Bumi sebagai planet
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bumi adalah planet
yang menempati urutan ketiga dalam Tata Surya, setelah planet Mercurius dan
Venus, dan planet Bumi merupakan satu-satunya planet pada Tata Surya ini yang
dihuni mahluk hidup terutama manusia, hewan,
dan tumbuh-tumbuhan. Atmosfer Bumi terdiri dari beberapa unsur
zat, yang
secara tersusun unsur zat yang ada pada
lapiasan bumi, sebagai berikut: Zat
lemas 78%, Oksigen 21%, Orgon 0,9%, dan
unsur lainya seperti karbon dioksida, dan ozon yang jumlahnya sangat
sedikit Bumi terbungkus oleh lapisan
atmosfer,dan permukaan Bumi tertutup oleh 71% lapisan air dan 29% terdiri dari
daratan.
Ukuran besar bumi hampir sama dengan venus dan bergaris
tengah 12.640 km. Jarak antara bumi dengan matahari adalah
149 juga km. Bumi mengadakan rotasi 24 jam, berarti hari bumi = 24 jam. Arah rotasi bumi sama dengan arah revolusinya, ada pun revolusi bumi setiap tahunnya adalah 365,25 hari yakni
dari barat ke timur. Inilah sebabnya mengapa matahari terbit lebih dulu di Irian Barat dari pada di
Jawa.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian bumi sebagai planet dalam tata surya ?
2. Bagaimana kelahiran bumi ?
3. Berikan penjelasan tentang struktur bumi ?
4. Bagaimana proses pembentukan benua dan samudra ?
C.
Tujuan
1. Mengidentifikasi pengertian bumi sebagai planet dalam tata surya.
2. Memberikan penjelasan tentang kelahiran bumi.
3. Mengenali struktur bentuk bumi dan lapisan-lapisan bumi.
4. Memberikan penjelasan tentang proses pembentukan benua dan samudra.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Bumi
sebagai Planet

Bumi adalah planet
yang menempati urutan ketiga dalam Tata Surya, setelah planet Mercurius dan
Venus, dan planet Bumi merupakan satu-satunya planet pada Tata Surya ini yang
dihuni mahluk hidup terutama manusia, hewan,
dan tumbuh-tumbuhan. Jarak antara bumi dengan matahari adalah
149 km. Bumi mengadakan rotasi
24 jam, berarti hari bumi = 24 jam. Arah rotasi bumi sama dengan arah revolusinya, ada pun revolusi bumi setiap tahunnya adalah 365, 25 hari yakni
dari barat ke timur. Inilah sebabnya
mengapamatahari terbit lebih dulu di Irian Barat dari pada di Jawa.
Bumi kita berdiameter 12.756
km di equator dan 12.712 km pada arah Kutub, oleh sebab itu bumi tidak bulat
melainkan lonjong. Luas permukaan bumi 510 juta km2 dimana 75%
terdiri dari lautan. Beratnya diperkirakan 5,976 x 1021. Lingkaran khatulistiwa 40.000 km. Dengan
demikian ketika berotasi kecepatanya 1.673km/jam (464,82 meter/detik) pada khatulistiwa, karena berotasi sekali
dalam 24 jam. Sedangkan ketika
berevolusi kecepatannya 30.2567km/detik.
B.
Kelahiran Bumi
Banyak teori yang
mengemukakan tentang lahirnya bumi, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Teori Sedimen
Pengukuran usia
bumi yang didasarkan pada tebal lapisan sedimen yang membentuk batuan, maka
dapat dihitung umur lapisan tertua kerak bumi. Berdasarkan perhitungan ini,
diperkirakan bumi terbentuk 500 juta tahun yang lalu.
2. Teori Kadar Garam
Pengukuran usia
bumi berdasar pada perhitungan kadar garam di laut. Dengan mengetahui kenaikan
kadar garam tiap tahun yang dibandingkan dengan kadar garam pada saat ini yaitu
kurang lebih 320, maka dihasilkan perhitungan bahwa bumi telah
terbentuk 1000 juta tahun yang lalu.
3. Teori Termal
Pengukuran usia
bumi berdasar pada perhitungan suhu bumi. Dengan mengetahui masa dan suhu bumi
saat ini, maka ahli fisika bangsa Inggris yang bernama Elfin memperkirakan
bahwa perubahan bumi menjadi batuan yang dingin seperti saat ini dari batuan
yang sangat panas pada permulaan memerlukan waktu 20.000 juta tahun.
4. Teori Radioktivitas
Pengukuran usia
bumi yang dianggap paling benar adalah berdasar waktu peluruhan unsur-unsur
radioaktif. Dalam perhitungan ini diperlukan pengetahuan tentang waktu paroh
unsur-unsur radioaktif. Waktu paroh adalah waktu yang dibutuhkan unsur
radioaktif untuk seluruh atau mengurai sehingga massanya tinggal separoh. Dengan
mengetahui perbandingan kadar unsur radioaktif dengan unsur hasil peluruhan
dalam suatu batuan dapat dihitung umur batuan tersebut. Berdasarkan perhitungan
ini dapat disimpulkan bahwa usia bumi berkisar antara 5 sampai 7 ribu juta
tahun.
C.
Struktur Bumi
1. Bentuk Planet Bumi
Bentuk planet Bumi
sangat mirip dengan bulat pepat (oblate spheroid), sebuah
bulatan yang tertekan ceper pada orientasi kutub-kutub yang menyebabkan buncitan pada bagian khatulistiwa.
Buncitan ini terjadi karena rotasi
bumi, menyebabkan ukuran diameter katulistiwa 43 km lebih besar dibandingkan diameter dari kutub ke kutub.
Diameter rata-rata dari bulatan bumi
adalah 12.742 km, atau kira-kira 40.000 km/π. Karena satuan meter pada awalnya didefinisikan sebagai
1/10.000.000 jarak antara
katulistiwa ke kutub utara melalui kota Paris, Perancis.
2. Komposisi Kimia
Bumi
Massa bumi
kira-kira adalah 5,98×1024 kg. Kandungan utamanya adalah
besi(32,1%), oksigen (30,1%), silikon (15,1%), magnesium (13,9%), sulfur
(2,9%), nikel (1,8%), kalsium (1,5%), and aluminium (1,4%); dan 1,2% selebihnya
terdiri dari berbagai unsur-unsur langka. Karena proses pemisahan massa, bagian
inti bumi dipercaya memiliki kandungan utama besi (88,8%) dan sedikit nikel
(5,8%), sulfur (4,5%) dan selebihnya kurang dari 1% unsur langka.
3. Lapisan-Lapisan
Bumi
Menurut komposisi
(jenis dari materialnya), Bumi diselimuti oleh gas yang disebut atmosfer.
Pada permukaan bumi terdapat lapisan air yang disebut hidrosfer. Bagian bumi
yang padat terdiri atas kulit (kerak) atau lithosfer dan bagian inti yang
disebut centrosfer.
a. Litosfer
Litosfer adalah
kulit terluar dari planet berbatu.
Litosfer berasal dari kata
Yunani, lithos yang berarti berbatu, dan sphere yang berarti padat. Litosfer
berasal dari kata lithos artinya batuan, dan sphere artinya lapisan. Secara
harfiah litosfer adalah lapisan bumi yang paling luar atau biasa disebut dengan
kulit bumi. Pada lapisan ini pada umumnya terjadi dari senyawa kimia yang kaya
akan Si02, itulah sebabnya lapisan litosfer sering dinamakan lapisan
silikat dan memiliki ketebalan rata-rata 30 km yang terdiri atas dua bagian,
yaitu Litosfer atas (merupakan daratan dengan kira-kira 35% atau 1/3 bagian)
dan Litosfer bawah (merupakan lautan dengan kira-kira 65% atau 2/3 bagian).
b. Hidrosfer
Hidrosfer adalah
lapisan air yang ada di permukaan bumi. Kata hidrosferberasal dari kata hidros yang
berarti air dan sphere yang berarti lapisan. Hidrosfer di permukaan bumi meliputi danau, sungai, laut, lautan, salju ataugletser, air
tanah dan uap air yang terdapat di lapisan udara. Hampir tiga per empat
bumi ditutupi oleh air dengan jumlah yang tetap dan hanya mengalami perubahan
bentuk. Hal ini terjadi karena air mengalami siklus yang disebut daur idrologi
atau water cycle.
c. Atmosfer
Atmosfer adalah
lapisan gas yang
melingkupi sebuah planet, termasukbumi, dari permukaan
planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Di bumi, atmosfer terdapat dari
ketinggian 0 km di
atas permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan bumi.
Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan, yang dinamai menurut fenomena yang
terjadi di lapisan tersebut. Transisi antara lapisan yang satu dengan yang lain
berlangsung bertahap. Atmosfer tidak mempunyai batas mendadak, tetapi agak
menipis lambat laun dengan menambah ketinggian, tidak ada batas pasti antara
atmosfer dan angkasa luar.
d. Mesosfer
Mesosfer adalah lapisan udara ketiga, di
mana suhu atmosfer akan berkurang dengan pertambahan ketinggian hingga ke
lapisan keempat. Mesosfer terletak pada ketinggian antara 49 - 82 km dari
permukaan bumi. Lapisan ini merupakan lapisan pelindung bumi dari jatuhan
meteor atau benda-benda angkasa luar lainnya. Udara yang terdapat di sini akan
mengakibatkan pergeseran berlaku dengan objek yang datang dari angkasa dan
menghasilkan suhu yang tinggi. Kebanyakan meteor yang sampai ke bumi biasanya
terbakar di lapisan ini. Lapisan mesosfer ini ditandai dengan penurunan suhu
(temperatur) udara, rata-rata 0,4°C per seratus meter. Penurunan suhu
(temperatur) udara ini disebabkan karena mesosfer memiliki kesetimbangan
radioaktif yang negatif. Temperatur terendah di mesosfer kurang dari -81°C.
Bahkan di puncak mesosfer yang disebut mesopause, yaitu lapisan batas antara
mesosfer dengan lapisan termosfer temperaturnya diperkirakan mencapai sekitar
-100°C.
e. Termosfer
Termosfer adalah
lapisan udara keempat, peralihan dari mesosfer ke termosfer dimulai pada
ketinggian sekitar 82 km. Termosfer terletak pada ketinggian antara 82 - 800 km
dari permukaan bumi. Lapisan termosfer ini disebut juga lapisan ionosfer.
Lapisan ini merupakan tempat terjadinya ionisasi partikel-partikel yang dapat
memberikan efek pada perambatan/refleksi gelombang radio, baik gelombang
panjang maupun pendek. Disebut dengan termosfer karena terjadi kenaikan temperatur
yang cukup tinggi pada lapisan ini yaitu sekitar 19820°C. Perubahan ini terjadi
karena serapan radiasi sinar ultra ungu. Radiasi ini menyebabkan reaksi kimia
sehingga membentuk lapisan bermuatan listrik yang dikenal dengan nama ionosfer,
yang dapat memantulkan gelombang radio. Sebelum munculnya era satelit, lapisan
ini berguna untuk membantu memancarkan gelombang radio jarak jauh.
f. Eksosfer
Eksosfer adalah
lapisan udara kelima, eksosfer terletak pada ketinggian antara 800 - 1000 km
dari permukaan bumi. Pada lapisan ini merupakan tempat terjadinya gerakan
atom-atom secara tidak beraturan. Lapisan ini merupakan lapisan paling panas
dan molekul udara dapat meninggalkan atmosfer sampai ketinggian 3.150 km dari
permukaan bumi. Lapisan ini sering disebut pula dengan ruang antar planet dan
geostasioner. Lapisan ini sangat berbahaya, karena merupakan tempat terjadi
kehancuran meteor dari angkasa luar.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Bumi adalah planet
yang menempati urutan ketiga dalam Tata Surya, setelah planet Mercurius dan
Venus, dan planet Bumi merupakan satu-satunya planet pada Tata Surya ini yang
dihuni mahluk hidup terutama manusia, hewan,
dan tumbuh-tumbuhan.
2. Banyak teori-teori
yang mencoba menjawab mengenai persoalan tersebut. Asal-usul bumi seperti asal-usul planet lain yang
telah di kemukakan. Banyak teori yang mengemukakan tentang lahirnya bumi,
diantaranya adalah sebagai berikut: Teori Sedimen, Teori Kadar Garam, Teori Termal, Teori Radioktivitas.Dengan mengetahui
perbandingan kadar unsur radioaktif dengan unsur hasil peluruhan dalam suatu
batuan dapat dihitung umur batuan tersebut. Berdasarkan perhitungan ini dapat
disimpulkan bahwa usia bumi berkisar antara 5 sampai 7 ribu juta tahun.
3. Struktur Bentuk planet Bumi sangat mirip dengan bulat pepat (oblate
spheroid),sebuah bulatan yang tertekan ceper pada orientasi kutub-kutub
yangmenyebabkan buncitan pada bagian khatulistiwa. Yang tersusun dengan lapisan-lapisan di antaranya:
Litosfer, Hidrosfer, Atmosfer.
B.
Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari sempurna. Maka penulis mohon kritik dan saran guna perbaikan untuk
masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Asim
Gunarwan,dkk, Ilmu Pengetahuan Populer, Jakarta: PT. Ikrar Mandiriabadi,
2000
Dyayadi, Alam
Semesta Bertawaf, Yogyakarta: Lingkaran, 2008
al-Jawisy,Muhammad, Maha
Besar Allah atas Semua Ciptaan-Nya, Jogjakarta: Garailmu, 2009
Kerrod,
Robin, Bengkel Ilmu Astronomi, Jakarta: Erlangga, 1999
Maskufa, Ilmu
Falaq, Jakarta: Gaung Persada(GP Press), 2009
Purnama,
Heri, Ilmu alamiah Dasar. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008
Tjaksyono,
Bayong, Ilmu Kebumian dan Antariksa, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009
Post a Comment for "Bumi sebagai planet"