Budidaya Anggrek
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tanaman anggrek banyak digunakan oleh orang-orang sebagai tanaman
hias untuk memperindah taman ataupun pekarangan rumah dan jika dijual
harganyapun cukup tinggi. Akan tetapi dewasa ini sering ditemukan hama dan
penyakit yang menyerang anggrek sehingga merusak keindahannya. Hakl ini
memotivasi penulis untuk mencari cara untuk mengatasi gangguan hama penyakit
tersebut. Anggrek
merupakan tanaman hias berbunga yang berasumsi mewah yang selalu digemari oleh
seluruh lapisan masyarakat baik itu golongan bawah, menengah
ataupun golongan atas dan jenis anggrek cukup banyak.
·
Dalam bidang ekonomi
Tanaman hias anggrek Dendrobium memiliki nilai ekonomis
yang tinggi. Apabila bunga anggrek Dendrobim berkembang menjadi bunga yang
lebat maka akan lebih menaikkan nilai ekonomisnya.
·
Dalam bidang keindahan
Anggrek Dendrobium memiliki penampilan yang begitu
mempesona bila kita merawat
Anggrek Dendobium itu dengan baik dan benar.
·
Dalam bidang perawatan
Perawatan Anggrek Dendrobium termasuk relatif mudah dan
cepat tumbuh. Habitatnyapun mudah karena relatif mudah dijumpai.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Darimana asal tanaman anggrek?
2. Bagaimana cara budidaya tanaman anggrek
3. Bagaimana cara memelihara tanaman anggrek?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
ASAL TANAMAN ANGGREK
Nama tanaman anggrek Dendrobium berasal dari Bahasa Yunani dendron artinya pohon dan bios artinya hidup: ‘yang hidup di pohon.’ Dendrobium pertama ditemukan oleh Olof Swartz pada tahun1799. Sekarang sudah dikenal sekitar 1.200 spesies
anggrek Dendrobium. Namun, angka ini masih akan
terus berubah karena ada saja spesis baru yang didaftarkan, serta ada pula yang
dipindahkan ke dalam genus lain. Ada yang tumbuh di atas pegunungan di Himalaya, ada pula
yg hidup di pesisir pulau-pulau kecil; banyak yang tumbuh subur di hutan-hutan
lembab di tepi sungai, namun tak sedikit pula yang di padang pasir kering di
Ausralia. Tidak cuma menempel di atas pohon kayu, tapi bahkan pada tebing dan
batu maupun pasir.Tapi, yang terbanyak di antaranya
terdapat di Indonesia. Dendrobium adalah salah satu marga anggrekepifityang biasa
digunakan sebagai tanaman hias ruang atau taman. Bunganya sangat bervariasi dan indah. Dendrobium relatif mudah dipelihara dan berbunga.
Pola pertumbuhan anggrek Dendrobium bertipe simpodial, artinya memiliki pertumbuhan
ujung batang terbatas. Batang ini tumbuh terus dan akan berhenti setelah
mencapai batas maksimum. Pertumbuhan ini akan dilanjutkan oleh anakan baru yang
tumbuh di sampingnya. Anggrek Dendrobium membutuhkan sinar matahari dengan
sedang sampai tinggi, tergantung dari jenis Dendrobium. Apabila suhu terlalu
tinggi dapat dibantu dengan pengkabutan dengan penggunaan semprotan untuk
menghindari penguapan yang lebih besar.
B.
KLASIFIKASI TANAMAN ANGGREK
Klasifikasi
tanaman anggrek yaitu:
Kingdom:
Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom:
Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super
Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi:
Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas:
Liliopsida (berkeping satu / monokotil
Sub
Kelas: Liliidae
Ordo:
Orchidales
Spesies:
Spathoglottis plicata Blume
C.
BUDIDAYA
TANAMAN ANGGREK
§ Iklim
1)
Angin
tidak dan curah hujan terlalu berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman anggrek.
2)
Sinar
matahari sangat dibutuhkan sekali bagi tanaman ini. Kebutuhan cahaya
berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman anggrek.
3)
Suhu
minimum untuk pertumbuhan anggrek adalah 12,7 derajat C. Jika suhu udara malam
berada di bawah 12,7 derajat C, maka daerah tersebut tidak dianjurkan untuk
ditanam anggrek (di dataran tinggi Dieng).
4)
Tanaman
anggrek tidak cocok dalam suasana basah terus menerus, akan tetapi menyukai
kelembaban udara di siang hari 65-70 %.
§ Media Tanam
Terdapat 3 jenis media untuk tanaman
anggrek, yaitu:
1) Untuk anggrek Semi Epirit yang
akarnya menempel pada media untuk mencari makanan, perlu diberi makanan
tambahan seperti kompos, pupuk kandang/daun- daunan.
2) Media untuk anggrek Terrestria.
Jenis anggrek ini hidup di tanah maka perlu ditambah pupuk kompos, sekam, pupuk
kandang, darah binatang, serat pakis dan lainnya.
3) Media untuk anggrek semi Terrestria.
Bahan untuk media anggrek ini perlu pecahan
genteng yang agak besar, ditambah pupuk kandang
sekam/serutan kayu. Dipakai media pecahan genting, serabut kayu, serat
pakis dan lainnya. Derajat keasaman air tanah yang dipakai adalah 5,2.
§ Ketinggian Tempat
Ketinggian tempat yang cocok bagi
budidaya tanaman ini dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu:
1) Anggrek panas (ketinggian 0-650 m
dpl)
2) Anggrek sedang (ketinggian 150-1500
m dpl)
3) Anggrek dingin (lebih dari 1500 m
dpl)
2. Pembibitan
1) Persyaratan Bibit :
Bibit anggrek yg baik, sehat & unggul mempunyai beberapa ciri, yaitu:
bentuk batang kuat, pertumbuhan pesat, daun subur, bunga lebat & indah.
2) Penyebaran Biji : Bibit
anggrek b’asal dr biji yg disemaikan. Adapun penyebaran biji anggrek sbg berikut:
a. Peralatan yg digunakan
utk penyebaran biji harus b’sih.
b. Mensterilkan biji :
Sebelum biji disebar harus disterilkan dulu dengan 10 gram kaporit dilarutkan
dlm 100 cc air kemudian saring kertas filter, dimasukkan ke dlm botol. Biji
dimasukan dlm botol & digojog 10 menit. (biji anggrek yg semula kuning
kecoklatan b’ubah warna menjadi kehijauan). Kemudian air dibuang & diganti
dengan aquades, digojog b’ulang kali (2–3 kali).
c. Penyebaran biji anggrek
: Botol-botol yg tlah disterilkan dpt digunakan utk menyebaran biji anggrek.
Sebelum botol dibuka, leher botol dipanaskan di atas lampu spritus utk
menghilangkan kuman. utk memasukan biji anggrek ke dlm botol digunakan pipet yg
dibersihkan dulu dengan cara pemanasan di atas lampu spritus sampai merah
kemudian dicelup kedalam spritus. Botol yg tlah t’buka kemudian diisi biji
anggrek & diratakan keseluruh permukaan alas makanan yg tlah disediakan.
Sebelum botol ditutup kita panaskan lagi di atas spritus kemudian ditutup
kembali.
3.
Pemeliharaan Tanaman
1) Penjarangan dan Penyulaman :
Penjarangan dan penyulaman dilakukan pada tempat yang disesuaikan dengan jenis
anggrek, yang sifatnya epphytis atau anggrek tanah.
2) Penyiangan : Untuk tanaman anggrek
pada penyiangan pada waktu pada kondisi di dalam botol kemudian dipisahkan ke
dalam pot-pot yang sudah disediakan sesuai jenis anggrek.
3) Pemupukan : Unsur makro yaitu unsur
yang diperlukan dalam jumlah besar yang meliputi: C, H, O, N, S, P, K, Ca, Mg.
Untuk unsur mikro yaitu unsur yang dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit, antara
lain: Cu, Zn, Mo, Mn, V, Sc, B, Si, dst. Unsur makro dan unsur mikro dapat
diambil dari udara atau dari tanah, berupa gas atau air dan garam-garam yang
terlarut di dalamnya. Pemupukan pada tanaman anggrek dibagi dalam 3 tahapan,
yaitu:
4) Pengairan dan Penyiraman : Sumber
air untuk penyiraman tanaman anggrek dapat berasal dari:
a. Air Ledeng, baik untuk menyiram
karena jernih dan steril, tetapi pHnya tinggi maka perlu diturunkan dengan
menambah suatu asam misalnya HCl. PH yang baik sekitar 5,6-6.
b. Air sumur, baik untuk menyiram
karena banyak mengandung mineral dari tanah yang sangat dibutuhkan oleh
tanaman. Air sumur di daerah kapur harus diperhatikan pHnya.
c. Air hujan, yang ditampung didalam
tong-tong/bak sangat baik untuk menyiraman.
d. Air kali/air selokan, tetapi kita
tidak tahu pasti apakah air itu mengandung jamur, bakteri/lumut yang bisa
mengganggu anggrek/tidak. Kalau dilihat dari sudut isi makanan mungkin cukup
baik. Hal perlu diperhatikan bagi petani anggrek adalah mengetahui sifat-sifat
dari isian pot supaya bisa mengatur banyaknya air untuk menyiram.
5) Waktu Penyemprotan Pestisida :
Obat-obatan sebaiknya disemprotkan pada waktu pagi hari, lebih baik pada sore
hari sekitar jam 5.00. Penyemprotan bagi tanaman anggrek sehat, dilakukan rutin
kurang lebih 3 bulan sekali. Penyemprotan bagi tanaman anggrek terserang hama perlu
dilakukan berulang-ulang 3 kali dengan jangka waktu tertentu (untuk kutu) daun
seminggu sekali.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Nama tanaman anggrek Dendrobium berasal dari Bahasa Yunani dendron artinya pohon dan bios artinya hidup: ‘yang hidup di pohon.’ Dendrobium pertama ditemukan oleh Olof Swartz pada tahun1799. Sekarang sudah dikenal sekitar 1.200 spesies
anggrek Dendrobium. Namun, angka ini masih akan
terus berubah karena ada saja spesis baru yang didaftarkan, serta ada pula yang
dipindahkan ke dalam genus lain. Ada yang tumbuh di atas pegunungan di Himalaya, ada pula
yg hidup di pesisir pulau-pulau kecil; banyak yang tumbuh subur di hutan-hutan
lembab di tepi sungai, namun tak sedikit pula yang di padang pasir kering di
Ausralia. Tidak cuma menempel di atas pohon kayu, tapi bahkan pada tebing dan
batu maupun pasir.Tapi, yang terbanyak di antaranya
terdapat di Indonesia. Dendrobium adalah salah satu marga anggrekepifityang biasa
digunakan sebagai tanaman hias ruang atau taman. Bunganya sangat bervariasi dan indah. Dendrobium relatif mudah dipelihara dan berbunga.
Pola pertumbuhan anggrek Dendrobium bertipe simpodial, artinya memiliki pertumbuhan
ujung batang terbatas. Batang ini tumbuh terus dan akan berhenti setelah
mencapai batas maksimum. Pertumbuhan ini akan dilanjutkan oleh anakan baru yang
tumbuh di sampingnya. Anggrek Dendrobium membutuhkan sinar matahari dengan
sedang sampai tinggi, tergantung dari jenis Dendrobium. Apabila suhu terlalu
tinggi dapat dibantu dengan pengkabutan dengan penggunaan semprotan untuk
menghindari penguapan yang lebih besar.
B.
SARAN
Dalam membudidayakan tanaman anggrek
petani anggrek hendaknya lebih memperhatikan cara perawatan tanaman agar
anggrek bias tumbuh dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Osman, Fiyanti, Indah Prasasti (1989) Anggrek Dendrobium, Jakarta Penebar Swadaya IKAPI 219 hal.
Tim Red. Trubus (1997) Jakarta.
Anggrek Potong Penebar Swadaya 34 hal.
Agribisnis Tanaman Hias, F.Rahardi, Sri
Wahyuni, Eko M. Nurcahyo, Penerbar Swadaya 1993
Post a Comment for "Budidaya Anggrek"