat ditarik oleh magnet, memiliki kepadatan yang tinggi dan berbunyi nyaring jika dipukul. Hal ini juga berlaku sebaliknya untuk unsur nonlogam, namun nonlogam dapat berupa padat cair dan gas dalam suhu kamar.
2.      Sifat kimia logam adalah mudah melepas elektron sehingga membentuk kation, memiliki 1 sampai 3 elektron valensi, titik leleh dan titik didihnya relatif tinggi, logam oksida yang larut dalam air bereaksi untuk membentuk logam hidroksida dan logam oksida bereaksi dengan asam membentuk garam dan air.
3.      Sifat kimia nonlogam adalah mudah menangkap elektron sehingga membentuk anion, memiliki 4 sampai 8 elektron di kulit terluarnya, titik leleh dan titik didihnya rendah, dapat bereaksi dengan logam membentuk garam, nonlogam oksida yang larut dalam air bereaksi membentuk asam dan juga dapat bereaksi dengan basa membentuk garam dan air.

B.     Saran
Saran yang kami dapat berikan bagi pembaca yang ingin membuat makalah tantang “Pembagian Logam” ini, untuk dapat lebih baik dari makalah yang kami buat ini ialah dengan mencari lebih banyak refrensi dari berbagai sumber, baik dari buku maupun dari internet, sehingga makalah anda akan dapat lebih baik dari makalah ini. Mungkin hanya ini saran yang dapat kami sampaika semoga dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian. Terimakasih Wassallam.



DAFTAR PUSTAKA
Syukri. 1999. Kimia Dasar. Bandung : ITB.
Sofyatiningrum, Etty. 2007. Kimia. Jakarta : Bumi Aksara.
Sandri, Justiana dan Muchtaridi. 2009. Chemistry. Jakarta : Yudhistira.
Stwetka, Albert. 2002. A Guide to Elements Second Edition. New York : Oxford University Press.
Miller, Ron. 2006. The Elements What You Really Want to Know. Minneapolis : Twenty-First Century Books.
James n.Lowe.1989.World of Chemistry.R,R,Domelley and Sons Company:US.



Post a Comment for "Pembagian logam 2"