Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Penyebab perang dunia I

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Di Eropa abad ke-19 penjajahan tersebar luas. Kekuatan bangsa Eropa seperti Inggris dan Prancis telah membangun kekuasaan penjajahan di keempat penjuru dunia. Jerman, yang telah membangun kesatuan poitiknya lebih lama daripada negara-negara lain, bekerja keras untuk menjadi pelopor dalam perlombahan ini.
Pada awal abad ke-20, hubungan yang didasarkan pada kepentingan telah membagi Eropa menjadi dua kutub yang berlawanan. Inggris, Prancis, dan Rusia berada di satu pihak, dan Jerman beserta Kekaisaran Austria-Hungaria yang diperintah oleh keluarga Hapsburg asal Jerman berada di pihak lainnya.
Ketegangan antara kedua kelompok ini semakin hari semakin meningkat, hingga akhirnya suatu pembunuhan pada tahun 1914 menjadi pemicu perang. Pangeran Franz Ferdinand, pewaris tahta Kekaisaran Austria-Hungaria, dibunuh oleh kaum nasionalis Serbia yang berusaha menekan pengaruh kekaisaran tersebut di daerah Balkan. Dalam kurun waktu yang amat singkat, hasutan setelah peristiwa ini menyeret seluruh benua Eropa ke dalam kancah peperangan. Pertama, Austria-Hungaria menyatakan perang kepada Serbia. Rusia, sekutu abadi bangsa Serbia kemudian menyatakan perang terhadap Austria-Hungaria.

B.     Rumusan Masalah
1.      Sebab-sebab terjadinya perang dunia 1
2.      Keadaan Situasi Parit Perlindungan
3.      Akibat-akibat perang dunia 1



BAB II
PEMBAHASAN
A.    LATAR BELAKANG PERANG DUNIA 1
Pada bulan November 1912, karena Rusia dipermalukan oleh ketidakmampuannya untuk mendukung Serbia selama krisis Bosnia pada 1908 dan Perang Balkan I, negara itu mengumumkan rekonstruksi militernya secara besar-besaran. Pada tanggal 28 November, Menteri Luar Negeri Jerman, Gottlieb von Jagow mengatakan kepada Reichstag (parlemen Jerman), bahwa "Jika Austria dipaksa, untuk alasan apa pun, untuk memperjuangkan posisinya sebagai negara adidaya, maka kita harus mendampinginya."[3] Akibatnya, Menteri Luar Negeri Inggris Sir Edward Grey menanggapi dengan memperingati Pangeran Karl Lichnowsky, Duta Besar Jerman di London, bahwa jika Jerman menawarkan Austria "cek kosong" untuk perang di Balkan, maka "konsekuensi dari kebijakan tersebut tak akan bisa dihitung." Untuk mempertegas peringatan ini, R.B. Haldane, Lord Chancellor, bertemu dengan Pangeran Lichnowsky untuk memberi peringatan eksplisit bahwa jika Jerman yang menyerang Perancis, Inggris akan mengintervensi untuk mendukung Perancis.[3]
Dengan rekonstruksi militer Rusia dan komunikasi eksplisit dari Inggris, kemungkinan perang merupakan topik utama di Dewan Perang Kerajaan Jerman tanggal 8 Desember 1912 di Berlin, pertemuan informal dari beberapa pucuk pimpinan militer Jerman yang dipanggil dalam waktu singkat oleh Kaiser.[3] Yang menghadiri konferensi itu antara lain Kaiser Wilhelm II, Laksamana Alfred von Tirpitz, Sekretaris Angkatan Laut, Laksamana Georg Alexander von Müller, Ketua Kabinet Angkatan Laut Kekaisaran Jerman (Marinekabinett), Jenderal von Moltke, Kepala Staf Angkatan Darat , Laksamana August von Heeringen, Kepala Staf Umum Angkatan Laut dan Jenderal Moriz von Lyncker, Kepala Kabinet Militer Kerajaan Jerman.[3] Kehadiran para pemimpin dari Angkatan Darat dan Angkatan Laut Jerman di Dewan Perang membuktikan pentingnya pertemuan ini. Namun, Kanselir Theobald von Bethmann-Hollweg dan Jenderal Josias von Heeringen, Menteri Urusan Perang Prusia, tidak diundang.
Wilhelm II menyebut prinsip penyeimbangan kekuasaan Inggris sebagai sebuah "kebodohan," tapi setuju bahwa pernyataan Haldane adalah sebuah "klarifikasi yang diinginkan" dari kebijakan Inggris.[3] Pendapatnya adalah bahwa Austria harus menyerang Serbia pada bulan Desember, dan jika "Rusia mendukung Serbia, yang ia jelas tidak ... maka perang akan dihindari untuk kita juga," [3] dan itu akan lebih baik daripada pergi berperang setelah Rusia menyelesaikan modernisasi besar-besaran dan ekspansi militer mereka, yang baru saja dimulai. Moltke setuju. Dalam pendapat profesional militer "adalah perang dapat dihindari dan lebih cepat lebih baik".[3] Moltke "ingin melancarkan serangan langsung".
Baik Wilhelm II maupun pimpinan Angkatan Darat setuju bahwa jika perang diperlukan, perang itu lebih baik dilancarkan segera. Laksamana Tirpitz, bagaimanapun, meminta "penundaan pertempuran besar untuk satu setengah tahun"[3] karena Angkatan Laut Jerman tidak siap untuk perang besar, dimana Inggris termasuk sebagai lawan. Dia bersikeras bahwa penyelesaian pembangunan dasar U-boat di Heligoland dan pelebaran Terusan Kiel adalah prasyarat Angkatan Laut untuk perang.[3] Sejarawan Inggris, John Röhl mencat, tanggal untuk penyelesaian pelebaran Terusan Kiel adalah musim panas 1914.[5] Meskipun Moltke keberatan dengan penundaan perang, Wilhelm memihak Tirpitz. Moltke "setuju untuk penundaan dengan enggan."

B.     PENYEBAB PERANG DUNIA 1
1.      Sebab-sebab Umum Perang Dunia 1
Perang Dunia I terjadi antara 1914-1918. Pada hakikatnya merupakan perang antarnegara yang berada di kawasan Eropa. Kemudian Perang Dunia I meluas kewilayah sekitarnya. Negara-negara yang berperang yaitu negara yang berada pada Blok Sekutu dan Blok Sentral. Pada dasarnya mereka berperang hanya untuk mempertahankan kemashuran. Dan keangkuhan serta kekuasaan. Sebab-sebab umum perang dunia 1 yaitu
a.      Pertentangan antara negara-negara di Eropa.
·         Pertengan antara Jerman dan Perancis
Setelah kalah perang pada tahun 1870, Perancis menjalankan polotik Revanche, Jerman menyadari tentang kemungkinan tindakan yang mungkin dilakukan oleh Perancis. Oleh karena itu Jerman berusahauntuk mengisolir Perancis. Usaha Bismarck hampir berhasil akan tetapi Wilhelm II dapat menggagalkannya, kecuali Tripple Alliantie.
·         Pertentangan antara Jerman dan Inggris
Inggris sebagai negara yang memiliki armada laut yang sangat kuat dan di segani di dunia merasa terancam dengan upaya yang sedang dilakukan oleh Jerman pada saat itu. Pemicu pertentangan antara Jerman dan Inggris adalah di sebabkan kerena Jerman mengalami kemajuan yang pesat dalam bidang perindustrian. Sehingga inggris merasa tersaingi. Selain itu, di daratan Afrika antara Jerman dengan Inggris terjadi perebutan Maroko. Jerman membantu secara moril bangsa Boer, Asia Kecil. Dan Irak melawan Inggris. Armada laut Jeman di bangun secara besar-besaran, sehingga Inggris merasa terancam. Keadaan tersebut semakin meperucingkan hubungan Jerman dengan Inggris.
·         Pertentangan antara Jerman dan Rusia
Pertentangan antara Jerman dan Rusia terjadi karena Jerman melindungi Turki yang berusaha merintangi Rusia dalam menerobos ke laut tengah.
·         Pertentangan antara Rusia dengan Austria
Pertentangan kedua negara ini disebabkan mereka sama-sama ingin menguasai daerah Balkan. Gerakan Pan-Slavisme Rusia di Balkan dipimpim oleh Serbia Raya. Pada 1908, Bosnia dan Hezegovina diduduki oleh Austria. Sehingga menimbulkan kemarahan Serbia.

b.      Politik mencari Kawan(System of Alliences)
Ketegangan antar negara yang berada di kawasan Balkan semakin meruncing. Perancis dan Jerman sama-sama mencari kawan, sehingga Eropa terbagi menjadi dua blok. Blok Jerman dengan Tripple Allientie yang terdiri dari Jerman dan Austria. Mereka mendirikan Tripple Allientie pada 1882. Bolk Perancis dengan Tripple Entente yang terdiri dari Perancis, Rusia, dan Inggris berdiri pada 1907. Bulgaria masuk blok Jerman karena merasa kecewa atas Rusia dalamPerang Balkan II pada 1913. Rusia tidak mau membantu Bulgaria adalah sekutu Rusia pada saat itu.

c.       Perlombaan Pesenjataan
Perlombaan senjata menjelang meletusnya Perang Dunia I telah membawa suasana menjadi panas dan tegang. Kedua blok tersebut saling mencurigai, sehingga setiap negara segera mempersenjatai diri. Keadaan telah melahirkan Perlombaan Senjat, akibat suasana semakin panas.

2.      Sebab Khusus Terjadinya Perang Dunia I
Pada 1914, tentara Austria mengadakan latihan perang di Bosnia, Serbia menuntut Bosnia Herzegovina agar menghentikan latihan perang, karena tentara Australia di Bosnia dianggap sebagai tantangan. Putra mahkota Austria Frans Ferdinand mengunjungi latihan itu. Namun, pada 28 Juni 1914 ia dibunuh di Sarajevo oleh anggota Serbia Raya adalah Gavrilo Principe. Kemudian Austrlia mengeluarkan Ultimatum kepada Serbia dan disusul dengan pernyataan perang pada 28 Juli 1914. Serangan Austria terhadap serbia ini, dianggap sebagai awal Perang Dunia I. Pada 1 Agustus 1914, Jerman mengumumkan perang terhadap Rusia dan Perancis. Pernyataan perang ini disusul dengan penyerbuan Belgia dengan tujuan menduduki Paris secepatnya lalu memusatkan kekuatan untuk menghancurkan Rusia. Namun, pada 4 Agustus 1914, inggris tampil membantu Belgia dan Perancis.

3.      Pihak-Pihak Yang Terlibat Dalam Perang Dunia I
Dalam Perang Dunia I, Kekuatan antara dua kubu saling berhadapan, kubu-kubu tersebut dinamakan Blok, yang terdiri dari Blok Sentral yang diketuai oleh Jerman dan Blok Sekutu yang diktuai oleh Perancis. Amerika Serikat pada 1917 menggabungkan diri, dan kedua blok sekutu diambil alih oleh Amerika Serikat. Perhatikan Pihak-pihak yang terlibat dalam Perang Dunia 1.
Anggota blok sentral yang dipimpinoleh Jerman terdiri dari Jerman, Austria, Turki, dan Bulgaria. Adapun anggota blok sekutu yang dipimpin oleh Amerika Serikat berjumlah 23 negara, yang terdiri dari Perancis, Inggris, Rusia, Italia, Amerika Serikat, Serbia, Belgia, Rumania, Yunani, Portugal, Jepang dan negara-negara Eropa Barat lainnya. Blok sentral berhadapan dengan blok sekutu untuk memenangkan peperangan yang berlangsung kurang lebih empat than tersebut. Sekitar 8 juta orang tewas dalam Perang Dunia I dan berakhir dengan kemenangan Blok sekutu. Ada beberapa hal yang menyebabkan kalahnya blok sentral antara lain :
1)      Tidak seimbangnya kekuatan yang saling berhadapan.
2)      Terjadinya perpecahan didalam blok sentral, dan
3)      Timbulnya pemberontakan-pemberontakan di negara-negara blok sentral
C.    Keadaan Siuasi di Parit Perlindungan
Perang Dunia menjadi terkenal dengan peperangan parit perindungannya, di mana sejumlah besar tentara dibatasi geraknya di parit-parit perlindungan dan hanya bisa bergerak sedikit karena pertahana yang ketat. Ini terjadi khususnya terhadap Front Barat. Lebih dari 9 juta jiwa meninggal di medan perang, dan hampir sebanyak itu juga jumlah warga sipil yang meninggal akibat kekurangan makanan, kelaparan, pembunuhan massal, dan terlibat secara tak sengaja dalam suatu pertempuran.
Perang parit menjadi strategi utama Perang Dunia Pertama. Selama beberapa tahun berikutnya, bisa dikatakan para serdadu hidup dalam parit-parit ini. Kehidupan di sana benar-benar sulit. Para prajurit hidup dalam ancaman terus-menerus dibom, dan mereka tak henti-hentinya menghadapi ketakutan dan ketegangan yang luar biasa. Mayat mereka yang telah tewas terpaksa dibiarkan di tempat-tempat ini, dan para serdadu harus tidur di samping mayat-mayat tersebut. Bila turun hujan, parit-parit itu dibanjiri lumpur. Lebih dari 20 juta serdadu yang bertempur di Perang Dunia I mengalami keadaan yang mengerikan di dalam parit-parit ini, dan sebagian besar meninggal di sana. Dalam beberapa minggu setelah dimulai oleh serangan Jerman pada tahun 1914, garis barat perang ini sebenarnya terpaku di jalan buntu. Para serdadu yang bersembunyi di parit-parit ini terjebak dalam jarak yang hanya beberapa ratus meter jauhnya satu sama lain. Setiap serangan yang dilancarkan sebagai upaya mengakhiri kebuntuan ini malah menelan korban jiwa yang lebih banyak.


1.      Strategi Jerman
Di awal tahun 1916, Jerman mengembangkan rencana baru untuk mendobrak garis barat. Rencana mereka adalah secara mendadak menyerang kota Verdun, yang dianggap sebagai kebanggaan orang Prancis. Tujuan penyerangan ini bukanlah memenangkan perang, melainkan menimbulkan kerugian yang besar di pihak Tentara Prancis sehingga melemahkan perlawanan mereka. Kepala staf Jerman Falkenhayn memperkirakan bahwa setiap satu serdadu Jerman saja dapat membunuh tiga orang serdadu Prancis.
Serangan dimulai pada tanggal 21 Febuari. Para pemimpin Jerman memerintahkan serdadunya untuk “keluar dari parit mereka,” namun tiap serdadu yang melakukannya justru telah tewas atau sekarat dalam sekitar tiga menit. Meskipun penyerangan berlangsung tanpa henti selama berbulan-bulan, Jerman gagal menduduki Verdun. Secara keseluruhan, kedua pihak kehilangan sekitar satu juta serdadu. Dan dengan pengorbanan itu, garis depan hanya berhasil maju sekitar 12 kilometer. Satu juta orang mati.

2.      Balasan Inggris
Inggris membalas serangan Jerman di Verdun dengan Pertempuran Somme. Pabrik-pabrik di Inggris membuat ratusan ribu selongsong meriam. Rencana Jendral Douglas Haig mendorong Pasukan Inggris untuk menghujani dengan pengeboman terus-menerus selama seminggu penuh, yang diikuti dengan serangan infanteri. Dia yakin mereka akan maju sejauh 14 kilometer di hari pertama saja dan kemudian menghancurkan semua garis pertahanan Jerman dalam satu minggu.
Serangan dimulai pada tanggal 1 Juni. Pasukan meriam Inggris menggempur pertahanan Jerman selama seminggu tanpa henti. Di akhir minggu tersebut, para perwira Inggris memerintahkan serdadunya memanjat keluar dari parit. Namun, selama pengeboman tersebut para serdadu Jerman berlindung dengan rapat di kedalaman parit persembunyian mereka sehingga tidak terlumpuhkan dan menggagalkan rencana Inggris. Begitu serdadu Inggris bergerak melintasi garis depan, serdadu Jerman muncul menyerang mereka dengan senapan mesinnya. Sejumlah total 20.000 serdadu Inggris tewas dalam beberapa jam pertama perang tersebut. Di dalam kegelapan malam itu, daerah di antara dua garis pertempuran penuh dengan puluhan ribu mayat dan juga serdadu yang terluka, yang mencoba merangkak mundur. Pertempuran Somme tidak berlangsung dua minggu seperti yang direncanakan Jendral Haig, melainkan lima bulan. Bulan-bulan ini tidak lebih daripada pembantaian. Para jendral bertubi-tubi mengirimkan gelombang demi gelombang serdadu mereka menuju kematian yang telah pasti. Di akhir pertempuran, kedua belah pihak secara keseluruhan telah kehilangan 900.000 prajuritnya. Dan untuk ini, garis depan bergeser hanya 11 kilometer. Para serdadu ini dikorbankan demi 11 kilometer saja.

D.    Akibat yang ditimbulkan oleh Perang Dunia I
Perang merupakan pengerahan total segala kekuatan yang ada dan dimiliki oleh negara-negara yang terlibat dalam Perang Dunia I telah membawa akibat yang sangat luas dalam berbagi kehidupan, baik dalam bidang politik, ekonomi,
1.      Akibat Perang Dunia I dalam Bidang Politik maupun sosial budaya.
a.       Timbulnya perubahan kekuasaan wilayah
Di bidang politik, pengaruh Perang Dunia I sangat terasa. Wilayah kekuasaan negara-negara yang berperang mengalami perubahan. Jerman, Austria, dan Turki menjadi repeblik dan wilayahnya menjadi sempit, selain itu muncul negara-negara baru seperti Polandia, Finlandia, Cekoslowakia, Hongaria, Mesir, Irak, Saudi Arabia, Syiria, Lebanon dan Austria.
b.      Timbul paham-paham politik
Paham-paham baru sebagai reaksi terhadap paham demokrasi liberal yang tidak berhasil menghadapi kekacauan di beberapa negara Eropa bermunculan. Di itali lahir paham fasisme yang diperkenalkan oleh- Benito Mussolini.

2.      Akibat Perang Dunia I dalam Bidang Ekonomi
Sistem ekonomi liberal yang dipandang menyulitkan diganti dengan sistem ekonomi terpimpin yang banyak melibatkan kekuasaan negara. Hal ini terjadi bukan hanya di negara-negara totaliter, akan tetapi juga di negara-negara liberalseerti Amerika Serikat di bawah Presiden Roosevelt.
3.      Akibat Perang Dunia I dalam Bidang Sosial
Industri peralatan perang semakin maju dengan pesat sehingga kaum buruh meningkat dan menduduki posisi yang semakin kuat. Undang-undang sosial pun dikeluarkan di beberapa negara. Sementara itu, gerakan emansipasi wanita mendapat sambutan yang menggembirakan kerena dalam peperangan yang menjadi tenaga palang merah.

4.      Akibat Perang Dunia I dalam bidang Kemanusiaan
Keadaan perekonomian masing-masing negara yang terlibat dalam kancah peperangan menjadi hancur. Hal tersebut membawa dampak kepada umat manusia. yaitu kemiskinan dan kemelaratan semakin mencekam, wabah penyakit merajela, penduduk yang negaranya sedang berperang banyak kehilangan tempat tinggal, banyak manusia yang tak berdosa harus kehilangan nyawa dan cacat mental maupun cacat tubuh, dan banyak lagi akibat yang dapat ditimbulkan dengan meletusnya PD I
Dari uraian tersebut di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa selain akibat negatif yang muncul, Perang Dunia I juga membawa akibat positif. Dampak positif yang lahir sebagai akibat Perang Dunia I tersebut adalah lahirnya Liga Bangsa-Bangsa (LBB) yang diprakasai oleh Presiden Amerika Serikat Woodrow Wilson pada1919.



BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat disimpulan sebab terjadinya perang dunia 1:
1.      Pembunuhan Pangeran Austria Franz Ferdinand oleh kelompok teroris Serbia, Gavrilo Princip di Sarajevo
2.      Persaingan merebut daerah sumber bahan baku, penanaman modal, dan daerah pemasaran.
3.      Munculnya persekutuan atau blok persaingan politik antar negara-negara Eropa: Triple Alliance : Jerman, Austria, Italia, Triple Entante : Inggris, Prancis, Uni Soviet
B.     SARAN
Perang dunia 1 terjadi antara tahun 1914-1918 yang mengakibatkan terjadinya ketegangan antar negara-negara Eropa. Perang Dunia 1 terjadi antara tahun 1914-1918. Pada hakikatnya merupakan perang antar negara yang berada si kawasan Eropa. Kemudia Perang Dunia 1 meluas kewilayah sekitarnya. Dengan terjadi perang tersebut mengakibatkan terjdinya kekacauan baik dalam bidang Politik, Ekonomi dan sosial. Perang dunia 1 banyak memakan korban jiwa,
Penulis berharap kepada pembaca umumnya dan khususnya kepada penulis sendiri, untuk dapat mengetahui dan memahami sebab-sebab terjadi perang dunia 1. Kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.



DAFTAR PUSTAKA

Soebantardjo. Sari Sejarah Jilid II. Jogyakarta : Penerbit Bopkri
http://maradonamandiri.blogdetik.com/2012/07/23/makalah-perang-dunia-1/


Post a Comment for "Penyebab perang dunia I"