Bahan bakar selain minyak bumi dan gas alam 2
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Minyak
adalah istilah umum untuk semua cairan organik yang tidak larut/bercampur dalam
air (hidrofobik) tetapi larut dalam pelarut organik. Ada sifat tambahan lain
yang dikenal awam: terasa licin apabila dipegang. Dalam arti sempit, kata
'minyak' biasanya mengacu ke minyak bumi (petroleum) atau produk olahannya:
minyak tanah (kerosena). Namun demikian, kata ini sebenarnya berlaku luas, baik
untuk minyak sebagai bagian dari menu makanan (misalnya minyak goreng), sebagai
bahan bakar (misalnya minyak tanah), sebagai pelumas (misalnya minyak rem),
sebagai medium pemindahan energi, maupun sebagai wangi-wangian (misalnya minyak
nilam).
Tidak
dapat dipungkiri bahwa hingga saat ini, bahan bakar fosil merupakan bahan bakar
yang paling luas dan paling sering digunakan oleh seluruh manusia di dunia ini.
Penggunaan jenis bahan bakar ini semakin lama semakin tinggi, seiring dengan
meningkatnya aktivitas dan jumlah penduduk bumi ini.
Penghematan
telah kita gerakkan sejak dahulu karena pasokan bahan bakar yang berasal dari
minyak bumi adalah sumber energi fosil yang tidak dapat diperbarui
(unrenewable), sedangkan permintaan naik terus, demikian pula harganya sehingga
tidak ada stabilitas keseimbangan permintaan dan penawaran. Salah satu jalan
untuk menghemat bahan bakar minyak (BBM) adalah mencari sumber energi
alternatif yang dapat diperbarui (renewable).
Kenyataan
itulah yang membuat dunia sekarang berada pada dua ancaman sekaligus: pemanasan
global yang terus meningkat sekaligus kelangkaan sumber energi masa depan
akibat berkurangnya bahan bakar fosil.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apakah
pengertian minyak bumi?
2. Apakah
pengertian gas alam?
3. Apakah
bahan bakar alternative pengganti minyak bumi?
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Minyak Bumi
Minyak
Bumi merupakan campuran dari berbagai macam hidrokarbon, jenis molekul yang
paling sering ditemukan adalah alkana (baik yang rantai lurus maupun
bercabang), sikloalkana, hidrokarbon aromatik, atau senyawa kompleks seperti
aspaltena. Setiap minyak Bumi mempunyai keunikan molekulnya masing-masing, yang
diketahui dari bentuk fisik dan ciri-ciri kimia, warna, dan viskositas.
Alkana,
juga disebut dengan parafin, adalah hidrokarbon tersaturasi dengan rantai lurus
atau bercabang yang molekulnya hanya mengandung unsur karbon dan hidrogen
dengan rumus umum CnH2n+2.
Pada umumnya minyak Bumi mengandung 5 sampai 40 atom karbon per molekulnya,
meskipun molekul dengan jumlah karbon lebih sedikit/lebih banyak juga mungkin
ada di dalam campuran tersebut.
Alkana
dari pentana (C5H12) sampai oktana (C8H18)
akan disuling menjadi bensin, sedangkan alkana jenis nonana (C9H20)
sampai heksadekana (C16H34) akan disuling menjadi diesel,
kerosene dan bahan bakar jet). Alkana dengan atom karbon 16 atau lebih akan
disuling menjadi oli/pelumas. Alkana dengan jumlah atom karbon lebih besar
lagi, misalnya parafin wax mempunyai 25 atom karbon, dan aspal mempunyai atom
karbon lebih dari 35. Alkana dengan jumlah atom karbon 1 sampai 4 akan
berbentuk gas dalam suhu ruangan, dan dijual sebagai elpiji (LPG). Di musim
dingin, butana (C4H10), digunakan sebagai bahan campuran
pada bensin, karena tekanan uap butana yang tinggi akan membantu mesin menyala
pada musim dingin. Penggunaan alkana yang lain adalah sebagai pemantik rokok.
Di beberapa negara, propana (C3H8) dapat dicairkan
dibawah tekanan sedang, dan digunakan masyarakat sebagai bahan bakar
transportasi maupun memasak.
Sikloalkana,
juga dikenal dengan nama naptena,
adalah hidrokarbon tersaturasi yang mempunyai satu atau lebih ikatan rangkap
pada karbonnya, dengan rumus umum CnH2n.
Sikloalkana memiliki ciri-ciri yang mirip dengan alkana tapi memiliki titik
didih yang lebih tinggi.
Hidrokarbon
aromatik adalah hidrokarbon
tidak tersaturasi yang memiliki satu atau lebih cincin planar karbon-6 yang
disebut cincin benzena, dimana atom hidrogen akan berikatan dengan atom karbon
dengan rumus umum CnHn. Hidrokarbon seperti ini jika
dibakar maka akan menimbulkan asap hitam pekat. Beberapa bersifat karsinogenik.
Semua
jenis molekul yang berbeda-beda di atas dipisahkan dengan distilasi fraksional
di tempat pengilangan minyak untuk menghasilkan bensin, bahan bakar jet,
kerosin, dan hidrokarbon lainnya. Contohnya adalah 2,2,4-Trimetilpentana
(isooktana), dipakai sebagai campuran utama dalam bensin, mempunyai rumus kimia
C8H18 dan
bereaksi dengan oksigen secara eksotermik:
2 C8H18(l) + 25 O2(g) → 16 CO2(g) + 18 H2O(g) + 10.86 MJ/mol (oktana)
Jumlah
dari masing-masing molekul pada minyak Bumi dapat diteliti di laboratorium.
Molekul-molekul ini biasanya akan diekstrak di sebuah pelarut, kemudian akan
dipisahkan di kromatografi gas, dan kemudian bisa dideteksi dengan detektor
yang cocok.
Pembakaran
yang tidak sempurna dari minyak Bumi atau produk hasil olahannya akan
menyebabkan produk sampingan yang beracun. Misalnya, terlalu sedikit oksigen
yang bercampur maka akan menghasilkan karbon monoksida. Karena suhu dan tekanan
yang tinggi di dalam mesin kendaraan, maka gas buang yang dihasilkan oleh mesin
biasanya juga mengandung molekul nitrogen oksida yang dapat menimbulkan asbut.
B.
Gas
Alam
Gas alam sering juga disebut sebagai gas bumi atau
gas rawa, adalah bahan bakar fosil berbentuk gas yang terutama terdiri dari
metana (CH4). Ia dapat ditemukan di ladang minyak, ladang gas bumi dan juga
tambang batu bara. Ketika gas yang kaya dengan metana diproduksi melalui
pembusukan oleh bakteri anaerobik dari bahan-bahan organik selain dari fosil,
maka ia disebut biogas. Sumber biogas dapat ditemukan di rawa-rawa, tempat
pembuangan akhir sampah, serta penampungan kotoran manusia dan hewan.
Saat ini cadangan gas alam yang dimiliki Indonesia
diperkirakan sebesar 134,0 triliun kaki kubik (TCF) yang tersebar di Aceh,
Sumatera Utara, Sumatera Tengah, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah,
Jawa Timur, Kalimantan Timur, Natuna, Sulawesi Selatan, dan Papua. Meski
cadangan sangat besar, kemampuan untuk memproduksi gas tersebut masih sangat
terbatas sehingga Indonesia setiap tahun hanya memproduksi gas sekitar 3 TCF.
Poduksi gas alam tercatat sebesar 8,6 miliar kaki kubik per hari, dimana 6,6
miliar kaki kubik dari produksi tersebut digunakan untuk ekspor dan sisanya
sebesar 2,0 miliar kaki kubik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yaitu untuk
keperluan fertilizers, refinery, petrochemicals, LPG domestik, PGN, PLN, dan
industri lainnya. Penerimaan negara dari gas alam rata-rata sebesar 10% dari
total penerimaan negara, dan 80% dari jumlah tersebut berasal dari ekspor.
Komponen utama dalam gas alam adalah metana
(CHsub>4), yang merupakan molekul hidrokarbon rantai terpendek dan teringan.
Gas alam juga mengandung molekul-molekul hidrokarbon yang lebih berat seperti
etana (C2H6), propana (C3H8) dan butana (C4H10), selain juga gas-gas yang
mengandung sulfur (belerang).
C. Energi Alternatif Pengganti Minyak
Bumi
Para ahli sudah banyak menemukan
energy alternative pengganti minyak bumi, diantaranya adalah
1. Biogas
Kotoran
hewan dapat digunakan sebagai kompos untuk memupuk tanaman atau membuat biogas
yang berguna sebagai bahan bakar. Biogas cocok dikembangkan di daerah-daerah
yang memiliki biomassa berlimpah, terutama di sentra-sentra produksi padi
seperti ternak di Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Bali, dan
lain-lain. Biogas sebagian besar terdiri atas gas metan yang dapat dibakar.
Biogas merupakan hasil fermentasi bakteri metan di dalam kondisi anaerobik.
Secara teknis pembuatan biogas tidak merupakan masalah.
Manfaat
energi biogas adalah sebagai pengganti bahan bakar khususnya minyak tanah dan
dipergunakan untuk memasak kemudian sebagai bahan pengganti bahan bakar minyak
(bensin, solar). Dalam skala besar, biogas dapat digunakan sebagai pembangkit
energi listrik. Di samping itu, dari proses produksi biogas akan dihasilkan
sisa kotoran ternak yang dapat langsung dipergunakan sebagai pupuk organik pada
tanaman / budidaya pertanian.
2. Solar
Solar energy
atau tenaga surya adalah energi dari matahari, tanpa adanya energi dari
matahari maka semua kehidupan di bumi akan berakhir. Energi matahari telah
dipandang sebagai sumber energi yang dapat digunakan dalam jangka panjang
selama bertahun-tahun karena sejumlah besar energi tersedia bebas, jika
dimanfaatkan oleh teknologi modern maka akan dapat digunakan untuk berbagai
keperluan dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai
contoh dari adanya energi surya adalah penemuan mobil surya. Mobil surya adalah
jenis kendaraan listrik yang menggunakan tenaga matahari sebagai sumber
energinya. Energi matahari ditangkap dengan menggunakan panel cell surya,
kemudian digunakan untuk menggerakkan motor listrik yang berfungsi untuk
memutar roda agar dapat digunakan secara stabil. Mobil surya dilengkapi dengan
tempat penyimpanan energi (energi storage).
3. Bioetanol
Bioetanol
(C2H5OH) merupakan salah satu biofuel yang hadir
sebagai bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan dan sifatnya yang
terbarukan. Merupakan bahan bakar alternatif yang diolah dari tumbuhan yang
memiliki keunggulan karena mampu menurunkan emisi CO2 hingga 18%,
dibandingkan dengan emisi bahan bakar fosil seperti minyak tanah. Bioetanol
dapat diproduksi dari berbagai bahan baku yang banyak terdapat di Indonesia,
sehingga sangat potensial untuk diolah dan dikembangkan karena bahan bakunya
sangat dikenal masyarakat. Tumbuhan yang potensial untuk menghasilkan bioetanol
antara lain tanaman yang memiliki kadar karbohidrat tinggi, seperti tebu, nira,
aren, sorgum, ubi kayu, jambu mete (limbah jambu mete), garut, batang pisang,
ubi jalar, jagung, bonggol jagung, jerami, dan bagas (ampas tebu).
Dari
biomas yang banyak mengandung pati dapat dibuat alkohol. Alkohol merupakan
bahan bakar yang baik. Dicampur dengan bensin ia dapat digunakan untuk bahan
bakar mobil, sehingga dapat mengurangi konsumsi BBM.
4. Biomasa
Termasuk
dalam biomas ialah semua bahan organik tumbuhan, seperti kayu, ranting, dan
daun serat pati, gula dan getah susu yang terdapat dalam tubuh tumbuhan. Sebuah
contoh populer perubahan biomas adalah gasohol ( suatu campuran 90% bensin dan
10% alkohol). Gula, jagung, gandum, kentang, sisa perkebunan, dan bahan-bahan
lain dapat di ragi dan disuling untuk menghasilkan etanol. Metanol yang dibuat
dari batu bara atau kayu juga dapat digunakan sebagai suatu bahan bakar
alkohol.
5. Biofuel (Energi Nabati)
Tanaman
yang dapat dikembangkan bio-fuel meliputi kelapa, kelapa sawit, enau/aren,
jarak pagar, tebu, singkong/ ketela.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Minyak
Bumi merupakan campuran dari berbagai macam hidrokarbon, jenis molekul yang
paling sering ditemukan adalah alkana (baik yang rantai lurus maupun
bercabang), sikloalkana, hidrokarbon aromatik, atau senyawa kompleks seperti
aspaltena. Setiap minyak Bumi mempunyai keunikan molekulnya masing-masing, yang
diketahui dari bentuk fisik dan ciri-ciri kimia, warna, dan viskositas.
Alkana,
juga disebut dengan parafin, adalah hidrokarbon tersaturasi dengan rantai lurus
atau bercabang yang molekulnya hanya mengandung unsur karbon dan hidrogen
dengan rumus umum CnH2n+2.
Pada umumnya minyak Bumi mengandung 5 sampai 40 atom karbon per molekulnya,
meskipun molekul dengan jumlah karbon lebih sedikit/lebih banyak juga mungkin
ada di dalam campuran tersebut.
Alkana
dari pentana (C5H12) sampai oktana (C8H18)
akan disuling menjadi bensin, sedangkan alkana jenis nonana (C9H20)
sampai heksadekana (C16H34) akan disuling menjadi diesel,
kerosene dan bahan bakar jet). Alkana dengan atom karbon 16 atau lebih akan
disuling menjadi oli/pelumas.
B.
Saran
Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka penulis mohon kritik
dan saran guna perbaikan untuk masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Chang,
Raymond.2002.Chemistry.edisi ke-7 New York : McGraw Hill
Departemen
pendidikan dan Kebudayaan. 1995. Glosarium Kimia. Jakarta Balai Pusaka
Ika
Ratna Sari, S.Pd. 2006. Metode Belajar Efektif Kimia : Jawa Tengah. CV
Media Karya Putra.
Post a Comment for "Bahan bakar selain minyak bumi dan gas alam 2 "