Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Bioteknologi pembuatan mentega

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
Biologi merupakan suatu ilmu yang berdekatan dengan kehidupan kita sehari-hari dan biologi merupakan suatu penghubung dari semua ilmu alam dan juga sebagai ilmu yang mempertemukan ilmu alam dengan ilmu sosial. Salah satu pokok pembahasan di dalam ilmu biologi adalah bioteknologi. Dimana bioteknologi disini dibagi ke dalam bioteknologi modern dan bioteknologi konvensional. Salah satu contoh bioteknologi konvensional adalah fermentasi.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas sekolah. Selain itu juga, penyusunan makalah ini untuk menambah pengetahuan para mahasiswa.

B.     Rumusan Masalah
Beberapa rumusan masalah yang menjadi pedoman pembuatan makalah ini, antara lain:
1.      Apa pengertian dari bioteknologi?
2.      Apa pengertian mentega?
3.      Bagaimana bioteknologi pembuatan mentega?

C.    Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini, diantaranya :
1.      Untuk mengetahui pengertian dari bioteknologi
2.      Untuk mengetahui pengertian mentega
3.      Untuk mengetahui bioteknologi pembuatan mentega



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Bioteknologi
Bioteknologi adalah pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah yang menggunakan makhluk hidup untuk menghasilkan produk dan jasa guna kepentingan manusia. Ilmu-ilmu pendukung dalam bioteknologi meliputi mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi sel, teknik kimia, dan enzimologi.
Dalam bioteknologi biasanya digunakan mikroorganisme atau bagian-bagiannya untuk meningkatkan nilai tambah suatu bahan. Adapun beberapa definisi dari bioteknologi adalah sebagai berikut:
1.      Penggunaan terpadu biokimia, mikrobiologi dan ilmu keteknikan untuk mewujudkan aplikasi teknologi dari mikro-organisme, kultur jaringan dan bagian-bagian lainnya.
2.      Aplikasi dari organisme, sistem atau proses untuk industri manufaktur dan pelayanan jasa.
3.      Teknologi yang menggunakan fenomena biologi untuk mengopi dan menghasilkan bermacam-macam produk yang berguna.
4.      Bioteknologi adalah tidak lebih dari sebuah istilah diberikan untuk sekumpulan teknik-teknik dan proses-proses.
5.      Bioteknologi adalah penggunaan organisme hidup dan komponennya dalam bidang pertanian, pangan dan proses-proses industri lainnya.
6.      Aplikasi berbagai teknik yang menggunakan organisme hidup atau bagiannya serta untuk menghasilkan produk dan/atau jasa.
Bioteknologi dapat digolongkan menjadi bioteknologi konvensional/ tradisional dan modern. Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang memanfaatkan mikroorganisme untuk memproduksi alkohol, asam asetat, gula, atau bahan makanan, seperti tempe, tape, oncom, dan kecap. Mikroorganisme dapat mengubah bahan pangan. Proses yang dibantu mikroorganisme, misalnya dengan fermentasi, hasilnya antara lain tempe, tape, kecap, dan sebagainya termasuk keju dan yoghurt. Proses tersebut dianggap sebagai bioteknologi masa lalu. Ciri khas yang tampak pada bioteknologi konvensional, yaitu adanya penggunaan makhluk hidup secara langsung dan belum tahu adanya penggunaan enzim.

B.     Pengertian Mentega
Mentega (Butter) adalah produk berbahan baku susu ternak. Umumnya ternak ruminansia (sapi, kerbau, kambing, domba), dan juga mamalia besar lain seperti kuda, keledai dan unta. Mentega dari bahan susu unta, biasa disebut minyak samin. Meskipun minyak samin yang diproduksi di Indonesia, sebenarnya hanya margarin dari CPO, yang diberi aroma minyak samin. Mentega dibedakan dari margarin. Sebab margarin terbuat dari bahan minyak (lemak) nabati (tumbuh-tumbuhan). Sementara mentega selalu terbuat dari susu, yang merupakan lemak hewani. Namun demikian, masyarakat sering menyebut margarin sebagai mentega.
Sebutan ini tidak salah, sebab margarin adalah subtitusi mentega. Hingga margarin juga disebut pula sebagai mentega sintetis atau mentega tiruan. Meskipun sama-sama berbahan baku susu, mentega juga beda dengan keju (cheese). Mentega adalah susu yang hanya diambil lemaknya. Sementara keju dibuat dari seluruh bagian padat susu, yang terdiri dari lemak, protein, karbohidrat, gula, dan lain-lain. Ada dua macam mentega. Mentega tawar, dan mentega asin. Mentega bisa dikonsumsi langsung dengan roti, bisa pula sebagai bahan pencampur kue, dan juga untuk menggoreng. Misalnya dalam menu udang goreng mentega.
Kadar air susu sapi mencapai 87,8%, kambing 88,9%, domba 83%, dan kerbau hanya 81,1%. Protein susu sapi 3,2%, kambing 3,1%, domba 5,4%, dan kerbau 4,5%. Kadar lemak nabati susu sapi 3,9%, kambing 3,5%, domba 6%, dan kerbau 8%. Karbohidrat susu sapi 4,8%, kambing 4,4%, domba 5,1%, dan kerbau 4,9%. Kandungan kolesterol susu sapi 14%, kambing 10%, domba 11%, dan kerbau hanya 8%. Kandungan lemak susu kambing, domba dan kerbau, jelas lebih tinggi dibanding kandungan lemak susu sapi. Hingga hasil mentega susu kambing, domba dan kerbau, akan lebih baik dibanding susu sapi.
Sebaliknya kandungan kolesterol susu kambing, domba dan kerbau, justru lebih rendah dibanding kolesterol susu sapi. Hingga kualitas susu atau mentega kambing, domba, dan kerbau, juga akan lebih baik untuk kesehatan, dibanding dengan susu, dan mentega sapi. Potensi ini belum diketahui oleh para peternak, masyarakat, bahkan juga pemerintah. Terutama pemerintah daerah di sentra peternakan kambing, domba dan kerbau. Program pengembangan agroindustri mentega, seharusnya segera dimulai, oleh pemerintah daerah, dengan melibatkan Dinas Peternakan, Perindustrian, dan sekaligus perdagangan.
Mentega adalah produk makanan berbentuk padat lunak yang dibuat dari lemak atau krim susu atau campurannya, dengan atau tanpa penambahan garam (NaCl) atau bahan lain yang diizinkan, serta minimal mengandung 80 persen lemak susu. Selain garam dapur, ke dalam mentega juga ditambahkan vitamin, zat pewarna, dan bahan pengawet (misalnya sodium benzoat). Emulsi pada mentega merupakan campuran 18 persen air yang terdispersi pada 80 persen lemak, dengan sejumlah kecil protein yang bertindak sebagai zat pengemulsi.
Banyak zat gizi lain yang terdapat pada bahan makanan ini. Selain vitamin A dan D ,juga terdapat zat besi, fosfor, natrium, kalium serta omega-3 dan omega-6. Lemak dan minyak merupakan zat gizi penting untuk menjaga kesehatan manusia. Selain itu, lemak dan minyak merupakan sumber energi yang lebih efektif dibandingkan dengan karbohidrat dan protein. Lemak memiliki komposisi terbesar dalam mentega jika dibandingkan dengan proteindan karbohidrat. Kandungan protein dan karbohidrat pada mentega sangat rendah, yaitu sekitar 0,4-0,8 gram per 100 gram. Lemak mentega berasal dari lemak susu hewan, dikenal sebagai butter fat.
Mentega mengandung sejumlah asam butirat, asam laurat, dan asam linoleat. Asam butirat dapat digunakan oleh usus besar sebagai sumber energi, juga dapat berperan sebagai senyawa antikarsinogenik (antikanker). Asam laurat merupakan asam lemak berantai sedang yang memiliki potensi sebagai antimikroba dan antifungi. Asam linoleat pada mentega dapat memberikan perlindungan terhadap serangan kanker .






C.    Bioteknologi Pembuatan Mentega
http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRftpCwXXAMaSl0-iXxfPebHsFvQ0t1scerxQ8XvQQNJt1oa7SW
Alat & Bahan
Bahan baku : susu segar
Alat & Bahan yang digunakan:
1.      Mixer atau pengocok
2.      Saringan
3.      Mangkok / baskom
4.      Spatula
5.      Garam (bila ingin memberikan rasa asin)

Cara Pembuatan
1.      Didihkan susu segar yang telah di siapkan. Lalu dinginkan susu di lemari es hingga menjadi 2 lapisan. Lapisan atas berupa bekuan (mirip krim) yang disebut kepala susu dan lapisan bawah merupakan cairan.
2.      Ambil kepala susu dari baskom tersebut dan pindahkan ke baskom yang lain.
3.      Kepala susu yang telah dipisahkan lalu dipasteurisasi (dipanaskan/treathment) pada suhu 700C selama 30 menit atau pada 800C selama 1 menit. Kemudian didinginkan hingga mencapai suhu kamar.
4.      Tambahkan starter sebanyak 3% dan diaduk hingga rata. Biarkan pada suhu kamar hingga kepala susu menjadi asam (biasanya memerlukan waktu sekitar 6 jam) dan disimpan dalam lemari es, didinginkan hingga suhu mencapai -40C.
5.      Setelah dingin mixer dengan menggunakan adukan jenis balloon whisk.
6.      Tutup permukaan bowl mixer supaya cream tidak mengotori dapur kita saat dikocok
7.      Kocok dengan kecepatan sedang selama 5 - 7 menit bila menggunakan mixer jenis heavy duty
8.      Hentikan mixer pada saat mentega sudah terpisah dari cairan cream
9.      Keluarkan kocokan butter dari dalam bowl mixer, kemudian saring menggunakan saringan yang bersih
10.  Pastikan bahwa semua cairan sudah turun dan terpisah dengan mentega
11.  Beri mentega dengan sedikit air yang bertujuan untuk benar-benar membersihkan mentega dari campuran cairan sisa heavy cream
12.  Aduk mentega dengan menggunakan spatula supaya halus dan tidak bergerindil. aduk selama 2 menit.
13.  Bila kita ingin membuat jenis mentega yang asin, kita bisa menambahkan garam saat proses mengaduk ini berlangsung
14.  Bila sudah halus, simpan mentega dalam wadah tertutup dan siap digunakan

Keterangan:
Sisa cairan hasil menyaring mentega tadi biasanya disebut buttermilk. Kita bisa menggunakan buttermilk untuk campuran bahan dalam membuat pancake, cupcake, dll. Jadi, sebaiknya kita simpan cairan tersebut dalam wadah tertutup dan taruh di lemari es.

Mikroorganisme yang berperan
Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran sangat kecil sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan. Mikroorganisme disebut juga organisme mikroskopik. Mikroorganisme dapat menjadi bahan pangan ataupun mengubah bahan pangan menjadi bentuk lain. Pembuatan mentega menggunakan mikroorganisme Streptococcus lactis dan Lectonosto ceremoris. Bakteri-bakteri tersebut membentuk proses pengasaman.Selanjutnya, susu diberi cita rasa tertentu dan lemak mentega dipisahkan.




BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Bioteknologi adalah pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah yang menggunakan makhluk hidup untuk menghasilkan produk dan jasa guna kepentingan manusia. Ilmu-ilmu pendukung dalam bioteknologi meliputi mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi sel, teknik kimia, dan enzimologi.
Mentega (Butter) adalah produk berbahan baku susu ternak. Umumnya ternak ruminansia (sapi, kerbau, kambing, domba), dan juga mamalia besar lain seperti kuda, keledai dan unta. Mentega dari bahan susu unta, biasa disebut minyak samin. Meskipun minyak samin yang diproduksi di Indonesia, sebenarnya hanya margarin dari CPO, yang diberi aroma minyak samin. Mentega dibedakan dari margarin. Sebab margarin terbuat dari bahan minyak (lemak) nabati (tumbuh-tumbuhan). Sementara mentega selalu terbuat dari susu, yang merupakan lemak hewani. Namun demikian, masyarakat sering menyebut margarin sebagai mentega.

B.     Saran
Saran yang dapat kami sampaikan untuk pembaca yaitu diharapkan agar lebih memperhatikan bagaimana pembuatan mentega supaya pembuatan tape tersebut berlangsung sempurna.



DAFTAR PUSTAKA



Post a Comment for "Bioteknologi pembuatan mentega"