Teori Reva Rubin
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Reva Rubin, mantan Universitas Chicago profesor yang
merupakan salah satu spesialis pertama di keperawatan maternitas, telah
meninggal pada usia 76. Pejabat di University of Pittsburgh, tempat ia mengajar
selama 21 tahun sebelum pensiun pada tahun 1981. Profesor Rubin meninggal 13
Mei karena serangan jantung di rumahnya di Harrisville. Dalam sejumlah studi
kasus yang dia diamati dan didokumentasikan sebagai perawat, bidan dan guru, ia
meneliti bagaimana ibu menggunakan berbagai indra-penglihatan, penciuman dan
sentuhan-untuk menjadi akrab dengan bayi mereka.
Untuk mendorong bahwa ikatan yang ia mengamati, ia
adalah seorang pendukung awal menjaga ibu dan bayi baru lahir bersama-sama
sebanyak mungkin pada hari-hari pertama setelah kelahiran. Pada tahun 1980-an,
konsep bahwa ada waktu khusus yang tepat setelah lahir selama ibu menjadi
emosional melekat pada bayi mereka mulai menerima kritik dari beberapa
peneliti, meskipun perubahan dalam praktek rumah sakit bahwa penelitian tidak
pernah dipertanyakan. Dia adalah penulis “The Identitas Ibu dan Pengalaman
Ibu.”
Pada tahun 1972, dia adalah co-pendiri dengan temannya
dan kolega profesional lama, Dr Florence Erickson dari Perawatan Anak Perawatan
Ibu Journal, jurnal penelitian pertama di lapangan. Bersama-sama, mereka
juga mendirikan master dan program doktor dalam keperawatan di University of
Pittsburgh.
B. Tujuan
Makalah yang
dibuat mempunyai tujuan :
1. Untuk
memberi informasi mengenai Teori Reva Rubin
2. Memenuhi
tugas mata kuliah Konsep Kebidanan
3. Mengindentifikasi
pencapaian peran seorang ibu
C. RumusanMasalah
1. Bagaimana
penerapan Teori Reva Rubin tentang pencapaian peran seorang ibu?
2. Apa saja
tahapan atau proses pencapaian peran seorang ibu menurut Teori Reva Rubin?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Teori
Teori pada dasarnya adalah tentang pemberian
penjelasan tentang kejadian-kejadian, tindakan–tindakan dan fenomena.
Penjelasan tersebut dapat timbul melalui suatu proses berfikir, melalui proses
observasi atau melalui suatu kombinasi berfikir (menyatukan pengetahuan
sebelumnya) dengan observasi. Teori adalah seperangkat konsep atau peraturan
yang secara jelas dapat menguraikan fenomena yang penting dalam sebuah
disiplin.
Teori atau Theory adalah penjelasan
dari suatu kejadian atau fenomena. Proses ini memerlukan pemikiran yang
membutuhkan pengetahuan (Dickoff dan James 1992).
Berikut ini beberapa pengertian konsep dan teori
menurut Simpson dan Weiner (1989):
-
Konsep adalah ide yang direncanakan
dalam pikiran kemudian dituangkan dalam sebuah karyanyata.
-
Konsep atau teori adalah gambaran
tentang objek dari suatu kejadian atau objek yang digunakanoleh peneliti untuk
menggambarkan fenomena sosial untuk menarik perhatiannya.
-
Moody (1990) terus mendiskusikan
nilai dan manfaat teori” dalam praktikdan penelitian. Teori” ditemukan untuk
membantu kita dalam menjabarkan, menjelaskan, memprediksikan dan memahami
fenomena yang berhubungan.
-
Moody ( 1990 ) memberikan ringkasan
tentang teori sebagai berikut :
Sebuah teori
adalah sekelompok konsep atau pernyataan-pernyataan yang saling berhubungan
yang dapat diuji secara empiris dan bermanfaat untuk menjelaskan,
mendeskripsikan, atau memprediksi fenomena perhatian pada disiplin tersebut.
Berdasarkan pengertian-pengertian teori
yang telah didefinisikan oleh beberapa pakar maka“ teori adalah seperangkat konsep atau pernyataan yang dapat secara jelas
menguraikan fenomena yang penting dalam sebuah disiplin”.
Elemen-elemen
dalam definisi teori :
-
Sekumpulan gagasan yang telah dirumuskan.
-
Serangkaian yang menerapkan hubungan
di anatara gagasan dan konsep.
-
Hipotesis yang menguji hubungan
antara gagasan/konsep dengan pernyataan.
-
Teori abstrak
-
Hipotesa berasal dari teori perlu
diuji.
Fungsi teori dan konsep :
-
Fungsi teori adalah sebagai jalur
logika atau penalaran yang digunakan oleh peneliti untuk menerangkannya.
-
Fungsi konsep adalah alat untuk
mengidentifikasi fenomena yang ada di sekitarnya.
Konseptual
model kebidanan :
Konseptual model merupakan gambaran abstrak suatu ide
yang merupakan dasar suatu disiplin ilmu dan kemudian diterapkan sesuai bidang
masing-masing.
Ada dua jenis model yang dikenal dalam praktik
kebidanan yaitu model medikal (medical model) dan model sehat untuk
semua (health for all). Keduanya mempunyai pengaruh yang cukup besar
dalam pelayanan kebidanan.
1. Model
medikal (medical model)
Sebuah model
yang disusun untuk membantu masyarakat dalam memahami konsep sehat dan
sakit. Merupakan fondasi dari praktek-praktek kebidanan yg sudah meresap di
masyarakat. Meliputi proses penyakit, pemberian tindakan, dan komplikasi dari
penyakit/tindakan. Ada tiga elemen yang merupakan simpulan dari model medikal,
yaitu:
a.
Pengendalian cara hidup yang alami.
b.
Mekanisme kehidupan manusia.
c.
Pemahaman bahwa penyakit merupakan
hal yang tidak terpisahkan dari lingkungan fisik dan lingkungan sosial
seseorang.
2. Model sehat
untuk semua (health for all)
Model Sehat
untuk Semua (Health For All) diproklamirkan oleh WHO sejak th 1978 yang
berfokus pada wanita, keluarga, dan masyarakat. Deklarasi model kesehatan untuk
semua adalah fokus dan titik berat untuk pencapaian tujuan adalah dengan
menggunakan Primary Health Carel(PHC). Di dalam model kesehatan
untuk semua terkandung lima konsep PHC, yaitu:
1.
Pelayanan kesehatan bagi masyarakat
secara keseluruhan sesuai kebutuhan. Serta mengurangi kesenjangan dalam
kesehatan atau pemerataan upaya kesehatan masyarakat.
2.
Pelayanan kesehatan meliputi
promotif, prefentif, curative dan rehabilitatif.
3.
Pelayanan kesehatan harus efektif
& dapat diterima secara cultural.
4.
Optimalisasi peran serta masyarakat.
5.
Kolaborasi lintas sektoral.
Konsep dasar di atas diaplikasikan
dalam 8 elemen PHC sebagai berikut:
1.
Pendidikan kesehatan tentang
masalah-masalah kesehatan termasuk metode pencegahan dan penanganannya.
2.
Ketersediaan makanan bergizi.
3.
Ketersediaan air dan lingkungan yang
bersih.
4.
Kesehatan ibu dan anak termasuk di
dalamnya keluarga berencana (KB).
5.
Program imunisasi.
6.
Pencegahan dan penanganan penyakit
endemik.
7.
Penanganan penyakit dan kecacatan.
8.
Penggunaan obat esensial.
B. Teori Reva Rubin
Rubin adalah seorang perawat bidan USA . Rubin
mengembang kan penelitian dan teori tentang kesehatan ibu dan dan anak khusus
nya ibu bersalin. Penelitian dan pengamatan di lakukan lebih dari 20 tahun
dengan lebih dari 6000 responden. Tujuan rubin adalah mengindentifikasi bagai
mana seorang wanita mencapai peran menjadi seorangibu beserta interfensi-interfensi
yang memungkinkan menimbulkan efek negative.
Menekan pada pencapaian peran sebagai ibu, untuk
mencapai peran ini seorang wanita memerlukanproses belajar melalui serangkaian
aktivitas atau latihan. Dengan demikian, seorang wanita terutamacalon ibu dapat
mempelajari peran yang akan di alaminya kelak sehingga ia mampu
beradaptasidengan perubahan-perubahan yang terjadi khususnya perubahan
psikologis dalam kehamilan dansetelah persalinan.
Menurut Reva Rubin, seorang wanita sejak hamil
sudah memiliki haraan-harapan antara lain :
a. Memastikan keselamatan ,
kesejahteraan diri dan bayi nya.
b. Memastikan penerimaan
masyarakat.
c. Penentuan gambaran dan
indentitas diri.
d. Mengerti tentang arti memberi dan
menerima.
Perubahan umum pada perempuan hamil:
a.
Cenderung tergantung dan membutuhkan
peran lebih untuk berperan sebagai calon ibu
b.
Mampu memperhatikan perkembangan
janinnya
c.
Membutuhkan sosialisasi
Tahap-tahap
psikologis yang biasa dilalui oleh calon ibu dalam mencapai perannya:
a.
Anticipatory stage
Seorang ibu
mulai melakukan latihan peran dan memerlukan interaksi dengan anak yang lain.
b.
Honeymoon stage
Ibu mulai
memahami sepenuhnya peran dasar yang dijalaninya. Pada tahap ini ibu memerlukan
bantuan dari anggota keluarga yang lain.
c.
Plateu stage
Ibu akan
mencoba apakah ia mampu berperan sebagai seorang ibu. Pada tahap ini ibu
memerlukan waktu beberapa minggu sampai ibu kemudian melanjutkan sendiri.
d.
Disengagement
Merupakan
tahap penyelesain latihan peran sudah berakhir. Aspek-aspek yang diidentifikasi
dalam peran ibu adalah gambaran tentang idaman, gambaran diri dan tubuh.
Gambaran diri seorang wanita adalah pandangan wanita tentang dirinya sendiri
sebagai bagian dari pengalaman dirinya, sedangkan gambaran tubuh adalah
berhubungan dengan perubahan fisik yang tejadi selama kehamilan.
Arti dan
efek kehamilan pada pasangan.
1.
Pasangan
merasakan perubahan tubuh pasanganya pada kehamilan 8 (delapan) bulan
sampai dengan 3 (tiga) bulan setelah melahirkan.
2.
Lelaki
juga mengalami perubahan fisik dan psikososial selama wanita hamil.
3.
Anak-anak
akan di lahirkan merupakan gabungan dari tiga macam perbedaan:
a.
Hubungan ibu dengan pasangan
b.
Hubungan ibu dengan janin yang
berkembang
c.
Hubungan ibu dengan individu yang
unik
d.
Ibu tidak pernah lagi menjadi sendiri
4.
Tugas yang harus di lakukan ibu atau
pasangan dalam kehamilan:
a.
percaya bahwa ia hamil dan
berhubungan dengan janin dalam satu tubuh
b.
persiapan terhadap pemisahan secara
fisik pada kelahiran janin
c.
penyelesaiaan dan identifikasi
kebinggungan dengan peran transisi.
5.
Reaksi yang umum pada kehamilan:
a.
Trimester
satu: ambivalen (bercabang dua yang saling bertentangan) ,
takut, tantasi (, khawatir.
b.
Trimester dua: perasaan lebih
nyaman, kebutuhan mempelajari tumbuh kembang janin, pasif,
introvert (orang yang menikmati dan menyukai kesendirian, tertutup dan
pendiam), egosentris (menjadikan diri sendiri sebagai titik pusat
pemikiran (perbuatan); berpusat pada diri sendiri (menilai segalanyadari sudut
diri sendiri), self centered (cenderung lebih mementingkan kesenangan
pribadi).
c.
Trimester tiga: berperasaan aneh,
semberono, jelek, menjadi introvert, merefleksikan terhadap pengalaman masa
kecil.
Ada 3 Aspek yang di
identifikasi dalam peran ibu:
1. Ideal image: gambaran
tentang idaman bayi sehat.
2. Self image: gambaran
tentang diri memandang tentang pengalaman yang dia lakukan.
3. Body image: gambaran
tubuh, gambaran ketika hamil dan setelah nifas.
Beberapa tahapan aktifitas penting sebelum seseorang
menjadi seorang ibu:
1.
Taking on (tahapan meniru)
Seorang
wanita dalam pencapaiaan sebagai ibu akan memulainya dengan meniru dan
melakukan peran seorang ibu.
2.
Taking in
Seorang
wanita sedang membayangkan peran yang dilakukannya . introjektion, projection
dan rejection merupakan tahap di mana wanita membedakan model-model yang sesuai
dengan keinginannya.
3.
Letting go
Wanita
mengingat kembali proses dan aktifitas yang sudah di lakukannya. Pada tahap ini
seorang akan meninggalkan perannya di masa lalu.
Proses pelaksanaan peran seorang
ibu, melalui tahap:
1.
Mimicry (peniruan). Wanita
meniru perilaku wanita lain (yang pernah hamil) dengan melihat, mendengar, dan
merasakan pengalaman menjadi seorang ibu. Misalnya, apa yang dilakukan saat
persalinan, bagaimana pertumbuhan bayi pada hari-hari pertama, dan sebagainya.
2.
Role play (mencoba bermain peran).
Menciptakan kondisi di masa yang akan datang dengan sengaja. Misalnya berlatih
merawat bayi dengan menjadi babysitter (pengasuh anak) untuk anak temannya,
mencoba menyuapi anak kecil, dan sebagainya.
3.
Fantasy (menghayal). Wanita
menghayalkan dirinya di masa yang akan datang. Misalnya, akan seperti apa
proses persalinannya nanti, baju apa yang akan dikenakan bayinya nanti, dan
sebagainya.
4.
Introjection-projection-rejection
(pengolahan pesan). Wanita mencoba mengolah pesan dan membandingkan
gambaran ideal tentang seorang ibu dengan keadaan dirinya sendiri. Dalam fase
ini dapat terjadi proses penerimaan dan penolakan. Misalnya, saat ibu
memandikan bayinya di rumah berdasarkan apa yang dipelajarinya di rumah sakit
atau di tempat lainnya.
5.
Grief-work (evaluasi). Wanita
tersebut mengevaluasi hasil tindakannya di masa lalu dan menghilangkan tindakan
yang ia anggap sudah tidak tepat lagi.
Adaptasi psikososial pada masa post partum:
Konsep dasar periode
post partum menyebabkan stress emosional terhadapibu baru. Keberhasilan masa
transisi menjadi orang tua pada masa post partum di pengaruhi oleh:
a.
Respon dan dukungan dari keluarga.
b.
Hubungan antara melahirkan dengan
harapan-harapan
c.
Pengalaman melahirkan dam
membesarkan anak yang lalu
d.
Pengaruh buday
Periode diuraikan
rubin dalam 3 fase, taking in, taking hold dan letting go:
1.
Taking in
a.
Terjadi pada 1-2 hari post partum,
umumnya ibu pasif dan ketergantungan, perhatiannya tertuju pada diri
sendiri
b.
Ia mungkin akan mengulang-ulang
pengalamannya waktu melahirkan
c.
Kebutuhan akan istirahat sangat
penting, pusing, iritabel. Ibu memerlikan ketenangan dalam tidur untuk
mengembalikan keadaan tubuh ke kondisi normal.
d.
Peningkatan kebutuhan nutrisi.
Nafsu makan ibu biasanya bertambah
sehingga membutuhkan peningkatan nutrisi. Kurangnya nafsu makan menandakan
proses pengembalian kondisi tubuh tidak berlangsung normal.
2.
Taking hold
a.
Berlangsung 2-4 hari post partum,
ibu menjadi lebih perhatian pada kemampuannya menjadi orang tua
b.
ibu memperhatikan kemampuan menjadi
orang tua dan meningkatkan tanggung jawab akanbayinya.
c.
ibu memfokuskan perhatian pada
pengontrolan fungsi tubuh, BAK, BAB dan daya tahan tubuhnya.
d.
ibu cenderung terbuka menerima
nasihat bidan dan kritikan pribadi.
e.
ibu berusaha untuk menguasai
keterampilan merawat bayi seperti menggendong, menyusui, memandikan dan
mengganti popok.
f.
kemungkinan ibu mengalami depresi
postpartum karena merasa tidak mampu membesarkanbayinya.
3.
Letting go
a.
Biasanya terjadi setelah ibu pulang
ke rumah dan sangat berpengaruh terhadap waktu dan perhatian yang diberikan
keluarga.
b.
ibu sudah mengambil tanggung jawab
dalam merawat bayi dan beradaptasi dengan kebutuhanbayi sehingga akan
mengurangi hak ibu dalam kebebasan dan hubungan social.
c.
Depresi post partum umumnya terjadi
pada periode ini
Depresi post partum :
a.
Banyak ibu mengalami perasaan
“let-down” setelah melahirkan, sehubungan dengan seriusnya pengalaman
melahirkan dan keraguan akan kemampuan untuk mengatasi masalah secara efektif
dalam membesarkan anak
b.
Umumnya depresi sedang dan mudah berubah,
dimulai 2-3 hari setelah melahirkan dan dapat diatasi 2 pekan kemudian
c.
Jarang menjadi patologis sampai
psikosis post partum
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Reva Rubin,
mantan Universitas Chicago profesor yang merupakan salah satu spesialis pertama
di keperawatan maternitas, telah meninggal pada usia 76. Beliau meneliti
bagaimana ibu menggunakan berbagai indra-penglihatan, penciuman dan
sentuhan-untuk menjadi akrab dengan bayi mereka. Pada tahun 1980-an, konsep
bahwa ada waktu khusus yang tepat setelah lahir selama ibu menjadi emosional
melekat pada bayi mereka mulai menerima kritik dari beberapa peneliti, meskipun
perubahan dalam praktek rumah sakit bahwa penelitian tidak pernah
dipertanyakan. Beliau adalah penulis “The Identitas Ibu dan Pengalaman Ibu.”
Beliau juga
mengungkapan mengenai perubahan umum yang sering terjadi pada ibu hamil,
periode adaptasi psikososial pada waktu PostPartum, serta arti dan efek
kehamilan padapasangan. Tujuan rubin adalah mengindentifikasi bagai mana
seorang wanita mencapai peran menjadiseorang ibu beserta interfensi-interfensi
yang memungkin kan menimbul kan efek negative.
Menekan pada
pencapaian peran sebagai ibu, untuk mencapai peran ini seorang wanita memerlukan
proses belajar melalui serangkaian aktivitas atau latihan. Dengan demikian,
seorang wanita terutama calon ibu dapat mempelajari peran yang akan di alaminya
kelak sehingga ia mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi
khususnya perubahan psikologis dalam kehamilan dan setelah persalinan.
B.
Saran
Sebagai
saran dari penulis semoga setelah membaca makalah ini kita semua dapat mengerti
tentang apa yang di maksud dengan TEORI REVA RUBIN dan para ibu dapat mempersiapkan
proses kehamilan sampai dengan proses persalinan dengan baik dan terencana sehingga
dapat mengurangi angka kematian ibu dan anak. Di anjurkan kepada para ibu yang
sedang hamil di sarankan untuk selalu menjaga kesehatan ,pola makan , dan
banyak mengkonsumsi banyak vitamin beserta nutrisi dengan teraturs etiap
harinya , agar bayi lahir dengan sehat dan normal.
DAFTAR PUSTAKA
Post a Comment for "Teori Reva Rubin"