Jagalah kebersihan
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kebersihan adalah
keadaan bebas dari kotoran, termasuk
di antaranya, debu, sampah, dan bau. Di zaman
modern, setelah Louis
Pasteur menemukan proses penularan penyakit atau infeksi
disebabkan oleh mikroba, kebersihan
juga berarti bebas dari virus, bakteri patogen, dan bahan
kimia berbahaya.
Kebersihan adalah salah satu tanda
dari keadaan higiene yang baik.
Manusia perlu menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar sehat,
tidak bau, tidak malu, tidak menyebarkan kotoran, atau menularkan kuman
penyakit bagi diri sendiri maupun orang lain. Kebersihan badan meliputi
kebersihan diri sendiri, seperti mandi, menyikat
gigi, mencuci
tangan, dan memakai pakaian yang
bersih.
Mencuci adalah salah satu cara
menjaga kebersihan dengan memakai air dan sejenis sabun atau deterjen. Mencuci tangan dengan sabun atau
menggunakan produk kebersihan tangan merupakan cara terbaik dalam mencegah
penularan influenza dan
batuk-pilek.
Kebersihan lingkungan adalah
kebersihan tempat
tinggal, tempat bekerja, dan berbagai sarana umum. Kebersihan
tempat tinggal dilakukan dengan cara melap jendela dan perabot
rumah tangga, menyapu dan mengepel lantai, mencuci peralatan masak dan peralatan
makan (misalnya dengan abu
gosok), membersihkan kamar
mandi dan jamban, serta
membuang sampah. Kebersihan
lingkungan dimulai dari menjaga kebersihan halaman dan selokan, dan
membersihkan jalan di depan rumah dari sampah.
Tingkat kebersihan berbeda-beda
menurut tempat dan kegiatan yang dilakukan manusia. Kebersihan di rumah berbeda
dengan kebersihan kamar bedah di rumah
sakit, sedangkan kebersihan di pabrik makanan berbeda dengan kebersihan di
pabrik semikonduktor yang bebas
debu.
B. Tujuan
Masalah kebersihan yang tidak kondusif dikarenakan
masyarakat selalu tidak sadar akah hal kebersihan. Tempat pembuangan kotoran
tidak dipergunakan dan dirawat dengan baik. Akibatnya masalah diare, penyakit
kulit, penyakit usus, penyakit pernafasan dan penyakit lain yang disebabkan air
dan udara sering menyerang golongan keluarga ekonomi lemah. Berbagai upaya
pengembangan kesehatan anak secara umum pun menjadi terhambat. Fakta ini
terjadi khususnya di daerah bekas bencana alam di Aceh, Jawa Tengah dan Sumatra
Utara.
Di samping akses air bersih yang kurang baik, kondisi
kebersihan air dan lingkungan diperparah oleh kegagalan penyuluhan bagi
masyarakat kelas bawah dan mereka yang tinggal di daerah kumuh untuk
berperilaku bersih. Bahkan penyediaan air minum yang bersih pun belum secara
serius dijadikan prioritas pembangunan di Indonesia terutama di daerah.
Menjaga kebersihan dapat ditempuh dangan cara: mencuci
tangan, mencuci alat makan, mencuci kaki, dan membersihkan lingkungan tempat
tinggal dari kotoran dan sampah. Dengan menjaga kebersihan, lingkungan kita
akan menjadi lebih sehat dan kita akan lebih nyaman untuk berkarya.
Pemerintah dan masyarakat diharapkan mampu untuk
bekerja sama dalam hal menjaga kebersihan lingkungan. Pemerintah sebagai aparat
negara selama ini sudah berperan dalam menjaga kebersihan dengan diterbitkannya
Perda-Perda kebersihan lingkungan, antara lain Perda DKI. Jakarta No.5 Tahun
1988. Selain itu, pemerintah pun sudah melakukan berbagai upaya dalam menjaga
kebersihan melalui Dinas Kebersihannya walaupun dapat dinilai belum maksimal.
Jika pemerintah melaksanakan tugas dengan baik dalam
menjaga kebersihan dan masyarakat ikut memelihara kebersihan lingkungannya,
alangkah indahnya kondisi lingkungan tempat kita melaksanakan aktivitas sehari-hari.
Oleh karena itu, kita harus memulai dari hal terkecil dan harus mulai dari
lingkungan terdekat dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan.
C.
Rumusan
Masalah
Seringkali kita mendengar
slogan-slogan di berbagai tempat terutama di sekoloah, yang isinya mengajak
kita untuk menjaga kebersihan lingkungan.
Akan tetapi slogan tadi
tidak kita pedulikan, slogan tadi fungsinya hanya seperti hiasan belaka tanpa
ada isinya, padahal isi dari sebuah slogan sangat penting bagi kita. Banyak
slogan yang mengajak kita untuk menjaga kebersihan, tapi apa kenyataannya?
Siswa masih membuang sampah sembarangan, selain ini siswa juga merobek-robek
kertas dalam kelas dan bila memakan jajan di tempat A bungkusnya dibuangnya
juga di tempat A, padahal di tempat-tempat tersebut telah disediakan tempat
sampah.
Tentu kita tidak mau sekolah kita
menjadi kotor, kumuh dan penuh dengan sampah. Disamping itu sampah yang kita
buang sembarangan tadi juga dapat mencemari lingkungan, baik di dalam kelas
maupun di luar kelas dan juga dapat menyebabkan suasana belajar kita tidak
nyaman.
Demi tercapainya lingkungan yang
ASRI perlu diadakan tindakan-tindakan yang bersifat mencegah dan mengatasi
masalah yang ada. Tindakan-tindakan yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut
:
1.
Guru selalu
memberi contoh bila membuang sampah selalu di tempatnya.
2.
Guru wajib
menegur dan menasehati siswa yang membuang sampah sembarangan terutama pada
saat siswa-siswi makan dan minum dalam kelas, bungkusnya ditaruh dalam glodok
bangku.
3.
Mencatat
siswa-siswi yang membuang sampah sembarangan pada buku saku/ buku pelanggaran.
4.
Membuat tata
tertib baru yng isinya tentang pemberian denda terhadap siswa sebesar Rp 2.000
setiap melanggar 1 tata tertib sekolah.
Dengan tindakan-tindakan ini maka
kebersihan sekaligus kedisiplinan akan tercapai, terutama tindakan nomor 4 yang
paling bagus, karena siswa mau melakukan pelanggaran ini tidak berani dan mau
melakukan pelanggaran itu juga tidak berani, karena kalau melakukan pelanggaran
tersebut akan didenda, pada akhirnya kebersihan dan kedisiplinan, kepatuhan
siswa terhadap tata tertibpun akan terjaga, selain itu juga dapat mengharumkan
nama baik sekolah, karena diakui oleh masyarakat sekitar sekolah bahwa anak
disekolah kita disiplin-disiplin dan patuh terhadap peraturan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Lingkungan Sekolah
Seringkali kita melihat murid-murid
yang membuang sampah sembarangan. Beberapa kali bapak ibu guru menasehati
kepada murid-murid agar membuang sampah pada tempatnya, akan tetapi apa
kenyataannya? murid-murid tidak mematuhinya.
Tentu kita sebagai warga sekolah
tidak mau melihat sampah berserakan dimana-mana. Sampah tadi juga dapat
mencemari lingkungan sekolah baik di dalam kelas maupun diluar kelas selain itu
juga dapat menjadikan suasana belajar kita tidak nyaman.
Demi tercapainya lingkungan yang
bersih dan nyaman untuk belajar kita, perlu sekali dilakukan tindakan yang
bersifat mengajak kesadaran kita untuk menjaga kebersihan dan bersifat
mengatasi masalah di atas. Tindakan-tindakan tersebut antara lain:
1. Siswa diharapkan
mempunyai kesadaran dari hati nuraninya sendiri untuk menjaga kebersihan.
2. Petugas piket
harus membersihkan kelas serta lingkungan sekitar.
3. Guru wajib
menegur siswa yang membuang sampah sembarangan.
4. Mencatat pada
buku pelanggaran.
5. Memberi sanksi
tersendiri bagi siswa yang melakukan pelanggaran terutama membuang sampah
sembarangan.
Dengan tindakan-tindakan
tersebut diharapkan mampu menyadarkan siswa untuk menjaga kebersihan.
Kebersihan berpengaruh besar tehadap kesehatan maka dari itu kebersihan perlu
dijaga.
Kita tidak maukan sekolah kita menjadi kotor,kumuh dan penuh dengan sampah.
Sampah-sampah tadi juga dapat mencemari lingkungan baik di dalam kelas maupun
di luar kelas, selain itu juga dapat menyebabkan suasana belajar kita tidak
nyaman akhirnya kita tidak konsentrasi dengan pelajaran yang diberikan
bapak/ibu guru.
Demi tercapainya lingkungan yang indah, sehat dan bersih kita sebaiknya
melakukan tindakan yang berswifat mengatasi masalah tersebut, tindakan yang
perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
1.
melarang
siswa membuang sampah sembarangan.
2.
guru selalu
memberi contoh membuang sampah pada tempatnya
3.
guru wajib
menasehati siswa yang membuang sampah sembarangan.
4.
mencatat
pada buku pelanggaran
5.
memberi
sanksi tersendiri terhadap siswa yang membuang sampah sembarangan.
6.
petugas
piket pada hari itu juga membersihkan kelas dan lingkungan sekitar.
Dengan tindakan-tindakan tersebut diharapkan
mampu menyadarkan siswa untuk menjaga kebersihan. Kebersihan berpengaruh besar
tehadap kesehatan maka dari itu kebersihan perlu dijaga.
Sering kita
melihat sampah berserakan di lingkungan sekolah. Padahal setiap kelas sudah
disiapkan tempat sampah, apa kenyataannya? Masih banyak siswa yang membuang
sampah sembarangan, oleh karena itu dapat menyebabkan lingkungan di sekitar
kita menjadi kotor, kumuh, dan penuh dengan sampah.
Tentu kita sebagai warga sekolah tidak mau hal demikian terjadi maka dari itu
perlu sekali diadakan tindakan yang mengatasi masalah tersebut.
Tindakan-tindakan yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Dimohon
kesadaran dari siswa untuk membuang sampah pada tempatnya.
2. Mentaati
peraturan sekolah agar sekolah kita bersih.
3. Petugas
piket harus membersihkan kelas dan lingkungan di luar kelas.
4. Memberi
sanksi tersendiri bagi siswa yang membuang sampah sembarangan.
B. Bersih Pangkal Sehat
Dengan tindakan tersebut di harapkan
kesadaran siswa untuk menjaga kebersihan.
Di suatu lingkungan sekolah seringkali sebuah sekolah mengalami permasalah
tentang kebersihan. Hal ini disebabkan oleh para siswa yang membuang sampah
sembarangan.
Sekolah kita ini, seringklai bapak
atau ibu guru memberi nasehat kepada kita untuk membuang sampah pada tempatnya.
Tapi masih ada siswa-siswi yang bandel karena tidak membuang sampah pada tempatnya
dan hal itu menyebabkan pencemaran lingkungan di sekolah kita.
Salah satu ciri untuk mengatasinya
dengan tindakan sebagai berikut :
1. Membuang sampah pada tempatnya.
2. Memberi sanksi tersendiri kepada
yang melanggar.
3. Diadakannya lomba kebersihan
untuk jum’at bersih.
Dengan demikian sekolah kita akan
menjadi bersih dan indah jika di pandang, juga bermanfaat bagi kita dan orang
lain.
Sebagai murid yang berbudi pekerti
luhur kita harus sadar akan bahaya penyakit DBD/demam berdarah dan seharusnya
kita juga harus menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Maka dari itu untuk
mencapai lingkungan sekolah yang bersih adapun cara-caranya, yaitu sebagai
berikut:
1.
Kita harus membuang sampah pada tempatnya
2.
Didakannya lomba kebersihan atau jum’at bersih.
3. Guru
wajib mengigatkan karena siswa menganggap kebersihan itu
sepele.
4.
Memberi sanksi/dicatat pada buku saku.
Dengan
uraian diatas semoga murid menyadari akan manfaat kebersihan. Kebersihan juga
dapat meningkatkan konsentrasi belajar kita dan bila kita menjaga kebersihan
insyaallah wabah penyakit demam berdarah tidak menyerang kita. Amin.
C. Menjaga
Kebersihan Lingkungan Sekolah
Faktor kebersihan adalah salah satu factor yang memicu
semangat belajar kita oleh karena itu kebersihan harus dijaga. Tapi apa
kenyataannya? Lingkungan disekitar kita kumuh, kotor dan penuh dengan sampah,
apa penyebabnya? Para siswa membuang sampah tidak pada tempatnya.
Demi tercapainya lingkungan yang bersih, rapi dan
indah maka perlu dilakukan tindakan yang dapat menciptakan lingkungan yang
ASRI. Adapun caranya yaitu :
1. Membuang
sampah pada tempatnya.
2. Guru wajib
mengingatkan murid kalau membuang sampah
sembarangan.
3. Guru wajib
menegur dan menasehati siswa yang membuang sampah
sembaranga.
Dengan uraian diatas sehendaknya
kita sadar akan kebersiahan sekolah, karena kebersihan sekolah sebagai factor
yang dapat mendorong konsentrasi belajar kita.
Kebersihan di lingkungan sekolah
adalah salah satu factor yang mendorong kita untuk lebih semangat lagi
dalam kegiatan belajar, oleh karena itu kebersihan harus di jaga, akan tetapi
apa kenyataannya..??? lingkungan sekolah kotor, kumuh dan penuh dengan sampah.
Apa penyebab lingkungan menjadi
lebih kotor, kumuh dan penuh dengan sampah..??? para siswa membuang sampah
sembarangan, juga merobek-robek kertas didalam kelas, kalau makan jajan di
tempat A,B, maupun C membuang bungkusnya di tempat tersebut dan selain itu para
siswa terutama anak laki-laki kalau membuang air kecil tidak di siram.
Demi terciptanya lingkungan yang
indah dan sehat adapun cara mengatasinya yaitu sebagai berikut:
1. Membuang
sampah pada tempatnya
2.
Mengadakan lomba kebersihan
3. Memberi
sanksi bagi siswa yang membuang sampah sembarangan.
4. Menyiram
air seni kalau setelah buang air kecil.
D. Kerapihan
Kita sering
melihat siswa yang melanggar aturan-aturan sekolah seperti kerapian dalam
memakai baju, baju dikeluarkan dan tidak memakai rompi. Pelanggaran tersebut
adalah salah satu yang membuat siswa-siswa sekolah kita tidak tertib.
Pelanggaran tersebut sering kita lihat pada
teman-teman kita yang nakal. Tentu kita tidak ingin pelanggaran tersebut
terjadi. Anak yang suka melakukan pelanggaran tersebut adalah anak yang tidak
suka kerapian. Agar tindakan pelanggaran diatas tidak terjadi maka perlu
dilakukan tindakan sebagai berikut:
1. siswa
harus memasukkan bajunya
2. guru
harus menegur dan menasehati siswa yang melakukan
pelanggaran tersebut
3. guru
wajib mencatat pada buku pelanggaran.
4. siswa
harus memakai rompi pada jadwal yang telah ditentukan.
BAB III
PENUTUP
Lingkungan yang perlu dilestarikan
supaya diperoleh keadaan yang seimbang antara manusia. begitu banyak dampak
yang ditimbulkan jika kita tidak memperhatikan keseimbangan alam yang digunakan
sebagai tempat kehidupan. dampak negatif yang muncul berupa penyakit yang
merugikan pada manusia seperti penyakit pernafasan, diare, kholera, thyphus,
dysentri, polio, ascariasis dan lain- lain.
Dampak positif lingkungan terhadap
kesehatan memperoleh sumber energi untuk kebutuhan hidup. untuk pencegahan
penyakit perlu dilakukan sanitasi terhadap lingkungan air, udara dan tanah,
khususnya pengelolaan air minum dan air buangan secara terpadu.
DAFTAR
PUSATAKA
http://www.google.co.id/search?q=kebersihan+lingkungan+di+sekolah&hl=id&client=firefox-a&hs=MNI&rls=org.mozilla:en-
http://smp3bojonegoro.com/artikel%20siswa/bayu%20dwi%20h..htm
Post a Comment for "Jagalah kebersihan"