Jaringan Kolenkim
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kolenkim seperti halnya sklerenkim,
merupakan jaringan mekanik yang bertugas menyokong tumbuhan.Bagian tumbuhan
yang tumbuh dengan lambat mengalami pertumbuhan sedikit saja sehingga dukungan
oleh turgor dalam sel parenkim sudah cukup. Namun kebanyakan batang tumbuh
dengan cepat dan bagian yang tumbuh itu sering menjadi panjang dan ramping.
Struktur seperti itu membutuhkan jaringan penyokong yang berfungsi di saat
organ yang bersangkutan tumbuh dan harus disusun oleh sel yang juga dapat
memanjangkan dirinya sendiri.Persyaratan itu dipenuhi oleh kolenkim.
Kolenkim terbentuk oleh sejumlah sel
memanjang yang menyerupai sel prokambium dan berkembang dalam stadium awal
promeristem.Sel kolenkim adalah sel hidup, bentuknya sedikit memanjang, dan
pada umumnya memiliki dinding yang tak teratur penebalannya.Berbeda dengan sel
sklerenkim yang memiliki dinding sekunder, sel kolenkim hanya memiliki dinding
primer, lunak, lentur tak berlignin. Sebaliknya, dinding sekunder pada
sklerenkim, bersama dengan dinding primernya, dapat berlignin (mengandung zat
kayu) dan karenanya menjadi keras dan kaku.
Sel kolenkim tetap memiliki
protoplas aktif yang mampu melenyapkan penebalan dinding bila sel dirangsang
untuk membelah seperti pada waktu sel tersebut membentuk cambium gabus atau
menanggapi luka.Dinding sel sklerenkim lebih bertahan dan tak dapat segera
dilenyapkan, meskipun protoplasnya masih ada.Kebanyakan sel sklerenkim
kehilangan protoplasnya setelah dewasa. Sebagaimana diutarakan di atas, kolenkim
bertugas sebagai jaringan penyokong pada bagian tumbuhan muda yang sedang
tumbuh dan pada tumbuhan basah, bahkan terdapat pada organ yang telah
dewasa.Kolenkim bersifat plastis dan dapat merenggang secara permanen bersama
dengan pertumbuhan organ tempatnya berada. Kolenkim, seperti parenkim, dapat
mengandung kloroplas dan dapat pula berisi tannin.Dinding sel kolenkim dapat
berlignin atau menjadi lebih tebal seperti pada sklerenkim.Namun, karena
kolenkim terdiri dari sel hidup maka dinding sel kolenkim dapat menjadi tipis
lagi dan sel bersifat meristematik.
B. RUMUSAN
MASALAH
1. Apakah pengertian jaringan kolenkim?
2. Bagaimana cirri-ciri jaringan
kolenkim?
3. Bagaimana letak jaringan kolenkim?
BAB
II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
JARINGAN KOLENKIM
Kolenkim
merupakan jaringan penyokong pada tumbuhan. Secara ontogeni, perkembangan kolenkim mirip prokambium dan
tampak pada tahap yang sangat awal dari diferensiasi meristem atau dari sel
isodiametris meristem dasar.Kolenkim terdiri atas sel hidup yang berbentuk agak
memanjang dan biasanya berdinding tebal.Kolenkim berfungsi sebagai jaringan
penyokong pada organ muda yang sedang tumbuh, pada tumbuhan herbal (herbaceus), dan bahkan pada
organ dewasa.Kolenkim bersifat plastis sehingga dapat meregang secara irreversibel
dengan adanya pertumbuhan organ.Kolenkim dewasa kurang plastis, lebih kuat, tetapi lebih mudah
rusak daripada kolenkim muda.
Ada hubungan fisiologi dan morfologi
antara kolenkim dan parenkim.Pada tempat kedua jaringan tersebut berdampingan
terdapat bentuk peralihan atara tipe kolenkim dan parenkim.Kolenkim seperti
halnya parenkim dapat berisi kloroplas.Kolenkim yang mirip dengan
parenkim berisi banyak kloroplas, sedangkan kolenkim khusus yang terdiri atas
sel yang sempit memanjang, hanya sedikit atau tidak mengandung kloroplas sama
sekali. Sel kolenkim dapat juga berisi tanin.
Pada irisan melintang kolenkim
segar, dinding selnya tampak seperti nakre. Dinding kolenkim tumbuhan
yang terkena angin lebih tebal.Dinding sel terdiri atas selulosa, sejumlah
besar pektin, dan hemiselulosa, tetapi tidak mengandung lignin.Senyawa pektinnya
bersifat hidrofil sehingga dinding kolenkim banyak mengandung air.Dinding
kolenkim yang menebal sekunder dapat menjadi tipis dan kemudian selnya menjadi
meristematis lagi dan mulai membelah.Hal ini terdapat pada jaringan kolenkim
yang membentuk felogen.Noktah primer sering kali terdapat dalam dinding
kolenkim.
Kolenkim terdapat di dalam batang,
daun, bunga, buah, dan akar.Kolenkim berkembang terutama jika mendapat
sinar.Kolenkim tidak terdapat dalam batang dan daun Monokotil yang
sklerenkimnya berkembang pada umur awal. Kolenkim biasanya dibentuk tepat di
bawah epidermis, tetapi dalam hal khusus terdapat satu atau dua lapisan
parenkim diantara epidermis dan kolenkim. Apabila kolenkim tepat berada
di bawah epidermis, seringkali dinding epidermis menebal dengan cara yang sama
dengan dinding sel kolenkim.Pada batang, kolenkim terdapat sebagai suatu
silinder atau berbentuk pita memanjang (membujur).Pada daun, kolenkim terdapat
pada satu atau kedua sisi tulang daun, dan sepanjang tepi daun.
Ukuran dan bentuk sel kolenkim
beragam.Ada yang berbentuk prisma pendek, mirip sel parenkim, atau panjang
seperti serabut dengan ujung meruncing.Sel kolenkim yan terpanjang dijumpai di
daerah pusat untaian kolenkim, dan yang terpendek di daerah tepi.Hal ini dapat
diterangkan sebagai berikut, untaian kolenkim dibentuk oleh serangkaian sel yang
membelah memanjang mulai dari pusat untaian; setelah pembelahan, sel terus
memanjang sehingga sel pusat menjadi yang terpanjang karena yang pertama kali
dibentuk dan meningkat sampai panjang maksimum.Selama perkembangan untaian
kolenkim ini juga terjadi pembelahan mendatar (horisontal).
B. CIRI-CIRI
JARINGAN KOLENKIM
Kolenkim dewasa adalah suatu
jaringan lentur yang kuat, terdiri atas sel panjang yang tumpang tindih
(panjangnya dapat mencapai 2 mm) dengan dinding tebal yang tidak
berlignin.Kekuatan meregang sel kolenkim sebanding dengan serabut.Pada bagian
tumbuhan yang tua, kolenkim menjadi keras atau dapat berubah menjadi sklerenkim
dengan pembentukan dinding sekunder yang berlignin.Terpusatnya lignin terjadi
terutama pada lapisan dinding terluar.Biasanya disimpulkan bahwa kolenkim
adalah jaringan penunjang yang muda. Apabila kolenkim terdapat pada organ yang
berkanjang (persisten) untuk periode yang lama, kolenkim akan mengalami sklerifikasi.
Pada bagian
tumbuhan yang kuat, kolenkim menjadi keras atau dapat berubah menjadi
sklerenkim dengan pembentukan dinding sekunder yang berlignin. Pada tumbuhan
dikotil misalnya, tangkai dan batang Medicago sativa, Eryngium maritimun,
Viscum album dan Salvia officinalis kolenkim berubah menjadi
sklrenkim.
C. LETAK JARINGAN
KOLENKIM
Kolenkim dapat ditemukan pada
batang, daun, serta pada bagian bunga dan buah.Pada akar, kolenkim bisa
dibentuk, terutama bila akar didedahkan kepada cahaya.Di banyak monokotil tak
ditemukan kolenkim jika sklerenkim dibentuk sejak tanaman muda.Biasanya
kolenkim terdapat langsung di bawah epidermis.Pada batang, kolenkim bisa
membentuk silinder penuh atau tersusun menjadi berkas yang memanjang sejajar
sumbu batang.Pada daun, kolenkim terdapat di kedua sisi tulang daun utama atau
pada satu sisi saja, serta terdapat pula sepanjang tepi daun.
D. STRUKTUR DAN
SUSUNAN JARINGAN KOLENKIM DAN MACAM-MACAMNYA
Ukuran dan bentuk sel kolenkim
beragam.Sel dapat berupa prisma pendek atau bisa pula panjang seperti serat
dengan ujung meruncing, namun antara kedua bentuk tersebut terdapat bentuk
peralihan. Dinding sel kolenkim terdiri atas lapisan yang berselang
seling, kaya akan selulosa dengan sedikit pektin. Air dalam seluruh dinding sel
kurang lebih 67%. Roelofsen
(1959) menyatakan bahwa di dalam Petasites, dinding sel kolenkim berisi 45%
pektin, 35% hemiselulosa, dan 20% selulosa. Dinding sel kolenkim Petasites
ini terdiri atas 7-20 lamela yang bergantian/berseling antara lamela yang
mengandung banyak seluosa dan lamela yang mengandung sedikit selulosa.Semakin
mendekati lumen sel, selulosanya semakin banyak.
Dinding sel kolenkim merupakan contoh dinding
primer yang amat menebal, sebab penebalan terjadi pada saat sel masih tumbuh
membesar.Dinding sel meluas dan sekaligus menebal
pula.Dinding kolenkim terdiri dari lapisan yang kaya selulosa dan miskin
pektin, bergantian dengan lapisan yang miskin selulosa dan kaya pektin. Dalam
bahan segar, kandungan air dari seluruh dinding sekitar 67%. Hal itu disebabkan
karena pektin yang bersifat hidrofil. Pada preparat yang dibuat dari sayatan
segar dan dilihat dalam air, kandungan air menyebabkan dinding membengkak
sehingga tampak amat jelas, berkilauan seperti dinding sebelah dalam cangkang
kerang (nacre).Dinding sel kolenkim terdiri atas
lapisan yang berselang-seling kaya selulosa dengan sedikit pektin, dan lapisan
lain dengan sedikit selulosa dan kaya pektin. Pada bahan segar, ai dalam
seluruh dinding sel lebih kurang 67%.
Menurut Czaja (1961), lamela
melintang pada penebalan dinding kolenkim pada banyak kebanyakan tumbuhan dapat
dideteksi dengan alat mikroskop cahaya terpolarisasi. Chafe (1970) telah
mengamati bahwa orientasi mikroserabut selulosa dalam lamela yang berurutan
bergantian melintang dan membujur. Selama perkembangan penebalan dinding,
terjadi penambahan lapisan mikroserabut mengelilingi seluruh sel sehingga
memperluas keliling sel.
Pada sebagian besar tumbuhan Dikotil,
misalnya tangkai dan batang Medicago sativa, Eryngium maritimum,
Viscum album, dan Salvia officinalis, kolenkim berubah menjadi
sklerenkim. Menurut Duchaigne (1955), sklerefikasi ini terjadi melalui
pembentukan lamela secara sentripetal dan sentrifugal. Selama pertumbuhan
lamela, dibentuk lapisan yang kaya selulosa, yang kemudian banyak mengandung
lignin.Lamela yang mengandung lignin tampak dengan arah sentrifugal
mengelilingi lapisan pertama.Sebagai hasil perkembangan sentrifugal, lamela
berlignin yang mengandung senyawa pektoselulosa pada dinding kolenkim tidak
tampak.Sering kali sebagian senyawa ada yang masih tertinggal setelah dinding
mengalami sklerifikasi.Lamela tambahan berkembang ke arah sentripetal dan lumen
sedikit demi sedikit mengecil.
Menurut tipe penebalan dindingnya,
kolenkim dibedakan menjadi beberapa macam, sebagai berikut:
1. Kolenkim sudut (angular kolenkim)
Penebalan
dinding sel kolenkim ini terjadi pada sudut-sudut sel. Pada penampang
melintangnya, penebalan ini tampak terjadi pada tempat bertemunya tiga sel atau
lebih, seperti yang terdapat pada tangkai Rumex, Vitis, Begonia, Coleus,
Cucurbita, Morus, Beta, dan pada batang Solanum tuberosum dan Atropa
belladonna.
2. Kolenkim lamela (lamelar kolenkim) atau kolenkim
papan
Penebalan
dinding sel kolenkim ini terjadi pada dinding tangensial sel. Kolenkim lamela
terdapat pada korteks batang Sumbucus nigra, Rhamnus, dan tangkai Cochlearia
armoracia
3. Kolenkim lakuna (lacunar kolenkim)
Penebalan
dinding sel kolenkim ini terjadi pada dinding-dinding yang berbatasan dengan
ruang antarsel. Kolenkim
lakuna terdapat pada tangkai beberapa spesies Compositae, misalnya Salvia, Malva,
Athaea, dan Asclepias dan pada batang Ambrosia.
4. Kolenkim cincin
Istilah kolenkim cincin diberikan oleh Duchaigne (1995) untuk
tipe kolenkim yang lumen selnya pada penampang melintang tampak melingkar.
Muller (1890) menyebutnya knorpel-collenchyma. Pengamatan terhadap
kolenkim cincin dewasa tampak adanya penebalan dinding sel secara terus menerus
sehingga lumen sel akan kehilangan bentuk sudutnya.
E. STRUKTUR SEHUBUNGAN DENGAN FUNGSI
Kolenkim tampaknya beradaptasi, terutama untuk
menyokong batang serta daun yang sedang tumbuh.Dinding sel menebal amat dini
ketika pucuk berkembang, namun penebalan itu bersifat plastis dan mampu
meluas.Sebab itu, penebalannya tidak menghalangi pemanjangan batang atau
daun.Pada perkembangan selanjutnya, kolenkim dapat tetap bertahan sebagai
jaringan penyokong (terjadi pada banyak macam daun dan pada batang beberapa
tumbuhan basah) jika bagian organ tempat kolenkim berada tidak membentuk
sklerenkim.
Dalam bagian tanaman yang sedang berkembang
dan terdedah kepada tekanan mekanik (angin, pemberian bobot yang digantungkan
pada ranting), maka penebalan dinding terjadi lebih awal serta dinding terjadi
lebih awal serta dinding menjadi lebih tebal dibandingkan dengan bagian tanaman
yang tidak terpengaruh tekanan seperti itu. Kolenkim dewasa merupakan jaringan
yang kuat dan lentur, terdiri dari sel panjang yang saling timpa (dapat
mencapai panjang sampai 2 mm) dengan dinding tebal tidak berlignin.Pada tanaman
tua, dinding sel kolenkim mengeras atau berlignin serta berubah menjadi sel
sklerenkim.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Kolenkim
merupakan jaringan penyokong pada tumbuhan. Secara ontogeni, perkembangan kolenkim mirip prokambium dan
tampak pada tahap yang sangat awal dari diferensiasi meristem atau dari sel
isodiametris meristem dasar.Kolenkim terdiri atas sel hidup yang berbentuk agak
memanjang dan biasanya berdinding tebal.Kolenkim berfungsi sebagai jaringan
penyokong pada organ muda yang sedang tumbuh, pada tumbuhan herbal (herbaceus), dan bahkan pada
organ dewasa.Kolenkim bersifat plastis sehingga dapat meregang secara irreversibel
dengan adanya pertumbuhan organ.Kolenkim dewasa kurang plastis, lebih kuat, tetapi lebih mudah
rusak daripada kolenkim muda.
Kolenkim terdapat di dalam batang,
daun, bunga, buah, dan akar.Kolenkim berkembang terutama jika mendapat
sinar.Kolenkim tidak terdapat dalam batang dan daun Monokotil yang
sklerenkimnya berkembang pada umur awal. Kolenkim biasanya dibentuk tepat di
bawah epidermis, tetapi dalam hal khusus terdapat satu atau dua lapisan
parenkim diantara epidermis dan kolenkim. Apabila kolenkim tepat berada
di bawah epidermis, seringkali dinding epidermis menebal dengan cara yang sama
dengan dinding sel kolenkim.Pada batang, kolenkim terdapat sebagai suatu
silinder atau berbentuk pita memanjang (membujur).Pada daun, kolenkim terdapat
pada satu atau kedua sisi tulang daun, dan sepanjang tepi daun.
B.
SARAN
Penulis menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka penulis mohon kritik dan saran
guna perbaikan untuk masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyani,
Sri. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta: Kanisius Yogyakarta
Hidayat,
Estiti. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: ITB
Post a Comment for "Jaringan Kolenkim"