Kelimpahan unsur
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Keberadaan unsur-unsur kimia di alam
sangat melimpah. Sumber unsure-unsur kimia terdapat dikerak bumi,dasar laut,dan
atmosfer, baik dalam bentuk unsur bebas, senyawa ataupun campurannya.dalam
makalah ini akan dibahas tentang brbagai unsur dan senyawa yang terdapat di
bumi dan atmosfernya, serta bagaimana pemanfaatan dari setiap unsur dan senyawa
tersebut untuk kesejahteraan manusia.
Ada sekitar 114 jenis unsur terdapat
di alam, sisanya merupakan unsure buatan. Sebagian unsur tersebut terdapat
unsure bebas, tetapi lebih banyak yang berupa senyawa. Bahan-bahan alam yang
mengandung unsure atau senyawa tertentu dalam kadar yang relative besar disebut
mineral. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui sifat-sifat dan
cara pengolahan dari berbagai unsur dan senyawa, sehingga kita dapat
menggunakannya secara optimal dan mengurangi dampak negatif dari penggunaan
unsur logam dan nonlogam tersebut.
B.
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana kelimpahan unsur gas
mulia?
2. Bagaimana kelimpahan unsur halogen?
BAB II
PEMBAHASAN
A. GAS MULIA
Unsur gas mulia adalah unsur-unsur
yang terdapat pada golongan VIII A sistem periodik, yaitu helium (He), neon
(Ne), argon (Ar), kripton (Kr), ksenon (Xe) dan radon (Rn). Kelompok ini
disebut gas mulia karena sifatnya yang sukar bereaksi. Unsur-unsur gas mulia,
kecuali helium mengandung delapan elektron di kulit terluar, sehingga bersifat
stabil. Kestabilan gas-gas mulia ini sempat membuat para ahli kimia yakin bahwa
gas mulia benar-benar tidak dapat dan tidak mungkin membentuk senyawa, dan
itulah sebabnya sering dinamai gas-gas lembam (inert gases)
Sifat-sifat gas mulia
Unsur-unsur
gas mulia merupakan gas yang tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau. Gas
mulia adalah satu-satunya kelompok gas yang partikel-partikelnya berwujud atom
tunggal (monoatomik). Argon, kripton dan xenon sedikit larut dalam air, sebab
atom-atom gas mulia ini dapat terperangkap dalam rongga-rongga kisi molekul
air. Struktur semacam ini disebut klatrat.
Beberapa
data tentang gas mulia dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
No
|
Sifat-sifat
|
He
|
Ne
|
Ar
|
Kr
|
Xe
|
Rn
|
1
|
Massa atom
|
4
|
20
|
40
|
84
|
131
|
222
|
2
|
Jari-jari atom (pikometer)
|
93
|
113
|
154
|
169
|
190
|
225
|
3
|
Energi ionisasi (Kj/mol)
|
2640
|
2080
|
1520
|
1350
|
1170
|
1040
|
4
|
Kerapatan (Kg/m3)
|
0,18
|
0,90
|
1,80
|
3,75
|
3,80
|
10,00
|
5
|
Titik didih (0C)
|
-269
|
-246
|
-186
|
-153
|
-108
|
-62
|
6
|
Titik leleh/beku (0C)
|
-272
|
-249
|
-189
|
-157
|
-112
|
-71
|
Dari
tabel di atas dapat disimpulkan:
1. Gas-gas mulia memiliki harga energi
ionisasi yang besar, bahkan terbesar dalam masing-masing deret seperiode. Hal
ini sesuai dengan kestabilan struktur elektron gas-gas mulia yang sangat sukar
membentuk senyawa
2. Dari atas ke bawah energi ionisasi
mengalami penurunan, hal ini dapat menerangkan mengapa gas-gas mulia yang
letaknya lebih bawah mempunyai kemungkinan yang lebih besar untuk membentuk
senyawa
3. Makin ke bawah letaknya, gas mulia
memiliki harga kerapatan, titik didih dan titik leleh yang makin besar. Hal ini
sesuai dengan konsep ikatan, bahwa gaya tarik Van Der Walls antar partikel akan
bertambah besar apabila jumlah elektron peratom bertambah.
Gas mulia di alam
Gas-gas
mulia terdapat di atmosfer dalam jumlah yang relatuf sedikit. Sebagaimana kita
ketahui, atmosfer kita didominasi oleh gas-gas nitrogen (N2) dan
oksigen (O2) yang masing-masing meliputi 78% dan 21% volume udara. Kandungan
Gas-Gas Mulia dalam Udara
No
|
Gas
mulia
|
Persentase
volume udara
|
1
|
Helium
|
5,24 x 10‾4
|
2
|
Neon
|
1,82 x 10‾3
|
3
|
Argon
|
0,934
|
4
|
Kripton
|
1,14 x 10‾4
|
5
|
Xenon
|
8,70 x 10‾6
|
6
|
Radon
|
6 x 10‾14
|
Dari
tabel di atas, nampak jelas bahwa gas mulia yang paling banyak dijumpai di
atmosfer adalah argon, menduduki peringkat ke 3 setelah nitrogen dan oksigen.
Akan tetapi, gas mulia yang paling banyak terdapat di alam semesta adalah
helium. Unsur helium bersama-sama dengan unsur hidrogen merupakan komponen
utama dari matahari dan bintang-bintang. Semua gas mulia kecuali radon, dapat
diperoleh dengan cara mencairkan udara, kemudian komponen-komponen udara cair
ini dipisahkan dengan destilasi bertingkat. Hal ini dimungkinkan sebab gas
mulia memiliki titik didih yang berbeda-beda. Argon dapat diperoleh dengan
memanaskan udara dan kalsium karbida (CaC2). Nitrogen dan oksigen di
udara akan diikat oleh CaC2, sehingga pada udara kita
memperoleh argon.
CaC2 +
N2 CaCN2 +
C
2CaC2 +
O2 2CaO
+ 4C
Helium
dapat dijumpai dalam kadar yang cukup tinggi pada beberapa sumber gas alam,
sebagai hasil peluruhan bahan-bahan radioaktif. Adapun radon hanya diperoleh
dari peluruhan radioaktif unsur radium berdasarkan reaksi inti berikut :
226 222
4
88 Ra 86 Rn
+ 2He
Kegunaan gas mulia
1. Helium
Helium
digunakan sebagai pengisi balon meteorologi maupun kapal balon karena gas ini
mempunyai rapatan yang paling rendah setelah hidrogen dan tidak dapat terbakar.
Dalam jumlah besar helium digunakan untuk membuat atmosfer inert, untuk
berbagai proses yang terganggu oleh udara misalnya pada pengelasan. Campuran
80% helium dengan 20% oksigen digunakan untuk mennggantikan udara untuk
pernafasan penyelam dan orang lain yang bekerja di bawah tekanan tinggi.
2. Neon
Neon
digunakan untuk membuat lampu-lampu reklame yang memberi warna merah. Neon cair
juga digunakan sebagai pendingin untuk menciptakan suhu rendah, juga digunakan
untuk membuat indikator tegangan tinggi, penangkal petir dan tabung-tabung
televisi.
3. Argon
Argon
dapat digunakan sebagai pengganti helium untuk menciptakan atmosfer inert. Juga
digunakan untuk pengisi lampu pijar karena tidak bereaksi dengan kawat wolfram
yang panas sampai putih, tidak seperti nitrogen atau oksigen
4. Kripton
Kripton
digunakan bersama-sama dengan argon untuk pengisi lampu fluoresensi (lampu
tabung). Juga untuk lampu kilat fotografi berkecepatan tinggi. Salah satu
spektrumnya digunakan sebagai standar panjang untuk meter.
5. Xenon
Xenon
digunakan dalam pembuatan tabung elektron. Juga digunakan dalam bidang atom
dalam ruang gelembung.
B.
HALOGEN
Golongan halogen meliputoi flourin
(F), klorin (Cl), bromin (Br), iodin (I) dan astatin (At). Nama “halogen”
berasal dari bahasa Yunani yang artinya “pembentuk garam”. Dinamakan demikian
karena unsur-unsur tersebut dapat bereaksi dengan logam membentuk garam.
Misalnya klorin bereaksi dengan natrium membentuk natrium klorida (NaCl), yaitu
garam dapur. Dalam sistem periodik, unsur halogen terdapat pada golongan VII A,
mempunyai 7 elektron valensi pada subkulit ns2np5.
Konfigurai elektron yang demikian membuat unsur-unsur halogen sangat reaktif.
Halogen cenderung menyerap satu elektron membentuk ion bermuatan negatif satu.
Kelimpahan unsur halogen di alam
Pada
umumnya halogen di alam dijumpai dalam bentuk senyawa halida. Flourin ditemukan
dalam mineral-mineral pada kulit bumi : Flourspar (CaF2) dan kriolit
(Na3AlF6). Klorin, bromin dan iodin terkandung pada air
laut dalam bentuk garam-garam halida dari natrium, magnesium, kalium dan
kalsium. Garam halida yang paling banyak adalah NaCl, meliputi 2,8% berat air
laut. Jika ditinjau dari harga kemolaran, banyaknya ion halida pada air laut :
0,53 M Cl‾, 8 x 10‾4 M Br‾, 5 x 10‾7 M I‾.
Di
daerah Chili, Amerika serikat, iodin ditemukan dalam jumlah berlimpah sebagai
garam natrium iodat (NaIO3). Beberapa sumber air di negara kita
ternyata mengandung natrium iodida (NaI) dalam kadar yang cukup tinggi, misalnya
di Watudakon (Mojokerto). Beberapa jenis lumut dan ganggang laut mengandung
senyawa iodin. Unsur astatin tidak dijumpai di alam, sebab bersifat radioaktif.
Ion halida dalam tubuh manusia
Ion
klorida merupakan anion terbanyak yang dikandung oleh plasma darah, cairan
tubuh, air susu, air mata, air ludah dan cairan eksresi. Juga getah lambung
mengandung 0,37% HCl untuk membantu pencernaan makanan. Ion iodida dikandung
oleh kelenjar tiroid dan merupakan komponen yang diperlukan untuk membuat
hormon tiroksin C15H11O4NI4). Ion
flourida diperlukan untuk mencegah kerusakan gigi, sebab F‾ merupakan komponen
pembuat bahan perekat Fluoroapatit [Ca5(PO4)3F)]
yang tedapat pada lapisan email gigi kita.
Sifat-sifat halogen
·
Sifat
fisik
Sifat
fisik unsur halogen dapat dilihat pada tabel di bawah ini
Sifat-sifat
fisik halogen
Sifat-sifat
|
Flourin
|
Klorin
|
Bromin
|
Iodin
|
Astatin
|
Jari-jari atom (ppm)
|
133
|
180
|
195
|
215
|
-
|
Jari-jari kovalen
|
71
|
99
|
114
|
133
|
145
|
Energi ionisasi (KJ/mol)
|
1680
|
1250
|
1140
|
1008
|
912
|
Keelektronegatifan
|
4
|
3
|
2,8
|
2,5
|
2,2
|
Afinitas elektron (KJ/mol)
|
-328
|
-349
|
-325
|
-295
|
-270
|
Kerapatan (Kg/m3)
|
1696
|
3214
|
3110
|
49630
|
-
|
Titik leleh(0C)
|
-220
|
-10
|
7,2
|
114
|
-
|
Titik didih(0C)
|
-180
|
-35
|
59
|
184
|
337
|
Potensial reduksi
|
+2,87
|
+1,36
|
+1,065
|
+0,535
|
-
|
·
Sifat
kimia
Kereaktifan unsur non logam dapat
dikaitkan dengan kemampuan menarik elekrtron membentuk ion negatif, semakin
negatif nilai afinitas elektron menunjukkan semakin besar kecenderungan menarik
elektron, berarti kereaktifan bertambah. Kereaktifan halogen menurun dari
flourin ke iodin.
Reaksi
dengan logam
Halogen
bereaksi dengan kebanyakan logam
Contoh
:
2Al
+ 3 Br2
2 AlBr3
2Fe
+ 3 Cl2
2 FeCl3
Cu
+ F2 CuF2
Kegunaan halogen dan senyawanya
·
Flourin
1. Gas flourin (F2) terutama
digunakan dalam proses pengolahan isotop uranium -235 dari isotop uranium-238
melalui difusi gas
2. Asam flourida (HF), yang dapat
bereaksi dengan gelas, sehingga sering digunakan untuk mengukir (mengetra)
gelas
CaSIO3(s) +
8 Hf(aq) H2SiF6(aq) +
CaF2(s) + 3 H2O
3. Natrium heksa flourosilikat (Na2SiF6),
bahan yang dicampurkan pada pasta gigi agar gigi menjadi kuat
4. NaF, zat yang digunakan untuk
mengawetkan kayu dari gangguan serangga
5. SF6, sutau gas yang
digunakan sebagai insulator
6. Kriolit (Na3AlF6),
bahan yang digunakan sebagai pelarut dalam pengolahan logam Al secara
elektrolisis.
7. Freon-12 (CF2Cl2),
senyawa yang dipakai sebagai zat pendingin pada kulkas dan AC, serta sebagai
zat pendorong pada kosmetika aerosol (spray)
8. Teflon, suatu jenis plastik tahan
pans yang banyak digunakan pada peralatan mesin
·
Klorin
1. Gas Cl2 mempunyai
sifat desinfektan, sehingga sering dialirkan pada air kolam renang untuk
memusnahkan kuman-kuman berbahaya.
2. Gas Cl2 dapat
menarik timah dari kaleng bekas, membentuk SnCl4 kemudian
direduksi menjadi timah murn
3. HCl, digunakan untuk membersihkan
permukaan logam serta untuk mengekstraksi logam-logam tertentu dari bijihnya
4. NaCl, dipaki sebagi garam dapur dan
sebagi bahan baku pada berbagai jenis industri kimia
5. KCl sebagai pupuk tanaman
6. NH4Cl, elektrolit pengisi
batu baterai
7. NaClO, mengoksidasi zat warna
sehingga digunakan sebagai zat pengelantang untuk kain dan kertas
8. Kalium kloart, bahan pembuat mercon
dan korek api
9. Seng klorida (ZnCl2),
bahan pematri (solder)
10. Kalsium hipoklorit (CaCOCl)2 disingkat
kaporit, pemusnah kuman pada air ledeng
·
Bromin
1. NaBr, zat sedutif atau obat penenang
saraf
1. AgBr, yang disuspensikan dalam
gelatin untuk dipakai sebagai film fotografi
2. Metal bromida (CH3Br),
suatu bahan campuran zat pemadam kebakaran
3. Etilen dibromida (C2H4Br2),
yang sering ditambahkan pada bensin, agar senyawa Pb dalam bensin diubah
menjadi PbBr2, sehingga logam pb tidak mengendap dalam silinder
·
Iodin
1. Larutan I2 dalam
alkohol yang disebut sebagai tingtur yodium, obat luka agar tidak terkena
infeksi
2. Kalium iodat (KIO3) yang
ditambahkan pada garam dapur, agar tubuh kita memperoleh iodine
3. Perak iodida (AgI), digunakan dalam
film fotografi
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Unsur gas mulia adalah unsur-unsur
yang terdapat pada golongan VIII A sistem periodik, yaitu helium (He), neon
(Ne), argon (Ar), kripton (Kr), ksenon (Xe) dan radon (Rn). Kelompok ini
disebut gas mulia karena sifatnya yang sukar bereaksi. Unsur-unsur gas mulia,
kecuali helium mengandung delapan elektron di kulit terluar, sehingga bersifat
stabil. Kestabilan gas-gas mulia ini sempat membuat para ahli kimia yakin bahwa
gas mulia benar-benar tidak dapat dan tidak mungkin membentuk senyawa, dan
itulah sebabnya sering dinamai gas-gas lembam (inert gases).
Golongan halogen meliputoi flourin
(F), klorin (Cl), bromin (Br), iodin (I) dan astatin (At). Nama “halogen”
berasal dari bahasa Yunani yang artinya “pembentuk garam”. Dinamakan demikian
karena unsur-unsur tersebut dapat bereaksi dengan logam membentuk garam.
Misalnya klorin bereaksi dengan natrium membentuk natrium klorida (NaCl), yaitu
garam dapur. Dalam sistem periodik, unsur halogen terdapat pada golongan VII A,
mempunyai 7 elektron valensi pada subkulit ns2np5.
Konfigurai elektron yang demikian membuat unsur-unsur halogen sangat reaktif.
Halogen cenderung menyerap satu elektron membentuk ion bermuatan negatif satu.
B. SARAN
Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka penulis mohon kritik
dan saran guna perbaikan untuk masa yang akan datang. Besar harapan penulis
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
DAFTAR
PUSTAKA
http://dimulife.blogspot.com/2011/04/makalah-kimia-kelimpahan-unsur.html
Post a Comment for "Kelimpahan unsur"