Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Bunga Keladi

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Gebrakan keladi menembus pasar tanaman hias sebenarnya tak bisa lepas dari tanaman hias daun lainnya yang lebih dulu merajai pasar misalnya Aglaonema. Harganya yang relatif murah dari Aglaonema dengan daun yang lebih cantik dan beraneka ragam membuat popularitas keladi melambung tinggi di kalangan menengah. Harga keladi jenis lokal mulai dari Rp. 10.000, sedangkan jenis impor antara 50 - 500 ribu tergantung dari jenis dan ukuran. Dalam taksonomi, keladi merupakan angota dari famili Araceae. Famili ini beranggotakan lebih dari 100 genus dengan lebih dari 3700 species. Selain keladi, anggota famili ini antara lain : Aglaonema, Philodendron, Anthurium, Amorphophallus (bunga bangkai), Zamioculcas, dan masih banyak lagi. Ciri utama anggota Araceae adalah bunga-nya memuliki sebuah spadix (bagian yang memanjang) dan sebuah spathe (semacam kelopak yang berada di pangkal spadix).
Di Indonesia, nama keladi biasa menunjuk pada genus Colocasia dan Alocasia karena memang kemiripan penampakannya yaitu warna hijau berbentuk hati (orang barat menyebutnya elephant ear/kuping gajah), ciri-ciri ini juga nampak pada genus Xanthosoma. Namun beberapa jenis Alocasia bisa sangat berbeda dari tipikal penampakan keladi tersebut, misalnya berwarna hitam dengan bentuk oval atau bentuk dengan ujung-ujung tegas.
Jauh sebelum manusia mengenal bahan makanan biji-bijian seperti padi dan gandum, manusia sudah memanfaatkan umbi-umbian sebagai bahan makanan. Salah satu jenis umbi-umbian itu adalah keladi. Berbagai referensi di negara barat seringkali menunjuk jenis Colocasia esculenta bisa dimakan umbinya, padahal umbinya sangat kecil.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah pengertian keladi?
2.      Apakah jenis keladi?
3.      Bagaimana budidaya keladi?


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Caladium Bicolor (Keladi Hias)
Menurut Tjitrosoepomo (2004), Caladium bicolor  (Keladi hias) merupakan genus dari famili Araceae, klasifikasi lengkap dariCaladium berdasarkan sistem klasifikasi tumbuhan adalah sebagai berikut:
Kingdom     : Plantae
Divisi          : Spermatophyta
Sub Divisi   : Angiospermae
Kelas          : Monocotyledoneae
Ordo           : Arales
Famili         : Araceae
Genus         : Caladium
Spesies       : Caladium bicolor

Caladium di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan keladi hias. Variasi keindahan bentuk, corak, dan warna daunnya yang sangat beragam, serta perawatannya yang mudah menjadi daya tarik tersendiri bagi orang untuk membudidayakan Caladium. Caladium secara alami tumbuh di hutan-hutan tropis yang rindang, subur, dan lembab. Lokasi tumbuhnya antara lain di pinggir sungai, di bawah pohon besar, dan tempat-tempat berongga yang lembab pada ketinggian 0- 1000 m dpl. Tanaman ini menyukai suhu 21-31oC. pada suhu di bawah 15oCaladium akan mati secara perlahan-lahan dan pada suhu diatas 32oC umbinya akan tumbuh menciut. Sementara itu intensitas cahaya matahari yang dibutuhkanCaladium 50-70%. Jika intensitas cahaya matahari yang diterima kurang dari 50%, warna daun Caladium akan memucat. Sebaliknya, jika intensitas cahaya matahari yang diterima lebih dari 70%, daun Caladium akan terbakar sehingga daunnya berubah menjadi kuning atau kecoklatan.
Keladi banyak ditemukan di hutan-hutan tropis. Habitat asli keladi adalah lingkungan yang lembab dengan kondisi tanah gembur, subur, suhu lingkungan yang memadai dan air yang selalu tersedia dengan membuat media tanamnya tidak becek. Ada juga yang bisa tumbuh ditempat teduh (cahaya relative) dan tempat yang penuh cahaya. Lingkungan tempat penanaman keladi harus emiliki cahaya yang relative terang. Bahkan, beberapa kultivar membutuhkan cahaya matahari langsung agar daunnya bisa muncul secara sempurna. Keladi termasuk famili Araceae yang terdiri dari genus Caladium (aneka keladi), genus Anthurium, genus Syngonium, genus Alocasia, genus Xanthosoma, genus Aglonema, dan genus Zantedeschia. Araceae merupakan keluarga besar tanaman herba tahunan yang biasa tumbuh didaerah tropis dan subtropics.
Caladium bicolor merupakan herba tahunan, daun berukuran besar, berbentuk hati, ditopang oleh pelepah yang panjangnya 30 cm atau lebih, warnanya beragam, ada yang putih kehijauan dengan tulang daun hijau, ada yang hijau di tepi dan merah menyala di tengahnya, ada yang hijau di tepi dan tengahnya pink dibayangi putih, dan lain-lain. Batang biasanya tumbuh horizontal seperti umbi kentang atau umbi famili Zingiberaceae.
Daun Caladium ada yang berbentuk hati, bulat, panjang, seperti daun bambu, dan daun ganda. Sedangkan daunnya memiliki warna dasar merah, kuning, hijau, putih, emas, dan ungu. Masing-masing warna memiliki variasi yang berbeda, misalnya merah tua, merah terang, merah pudar, atau merah pucat. Di samping warna dasar, umumnya dalam satu daun Caladium juga terdapat satu atau beberapa warna lain. Warna daun Caladiumyang masih muda umumnya berbeda dengan Caladium yangsudah dewasa. Corak daun Caladium bisa berupa titik, bulat, bergaris, atau bentuk yang tidak beraturan dengan jumlah dan ukuran yang bervariasi.
Salah satu ciri khas keladi adalah bentuk bunganya, yang memiliki tonjolan bulat memanjang dengan ujung tumpul yang disebut spandiks (dibungkus seludang yang disebut spata). Hampir semua jenis keladi tidak berbatang, tetapi membentuk pelepah/ tangkai daun dan daun yang bentuknya sangat bervariatif (segitiga, oval, bulat, hingga panjang). Pangkal daun berlekuk, tulang daun sangat menunjang keindahan daunnya, serta tepi daun yang rata dan ada pula yang berlekuk/ bergerigi menyerupai gergaji. Semua jenis keladi hias yang berasal dari genus caladium mempunyai umbi sejati. Kulit umbi berupa lapisan tipis dan didalam ubi terdapat mata tunas yang dapat digunakan sebagai alat perkembangbiakan secara vegetatif.


Suhu tropis dengan kelembaban yang tinggi sangat disukai tanaman ini karena memang asalnya dari daerah tropis. Tanaman ini sangat mudah tumbuh dan daya bertahan hidupnya tinggi dengan berbagai keadaan di sekitarnya. Dia akan dorman saat kekurangan air dan akan tumbuh kembali saat ada air. Akan dorman pula saat suhu dingin dan akan tumbuh kembalil saat hangat. Asalkan tanah tetap lembab (tapi tidak menggenang) dan suhu hangat, maka Caladium tidak akan masuk fase dorman.
1.      Media tanam
Caladium sebenarnya dapat tumbuh di mana saja. Untuk mendapat hasil maksimal, usahakan agar media porous, cukup menahan air, drainase baik, dan pH antara 5.5 sampai 6.5 atau sedikit asam. Karena kebutuhan keasaman inilah media dengan campuran bahan organik sangat baik.

2.      Pengairan
Sedemikian rupa media harus selalu lembab, jangan sampai media mengering karena tanaman dapat berhenti tumbuh, bahkan bisa dorman.

3.      Sinar matahari
Kebanyakan Caladium tidak menyukai sinar matahari langsung. Masing-masing jenis punya ketahanan sendiri-sendiri terhadap sinar matahari. Ada jenis yang warnanya lebih keluar saat terkena sinar matahari langsung, namun ada pula jenis yang daunnya akan terbakar.

4.      Suhu
Suhu yang disukai adalah suhu tropis 21-32 C. Jika suhu berada di bawah 18 C maka Caladium akan masuk ke fase dorman. Keadaan dingin inilah yang sering terjadi di Amerika sana yang merupakan daerah subtropis sampai daerah 4 musim.



5.      Kelembaban
Kelembaban yang tinggi sangat disukai oleh Caladium. Dengan kelembaban tinggi, pertumbuhannya akan optimal, warna daunnya-pun lebih keluar. Bahkan di Thailand, berbagai nursery mengembangkan cara-cara untuk menaikkan kelembaban sampai dengan 100%, hasilnya-pun sangat menakjubkan jika dibanding cara biasa.

6.      Nutrisi
Gunakan saja kompos atau pupuk kandang, karena sebenarnya dia tidak butuh nutrisi terlalu banyak. Di daerah yang gersang-pun (tapi lembab) dia dapat tumbuh dengan bagus. Suhu yang lebih hangat dan media berpasir akan membutuhkan pupuk yang lebih banyak. Jika ingin menggunakan pupuk kimia, gunakan saja 6-6-6 atau 8-8-8 sesuai petunjuk pupuk tersebut.

C.    Tata Cara Penanaman dan Perawatan
Tata Penanaman
Cara Perkembangbiakan :
1.      Vegetatif
Dilakukan dengan cara memisahkan anakan yang minimal telah memilik dua lembar daun. Langkah-langkah memisahkan anakan keladi hias sbb:
§  Keluarkan seluruh tanaman, buang sebagian media agar pangkal umbi tempat tumbuh daun anakan terlihat.
§  Pisahkan secara hati-hati anakan dari induk menggunakan gunting berujung lancip yang steril
§  Olesi bekas luka sayatan induk maupun anakan dengan fungisida agar tanaman tidak terkena jamur busuk akar
§  Setelah fungisida kering, rendam anakan didalam cairan pupuk perangsang pertumbuhan akar
§  Setelah direndam sekitar 5 menit, anakan siap ditanam dipot
§  Selama seminggu sejak pemisahan, anakan tidak boleh diletakkan tempat yang terkena sinar matahari langsung agra tidak mati.

2.      Generatif
http://photo.kontan.co.id/photo/2013/06/19/2100479392p.jpg
Langkah-langkah sbb:
§  Pada waktu bunga mekar sempurna, periksa benang sarinya. Jika telah masak, ambil menggunakan kuas halus atau cotton bud
§  Oleskan benang sari pada kuas ke kepala putik. Jika ingin melakukan persilangan, oleskan serbuk pada tanaman yang berbeda
§  Tutup bunga agar putik tidak terserbuki bunga lain.
§  Setelah biji masak (berwarna merah) tanaman biji tsb di tray pembibitan dengan media tanam sekam baker atau dun bambu yang dihaluskan dan disterilkan
§  Selama masa pertumbuhan pacu dengan pupuk wide spectrum atau pellet crustaceae dengan dosis ringan.

Tata Perawatan
http://rianiflower.files.wordpress.com/2008/10/dsc00427.jpg
a.       Media Tanam
Media tanam yang digunakan oleh para praktisi keladi hias biasanya berupa sekam, sekam baker, atau humus daun bambu yang dicmpurkan dengan perbandingan 1:1:1. Sebelum digunakan media ini disterilkan terlebih dahulu dengan cara dikukus selam 30 menit dan didinginkan.

b.      Cahaya
Keladi yang daunnya dominan berwarna hijau, kuning, putih, atau kombinasinya sebaikanya diletakkan di tempat teduh ternaungi. Bagi yang daunnya berwarna merah, pink, cokelat, atau kombinasinya diletakkan ditempat yang tidak ternaungi/ terkena sinar matahari penuh.

c.       Penyiraman
Pada musim kemarau disiram sehari sekali dan pada musim hujan cukup 2 hari sekali, hingga media tanam basah benar tetapi jangan merendam dasar pot tempat tanaman.
d.      Pemupukan
Pada fase awal pertumbuhan tanaman harus diberi pupuk nitrogen tinggi dan jika menginginkan bunga muncul, tanaman biberi pupuk fosfor tinggi. Tetapi jika tanamn yang diasumsi warna merahnya, jangan gunakan pupuk nitrogen karena N memacu terbentuknya zat hijau daun dalam jumlah berlebihan.

D.    Macam-Macam Keladi Hias
Macam Keladi Hias yang beredar di Pasaran
Contoh:
1.      Black Jack
2.      Keladi Tengkorak
3.      Keladi Tengkorak hijau
4.      Keladi Kuping Keledai
5.      Keladi Kuping Kelinci
6.      Keladi Kuping Jerapah
7.      Keladi Corong
8.      Keladi Green Ice
9.      Keladi Polka Green
10.  Keladi Army Look, Dan masih banyak lainnya

E.     Pengendalian Hama dan Penyakit
1.      Hama dan penyakit pada tanaman keladi relatif sedikit.
2.      Hama yang biasa menyerang tanaman keladi : Kutu Aphids, Kutu Putih, Ulat dan Belalang.
3.      Hama dan penyakit itu bisa diatasi dengan cara mekanis/manual atau menggunakan obat anti hama.
4.      Obat anti hama/penyakit organik yang bisa digunakan : ATASI, DANE (golongan pestisida), FX, Shakti (golongan Fungisida).
5.      Obat anti hama/penyakit non organik yang bisa digunakan : DECIS, CURACRON  (golongan pestisida), Dithane (golongan Fungisida).



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Caladium di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan keladi hias. Variasi keindahan bentuk, corak, dan warna daunnya yang sangat beragam, serta perawatannya yang mudah menjadi daya tarik tersendiri bagi orang untuk membudidayakan Caladium. Caladium secara alami tumbuh di hutan-hutan tropis yang rindang, subur, dan lembab. Lokasi tumbuhnya antara lain di pinggir sungai, di bawah pohon besar, dan tempat-tempat berongga yang lembab pada ketinggian 0- 1000 m dpl. Tanaman ini menyukai suhu 21-31oC. pada suhu di bawah 15oCaladium akan mati secara perlahan-lahan dan pada suhu diatas 32oC umbinya akan tumbuh menciut. Sementara itu intensitas cahaya matahari yang dibutuhkanCaladium 50-70%. Jika intensitas cahaya matahari yang diterima kurang dari 50%, warna daun Caladium akan memucat. Sebaliknya, jika intensitas cahaya matahari yang diterima lebih dari 70%, daun Caladium akan terbakar sehingga daunnya berubah menjadi kuning atau kecoklatan.
Keladi banyak ditemukan di hutan-hutan tropis. Habitat asli keladi adalah lingkungan yang lembab dengan kondisi tanah gembur, subur, suhu lingkungan yang memadai dan air yang selalu tersedia dengan membuat media tanamnya tidak becek.

B.     Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka penulis mohon kritik dan saran guna perbaikan untuk masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

http://sentrapertanian.blogspot.com/2014/03/cara-budidaya-tanaman-caladium-keladi.html

Post a Comment for "Bunga Keladi"