Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Bilanagan Quantum dan bilangan Orbital



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Kimia merupakan suatu mata kuliah bagi mahasiswa dan suatu mata pelajaran bagi siswa yang didalamnya terdapat banyak sekali yang dapat dipelajari baik itu berupa unsur, senyawa ataupun berupa bentuk yang lainnya yag tentu dalam penggunaanya akan sangat bermanfaat bila dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu materi dari kimia sendiri yaitu bilangan kuantum yang akan dibahas oleh penulis.
Bilangan kuantum merupakan suatu cara untuk menentukan kedudukan suatu elektron dalam atom. Dimana dalam menentukannya tidak dilakukan secara asal-asalan, namun terdapat beberapa tahap dalam penyelesaiannya sendiri. Misalnya untuk menentukan kulit utama dalam suatu atom maka dapat dilakukan dengan penentuan bilangan kuantum dengan bilangan kuantum utama (n) dan begitu seterusnya.
Erwin Schrodinger, adalah ilmuan asal Austria yang akan memperjelas kemungkinan ditemukannya elektron melalui bilangan-bilangan kuantum dengan dicetuskannya Mekanika Kuantum. Mekanika kuantum dapat menerangkan kelamahan teori atom Bohr tentang garis-garis terpisah yang sedikit berbeda panjang gelombangnya dan memperbaiki model atom Bohr dalam hal bentuk lintasan elektron dari yang berupa lingkaran dengan jari-jari tertentu menjadi orbital dengan bentuk ruang tiga dimensi yang tertentu.
Dalam mempelajari bilangan kuantum kita akan dihadapi dengan beberapa tahap agar terciptanya suatu kesetaraan. Mempelajari bilangan kuantum akan sangat bermanfaat karena jika telah menguasai jenis-jenis bilangan kuantum maka akan dengan mudah mempelajari kajian-kajian lain misalnya dalam konfigurasi elektron, dalam sistem periodik, keperiodikan unsur dan lain sebagainya lagi karena bilangan kuantum dapat dikatakan sebagai penunjang materi-materi lainnya.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Bilangan kuantum  
Lintasan elektron dalam dalam model mekanika kuantum adalah berupa orbital. Untuk menyatakan kedudukan (tingkat energi, bentuk serta orientasi ) suatu orbital digunakan tiga bilangan kuantum, yaitu bilangan kuantum utama (n), bilangan kuantum azimuth (l), dan bilangan kuntum magnetik (m). Selain ketiga bilangan kuantum tersebut ada bilangan kuantum spin (s) yang menunjukkan perputaran elektron pada sumbunya
1.      Bilangan kuantum utama
Bilangan Kuantum n
Bilangan kuantum utama (n) menyatakan tingkat energi utama atau kulit atom. Harga n untuk berbagai kulit elektron yaitu sebagai berikut.
Elektron pada kulit ke-1, memiliki harga n = 1.
Elektron pada kulit ke-2, memiliki harga n = 2.
Elektron pada kulit ke-3, memiliki harga n = 3.
Elektron pada kulit ke-4, memiliki harga n = 4.

2.      Bilngan kuantum azimuth (l)
Bilangan kuantum azimuth menyatakan subkulit. Harga l untuk beberapa subkulit adalah sebagai berikut:
http://www.goesmart.com/files/uploads/tabel%20azimuth.png
Nilai-nilai untuk bilangan kuantum azimuth dikaitkan dengan bilangan kuantum utamanya, yaitu semua bilangan bulat dari 0 (nol), hingga (n-1).
Contoh:
Jika n = 1 maka l = 0.
Jika n = 2 maka l = 0, 1.
Jika n = 3 maka l = 0, 1, 2.
Jika n = 4, maka l = 0, 1, 2, 3.

3.      Bilangan kuantum magnetik (m)
Bilangan kuantum magnetik menyatakan orbital khusus mana yang ditempati elektron pada suatu subkulit. Nilai bilangan kuantum magnetik bergantung pada nilai bilangan kuantum azimuth, yaitu semua bilangan bulat mulai dari –l sampai dengan +l, termasuk 0.
Harga m untuk berbagai l atau subkulit dapat dilihat pada Tabel 2
http://www.goesmart.com/files/uploads/tabel%20magnetik.png
Susunan orbital-orbital dalam satu subkulit dapat dinyataka dengan diagram orbital sebagai berikut:
http://www.goesmart.com/files/uploads/diagram%20orbital.png
    
4.      Bilangan kuantum spin (s)

Rotasi elektron dibedakan dengan bilangan kuantum spin (s)
Bilangan kuatum spin dengan lambang s, menyatakan arah perputaran elektron pada sumbunya. Bilangan kuantum suatu elektron di dalam orbital dapat memiliki harga spin +1/2 dan -1/2 , tetapi berdasarkan kesepakatan para tokoh kimia, untuk elektron pertama di dalam orbital harga spinnya +1/2 . 

B.     Bentuk Orbital
Bentuk orbital bergantung pada bilangan kuantum azimuth (l) artinya orbital dengan bilangan kuantum azimuth yang sama akan mempunyai bentuk yang sama.
·         Orbital s
Orbital 1s ditunjukkan dengan Gambar 2.
Gambar 2. Bentuk orbital 1s

Gambar 2.a menunjukkan bahwa rapatan muatan maksimum adalah pada titik-titik di sekitar (dekat) inti. Rapatan berkurang secara eksponen dengan bertambahnya jarak dari inti. Pola bercak-bercak pada gambar 2.b menunjukkan bahwa rapatan muatan meluas secara simetris ke semua arah dengan jarak antar bercak yang berangsur meningkat. Secara teori,peluang untuk menemui elektron tidak pernah mencapai nol. Oleh karena itu tidak mungkin menggambarkan suatu orbital secara lengkap. Gambar 2.c menggambarkan orbital 1s dengan kontur 90%. Peluang terbesar menemukan elektron pada orbital 1s dari atom hidrogen adalah pada kulit lingkaran dengan jari-jari 0,53 A. Ini menunjukkan jari-jari yang sama dengan orbit Bohr yang pertama untu7k atom hidrogen. Untuk lebih memahami hal ini perhatikan gambar 2.d.


·         Orbital p
Orbital p terdiri atas 3 orbital, masing-masing berbentuk balon terpilin dengan arah dalam ruang sesuai dengan sumbu x, y, dan z. Perhatikan Gambar 3
Gambar 3. bentuk orbital p

·         Orbital d
Bentuk orbital d terdiri atas lima orbital yaitu dx2 –y2 , dxz, dz2 , dxy, dan dyz. Perhatikan Gambar 4.
Gambar 4. Bentuk orbital d
·         orbital f
Orbital f mempunyai 7 bentuk orbital dan dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu; kelompok 1 terdiri dari Orbital fxyz , kelompok 2 terdiri dari fx(z2-y2), fy(z2-x2), dan fz(x2-y2). Kelompok 3 terdiri dari fx3, fy3 dan fz3.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/9/9c/F_orbitals.png

C.    Hubungan antara bilangan kuantum dengan jumlah orbital pada sub kulit
Hubungan bilangan kuantum azimut dengan bilangan kuantum magnetik.
Bilangan Kuantum Azimut
Tanda
Orbital
Bilangan Kuantum
Magnetik
Gambaran
Orbital
Jumlah
Orbital
0
S
0

1
1
P
-1, 0, +1

3
2
D
-2, -1, 0, +1, +2

5
3
F
-3, -2, -1, 0, +1, +2, +3

7

Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai magnetik (m) diantara - l sampai + l (l = bilangan kuantum azimut). Nilai bilangan kuantum magnetik suatu elektron tergantung pada letak elektron tersebut dalam orbital. Nama-nama kotak di atas sesuai dengan bilangan kuantum magnetiknya. Dan perlu diingat juga dengan mengabaikan tanda -/+ maka nilai m tidak mungkin lebih besar dari nilai l. 
Hubungan Keempat Bilangan Kuantum
D.    Aturan Pengisisn Jumlah Elektron Perkulit
Konfigurasi elektron merupakan distribusi elektron-elektron di dalam orbitalorbital suatu atom. Distribusi elektron didasarkan pada tingkat-tingkat energi dari
orbital. Konfigurasi elektron harus memenuhi berbagai aturan atau prinsip. Berikut
ini dijelaskan beberapa aturan atau prinsip tentang konfigurasi electron.

1.      Prinsip Aufbau
Subkulit atau orbital-orbital elektron mempunyai tingkat energi yang berbeda.
Tingkat-tingkat energi dan subkulit elektron dari periode ke-1 sampai ke-7
digambarkan seperti Gambar 1.5(a).
Menurut Aufbau, elektron dalam atom sedapat mungkin memiliki energi yang
terendah maka berdasarkan urutan tingkat energi orbital, pengisian konfigurasi
elektron dimulai dari tingkat energi yang paling rendah ke tingkat energi yang
tertinggi. Cara pengisian elektron pada subkulit dapat digambarkan seperti Gambar
http://wikenovi.files.wordpress.com/2011/06/s121.jpg?w=300&h=264
Urutan subkulit dari energi terendah sampai tertinggi yaitu sebagai berikut.
1s, 2s, 2p, 3s, 3p, 4s, 3d, 4p, 5s, 4d, 5p, 6s, 4f, 5d, 6p, 7s, 5f, 6d, 7p, 6f, 7d
Contoh:
Konfigurasi elektron dari atom-atom 2He, 3Li, 7N, 11Na, 18Ar, 22Ti, dan 26Fe adalah sebagai barikut:
http://wikenovi.files.wordpress.com/2011/06/s13.jpg?w=300&h=122
            Prinsip Aufbau adalah:
Elektron-elektron dalam suatu atom selalu berusaha menempati subkulit yang
tingkat energinya rendah. Jika subkulit yang tingkat energinya rendah sudah
penuh, baru elektron berikutnya akan mengisi subkulit yang tingkat energinya
lebih tinggi.
2.      Prinsip Eksklusi atau Prinsip Larangan Pauli
Helium memiliki dua elektron yang terletak pada orbital yang sama. Kedua
elektron memiliki harga bilangan kuantum n, l, dan m yang sama, tetapi bilangan
kuantum s berbeda yaitu + ½ dan – ½
Harga bilangan kuantum masing-masing elektron pada He adalah: n = 1, l = 0, m = 0, s = + ½ dan n = 1, l = 0, m = 0, s = – ½
Atas dasar pengamatan ini ahli fisika Austria Wolfgang Pauli merumuskan suatu prinsip yang dikenal dengan prinsip eksklusi atau larangan Pauli.
Prinsip larangan Pauli adalah: Tidak ada dua elektron di dalam atom memiliki empat bilangan kuantum

3.      Aturan Hund
Konfigurasi elektron dapat pula ditulis dalam bentuk diagram orbital. Contoh
diagram orbital yaitu:1s 2s 2p
Elektron-elektron di dalam orbital-orbital suatu subkulit cenderung untuk tidak
berpasangan. Elektron-elektron pada subkulit akan berpasangan setelah semua
orbital terisi satu elektron. Misalnya konfigurasi elektron pada diagram orbital dari unsur O dengan nomor atom 8 adalah
http://wikenovi.files.wordpress.com/2011/06/sks12.jpg?w=300&h=42
Aturan pengisian elektron tersebut sesuai dengan aturan Hund. Aturan Hund
menyatakan:
Pada subkulit yang orbitalnya lebih dari satu, elektron-elektron akan mengisi
dulu semua orbital, sisanya baru berpasangan.
Contoh Soal
Buat konfigurasi elektron dan diagram orbital dari titanium, besi, nikel, dan tembaga
dengan nomor atom berturut-turut 22, 26, 28, dan 29!
Penyelesaian:
http://wikenovi.files.wordpress.com/2011/06/sks2.jpg?w=300&h=175
Penulisan konfigurasi elektron suatu atom dapat disingkat dengan menuliskan
lambang atom golongan VIIIA pada periode sebelumnya diikuti konfigurasi sisanya.
Contoh:
8O : 1s2 2s2 2p4 ditulis 8O : (He) 2s2 2p4
17Cl : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 ditulis 17Cl : (Ne) 3s2 3p5
23V : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d3 ditulis 23V : (Ar) 4s2 3d3



BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN

Kimia merupakan suatu mata kuliah bagi mahasiswa dan suatu mata pelajaran bagi siswa yang didalamnya terdapat banyak sekali yang dapat dipelajari baik itu berupa unsur, senyawa ataupun berupa bentuk yang lainnya yag tentu dalam penggunaanya akan sangat bermanfaat bila dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu materi dari kimia sendiri yaitu bilangan kuantum yang akan dibahas oleh penulis.
Bilangan kuantum merupakan suatu cara untuk menentukan kedudukan suatu elektron dalam atom. Dimana dalam menentukannya tidak dilakukan secara asal-asalan, namun terdapat beberapa tahap dalam penyelesaiannya sendiri. Misalnya untuk menentukan kulit utama dalam suatu atom maka dapat dilakukan dengan penentuan bilangan kuantum dengan bilangan kuantum utama (n) dan begitu seterusnya.

B.     SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka penulis mohon kritik dan saran guna perbaikan untuk masa yang akan datang.


DAFTAR PUSTAKA

CareraHerzigovina, Rio.2013. Model Atom Mekanika Kuantum/ Modern.(Online) (http://www.rainbow-chz.info/2012/02/model-atom-mekanika-kuantum-modern.html, Diakses 12 Maret 2013)
Kita, Kimia.2000.Bilangan-Bilangan Kuantum.(Online) (http://bebas.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Kimia/0225%20Kim%202-10c.htm , diakses pasa Rabu, 07 Maret 2013 )
Mraz, Jaltson.2013.Azas Larangan Pauli.(Online) (http://central-education.blogspot.com/2012/02/asas-larangan-pauli.html, diakses pada 10 Maret 2012)
Sudarmo, Unggul. 2006. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta ; Phibeta

Post a Comment for "Bilanagan Quantum dan bilangan Orbital"