Hal - hal yang penting dalam strategi
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Manajemen strategis adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan,
dan pengevaluasian keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat
memungkinkan suatu perusahaan mencapat sasarannya. Manajemen strategis adalah
proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan
untuk mencapai sasaran tersebut, serta mengalokasikan sumber daya untuk
menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan organisasi. Manajemen
strategis mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian fungsional
suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi.
Manajemen strategis merupakan aktivitas manajemen tertinggi yang
biasanya disusun oleh dewan direksi dan dilaksanakan oleh CEO serta
tim eksekutif organisasi tersebut. Manajemen strategis memberikan arahan
menyeluruh untuk perusahaan dan terkait erat dengan bidang perilaku organisasi.
Manajemen strategis berbicara tentang gambaran besar.Inti dari manajemen strategis adalah
mengidentifikasi tujuan organisasi, sumber dayanya, dan bagaimana sumber daya
yang ada tersebut dapat digunakan secara paling efektif untuk memenuhi tujuan
strategis.Manajemen strategis di saat ini harus memberikan fondasi dasar atau
pedoman untuk pengambilan keputusan dalam organisasi. Ini adalah proses yang
berkesinambungan dan terus-menerus. Rencana strategis organisasi merupakan
dokumen hidup yang selalu dikunjungi dan kembali dikunjungi.Bahkan mungkin
sampai perlu dianggap sebagaimana suatu cairan karena sifatnya yang terus harus
dimodifikasi.Seiring dengan adanya informasi baru telah tersedia, dia harus
digunakan untuk membuat penyesuaian dan revisi.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian/Teori Evolusi Manajemen
Strategi
Sebelum
melangkah lebih jauh tentang seberapa jauh peran manajemen stratejik dalam pengembangan
organisasi, kita akan menyimak dulu pengertian dari manajemen stratejik itu
sendiri, berikut beberapa ahli yang memberikan gambaran atau teori tentang
manajemen stratejik itu sendiri.
Barney,
2007:27 Manajemen strategis (strategic management) dapat dipahami sebagai
proses pemilihan dan penerapan strategi-strategi. Sedangkan strategi adalah
pola alokasi sumber daya yang memungkinkan organisasi-organisasi dapat
mempertahankan kinerjanya.
Grant,
2008:10 Strategi juga dapat diartikan sebagai keseluruhan rencana mengenai
penggunaan sumber daya-sumber daya untuk menciptakan suatu posisi
menguntungkan. Dengan kata lain, manajamen strategis terlibat dengan
pengembangan dan implementasi strategi-strategi dalam kerangka pengembangan
keunggulan bersaing.
Michael A.
Hitt & R. Duane Ireland & Robert E. Hoslisson (2006,XV) Manajemen
strategis adalah proses untuk membantu organisasi dalam mengidentifikasi apa
yang ingin mereka capai, dan bagaimana seharusnya mereka mencapai hasil yang
bernilai. Besarnya peranan manajemen strategis semakin banyak diakui pada
masa-masa ini dibanding masa-masa sebelumnya. Dalam perekonomian global
yang memungkinkan pergerakan barang dan jasa secara bebas diantara berbagai
negara, perusahaan-perusahaan terus ditantang untuk semakin kompetitif. Banyak
dari perusahaan yang telah meningkatkan tingkat kompetisinya ini menawarkan
produk kepada konsumen dengan nilai yang lebih tinggi, dan hal ini sering
menghasilkan laba diatas rata-rata
David 2005:5
Seni dan pengetahuan untuk merumuskan, mengimplementasikan and mengevaluasi
keputusan lintas fungsional yang membuat organisasi mampu mencapai obyektifnya.
Hunger dan Wheelen 2006:4 Serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang
menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang.
Dengan demikian
dari definisi di atas dapat diketahui fokus manajemen strategis terletak dalam
memadukan manajemen, pemasaran, keuangan/akunting, produksi/operasi, penelitian
dan pengembangan, serta system informasi komputer untuk mencapai keberhasilan
organisasi.Manajemen strategis di katakan efektif apabila memberi tahu seluruh
karyawan mengenai sasaran bisnis, arah bisnis, kemajuan kearah pencapaian
sasaran dan pelanggan, pesaing dan rencana produk kami. Komunikasi merupakan
kunci keberhasilan manajemen strategis.
Dari definisi tersebut terdapat dua
hal penting yang dapat disimpulkan, yaitu:
1.
Manajemen Strategik terdiri atas
tiga proses:
2.
Pembuatan Strategi, yang meliputi
pengembnagan misi dan tujuan jangka panjang, mengidentifiksikan peluang dan
ancaman dari luar serta kekuatan dan kelemahan organisasi, pengembangan
alternatif-alternatif strategi dan penentuan strategi yang sesuai untuk
diadopsi.
3.
Penerapan strategi meliputi
penentuan sasaran-sasaran operasional tahunan, kebijakan organisasi, memotovasi
anggota dan mengalokasikan sumber-sumber daya agar strategi yang telah
ditetapkan dapat diimplementasikan.
4.
Evaluasi/Kontrol strategi, mencakup
usaha-usaha untuk memonitor seluruh hasil-hasil dari pembuatan dan penerapan
strategi, termasuk mengukur kinerja individu dan organisasi serta mengambil
langkah-langkah perbaikan jika diperlukan.
5.
Manajemen Strategik memfokuskan pada
penyatuan/ penggabungan aspek-aspek pemasaran, riset dan pengembangan,
keuangan/ akuntansi, operasional/ produksi dari sebuah organisasi.
Strategik selalu
“memberikan sebuah keuntungan”, sehingga apabila proses manajemen yang
dilakukan oleh organisasi gagal menciptakan keuntungan bagi organisasi tersebut
maka dapat dikatakan proses manajemen tersebut bukan manajemen strategik.
Tujuan
Sebuah Perusahaan Menerapkan Sistem Manajemen Strategijuga sebagai berikut: Memberikan
Arah Pencapaian Tujuan Organisasi / Perusahaan Dalam hal ini, manajer strategi
harus mampu menunjukan kepada semua pihak kemana arah tujuan organisasi /
perusahaan. Karena, arah yang jelas akan dapat dijadikan landasan untuk
pengendalian dan mengevaluasi keberhasilan.
Membantu
Memikirkan Kepentingan Berbagai Pihak Organisasi/ perusahaan harus
mempertemukan kebutuhan berbagai pihak, pemasok, karyawan, pemegang saham,
pihak perbankan, dan masyarakat luas lainnya yang terkait dengan perusahaan
atau disebut dengan istilah Stakeholder Benefits, memegang peranan terhadap
sukses atau gagalnya perusahaan.
Dapat
Mengantisipasi Setiap Perubahan Kembali Secara Merata Manajemen strategi
memungkinkan eksekutif puncak untuk mengantisipasi perubahan dan menyiapkan
pedoman dan pengendalian, sehingga dapat memperluas kerangka waktu/ berpikir
mereka secara prespektif dan memahami konstribusi yang baik untuk hari ini dan
hari esok.
Berhubungan
dengan Efisiensi dan Efektifitas Tanggung jawab seorang manajer bukan hanya
mengkonsentrasikan terhadap kemampuan atas kepentingan efisiensi, akan tetapi
hendaknya juga mempunyai perhatian yang serius agar bekerja keras melakukan
sesuatu secara lebih baik dan efektif.
B.
Manfaat Manajemen Strategi
Dengan menggunakan manajemen
strategik sebagai suatu kerangka kerja (frame work) untuk menyelesaikan setiap
masalah strategis di dalam organisasi terutama berkaitan dengan persaingan,
maka peran manajer diajak untuk berpikir lebih kreatif atau berpikir secara
strategik.
Pemecahan masalah dengan
menghasilkan dan Mempertimbangkan lebih banyak alternatif yang dibangun dari
suatu analisa yang lebih teliti akan lebih menjanjikan suatu hasil yang
menguntungkan.. Ada bebarapa manfaat yang diperoleh organisasi jika mereka
menerapkan manajemen strategik, yaitu:
1.
Memberikan arah jangka panjang yang
akan dituju.
2.
Membantu organisasi beradaptasi pada
perubahan-perubahan yang terjadi.
3.
Membuat suatu organisasi menjadi
lebih efektif
4.
Mengidentifikasikan keunggulan
komparatif suatu organisasi dalam lingkungan yang semakin beresiko.
5.
Aktifitas pembuatan strategi akan
mempertinggi kemampuan perusahaan untuk mencegah munculnya masalah di masa
datang.
6.
Keterlibatan anggota organisasi
dalam pembuatan strategi akan lebih memotivasi mereka pada tahap
pelaksanaannya.
7.
Aktifitas yang tumpang tindih akan
dikurang
C.
Hal
Yang Penting Dalam Strategi
a.
Kemampuan
Kemampuan adalah
kapasitas seorang individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan.
Kemampuan adalah sebuah penilaian terkini atas apa yang dapat dilakukan
seseorang. Kemampuan intelektual adalah kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas mental-berpikir, menalar, dan memecahkan masalah. Individu dalam sebagian besar
masyarakat menempatkan kecerdasan, dan untuk alasan yang tepat, padanilai yang tinggi. Individu yang cerdas juga lebih mungkin menjadi
pemimpin dalam suatu kelompok.
1. Pengetahuan
Pengetahuan adalah informasi atau
maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang. Pengetahuan termasuk,
tetapi tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis, konsep,teori, prinsip dan prosedur yangsecara Probabilitas Bayesian adalah benar atau berguna.
Dalam pengertian lain,
pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui
pengamatan akal. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan akal budinya
untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau
dirasakan sebelumnya. Misalnya ketika seseorang mencicipi masakanyang
baru dikenalnya, ia akan mendapatkan pengetahuan tentang bentuk, rasa, dan
aroma masakan tersebut.
Pengetahuan
adalah informasi yang
telah dikombinasikan dengan pemahaman dan potensi untuk menindaki; yang lantas
melekat di benak seseorang. Pada umumnya, pengetahuan memiliki kemampuan
prediktif terhadap sesuatu sebagai hasil pengenalan atas suatu pola. Manakala
informasi dan data sekadar
berkemampuan untuk menginformasikan atau bahkan menimbulkan kebingungan, maka
pengetahuan berkemampuan untuk mengarahkan tindakan. Ini lah yang disebut
potensi untuk menindaki.
2. Pengalaman
Pengalaman ialah
hasil persentuhan alam dengan panca indra manusia.
Berasal dari kata peng-alam-an. Pengalaman memungkinkan seseorang
menjadi tahu dan hasil tahu ini kemudian disebut pengetahuan.
Dalam dunia kerja istilah pengalaman juga digunakan untuk merujuk pada pengetahuan dan
ketrampilan tentang sesuatu yang diperoleh lewat keterlibatan atau berkaitan
dengannya selama periode tertentu.
Secara
umum, pengalaman menunjuk kepada mengetahui bagaimana atau pengetahuan prosedural,
daripada pengetahuan
proposisional. Pengetahuan yang
berdasarkan pengalaman juga diketahui sebagai pengetahuan empirikal atau
pengetahuan posteriori. Seorang dengan cukup banyak pengalaman di bidang
tertentu dipanggil ahli.
3. Skill/ trampil
Keterampilan
(skill) adalah suatu ilmu yang diberikan kepada manusia, kemampuan manusia
dalam mengembangkan keterampilan yang dipunyai memang tidak mudah, perlu
mempelajari, perlu menggali agar lebih terampil. Keterampilan merupakan ilmu
yang secara lahiriah ada didalam diri manusia dan perlunya dipelajari secara
mendalam dengan mengembangkan keterampilan yang dimiliki. Keterampilan sangat
banyak dan beragam, semua itu bisa dipelajari bukan hanya buat pengetahuan
keterampilan saja akan tetapi juga dapat bisa dibuat pembuka inspirasi bagi
orang yang mau memikirkannya.
4. Penggunaan kesempatan/
keadaan sosial
Keadaan sosial adalah
keaadaan/kondisi yang menggambarkan tentang hal yang berkaitan perbuatan
manusia.
b.
Sumber daya
Sumber daya adalah
suatu nilai potensi yang dimiliki oleh suatu materi atau unsur tertentu dalam kehidupan.
Sumber daya tidak selalu bersifat fisik, tetapi juga non-fisik (intangible).
Sumber daya ada yang dapat berubah, baik menjadi semakin besar maupun hilang,
dan ada pula sumber daya yang kekal (selalu tetap). Selain itu, dikenal pula
istilah sumber daya yang dapat pulih atau terbarukan (renewable resources)
dan sumber daya tak terbarukan (non-renewable resources). Ke dalam
sumber daya dapat pulih termasuktanaman dan hewan (sumber daya hayati).
c.
Lingkungan
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya
alam seperti tanah, air, energi surya, mineral,
serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan
kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana
menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan juga dapat diartikan menjadi
segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan
kehidupan manusia. Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik.
Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air,
iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Sedangkan komponen biotik adalah segala
sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia danmikro-organisme (virus dan bakteri).
d.
Tujuan
Tujuan merupakan langkah pertama dalam membuat
perencanaan sehingga dalam pelaksanaannya nanti terarah sesuai dengan tujuan
dan hasil yang ingin dicapai. namun demikian, banyak individu / organisasi yang
salah kaparah dalam menentukan tujuan dengan cara membuat beberapa tujuan dalam
sebuah perencanaan.
BAB
III
PENUTUP
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Sebagai suatu kesatuan
dalam sebuah organisasi perlu menerapkan dan mengembangkan kemapuan manajemen
internalnya guna mencapai tujuan yang diinginkan dengan mengarahkan segenap
potensi dan strategi serta taktik yang tepat untuk diaplikasikan.
Proses manajemen
strategis dapat diuraikan sebagai pendekatan yang obyektif, logis, sistematis
untuk membuat keputusan besar dalam suatu organisasi. Proses ini berusaha untuk
mengorganisasikan informasi kualitatif dan kuantitatif dengan cara yang
memungkinkan keputusan efektif diambil dalam kondisi yang tidak menentu.
Berdasarkan pada pengalaman, penilaian, dan perasaan, intuisi penting untuk
membuat keputusan strategis yang baik. Intuisi terutama bermamfaat untuk
membuat keputusan dalam situasi yang amat tidak menentu atau sedikit preseden.
Proses manajemen strategis didasarkan pada keyakinan bahwa organisasi
seharusnya terus-menerus memonitor peristiwa dan kecenderungan internal dan
eksternal sehingga melaukan perubahan tepat waktu. Teknologi informasi dan
globalisasi adalah perubahan eksternal yang mengubah bisnis dan masyarakat
dewasa ini. Arus informasi yang cepat menghilangkan batas negara sehingga orang
dari seluruh dunia dapat melihat sendiri bagaimana cara hidup orang lain. Dunia
menjadi tanpa perbatasan dengan warga Negara global, pesaing global, pelanggan
global, pemasok global, dan distributor global.
B. SARAN
Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka penulis mohon kritik
dan saran guna perbaikan untuk masa yang akan datang.
DAFTAR
PUSTAKA
David, Fred R. (1997). Strategic Management. New Jersey: Prentice Hall,
Inc.
Higgins, James, M. dan Vincze, Julian, W. (1993). Strategic Management
text and cases. USA: The Dryden Press
Wheelen, Thomas, J. dan Hunger, J. David. (2000). Strategic Management.
New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Porter, M.E. (1985). Competitive Adventage, Creating and Sustaining
Superior Performance. New York : The free pross.
Pierce, J.A. dan Robinson, R.B. (2000).Strategic management,
Formulation Implementation and Control. Malaysia: McGraw Hill.
Wright, P., Kroll, Mark, J. dan Parnel, J. (1998).Strategic Management
Concepts. USA: Prentice Hall, Inc.
Post a Comment for "Hal - hal yang penting dalam strategi"