Metode observasi
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Untuk dapat meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat, banyak hal yang perlu diperhatikan. Salah satu di antaranya yang
dipandang mempunyai peran cukup penting ialah menyelenggarakan pelayanan
kesehatan khususnya kebidanan. Adapun yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan
ialah upaya yang diselenggarakan secara sendiri atau bersama-sama dalam suatu
organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, menengah dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perseorangan, keluarga,
kelompok dan anggota masyarakat.
Untuk dapat menyelenggarakan pelayanan kesehatan
yang bermutu banyak upaya yang dapat dilaksanakan. Upaya tersebut akan terwujud
jika dilaksanakan secara terarah dan terencana dalam ilmu administrasi kesehatan
dikenal dengan nama Program Menjaga Mutu.
Program menjaga mutu pelayan kebidanan tidak
terlepas dari dari kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan. Pelbagai kegiatan
tersebut meliputi kegiatan persiapan seperti membentuk organisasi, menetapkan batas-batas
wewenang dan tanggung jawab, menjabarkan ruang lingkup kegiatan, menetapkan
aspek pelayanan sampai menetapkan tolak ukur/ambang batas aspek pelayanan. Dan
kegiatan pelaksanaan seperti menetapakan masalah mutu pelayanan kebidanan,
menetapkan prioritas masalah mutu pelayanan kebidanan, melakukan analisis
masalah mutu pelayanan kebidanan, melakukan kajian masalah mutu pelayanan
kebidanan, menetapkan dan menyusun upaya penyelesaian masalah mutu layanan
kebidanan, melaksanakan upaya penyelesaian masalah mutu pelayanan kebidanan
sampai melakukan pemantauan dan menilai kembali masalah mutu pelayanan
kebidanan.
Kegiatan melakukan penilaian sangat diperlukan
dalam program upaya menjaga mutu pelayanan kebidanan, karena melalui kegiatan
penilaian ini dapt diketahui maslah-masalah dan prestasi yang telah dicapai.
Dengan demikian, tenaga kesehatan atau organisasi kesehatan dapat mempertahan
serta meningkatkan pelayanan juga dengan ini akan dapat diketahui
masalah-masalah yang belum terpecahkan jalan keluarnya jadi dengan diketahuinya
masalah akan segera diteliti jalan keluar serta penyelesaianya.
B.
Tujuan penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk
memberikan pengetahuan kepada penulis maupun pembaca bahwa dalam kegiatan
program menjaga mutu pelayanan kebidanan salah satunya dengan melakukan
penilaian mutu pelayanan kebidanan agar dapat menentukan masalah-masalah
pelayanan kebidanan sehingga dapat diteliti penyelesaian dari maslah tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Observasi berasal dan bahasa Latin yang berarti
”melihat” dan “memperhatikan”. Istilah observasi diarahkan pada kegiatan
memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul dan mempertimbangkan
hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut. Observasi menjadi bagian dalam
penelitian berbagai disiplin ilmu, baik ilmu eksak maupun ilmu-ilmu sosial,
Observasi dapat berlangsung dalam konteks laboratoriurn (experimental) maupun
konteks alamiah.
Pengamatan atau observasi adalah
aktivitas yang dilakukan makhluk cerdas, terhadap suatu proses atau objek
dengan maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari
sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang
sudah diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-informasi yang
dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian.
Ilmu pengetahuan biologi dan astronomi mempunyai
dasar sejarah dalam pengamatan oleh amatir. Di dalam penelitian, observasi
dapat dilakukan dengan tes, kuesioner, rekaman gambar dan rekaman suara.
Adapun
pengertian lainnya tentang observasi, yaitu:
1.
Observasi : mengamati pada
saat pelayanan
2.
Observasi: suatu penyelidikan
yg dijalankan secara sistematis & sengaja diadakan dgn menggunakan alat
indra terutama mata terhadap kejadian-kejadian yg langsung (Bimo Walgito,
1987:54)
3.
Observasi: suatu tehnik untuk
mengamati secara langsung maupun tidak langsung gejala-gejala yg sedang
/berlangsung baik di dlm (di luar) sekolah (Djumhur, 1985:51)
4.
Observasi sebagai alat
pengumpul data : pengamatan yg memiliki sifat-sifat (depdikbud:1975:50)
5.
Observasi: suatu penyelidikan
yg dijalankan secara sistematis & sengaja diadakan dgn menggunakan alat
indra terutama mata terhadap kejadian-kejadian yg langsung.
6.
Observasi: suatu tehnik untuk
mengamati secara langsung maupun tidak langsung gejala-gejala yg sedang
/berlangsung baik di dlm (di luar)
7.
Observasi sebagai alat
pengumpul data memiliki sifat-sifat :
·
Dilakukan sesuai dengan tujuan
yg telah dirumuskan lebih dulu.
·
Direncanakan secara
sistematis.
·
Hasilnya dicatat & diolah
sesuai dengan tujuannya.
·
Dapat diperiksa validitas,
reliabilitas & ketelitiannya.
·
Bersifat kwantitatif.
B.
Tujuan Observasi
Pada dasarnya observasi bertujuan untuk
mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung,
orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian dilihat dan perspektif
mereka terlibat dalam kejadian yang diamati tersebut. Deskripsi harus kuat,
faktual, sekaligus teliti tanpa harus dipenuhi berbagai hal yang tidak relevan.
Observasi
perlu dilakukan karena beberapa alasan, yaitu:
1.
Memungkinan untuk mengukur
banyak perilaku yang tidak dapat diukur dengan menggunakan alat ukur psikologis
yang lain (alat tes). Hal ini banyak terjadi pada anak-anak.
2.
Prosedur Testing Formal
seringkali tidak ditanggapi serius oleh anak-anak sebagaimana orang dewasa,
sehingga sering observasi menjadi metode pengukur utama.
3.
Observasi dirasakan lebih
mudah daripada cara peugumpulan data yang lain. Pada anak-anak observasi
menghasilkan informasi yang lebih akurat daripada orang dewasa. Sebab, orang
dewasa akan memperlihatkan perilaku yang dibuat-buat bila merasa sedang
diobservasi.
C.
Jenis-Jenis Observasi
Klasifikasi tentang jenis-jenis observasi dapat dilihat dari beberapa sudut
pandangan antara lain :
a.
Berdasarkan situasi yang
diobservasi
·
Observasi terhadap situasi
bebas (free situasion), observasi yang dilakukan terhadap situasi yang terjadi
secara wajar, tanpa adanya campur tangan dari pengobservasi. Misalnya observasi
yang dilakukan terhadap siswa-siswa yang sedang bermain secara bebas.
·
Observasi terhadap situasi
yang dimanipulasikan (manipulated situasion), yaitu situasi yang telah
dirancang oleh pengobservasi dengan menambahkan satu atau lebih variabel.
Misalnya seorang pengobservasi ingin mengetahui sifat kepemimpinan sekelompok
siswa.
·
Observasi terhadap situasi
yang setengah terkontrol (partially controlled), jenis observasi ini adalah
merupakan kombinasi dari kedua jenis observasi situasi bebas dan situasi yang
dimanipulasikan.
b.
Berdasarkan keterlibatan
pengobservasi
·
Observasi partisipasi, yaitu
apabila pengobservasi ikut terlibat dalam kegiatan subyek yang sedang
diobservasi. Misalnya seorang guru bidang studi yang ingin mengetahui bagaimana
antosias siswa-siswanya terhadap pelajaran yang diberikan.
·
Observasi non partisipasi,
dalam observasi ini pengobservasi tidak ikut terlibat dalam kegiatan yang
diobservasi. Misalnya seorang petugas bimbingan ingin mengetahui bagaimana
antosias siswa terhadap bimbingan karir.
·
Observasi quasi partisipasi,
dalam jenis ini sebagian waktu dalam satu periode observasi pengobservasi ikut
melibatkan diri dalam kegiatan yang diobservasi, dan sebagian waktu lainnya ia
terlepas dari kegiatan tersebut. Misalnya kita ingin mengetahui bagaimana
aktifitas siswa dalam melaksanakan suatu tugas kelompok.
c.
Berdasarkan pencatatan
hasil-hasil observasi
Observasi
berstruktur, aspek-aspek tingkah laku yang akan diobservasi telah dimuat dalam
suatu daftar yang telah disusun secara sistematis.
Bentuk catatan yang sistematis yaitu :
·
Daftar chek (chek list),
adalah suatu daftar yang memuat catatan tentang sejumlah tingkah laku yang akan
diobservasi.
·
Skala bertingkat (rating
scale), adalah gejala-gejala yang akan diobservasi itu didalam
tingkatan-tingkatan yang telah ditentukan.
Kelemahan dari observasi berstruktur ini adalah bahwa pengobservasi sangat
terikat dengan daftar yang telah tersusun sehingga ia tidak mungkin
mengembangkan observasinya dengan aspek-aspek lain yang kebetulan terjadi
selama observasi berlangsung. Untuk mengatasi kelemahan ini, dapat
ditemouh dengan cara kombinasi, yaitu menggunakan suatu daftar yang terperinci
tentang tingkah laku yang diobservasi, yang dilengkapi dengan blanko untuk
mencatat tingkah laku tertentu yang muncul, yang belum terekam dalam daftar. Observasi
tak berstruktur, dalam melaksanakan observasi ini pengobservasi tidak
menyediakan daftar terlebih dahulu tentang aspek-aspek yang akan diobservasi.
Dalam hal ini pengobservasi mencatat semua tingkah laku yang dianggap penting
dalam suatu periode observasi.
D. Menyusun Pedoman Observasi
Untuk menyusun pedoman observasi, Anda sebaiknya mengikuti langkahlangkah
sebagai berikut:
·
Merumuskan tujuan observasi.
·
Membuat lay-out atau kisi-kisi
observasi.
·
Menyusun pedoman observasi.
·
Menyusun aspek-aspek yang akan
diobservasi, baik yang berkenaan dengan proses belajar peserta didik maupun
kepribadiannya.
·
Melakukan uji-coba pedoman
observasi untuk melihat kelemahan-kelemahan pedoman observasi.
·
Merevisi pedoman observasi
berdasarkan hasil uji-coba.
·
Melaksanakan observasi pada
saat kegiatan berlangsung.
·
Mengolah dan menafsirkan hasil
observasi.
E.
Kelebihan & Kekurangan
Observasi
Kelebihan Observasi
·
Dapat mencatat hal-hal,
perilaku pertumbuhan, dan sebagainya pada waktu kejadian itu berlangsung atau
sewaktu perilaku itu terjadi.
·
Dapat memperoleh data dari
subjek secara langsung, baik yang dapat berkomunikasi secara verbal ataupun
tidak.
Kelemahan
Observasi
·
Diperlukan waktu yang lama
untuk memperoleh hasil dari suatu kejadian, misalnya adat penguburan suku
Toraja dalam peristiwa ritual kematian, maka seorang peneliti harus menunggu
adanya upacara adat tersebut.
·
Pengamatan terhadap suatu
fenomena yang berlangsung lama, tidak dapat dilakukan secara langsung.
·
Adanya kegiatan-kegiatan yang
tidak mungkin diamati, misalnya kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan hal-hal
yang sifatnya pribadi, seperti kita ingin mengetahui perilaku anak saat orang
tua sedang bertengkar, kita tidak mungkin melakukan pengamatan langsung
terhadap konflik keluarga tersebut karena kurang jelas.
F. Aspek-Aspek Tingkah Laku Yang Cocok Dievaluasi Dengan Metode Observasi
Aspek tingkah laku yang cocok dievaluasi
dengan metode observasi adalah tempramen, karakter, penyesuaian, sikap dan
minat. Intelegensi, bakat dan asil belajar dapat pula dievaluasi dengan metode
observasi, tetapi pelaksanaannya sangat sulit dan kurang efektif.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kegiatan penilaian mutu pelayanan kebidanan
merupakan salah satu dari kegiatan pelaksanaan dalam menjaga mutu pelayanan
kebidanan. Penilaian tersebut dapat dilaksanakan dengan bermacam-macam cara
seperti dengan observasi, wawancara dan dokumentasi.
Observasi merupakan cara pengumpulan data dengan
mengadakan pengamatan secara langsung kepada responden penelitian untuk mencari
perubahan atau hal-hal yang akan diteliti. Dalam metode observasi ini,
instrumen yang dapat digunakan, antara lain : lembar observasi, panduan
pengamatan (observasi) atau lembar checklist. Dalam mengobservasi sesuatu ada
dua hal yang perlu diperhatikan oleh Bidan, yaitu pengamatan objektif dan
penafsiran (interpretasi). Seorang Bidan yang tajam pengamatannya akan
memperhatikan bahwa ada beberapa ketidaksesuaian antara tinkah laku verbal dan
nonverbal, antara apa yang di ucapkan dan apa yang dikerjakan.
Wawancara merupakan bagian penting dari
pewawancara dalam melaksanakan tugas pewawancara yaitu untuk memperoleh data
yang relevan dari klien/keluarga/masyarakat. Berdasarkan data itu pewawancara
dapat menentukan masalah serta membantu klien untuk memecahkan masalah yang
dihadapinya.
B.
Saran
Keterampilan ini penting dimiliki oleh tenaga
kesehatan terutama bidan, agar dapat menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan
kebidanan.
Daftar Pustaka
Depkes.2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kebidanan Maternal dan Neonatal.
Yayasan Bina Pustaka :Jakarta
Depkes.2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kebidanan Maternal dan
Neonatal. Yayasan Bina Pustaka :Jakarta
Al- Assaf. 2012. Mutu
Pelayanan Kesehatan. EGC: Jakarta
Yulifah, dkk. 2012. .Komunikasi
dan Konseling Dalam Kebidanan. Jakarta.
Salemba Medika
Yulifah, dkk. 2013. .konsep
kebidanan . Jakarta. Salemba Medika
Hj.Nurmawati, S.Sit, M.kes.
2010. mutu pelayanan kebidanan. Jakarta. Trans info media
Prof.dr. A.A.Muninjaya gde.
2012. Manajemen mutu pelayanan kesehatan.
Post a Comment for "Metode observasi"