Perekonomian Indoensia
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Bagi masyarakat awam, pertumbuhan ekonomi tidak
terlalu penting. Ini karena bagi mereka yang terpenting apakah kehidupan sudah
beranjak, misalnya, tidak miskin lagi alias lebih makmur dibandingkan dengan
masa sebelumnya. Tidak pernah menjadi risau ketika pertumbuhan ekonomi yang
dicapai itu salah sasaran alias hanya dinikmati oleh kelompok tertentu. Ini
karena adanya distribusi yang tidak merata. Atau bahkan ada anggapan bahwa
ketimpangan perolehan kekayaan yang bermuara pada kemiskinan hanya dinilai
sebagai kondisi sementara. Yang penting, indikator makro di atas kertas selalu
menunjukkan performa bagus.
Tetapi pemberantasan kemiskinan sebenarnya justru
merupakan kondisi penting atau syarat yang harus diadakan guna menunjang
pertumbuhan ekonomi. Bagaimana pun, bertambahnya penduduk miskin mendorong
taraf hidup yang rendah, sehingga akan menurunkan produktivitas mereka yang
pada gilirannya ekonomi nasional menurun dan akhirnya mendorong melambatnya
pertumbuhan ekonomi. Padahal, kalau strategi ditekankan pada pemerataan
pendapatan dan pengurangan angka kemiskinan, maka taraf hidup masyarakat secara
keseluruhan akan meningkat, sehingga mendorong permintaan barang primer dan
sekunder yang dapat dihasilkan oleh perekonomian nasional.
Ini pada gilirannya menunjang makin melajunya
pertumbuhan ekonomi melalui kenaikan permintaan barang lokal dari hasil
produksi industri lokal, selanjutnya mendorong penciptaan lapangan kerja dan
investasi. Bandingkan jika kenaikan pendapatan hanya terjadi pada si kaya dan
yang miskin tetap miskin atau justru bertambah miskin, maka golongan kaya akan
mengonsumsi barang tersier yang umumnya merupakan barang impor. Jika kesenjangan
pendapatan terus berlangsung, maka akan tercipta disinsentif material dan
psikologis yang pada gilirannya menghambat kemajuan ekonomi. Padahal, sudah
pasti pemerintah bersusah payah melakukan serangkaian strategi guna menyajikan
kemakmuran masyarakat.
Karena itu, strategi pembangunan yang terlalu
mengagungkan pertumbuhan ekonomi dan kurang penekanan pemerataan pendapatan dan
pengurangan angka kemiskinan perlu dipikir ulang. Ini karena pemerataan
pendapatan adalah suatu alat yang efektif untuk pemberantasan kemiskinan yang
merupakan tujuan utama dari pembangunan ekonomi.
B. PERUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, ada beberapa pokok
permasalahan yang akan kami bahas, antara lain sebagai berikut :
a)
Pengertian
perekonomian Indonesia
b)
Macam-macam
sistem perekonomian di Indonesia
c)
Faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
d)
Elemen-elemen yang
memacu pertumbuhan ekonomi
e)
Upaya mengatasi pengangguran
dan kemiskinan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN PEREKONOMIAN INDONESIA
Berikut ini arti perekonomian menurut para ahli.
1.
Menurut Chester A. Bernard. Chester A. Bernard mengungkapkan
bahwa perekonomian Indonesia merupakan suatu sistem yang pada dasarnya adalah
organisasi besar. Pada sistem tersebut terjadi ikatan antara subjek dengan
subjek atau subjek dengan objek. Defenisi dari Chester ini juga bisa
disimpulkan menjadi suatu sistem yang dikelola secara terpadu dan berbaur.
Namun masin-masing bagian di dalamnya tetap memiliki karakterisik dan ciri-ciri
tersendiri, sehingga bagian-bagian yang tergabung mudah untuk dibedakan.
2.
Menurut Dumairy. Ahli ekonomi yang satu ini menyatakan pendapatnya bahwa
perekonomian merupakan suatu bentuk sistem yang berfungsi untuk mengatur serta
menjalin kerjasama dalam bidang ekonomi, dilakukan melalui hubungan
antarmanusia dan kelembagaan. Dumairy menambahkan pendapatnya lagi bahwa
perekonomian yang terjadi pada suatu tatanan kehidupan tidak harus berdiri
tunggal, melainkan harus berdasarkan falsafah, ideologi, serta tradisi
masyarakat yang berkembang secara turun-temurun di suatu tempat.
3.
Menurut L. James Havery. Havery mendefenisikan
perekonomian sebagai suatu sistem yang berguna untuk membuat rangkaian kompenen
antara satu dengan yang lainnya dalam prosedur logis dan rasional, guna
mencapai tujuan tertentu yang telah disepakati bersama. Masih berdasarkan
pendapat Havery, ia menekankan bahwa kesatuan adalah hal yang mutlak terjadi
dalam sistem perekonomian.
4.
Menurut Jhon Mc. Manama. Perekonomian dari sudut pandang
Jhon Mc. Manama berupa sebuah konsep yang menggabungkan keseluruhan
fungsi-fungi ke dalam suatu kesatuan organik dengan tujuan mencapai hasil yang
efektif dan efisien dari kegiatan yang dilakukan.
5.
Edgar.F. Huse dan James L. Bowdict. Kedua ahli ekonomi ini
berkolaborasi dalam menuangkan gagasan mereka tentang perekonomian. Mereka
berpendapat bahwa perekonomian merupakan suatu sistem atau rangkaian yang
saling terikat dan bergantung satu sama lainnya, sehingga timbul hubungan
timbal baik dan pengaruh dari hubungan tersebut. Dalam arti kata, satu bagian
bisa mempengaruhi bagian-bagian yang lain secara keseluruhan.
B. MACAM-MACAM SISTEM PEREKONOMIAN DI
DUNIA
Setiap
negara menganut sistem perekonomian yang berbeda-beda. Hal ini dapat dimaklumi
karena penentuan sistem perekonomian yang akan dijalankan oleh suatu negara
harus berlandaskan ideologi dan falsafah negara. Apabila suatu sistem
perekonomian dijalankan tidak sesuai dengan falsafah dan ideologi negara, dalam
aplikasinya akan muncul beragam pertentangan. Akibatnya, suasana perekonomian
dalam negeri menjadi kacau.
Suatu
negara bisa menglami pergantian sistem perekonomian dalam beberapa kali. Hal
tersebut umumnya disebabkan karena hal-hal berikut.
·
Suatu negara sedang dalam masa transisi dari sistem
pemerintahan yang lama ke sistem pemerintahan baru.
·
Suatu negara sedang berbenah diri dalam berbagai aspek.
·
Dipengaruhi oleh stabilitas keamanan dan corak politik di
suatu negara.
Indonesia
pernah mengalami pergantian sistem ekonomi untuk beberapa kali. Pertama kali
Indonesia menganut sistem perekonomian liberal. Pada sistem perekonomian
liberal, pemerintah membebaskan rakyat untuk melakukan kegiatan ekonomi. Namun
setelah partai komunis menyebarkan pengaruhnya ke Indonesia, maka sistem
perekonomian Indonesua beranti menjadi sistem ekonomi sosialis. Sayangnya saat
sistem ekonomi sosialis berlangsung, terjadi jurang pemisah yang cukup
signifikan antara si kaya dengan si miskin, sehingga menyebabkan kesejahteraan
tidak merata.
Merasa
bahwa sistem perekonomian sosialis tidak membawa kebaikan bagi rakyat secara menyeluruh,
maka di era Orde Baru sistem tersebut diganti kembali oleh bangsa Indonesia
menjadi sistem ekonomi demokrasi. Sistem ekonomi demokrasi bertahan hingga masa
reformasi. Lalu berganti kembali menjadi sistem ekonomi kerakyatan dan masih
berlaku hingga detik ini.
Sistem
perekonomian memang terdiri atas beberapa macam, di antaranya sebagai berikut.
1. Sistem Perekonomian Tradisional
Sistem
perekonomian tradisional merupakan sistem yang berjalan di tengah-tengah
masyarakat tradisonal. Nilai tradisi menjadi dasar yang paling kuat dalam
kegiatan ekonomi. Umumnya, kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat
tradisional bersifat sederhana dalam skala kecil, khusus untuk diri sendiri.
2. Sistem Ekonomi Komando
Sistem
ekonomi komando disebut juga dengan sistem ekonomi terpusat. Sistem ini
dijalankan beradasarkan pengaruh dominan dari pemerintah pusat. Segala kegiatan
ekonomi yang dilakukan rakyat wajib atas pengetahuan dan izin dari pemerintah
pusat. Tokoh yang pertama kali memperkenalkan sistem ini adalah Karl Marx.
Sampai sekarang, sistem perekonomian komando masih digunkan oleh negara Cina
dan beberapa negara di Eropa Timur.
Ciri-ciri sistem ekonomi komando
adalah sebagai berikut.
·
Seluruh alat produksi beserta sumber-sumbernya berada dalam
kekuasaan pemerintah.
·
Peran swasta sangat tidak diperlukan.
·
Pemerintah mengatur sepenuhnya jenis dan pembagian kerja
rakyat-rakyatnya.
3. Sistem Ekonomi Pasar
Praktik
sistem ekonomi pasar sangat berseberangan dengan praktik ekonomi komando. Pada
sistem ekonomi pasar, pemanfaatan sumber daya alam berada di tangan rakyat,
sehingga peran pemerintah tidak dilibatkan dalam hal ini.
4. Sistem Demokrasi Ekonomi
Sistem
ekonomi ini hampir mirip dengan sistem ekonomi pasar. Pihak yang paling dominan
dalam perekonomian adalah perseorangan. Namun bedanya dalam sistem perekonomian
demokrasi, peran pemerintah masih tetap dibutuhkan meski tidak terlalu dominan.
Peran pemerintah di sini berupa penguasaan cabang-cabang produksi penting,
pengarahan atau bimbingan kepada rakyat untuk bertindak bijaksana dalam
memanfaatkan dan mengelola sumber daya yang tersedia.
Ciri-ciri sistem demokrasi ekonomi:
·
Berasaskan kekeluargaan dan bertujuan untuk kepentingan
bersama.
·
Perekonomian dikembangkan secara seseimbang dan seserasi
mungkin, baik tingkat provinsi hingga tingkat kabupaten/ daerah-daerah kecil.
·
Setiap orang bebas memilih pekerjaan yang diinginkan demi
menunjang kesejahteraan hidupnya.
·
Setiap orang bebas berkreasi dan berinisiatif melakukan
hal-hal yang dianggap berguna untuk kepentingan umum.
5. Sistem Ekonomi Kerakyatan
Sistem
ekonomi kerakyatan diciptakan atas hubungan kerjasama antara rakyat dengan
pemerintah. Di sini, rakyat memegang peranan utama dalam kegiatan ekonomi,
sedangkan pemerintah memegang peranan dalam menciptakan suasana perekonomian
yang sehat demi menunjang kelangsungan dunia usaha.
Ciri-ciri ekonomi kerakyatan:
·
Prinsip persaingan sehat mutlak dilakukan demi mencapai
keadilan.
·
Pembangunan dilakukan atas dasar wawasan lingkun dan
dilakukan secara berkelanjutan.
·
Setiap orang mempunyai kesempatan memperoleh pekerjaan atau
melakukan kegiatan usaha.
·
Hak-hak konsumen sangat dijunjung tinggi dan dilindungi oleh
pemerintah.
C.
PELAKU EKONOMI INDONESIA
Sistem perekonomian di Indonesia salah satu sendi utamanya ialah
Undang-undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 1, 2, dan 3. Apabila dilihat dari pasal
tersebut, tiga pelaku utama kekuatan sistem perekonomian Indonesia ialah
Perusahaan Negara / Pemerintah (BUMN), Perusahaan Swasta (BUMS), dan Koperasi. Tiga
pelaku ekonomi tersebut melakukan kegiatan ekonomi di dalam sistem ekonomi
kerakyatan. Sistem perekonomian dapat berjalan dengan baik apabila pelaku
ekonomi di dalamnya dapat saling bekerja sama demi mencapai tujuan. Oleh karena
itu, sikap saling mendukung antara tiga pelaku ekonomi tersebut sangat
diperlukan demi terwujudnya ekonomi kerakyatan. Untuk mempelajari lebih dalam
pelaku ekonomi di Indonesia. Berikut ini adalah tiga pelaku ekonomi beserta
penjelasannya.
1.
Perusahaan
Negara / Pemerintah (BUMN)
a.
Pemerintah
sebagai Pelaku Kegiatan Ekonomi
Sebagai pelaku ekonomi, pemerintah melakukan kegiatan produksi, konsumsi,
dan distribusi .
1) Kegiatan
Produksi
Sebagai pelaku kegiatan produksi, pemerintah mendirikan
perusahaan negara atau disebut dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). BUMN
sudah berperan dan berkontribusi positif bagi perekonomian Indonesia.
BUMN juga turun berperan menghasilkan barang dan jasa bagi
kesejahteraan rakyat serta berperan besar dalam sistem ekonomi kerakyatan.
Pemerintah mendirikan BUMN dalam rangka untuk mengelola cabang prosuksi serta
sumber kekayaan alam yang sifatnya strategis dan menyangkut hajat hidup banyak
orang. Contohnya, PT KAI, PT Pos Indonesia, PT PLN, dan PT Dirgantara. Peran
BUMN dalam sistem perekonomian adalah sebagai berikut.
·
Sebagai pengelola
cabang-cabang produksi yang menyangkut hajat hidup banyak orang.
·
Mengelola Air, bumi,
serta sumber daya alam yang terkandung di dalamnya dengan efektif dan efisien.
·
Penunjang kebijakan
pemerintah di bidang ekonomi
·
Penyedia lapangan
pekerjaan untuk masyarakat sehingga dapat mengurangi pengangguran.
2
) Kegiatan Konsumsi
Pemerintah
juga melakukan kegiatan ekonomi disebabkan pemerintah juga memerlukan barang
dan jasa dalam pelaksanaan tugasnya. Contoh-contoh kegiatan konsumsi pemerintah
adalah keperluan administrasi, konsumsi kepegawaian, dan lain sebagainya.
3)
Kegiatan Distribusi
Kegiatan
distribusi yang dilakukan pemerintah, misalnya seperti penyaluran sembilan
bahan pokok melalui BULOG. Distribusi ini tidak boleh tersendat, apabila tidak
lancar, akan menimbulkan kelangkaan barang, harga barang yang tinggi.
2. Swasta (BUMS)
BUMS juga merupakan salah satu pelaku ekonomi di Indonesia. BUMS memiliki
tujuan untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarmya. Pendirian BUMS
adalah untuk mengelola sumber saya alam di Indonesia. Namun tidak boleh
bertentangan dengan UUD 1945 dan peraturan pemerintah. Peran BUMS salah satunya
ialah untuk membantu peningkatan produksi nasional, mengurangi pengangguran,
pemerataan pembangunan, dan meningkatkan pendapatan negara melalui pajak.
3. Koperasi
Koperasi merupakan badan usaha yang berbadan
hukum yang pelaksanaannya berlandaskan kekeluargaan. Koperasi adalah pembangun
perekonomian kerakyatan Indonesia sesuai UUD 1945. Tujuan koperasi ialah untuk
menyejahterakan anggota koperasi pada khususnya serta masyarakat luas pada
umumnya.
Fungsi dan peran koperasi adalah untuk membangun serta mengembangkan
potensi dan kemampuan ekonomi anggota. Selain itu juga turut serta dalam
meningkatkan kualitas hidup manusia. Koperasi juga menjadi soko guru
perekonomian Indonesia yang menjadi penguat dan pengokoh perekonomian rakyat.
D.
PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DI INDONESIA SAAT INI
Perkembangan perekonomian di Indonesia saat ini bisa dikatakan masih
berada dalam posisi yang baik. Berdasarkan catatan perkiraan pertumbuhan
perekonomian Indonesia yang berada dalam kisaran angkat 6,3% sampai 6,7%
menunjukkan jika perkembangan perekonomian juga meningkat. Perkembangan
perekonomian harus selalu dipantau supaya tidak terjadi lagi krisis seperti
yang sudah mendera Indonesia.
Perkembangan perekonomian di Indonesia masa reformasi ini sudah sedikit
lebih membaik bila dibandingkan pada masa awal reformasi. Pemerintah Indonesia
telah mengambil langkah antisipasi yang cukup baik meskipun belum bisa
dikatakan sempurna, setidaknya masih berada dalam kapasitas yang baik.
Perkembangan perekonomian sebuah negara bisa mendongkrak pertumbuhan kegiatan
ekonomi yang mampu membangun kinerja masyarakat.
1.
Pemerataan Pendapatan
Perkembangan perekonomian bisa dilihat dari pemerataan pembangunan yang
terjadi. Sejak diberlakukannya otonomi daerah dan daerah diwewenang untuk
mengatur perekonomian daerahnya masing-masing, menunjukkan jika perkembangan
perekonomian sudah berkembang baik. Dengan demikian, daerah diberi kesempatan
yang sebesar-besarnya untuk mengelola anggaran keuangannya sendiri. Itu artinya
daerah memiliki perkembangan dan kebijakan ekonominya sendiri.
Pemerataa perekonomian untuk seluruh wilayah di Indonesia sangatlah
penting. Hal ini diupayakan supaya tidak terjadi ketidakseimbangan pertumbuhan
ekonomi antara daerah yang satu dengan daerah lainnya. Pemerataan pendapatan
yang terjadi saat ini di pusat berimbas pada pemerataan pendapatan di daerah.
Masing-masing daerah saat ini sudah menetapkan batasan upah minimum yang lebih
layak lagi.
Kebijakan yang diambil pemerintah yang menggalakkan ekonomi kerakyatan
memberikan andil dalam tercapainya perkembangan perekonomian yang merata,
sehingga tidak ada penumpukan jumlah penduduk dikarenakan kesenjangan
pendapatan. Meningkatnya jumlah penduduk ditambah tidak meratanya pendapatan
dan kesempatan kerja, akan mengakibatkan mobilitas penduduk yang tidak
terkendali. Oleh karena itu, upaya penerapan pemerataan pendapatan melalui
kebijakan otonami daerah perlu dipertahankan.
2.
Peningkatan Sarana dan Prasarana Publik
Perkembangan perekonomian Indonesia saat ini juga bisa dilihat dari
adanya peningkatan sarana dan prasarana publik. Sebagai contoh, kita bisa lihat
apa yang telah dilakukan oleh pemerintah DKI Jakarta yang memperbaiki semua
sarana umum menjadi lebih baik, penambahan gerbong kereta api, penambahan
armada transportasi, dan pembuatan, monorel merupakan contoh dalam lingkup
kecil saja. Meskipun masih kurang maksimal, apa yang sudah tempuh oleh
pemerintah DKI Jakarta sudah merupakan upaya yang optimal.
Peningkatan sarana dan prasarana publik ini tidak hanya sebatas sarana
transportasi, tetapi juga sarana perumahan rakyat. Saat ini, sudah banyak
fasilitas KPR yang bisa digunakan untuk masyarakat menengah ke bawah memiliki
tempat tinggal yang layak. Adanya relokasi perkampungan yang tinggal di
bantaran kali atau sungai di kota-kota besar ke tempat yang lebih layak,
menunjukkan perkembangan perekonomian sudah bisa dikatakan berjalan dengan
baik.
Perlu dilakukan berbagai upaya peningkatan untuk terus melakukan
pengembangan di bidang perekonomian di Indonesia. Mari kita jadikan krisis yang
pernah melanda negeri tercinta ini sebagai pelajaran berharga untuk selalu
belajar dari kesalahan masa lalu untuk tetap bangkit. Perkembangan perekonomian
juga tidak boleh berhenti sampai saat ini saja, tetapi harus dipertahankan dan
ditingkatkan lagi ke depannya.
E. JENIS MATA PENCAHARIAN DAN KEGIATAN EKONOMI DI INDONESIA
Kegiatan
ekonomi adalah semua kegiatan yang dilakukan oleh manusia dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan hidup. Negara Indonesia dikenal dengan negara kepulauan,
karena tempat pulau yang satu dengan yang lainnya dibatasi oleh pulau. Setiap
daerah memiliki kondisi alam yang berbeda-beda, sehingga memunculkan beragam
potensi kegiatan dan mata pencaharian.
1.
Pertanian
Negara
Indonesia merupakan negara agraris, artinya berbagai jenis tanaman bisa tumbuh
subur. Hasil pertanian bangsa Indonesia beragam jenisnya mulai dari ubi-ubian,
palawija, jagung, kelapa sawit, kopi, the, cengkeh, tembakau, dsb.
2.
Perkebunan
Selain
pertanian mata pencaharian masyarakat Indonesia ada pula yang berkebun. Berbeda
dengan pertanian, pada mata pencaharian berkebun tanaman yang ditanam adalah
tanaman-tanaman keras. Terdapat dua jenis perkebunan, yaitu perkebunan rakyat
merupakan perkebunan yang dikelola oleh rakyat dan perkebunan besar yang
dikelola oleh pemerintahan atau suatu perusahaan.
3.
Peternakan
Mata
pencaharian masyarakat Indonesia lainnya adalah beternak. Beternak merupakan
kegiatan memelihara binatang jenis ternak yang bisa diambil dan dimanfaatkan.
Seperti dagingnya, susu, telur, dsb.
4.
Perikanan
Mata
pencaharian penduduk Indonesia lainnya adalah perikanan. Ada dua jenis mata
pencaharian periklanan, yaitu perikanan darat dan perikana laut. Perikanan
darat merupakan usaha menangkap dan memelihara ikan di perairan darat yang
meliputi air tawar dan air paya. Perikanan air laut merupakan usaha menangkap
ikan yang dilakukan di laut atau pantai.
5.
Kehutanan
Negara
Indonesia memiliki kekayaan hasil alam, seperti: kayu, dammar, rotan dsb. Hasil
hutan menjadi bagian yang penting untuk memenuhi kebutuhan masnusia. Hutan juga
menjadi penyeimbang alam, sebagai paru-paru, membantu peresapan air ke tanah
sehingga menghindari terjadinya banjir dan tanah longsor.
6.
Pertambangan
Beberapa
daerah di Indonesia memiliki hasil alam berupa tambang yang sangat diperlukan
oleh manusia. Pertambangan bisa dibedakan menjadi tiga jenis.
·
Tambang mineral logam
seperti: besi, tembaga, emas, timah, bauksit dan nikel.
·
Tambang bahan diluar/
non logam, seperti : keramik, marmer, gips dsb.
·
Tambang bahan energi,
seperti: minyak bumi, gas dan batu bara.
F.
PERTUMBUHAN
EKONOMI
Menurut
Boediono : Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output
per kapita yang terus-menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi adalah
proses dimana terjadi kenaikan produk nasional bruto riil atau pendapatan
nasional riil. Jadi perekonomian dikatakan tumbuh atau berkembang bila terjadi
pertumbuhan output riil.
1) Kenaikan penawaran tenaga kerja
Penawaran
tenaga kerja yang meningkat dapat menghasilkan keluaran yang lebih banyak. Jika
stok modal tetap sementara tenaga kerja naik, tenaga kerja baru cenderung akan
kurang produktif dibandingkan tenaga kerja lama. Penurunan produktivitas itu
disebut hasil (per unit masukan) yang menurun (diminshing returns). Hasil (per
unit masukan) yang berkurang dapat terjadi jika stok modal suatu bangsa
bertumbuh lebih lamban dari angkatan kerjanya.
2) Kenaikan
modal fisik
Kenaikan
stok modal dapat juga menaikkan keluaran, bahkan jika tidak disertai oleh
kenaikan angkatan kerja. Modal fisik menaikkan baik produktivitas tenaga kerja
maupun menyediakan secara langsung jasa yang bernilai. Adalah mudah untuk
melihat bagaimana modal menyediakan jasa secara langsung.
3)
Kenaikan modal SDM
Perusahaan
dapat melakukan investasi dalam modal SDM melalui pelatihan d tempat kerja (on
the job training). Pemerintah melakukan investasi dalam modal SDM dengan
melakukan program-program untuk menyediakan kesehatan dan memberikan pelatihan
kerja dan pendidikan sekolah.
4) Kenaikan produktivitas
Pertumbuhan yang tidak dapat
dijelaskan oleh kenaikan kuantitas masukan dapat dijelaskan hanya dengan
kenaikan produktivitas masukan tersebut – setiap unit masukan tertentu
memproduksi lebih banyak keluaran. Produktivitas masukan dapat dipengaruhi oleh
faktor-faktor temasuk perubahan teknologi, kemajuan pengetahuan lain, dan
ekonomisnya skala produksi.
Apakah yang menjadi
alat yang bisa digunakan untuk mengetahui adanya pertumbuhan ekonomi suatu
negara? Menurut M. Suparko dan Maria R. Suparko ada beberapa macam alat yang
dapat digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi yaitu :
1) Produk
Domestik Bruto PDB adalah jumlah barang dan jasa akhir yang dihasilkan dalam
harga pasar. Kelemahan PDB sebagai ukuran pertumbuhan ekonomi adalah sifatnya
yang global dan tidak mencerminkan kesejahteraan penduduk.
2) PDB per
Kapita atau Pendapatan Perkapita PDB per kapita merupakan ukuran yang lebih
tepat karean telah memperhitungkan jumlah penduduk. Jadi ukuran pendapatn
perkapita dapat diketahui dengan membagi PDB dengan jumlah penduduk.
3) Pendapatan
Per jam Kerja Suatu negara dapat dikatakan lebih maju dibandingkan negara lain
bila mempunyai tingkat pendapatan atau upah per jam kerja yang lebih tinggi
daripada upah per jam kerja di negara lain untuk jenis pekerjaan yang sama
G.
FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI
1) Faktor
Sumber Daya Manusia, Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi
juga dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting
dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada
sejauhmana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi
yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan.
2) Faktor
Sumber Daya Alam, Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya
alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam
saja tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak
didukung oleh kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam
yang tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah,
kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.
3) Faktor Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi, Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
semakin pesat mendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola
kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih
berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas
pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada percepatan
laju pertumbuhan perekonomian.
4) Faktor
Budaya, Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi
yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong
proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya
yang dapat mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja
cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses
pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.
5) Sumber Daya
Modal, Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan
kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting
bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal
juga dapat meningkatkan produktivitas. Dua hal esensial harus dilakukan untuk
mencapai pertumbuhan ekonomi adalah, pertama sumber-sumber yang harus digunakan
secara lebih efisien. Ini berarti tak boleh ada sumber-sumber menganggur dan
alokasi penggunaannya kurang efisien. Yang kedua, penawaran atau jumlah sumber-sumber
atau elemen-elemen pertumbuhan tersebut haruslah diusahakan pertambahannya
H.
ELEMEN-ELEMEN
YANG MEMACU PERTUMBUHAN EKONOMI
1) Sumber-sumber
Alam. Elemen ini meliputi luasnya tanah, sumber mineral dan tambang, iklim, dan
lain-lain. Beberapa negara sedang berkembang sangat miskin akan sumber-sumber
alam, sedikitnya sumber-sumber alam yang dimiliki meruoakan kendala cukup
serius. Dibandingkan dengan sedikitnya kuantitas serta rendahnya persediaan
kapital dan sumber tenaga manusia maka kendala sumber alam lebih serius.
2) Sumber-sumber
Tenaga Kerja. Masalah di bidang sumber daya manusia yang dihadapi oleh
negara-negara sedang berkambang pada umumnya adalah terlalu banyaknya jumlah
penduduk, pendayagunaannya rendah, dan kualitas sumber-sumber daya tenaga kerja
sangat rendah.
3) Kualitas
Tenaga Kerja. Kualitas tenaga kerja yang rendah negara-negara sedang berkembang
tak mampu mengadakan investasi yang memadai untuk menaikkan kualitas sumber
daya manusia berupa pengeluaran untuk memelihara kesehatan masyarakat serta
untuk pendidikan dan latihan kerja.
4) Akumulasi
Kapital. Untuk mengadakan akumulasi kapital diperlukan pengorbanan atau
penyisihan konsumsi sekarang selama beberapa decade. Di negara sedang
berkembang, tingkat pendapatan rendah pada tingkat batas hidup mengakibatkan
usaha menyisihkan tabungan sukar dilakukan. Akumulasi kapital tidak hanya
berupa truk, pabrik baja, plastik dan sebagainya; tetapi juga meliputi
proyek-proyek infrastruktur yang merupakan prasyarat bagi industrialisasi dan
pengembangan serta pemasaran produk-produk sektor pertanian. Akumulasi kapital
sering kali dipandang sebagai elemen terpenting dalam pertumbuhan ekonomi.
Usaha-usaha untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi dilakukan dengan
memusatkan pada akumulasi kapital. Hal ini karena, pertama, hampir semua
negara-negara berkembang mengalami kelangkaan barang-barang kapital berupa
mesi-mesin dan peralatan produksi, bangunan pabrik, fasilitas umum dan lain-lain.
Kedua, penambahan dan perbaikan kualitas barang-barang modal sangat penting karena
keterbatasan tersedianya tanah yang bisa ditanami.
I.
UPAYA
MENGATASI PENGANGGURAN DAN KEMISKINAN
v Upaya Mengatasi
Pengangguran
Untuk dapat
mengatasi masalah penganguran, hal yang dapat dilakukan adalah:
1.
Meningkatkan mobilitas modal dan tenaga kerja.
2.
Memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sektor yang kelebihan tenaga
kerja ke tempat dan sektor ekonomi yang kekurangan tenaga kerja.
3.
Memberikan informasi yang cepat jika ada lowongan pekerjaan disektor lain.
4. Melakukan
pelatihan dibidang keterampilan lain,untuk memanfaatkan waktu hingga misum
tertentu.
5.
Mendirikan industri padat karya.
6.
Mengintensifkan program keluarga berencana.
7.
Membuka kesempatan bekerja ke luar negeri.
8. Mendorong
majunya pendidikan.
9.
Meningkatkan latihan kerja.
10.
Mengadakan program transmigrasi.
11.
Memberikan kemudahan pada investor baru untuk mendirikan industri baru.
v Upaya Mengatasi
Kemiskinan
a.
Pembangunan Sektor Pertanian :
Sektor pertanian memiliki peranan penting di dalam pembangunan karena sektor tersebut
memberikan kontribusi yang sangat besar bagi pendapatan masyarakat di pedesaan
berarti akan mengurangi jumlah masyarakat miskin.
b.
Pembangunan Sumber Daya manusia :
Sumberdaya manusia merupakan investasi insani yang memerlukan biaya yang cukup
besar, diperlukan untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan
masyrakat secara umum, maka dari itu peningkatan lembaga pendidikan, kesehatan
dan gizi merupakan langkah yang baik untuk diterapkan oleh pemerintah.
c.
Peranan Lembaga Swadaya Masyarakat :
Mengingat LSM memiliki fleksibilitas yang baik dilingkungan masyarakat sehingga
mampu memahami komunitas masyarakat dalam menerapkan rancangan dan program
pengentasan kemiskinan.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
1) Pembangunan
itu harus berarti pembangunan manusia seutuhnya, bukan pembangunan dalam arti
fisik saja (bangunan, jalan, bendungan dan lain sebagainya). Pembangunan harus
dapat dirasakan secara merata oleh seluruh rakyat.
2)
Efektifitas dan efisiensi penggunaan
dana pendidikan dan kesehatan harus dapat dipertanggungjawabkan. Pemerintah
harus tegas menindak penyelewengan yang terjadi. Penggunaan dana yang efisien
dan efektif akan semakin meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan
masyarakat sehingga mampu menciptakan sumber daya manusia yang produktif.
Sumber daya manusia yang produktif menghantarkan negara pada keunggulan
komparatif sehingga mampu bersaing di dunia internasional.
3) Kunci dari
pembangunan adalah kemakmuran bersama. Pemerataan hasil pembangunan dan
pertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakan tujuan pembangunan yang ingin
dicapai. Tingkat pertumbuhan yang tinggi tanpa disertai pemerataan pembangunan
hanyalah menciptakan perekonomian yang lemah dan eksploitasi sumber daya
manusia.
4) Dapat dipastikan
bahwa ternyata pengangguran berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi. Karena
pengangguran memberikan dampak negatif langsung bagi perekonomian, sehingga
menyebabkan terhambatnya pertumbuhan nasional yang akibat jangka panjang adalah
menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. Namun tidak menutup
kemungkinan untuk mengurangi pengangguran, jika kita serius dan terus berusaha
untuk mengatasi pengangguran dengan melihat penyebab terjadinya pengangguran
tersebut.
B.
SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari sempurna. Maka penulis mohon kritik dan saran guna
perbaikan untuk masa yang akan datang. Penulis berharap semoga makalah ini
bermanfaat bagi pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Sovie Nilam, Buku materi pokok Sistem Ekonomi
Indonesia; 1-9; ADNI4310/3 SKS/oleh nilam Sovie, Jakarta, Penerbit Karunika
Universitas Terbuka, 1986.
Biro Perancangan Negara, “Garis-garis Besar
Perencanaan Lima Tahun, 1955-1960”, Jakarta, 1956.
Soemitro Djojohadikusumo : Pembangunan Ekonomi
Indonesia, Kuliah Perdana Universitas Terbuka, PT
Sinar Agafies Press, Cetakan Pertama, 1985.
Djamin Zulkarnain, “Perekonomian Indonesia”,
Jakarta, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1989.
Post a Comment for "Perekonomian Indoensia"