Pendidikan
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kegiatan pendidikan merupakan kegiatan antar
manusia, oleh manusia dan untuk manusia. Oleh karena itu pembicaraan tentang
pendidikan tidak pernah lepas dari unsure manusia. Dari
beberapa pendapat tentang pendidikan yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan
pada umumnya sepakat bahwa pendidikan itu diberikan atau diselenggarakan dalam
rangka mengembangkan seluruh potensi manusia ke arah yang positif. Pendidikan,
pada dasarnya adalah proses kumunikasi yang didalamnya mengandung transformasi
pengetahuan, nilai-nilai dan keterampilan-keterampilan, di dalam dan di luar
sekolah yang berlangsung sepanjang hayat (life long process), dan generasi ke
generasi.
Pendidikan sebagai gejala manusiawi dan sekaligus
usaha sadar, didalamnya tidak lepas dari keterbatsan-keterbatasan yang dapat
melekat pada peserta didik, pendidik, interaksi pendidik, serta pada lingkungan
dan sarana pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan dirasakan sebagai suatu
kebutuhan bangsa yang ingin maju. Dengan keyakinan bahwa pendidikan yang
bermutu dapat menunjang pembangunan disegala bidang.
Oleh sebab itu perlu adanya pemahaman tentang arti
dan tujuan pendidikan secara mendalam. Apabila kita telah memamahami arti dan
tujuan penulis yakin bahwa kita bisa memajukan pendidikan secara nasional. Arti
dan tujuan pendidikan merupakan masalah yang fundamental dalam pelaksanaan
pendidikan, karena dasar pendidikan itu akan menentukan corak dan isi
pendidikan. Tujuan pendidikan itupun akan menentukan kearah mana anak didik akan
dibawa. Untuk itu maka kita harus benar benar memahami apa saja arti pendidikan
dan tujuan yang nantinya bisa dicapai.
B.
Rumusan
Masalah
1. Mengemukakan
tentang arti pendidikan menurut para ahli.
2. Memaparkan
tujuan pendidikan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Arti
Pendidikan
Pendidikan
sebagai gejala universal, merupakan suatu keharusan bagi manusia , karena
selain pendidikan sebagai gejala, juga sebagai upaya memanusiakan manusia.
Berikut ini akan dikemukakam beberapa pengertian pendidikan menurut para ahli :
1. Menurut
Carter V. Good ( dalam buku Dasar Konsep Pendidikan Moral, 1977 : mengemukakan
bahwa :Pendidikan adalah proses perkembangan kecakapan seseorang dalam bentuk
sikap dan prilaku yang berlaku dalam masyarakatnya. Proses sosial dimana
seseorang dipengaruhi oleh sesuatu lingkungan yang terpimpin (khususnya di
sekolah) sehingga ia dapat mencapai kecakapan social dan mengembangkan
kepribadiaannya.
2. Menurut:
Frederick J. Mc Donald Pendidkan adalah suatu proses atau kegiatan yang
diarahkan untuk merubah tabiat (behavior) manusia. Yang dimaksud dengan
behavior adalah setiap tanggapan atau perbuatan seseorang, sesuatu yang
dilakukan seseorang.
3. Menurut
KI Hajar Dewantara Pendidikan sebagai daya upaya untuk memajukan budi pekerti,
pikiran serta jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup
dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan lingkungannya.
4. Menurut
S.A. Bratanata dkk ( dalam buku Ilmu Pendidikan, 1991 : 69 ) Pendidikan adalah
usaha yang sengaja diadakan baik langsung maupun dengan cara yang tidak
langsung untuk membantu anak dalam perkembangannya mencapai kedewasaan
5. Selanjutnya
menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional, pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk emmiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian dirinya,
keperibadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat bangsa dan negara. Jadi dapat disimpulkan, pendidikan
adalah proses sepanjang hayat dan perwujudan pembentukan diri secara utuh dalam
pengembangan segenap potensi dalam rangka pemenuhan semua komitmen manusia
sebagai individu, makhluk sosial dan sebagai makhluk Tuhan.
Dalam pendidikan, secara implicit terjalin hubungan
antara dua pihak, yaitu pihak pendidik dan pihak peserta didik yang di dalam
hubungan itu berlainan kedudukan dan peranan setiap pihak, akan tetapi sama
dalam hal dayanya yaitu salling mempengaruhi guna terlaksananya proses
pendidikan (transformasi pendidikan, nilai-nilai dan keterampilan-keterampilan
yang tertuju kepada tujuan-tujuan yang diinginkan.
B. Tujuan Pendidikan
Tujuan
pendidikan menurut UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003, bab II pasal 3 bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis, serta bertanggung
jawab. Tujuan pendidikan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh kegiatan
pendidikan. Adalah suatu yang logis bahwa pendidikan itu harus dimulai dengan
tujuan, yang diasumsikan sebagai nilai. Tanpa dasar tujuan, maka dalam praktek
pendidikan tidak ada artinya (Moore, T.W, 1974:86). Kini mari kita kaitkan
pandangan para ahli di atas dengan tujuan pendidikan kita. Tujuan pendidikan di
Indonesia seperti telah dibahas sebelunya, ialah untuk membentuk manusia
seutuhnya, dalam arti berkembangnya potensi-potensi individu secara harmonis,
berimbang dan terintegrasi.
Bila
hal ini dapat dilaksanakan dengan baik, sudah tentu harapan-harapan para ahli
yang dilukiskan di atas bisa tercapai. Sebab tujuan pendidikan ini pun mengembangkan
potensi-potensi individu seperti apa adanya.kalaupun ada kebijakan tertentu
yang agak berbeda arah dengan tujuan ini dengan maksud-maksud tertentu,
diharapkan kebijakan itu tidak terlalu lama dipertahankan. Dengan demikian
secara konsep atau dokumen tujuan pendidikan Indonesia tidak berbeda secara
berarti dengan tujuan-tujuan pendidikan yang diinginkan oleh para ahli
pendidikan di dunia.Oleh karena itu mencapai tujuan pendidikan, dibutuhkan
tenaga pendidik yang memiliki kompetensi. Pendidikan adalah suatu modal penting
dalam hidup manusia apalagi genarasi bangsa, dengan pendidikan yang cukup,
wawasan, pengetahuan yang luas akan mampu menyiapkan generasi muda yang
berkualitas yang mampu membangun bangsa dan negara ini lebih baik. Tentu saja
pendidikan, kemampuan, wawasan dan pengetahuanlah yang kita butuhkan. Di dalam
bangku pendidikan banyak sekali hal yang kita dapatkan.Tetapi entah mengapa
banyak sekali warga di Indonesia ini yang tidak mengenyam bangku pendidikan
sebagaimana mestinya, khususnya di daerah-daerah terpencil di sekitar wilayah
Indonesia ini.
Sepertinya
kesadaran mereka tetang pentingnya pendidikan perlu ditingkatkan. Sebagaimana
yang diungkapkan Daoed Joesoef tentang pentingnya pendidikan : “Pendidikan
merupakan segala bidang penghidupan, dalam memilih dan membina hidup yang baik,
yang sesuai dengan martabat manusia” Dan tentulah dari pernyataan tersebut kita
bisa mengambil kesimpulan bahwa Pendidikan merupakan hal yang sangat penting
dan tidak bisa lepas dari kehidupan. Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan
cita-cita yang ingin dicapai oleh setiap negara di dunia. Sudah menjadi suatu
rahasia umum bahwa maju atau tidaknya suatu negara di pengaruhi oleh faktor
pendidikan. Begitu pentingnya pendidikan, sehingga suatu bangsa dapat diukur
apakah bangsa itu maju atau mundur, karna seperti yang kita ketahui bahwa suatu
Pendidikan tentunya akan mencetak Sumber Daya Manusia yang berkualitas baik
dari segi spritual, intelegensi dan skill dan pendidikan merupakan proses
mencetak generasi penerus bangsa. Apabila output dari proses pendidikan ini
gagal maka sulit dibayangkan bagaimana dapat mencapai kemajuan.
C. Fungsi Pendidikan
1. Pendidikan Sebagai Penegak Nilai
Pendidikan merupakan penegak nilai dalam masyarakat dengan
artian memelihara serta menjaga tetap lestarinya nilai-nilai tersebut dalm
masyarakat. Untuk memelihata dan melestarikan nilai-nilai ini dengan sendirinya
dunia pendidikan harus selektif agar tidak menimbulkan gejolak-gejolak dalam
masyarakat. Macam-macam nilai budaya menurut Eduard Spanger :
1. Nilai Politik
2. Nilai Ekonomi
3. Nilai Sosial
4. Nilai Ilmu Pengetahuan
5. Nilai Etika
6. Nilai Seni
2. Pendidikan Sebagai Sarana Pengembang
Masyarakat
Proses pendidikan selalu terjadi dalam lingkungan
masyarakat, dan pendidikan bertujuan untuk mengembangkan masyarakat itu
sendiri. Proses tersebut akan berlangsung terus-menerus selama masyarakat itu
masih ada. Orang-orang dewasa dalam suatu masyarakattertentu akan mejadi
pendidik dalam lingkungan keluarganya masing-masing.
3. Pendidikan Sebagai Upaya
Pengembangan Potensi Manusia
Dalam mengembangkan nilai-nilai yang hidup ditengah-tengah
masyarakat ini secara langsung ataupun tidak langsung akan terkait dengan
pengembangan kemampuan masyarakat, dan sangat erat hubungannya dengan
pembentukan anggota masyarakat yang luwes yang bisa berperan sebagai anggota
masyarakat yang baik dan bisa berperan sebagaimana mestinya.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kualitas
sumber daya manusia sangat dipengaruhi oleh pendidikan. Dengan demikian,
bidang/dunia pendidikan adalah bidang menjadi tulang punggung pelaksanaan
pembangunan nasional. Tujuan pendidikan, khususnya di Indonesia adalah
membentuk manusia seutuhnya yang pancasilais, dimotori oleh pembangunan afeksi.
Tujuan khusus ini hanya bisa ditangani dengan ilmu pendidikan bercorak
Indonesia sesuai dengan kondisi Indonesia, dan dengan penyelenggaraan
pendidikan yang memakai konsep system. System pendidikan di Indonesia
diselenggarakan dengan mengandalkan empat kompetensi yang harus
dikuasai/dimiliki oleh tenaga pengajar.
Empat
kompetensi itu adalah kompetensi profesional, kompetensi sosial, kompetensi
kepribadian, dan kompetensi pedagogic. Oleh sebab itu, keempat kompetensi ini
merupakan hal yang paling utama untuk dikuasai oleh tenaga pengajar demi
mencapai tujuan pendidikan di Indonesia. Menjadi bangsa yang maju tentu
merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh setiap negara di dunia. Sudah
menjadi suatu rahasia umum bahwa maju atau tidaknya suatu negara di pengaruhi
oleh faktor pendidikan. Begitu pentingnya pendidikan, sehingga suatu bangsa
dapat diukur apakah bangsa itu maju atau mundur, karna seperti yang kita
ketahui bahwa suatu Pendidikan tentunya akan mencetak Sumber Daya Manusia yang
berkualitas baik dari segi spritual, intelegensi dan skill dan pendidikan merupakan
proses mencetak generasi penerus bangsa. Apabila output dari proses pendidikan
ini gagal maka sulit dibayangkan bagaimana dapat mencapai kemajuan.
B. Saran
Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka penulis mohon kritik
dan saran guna perbaikan untuk masa yang akan datang.
DAFTAR
PUSTAKA
Siswoyo, Dwi, dkk. 2007. Ilmu Pendidikan. UNY Press.
Yogyakarta UU Sikdiknas. 2006.
Pustaka Pelajar. Yogyakarta UU Sisdiknas No. 20
Tahun 2003. UU Guru dan Dosen. 2005.
Pustaka Pelajar. Yogyakarta Peraturan Menteri Nomor
18 Tahun 2007, tentang Sertifikasi bagi Guru dalam Jabatan Peraturan Menteri
Nomor 11 Tahun 2005, tentang Buku Teks Pelajaran Pidarta, Dr. Made. 2000.
Landasan Kependidikan. Rineka Cipta. Jakarta Peraturan Menteri No. 16 / 18.
www.google.com
Post a Comment for "Pendidikan"