Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Penyakit Varicella pada anak

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Penyakit Parkinson adalah penyakit neurodegeneratif yang bersifat kronis progresif, merupakan penyakit terbanyak kedua setelah demensia Alzheimer. Penyakit ini memiliki dimensi gejala yang sangat luas sehingga baik langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kualitas hidup penderita maupun keluarga.1 Pertama kali ditemukan oleh seorang dokter inggris yang bernama James Parkinson pada tahun 1887. Penyakit ini merupakan suatu kondisi ketika seseorang mengalami ganguan pergerakan yang memiliki karakteristik yang khas yakni tremor, kekakuan dan gangguan dalam cara berjalan (gait difficulty).
Penyakit Parkinson bisa menyerang laki-laki dan perempuan. Rata-rata usia mulai terkena penyakit Parkinson adalah 61 tahun, tetapi bisa lebih awal pada usia 40 tahun atau bahkan sebelumnya. Jumlah orang di Amerika Serikat dengan penyakit Parkinson diperkirakan antara 500.000 sampai satu juta, dengan sekitar 50.000 ke 60.000 terdiagnosa baru setiap tahun. Angka tersebut meningkat setiap tahun seiring dengan populasi umur penduduk Amerika. Sementara sebuah sumber menyatakan bahwa Penyakit Parkinson menyerang sekitar 1 diantara 250 orang yang berusia diatas 40 tahun dan sekitar 1 dari 100 orang yang berusia diatas 65 tahun.

B.     Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalh ini adalah:
1.      Untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca tentang Parkinson
2.      Untuk mengetahui apa-apa saja yang dapt menyebabkan Parkinson

C.    Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian Parkinson ?
2.      Apa yang menyebabkan Parkinson ?
3.      Apa saja tanda dan gejalanya ?
4.      Bagaimana penanganan penyakit parkinson ?


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Definisi
Penyakit Parkinson adalah penyakit saraf progresif yang berdampak terhadap respon mesenfalon dan pergerakan regulasi. Penyakit ini ini bersifat lambat yang menyerang usia pertengahan atau lanjut, dengan onset pada umur 50 sampai 60an.Tidak ditemukan sebab genetik yang jelas dan  tidak ada pengobatan yang dapat menyembuhkannya.
Penyakit Parkinson adalah penyakit neurodegeneratif progresif yang berkaitan erat dengan usia. Penyakit ini mempunyai karakteristik terjadinya degenerasi dari neuron dopaminergik pas substansia nigra pars kompakta, ditambah dengan adanya inklusi intraplasma yang terdiri dari protein yang disebut dengan Lewy Bodies. Neurodegeneratif pada parkinson juga terjadi pasa daerah otak lain termasuk lokus ceruleus, raphe nuklei, nukleus basalis Meynert, hipothalamus,  korteks cerebri, motor nukelus.

B.     Penyebab
Parkinson disebabkan oleh rusaknya sel-sel otak, tepatnya di substansi nigra. Suatu kelompok sel yang mengatur gerakan-gerakan yang tidak dikehendaki (involuntary). Akibatnya, penderita tidak bisa mengatur/menahan gerakan-gerakan yang tidak disadarinya. Mekanis-me bagaimana kerusakan itu belum jelas benar. Penyakit Parkinson sering dihubungkan dengan kelainan neurotransmitter di otak faktor-faktor lainnya seperti :
1.      Defisiensi dopamine dalam substansia nigra di otak memberikan respon gejala penyakit  Parkinson,
2.      Etiologi yang mendasarinya mungkin berhubungan dengan virus, genetik, toksisitas, atau  penyebab lain yang tidak diketahui.




C.    Penanganan
Pelaksanaan medis dapat dilakukan dengan medikamentosa seperti:
1.      Antikolinergik untuk mengurangi transmisi kolinergik yang berlebihan ketika kekurangan dopamin.
2.      Levodopa, merupakan prekursor dopamine, dikombinasi dengan karbidopa, inhibitor dekarboksilat, untuk membantu pengurangan L-dopa di dalam darah dan memperbaiki otak.
3.      Bromokiptin, agonis dopamine yang mengaktifkan respons dopamine di dalam otak.
4.      Amantidin yang dapat meningkatkan pecahan dopamine di dalam otak.
5.      Menggunakan monoamine oksidase inhibitor seperti deprenil untuk menunda serangan ketidakmampuan dan kebutuhan terapi levodopa.

D.    Tanda Dan Gejala
Penyakit Parkinson memiliki gejala klinis sebagai berikut:
1.      Bradikinesia (pergerakan lambat), hilang secara spontan,
2.      Tremor yang menetap ,
3.      Tindakan dan pergerakan yang tidak terkontrol,
4.      Gangguan saraf otonom (sulit tidur, berkeringat, hipotensi ortostatik,
5.      Depresi, demensia,
6.      Wajah seperti topeng.

Karakteristik penyakit berupa kelemahan otot ekstrem dan mudah mengalami kelelahan,yang umumnya memburuk setelah aktivitas dan berkurang setelah istirahat. Pasien dengan penyakit ini mengalami kelelahan hanya karena penggunaan tenaga yang sedikit seperti menyisir rambut, mengunyah dan berbicara, dan harus menghentikan segalanya untuk istirahat. Berbagai gejala yang muncul sesuai dengan otot yang terpengaruh. Otot-otot simestris terkena, umumnya itu dihubungkan dengan syaraf kranil. Karena otot-otot okular terkena, maka gejala awal yang muncul adalah Diplopia (penglihatan ganda) dan Ptosis (jatuhnya kelopak mata).
Ekspresi wajah pasien yang sedang tidur terlihat seperti patung, hal ini disebabkan karna otot-otot wajah terkena. Pengaruhnya terhadap laring menyebabkan Disfonia (gangguan suara) dalam membentuk bunyi suara hidung atau kesukaran dalam pengucapan kata-kata. Kelemahan pada otot-otot bulbar menyebabkan masalah mengunyah dan menelan dan adanya bahaya tersedak dan aspirasi. Beberapa pasien sekitar 15% sampai 20% mengeluh lemah pada tangan dan otot-otot lengan, dan biasanya berkurang, pada otot kaki mengalami kelemahan, yang membuat pasien jatuh. Kelemahan diafragma dan otot-otot intrakostal progresif menyebabkan gawat napas, yang merupakan keadaan darurat akut.

E.     Terapi Pendukung (Pemeriksaan Laboratorium)
1.      Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium hanya bersifat dukungan pada hasil klinis, karena tidak memiliki sensitifitas dan spesifitas yang tinggi untuk penyakit Parkinson. Pengukuran kadar NT dopamine atau metabolitnya dalam air kencing , darah maupun cairan otak akan menurun pada penyakit Parkinson dibandingkan kontrol. Lebih lanjut , dalam keadaan tidak ada penanda biologis yang spesifik penyakit, maka diagnosis definitive terhadap penyakit Parkinson hanya ditegakkan dengan otopsi. Dua penelitian patologis terpisah berkesimpulan bahwa hanya 76% dari penderita memenuhi kriteria patologis aktual, sedangkan yang 24% mempunyai penyebab lain untuk parkinsonisme tersebut.

2.      Terapi
·         Levodopa
Walaupun levodopa bukan untuk pengobatan, saat ini merupakan agen yang paling efektif untuk pengobatan pada penyakit Parkinson. Levodopa diubahdari (MD4)L dan (MD4)-dopa menjadi dopamin pada basal ganglia. Sepertidisebutkan diatas dopamin dengan konsentrasi normal yang terdapat didalamsel-sel substansia nigra menjadi hilang pada klien dengan penyakit Parkinson.Gejala yang hilang juga dapat terjadi akibat kadar dopamin yang lebih tinggiakibat pemberian levodopa.
·         Derivat Ergoet-Agonis Dopamin
Agen-agen ini (bromokriptin dan pergolid) dianggap sebagai reseptor dopamin; agen ini bermanfaat bila ditambahkan dengan levodopa dan padaklien yang mengalami reaksi on-off  terhadap fluktuasi klinis ringan.

·         Inhibitor MAO.
Eldepril adalah salah satu perkembangan dalam farmakoterapi penyakitParkinson. Obat ini menghambat pemecahan dopamin; sehingga peningkatan jumlah dopamin tercapai, tidak seperti bentuk terapi lain, agen ini secaranyata memperlambat kemajuan penyakit.

·         Antidepresan
Antidepresan trisiklik dapat diberikan untuk mengurangi depresi yang juga biasa terjadi pada penyakit Parkinson.

·         Terapi Fisik
Sebagian terbesar penderita Parkinson akan merasa efek baik dari terapi fisik.Pasien akan termotifasi sehingga terapi ini bisa dilakukan di rumah, dengandiberikan petunjuk atau latihan contoh diklinik terapi fisik. Program terapifisik pada penyakit Parkinson merupakan program jangka panjang dan jenisterapi disesuaikan dengan perkembangan atau perburukan penyakit, misalnya perubahan pada rigiditas, tremor dan hambatan lainnya. Latihan fisik yangteratur, termasuk yoga, taichi, ataupun tari dapat bermanfaat dalam menjagadan meningkatkan mobilitas, fleksibilitas keseimbangan, dan range of motion. Latihan dasar selalu dianjurkan, seperti membawa tas, memakai dasi,mengunyah keras, dan memindahkan makanan di dalam mulut.





·         Terapi Suara
Perawatan yang paling besar untuk kekacauan suara yang diakibatkan oleh penyakit Parkinson adalah dengan Lee Silverman Voice Treatment (LSVT).LSVT fokus untuk meningkatkan volume suara.

·         Terapi Gen
Penyelidikan telah dilakukan hingga tahap terapi gen yang melibatkan penggunaan virus yang tidak berbahaya yang dikirim ke bagian otak yang disebut subthalamic nucleus (STN). Gen yang digunakan memerintahkan untuk mempoduksi sebuah enzim yang disebut glutamic acid decarboxylase (GAD) yang mempercepat produksi neurotransmitter (GABA). GABA bertindak sebagai penghambat langsung sel yang terlalu aktif di STN.

F.     Obat Penyakit Parkinson
Beberapa obat yang diberikan pada penderita penyakit parkinson:
1.      Antikolinergik.
Benzotropine (Cogentin), trihexyphenidyl (Artane). Berguna untuk mengendalikan gejala dari penyakit parkinson. Untuk mengaluskan pergerakan, mengontrol tremor dan kekakuan.
2.      Carbidopa/levodopa.
Merupakan preparat yang paling efektif untuk menghilangkan gejala. Derivat dopamin-agonis-ergot berguna jika ditambahkan kedalam levodopa untuk mempelancar fluktasi klinis.
3.      Obat-obat antihistamin
untuk menghilangkan tremor. Preparat antivirus, Amantandin hidroklorida, digunakan untuk mengurangi kekakuan,tremor dan bradikinestesia.
4.      Inhibitor MAO untuk menghambat pemecahan dopamine
5.      Obat-obat antidepresan
6.      Selain terapi obat yang diberikan, pemberian makanan harus benar-benar diperhatikan, karena kekakuan otot bisa menyebabkan penderitamengalami kesulitan untuk menelan sehingga bisa terjadi kekurangan gizi(malnutrisi) pada penderita. Makanan berserat akan membantu mengurangiganguan pencernaan yang disebabkan kurangnya aktivitas, cairan dan beberapa obat.
7.      Amantadin hidroklorida (Symmetrel), agen antivirus yang digunakan pada awal pengobatan penyakit Parkinson untuk menurunkan kekakuan, tremor dan bredikinesia. Agen ini diperkirakan bekerja melalui pelepasan dopamindari daerah psikiatrik (perubahan perasaan hati, konfusi, halusinasi), muntah,adanya tekanan pada epigastrium, pusing, dan gangguan penglihatan.



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Penyakit Parkinson adalah penyakit saraf progresif yang berdampak terhadap respon mesenfalon dan pergerakan regulasi. Penyakit ini ini bersifat lambat yang menyerang usia pertengahan atau lanjut, dengan onset pada umur 50 sampai 60an.Tidak ditemukan sebab genetik yang jelas dan  tidak ada pengobatan yang dapat menyembuhkannya.
Penyakit Parkinson adalah penyakit neurodegeneratif progresif yang berkaitan erat dengan usia. Penyakit ini mempunyai karakteristik terjadinya degenerasi dari neuron dopaminergik pas substansia nigra pars kompakta, ditambah dengan adanya inklusi intraplasma yang terdiri dari protein yang disebut dengan Lewy Bodies. Neurodegeneratif pada parkinson juga terjadi pasa daerah otak lain termasuk lokus ceruleus, raphe nuklei, nukleus basalis Meynert, hipothalamus,  korteks cerebri, motor nukelus.

B.     Saran
Dengan adanya Tugas ini penulis dapat lebih memahami tentang bagaimana penyakit Parkinson dan dapat melakukan perawatan yang baik serta menegakkan asuhan keperawatan yang baik dengan adanya hasil makalah ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bacaan untuk menambah wawasan dari ilmu yang telah di dapatkan dan lebih baik lagi dari sebelumnya.



DAFTAR PUSTAKA
Muttaqin, Arief.Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Persyarafan Jakarta : Salemba Medika. 2008
Doengoes, Marylin,1999. Rencana Asuhan Keperawatan, EGC, Jakarta.
Elizabeth, J.Corwin. 2001. Buku Saku Patofisiologi. Cetakan I. Penerbit : EGC, Jakarta.


Post a Comment for "Penyakit Varicella pada anak"