Minyak bumi
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Petroleum atau minyak bumi merupakan campuran kompleks dari
hidrokarbon cair, suatu senyawa kimia yang mengandung hidrogen dan karbon, yang
terbentuk secara alamiah di cadangan bawah tanah dalam batuan sedimen. Berasal
dari bahasa latin petra, yang berarti batu, dan oleum, yang berarti minyak,
kata “petroleum” sering diartikan dengan kata “minyak”. Didefinisikan secara
luas, minyak mencakup produk primer (mentah) dan produk sekunder
(terolah/produk kilang).
Minyak mentah merupakan satu jenis minyak terpenting yang diolah
menjadi berbagai produk kilang, akan tetapi beberapa bahan baku minyak lainnya
juga dipakai untuk menghasilkan berbagai produk kilang minyak. Terdapat
berbagai macam produk kilang yang dihasilkan dari minyak mentah, banyak
diantaranya untuk keperluan khusus, misalnya bensin kendaraan bermotor atau
pelumas; yang lainnya dipakai untuk menghasilkan panas, seperti solar/minyak
diesel (gas oil) atau minyak bakar (fuel oil). Nama-nama produk kilang pada
umumnya adalah nama-nama yang dipakai di Eropa Barat dan Amerika Utara.
Minyak
merupakan komoditas perdagangan terbesar, baik miyak mentah maupun produk
kilang. Sebagai konsekuensinya, sangat penting untuk mengumpulkan data
selengkap, seteliti dan setepat mungkin mengenai aliran minyak dan produknya.
Meskipun pasokan minyak terus meningkat secara tetap, pangsanya terhadap total
pasokan energi global telah menurun, dari 45% lebih di tahun 1973 menjadi
sekitar 35% di tahun-tahun terkahir ini. Bahan bakar cair dapat diukur dari
massanya atau volumenya.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1. Bagaimana
komposisis minyak bumi?
2. Bagaimana
freksi minyak bumi?
3. Bagaimana
dampak pembakaran bahan bakar?
4. Bagaimana
kegunaan dan komposisi hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari?
BAB
II
PEMBAHASAN
A. KOMPOSISI
MINYAK BUMI
Minyak bumi hasil pertambangan yang belum diolah
dinamakan minyak mentah (crude oil). Minyak mentah merupakan campuran yang
sangat kompleks, yaitu sekitar 50–95% adalah hidrokarbon, terutama
golongan alkana dengan berat molekul di atas 100–an; sikloalkana; senyawa
aromatik; senyawa mikro, seperti asam-asam organik; dan unsur-unsur anorganik
seperti belerang. Hidrokarbon dalam minyak mentah terdiri atas hidrokarbon
jenuh, alifatik, dan alisiklik. Sebagian besar komponen minyak mentah adalah
hidrokarbon jenuh, yakni alkana dan sikloalkana.
Di Indonesia, minyak bumi terdapat di bagian utara
pulau Jawa, bagian timur Kalimantan dan Sumatra; daerah Papua; dan bagian timur
pulau Seram. Minyak bumi juga diperoleh di lepas pantai utara Jawa dan pantai
timur Kalimantan. Minyak bumi yang ditambang di Indonesia umumnya banyak
mengandung senyawa hidrokarbon siklik, baik sikloalkana maupun aromatik.
Berbeda dengan minyak dari Indonesia, minyak bumi dari negara-negara Arab lebih
banyak mengandung alkana dan minyak bumi Rusia lebih banyak mengandung
sikloalkana. Gas alam merupakan campuran dari alkana dengan komposisi
bergantung pada sumbernya. Umumnya, mengandung 80% metana (CH4), 7%
etana (C2H6), 6% propana (C3H8), 4%
butana dan isobutana (C4H10), dan 3% pentana (C5H12).
Gas alam yang dipasarkan sudah diolah dalam bentuk cair, disebut LNG (liquid natural
gas).
Minyak bumi memiliki adalah senyawa hidrokarbon
(Hidrogen-karbon) dan berupa campuran. Senyawa hidrokarbon sebanyak 50-98%
berat, dan sisanya merupakan senyawa organik yang mengandung belerang, oksigen,
dan nitrogen serta senyawa-senyawa anorganik seperti vanadium, nikel, natrium,
besi, aluminium, kalsium, dan magnesium. Jika kita fokuskan pada senyawa yang
ada dalam minyak bumi, maka kita dapat mengklasifikasikannya menjadi tiga
bagian yaitu golongan hidrokarbon dan non-hidrokarbon serta senyawa-senyawa
logam.
Senyawa Hidrokarbon
Golongan hidrokarbon-hidrokarbon
yang utama adalah parafin, olefin, naften, dan aromatik. Parafin
merupakan kelompok senyawa yang memiliki ciri khas sebagai senyawa hidrokarbon
jenuh (alkana), CnH2n+2. Senyawa ini juga dapat kita kelompokkan ke
dalam normal paraffin, dan yang memiliki gugus cabang. Kelompok normal paraffin
meliputi metana(CH4), etan (C2H6), n-butana (C4H10),
dan yang memiliki gugus cabang seperti isobutana (2-metilpropane, C4H10),
isopentana (2-metilbutana, C5H12), dan isooktana
(2,2,4-trimetil pentane, C8H18). Jumlah senyawa yang
tergolong ke dalam senyawa yang memiliki gugus cabang jauh lebih banyak
daripada senyawa yang tergolong normal paraffin.
§ Olefin adalah
merupakan kelompok senyawa senyawa hidrokarbon tidak jenuh, CnH2n
(Alkena). Contohnya etilena (C2H4), proprna (C3H6),
dan butena (C4H8).
§ Naftena merupakan
kelompok senyawa hidrokarbon jenuh bentuk siklis (cincin) dengan rumus molekul
CnH2n. struktur cincinnya tersusun atas 5 atau 6 atom karbon,
seperti siklopentana (C5H10), metilsiklopentana (C6H12)
dan sikloheksana (C6H12). Dalam minyak bumi mentah,
naftena merupakan kelompok senyawa hidrokarbon yang memiliki kadar terbanyak
kedua setelah normal paraffin.
§ Aromatik adalah
kelompok senyawa hidrokarbon tidak jenuh, dengan kerangka utama molekul, cincin
benzene (C6H6). Beberapa contoh molekul aromatik benzene
(C6H6), metilbenzene (C7H8) dan naftalena (C10H8)
(C10H8).
Senyawa non Hidrokarbon
Senyawa non hidrokarbon sebenarnya
adalah senyawa hidrokarbon yang mengandung atom atau unsur anorganik seperti
belerang, nitrogen, oksigen, vanadium, nikel dan natrium. Umumnya unsur ini
terikat pada rantai atau cincin hidrokarbon. Kehadiran unsur ini menurunkan
kualitas serta mengganggu proses pengolahan minyak bumi. Komposisi minyak bumi dikelompokkan ke dalam empat kelompok,
yaitu:
§ Hidrokarbon
Jenuh (alkana)
Dikenal
dengan alkana atau parafin. Keberadaan rantai lurus sebagai komponen utama
(terbanyak), sedangkan rantai bercabang lebih sedikit
Senyawa
penyusun diantaranya: Metana CH4, etana CH3 CH3, propana
CH3 CH2 CH3, butana CH3 (CH2)2
CH3, n-heptana CH3 (CH2)5 CH3,
iso oktana CH3 – C(CH3)2 CH2
CH (CH3)2
§
Hidrokarbon Tak Jenuh (alkena)
Dikenal dengan alkena. Keberadaannya
hanya sedikit. Senyawa penyusunnya: Etena, CH2 CH2, Propena,
CH2 CH CH3, Butena, CH2 CH CH2 CH3
§
Hidrokarbon Jenuh berantai siklik
(sikloalkana)
Dikenal dengan sikloalkana atau
naftena. Keberadaannya lebih sedikit dibanding alkana. Senyawa penyusunnya : Siklopropana,
Siklopentana, Siklobutana, Siklopheksana
§
Hidrokarbon aromatik
Dikenal sebagai seri aromatik. Keberadaannya
sebagai komponen yang kecil/sedikit. Senyawa penyusunannya: Naftalena, Benzena,
Antrasena, Toluena
§
Senyawa Lain
Keberadaannya sangat sedikit sekali.
Senyawa yang mungkin ada dalam minyak bumi adalah belerang, nitrogen, oksigen
dan organo logam (kecil sekali).
Minyak bumi hasil ekplorasi
(pengeboran) masih berupa minyak mentah atau crude oil. Minyak mentah ini
mengandung berbagai zat kimia berwujud gas, cair, dan padat. Komponen utama,
minyak bumi adalah senyawa hidrokarbon, baik alifatik, alisiklik, maupun
aromatik. Kadar unsur karbon dalam minyak bumi dapat mencapai 50%-85%,
sedangkan sisanya merupakan campuran unsur hydrogen dan unsur-unsur lain.
Misalnya, nitrogen (0-0,5%), belerang (0-6%), dan oksigen (0-3,5%).
1.
Senyawa
hidokarbon alifatik rantai lurus
Senyawa
hidokabon alifatik rantai luus biasa disebut alkana atau normal parafin. Senyawa ini banyak terdapat dalam gas alam dan minyak bumi yang memiliki
antai karbon pendek. Contoh: Etana Propana
2.
Senyawa
hidrokarbon bentuk siklik
Senyawa
hidrokarbon siklik merupakan snyawa hidrokarbon golongan sikloalkana atau
sikloparafin. Senyawa hidrokarbon ini memiliki rumus molekul sama
dengan alkena, tetapi tidak memiliki ikatan rangkap dua dan
membentuk Struktur
cincin. Dalam minyak
bumi, antarmolekul siklik tersebut
kadang-kadang bergabung membentuk suatu molekul yang terdiri atas
beberapa senyawa siklik.
3.
Senyawa
Hidrokarbon Alifatik Rantai Bercabang
Senyawa
golongan isoalkana atau isoparafin. Jumlah senyawa hidrokarbon ini tidak sebanyak senyawa
hidrokarbon alifatik rantai lurus dan senyawa hidrokarbon bentuk siklik.
4.
Senyawa
Hidrokarbon Aromatik
Senyawa
hidrokarbon aromatik merupakan senyawa hidrokarbon yang berbentuk siklik
segienam, berikatan rangkap dua selang-seling, dan merupakan
senyawa hidrokarbon tak jenuh. Pada umumnya, senyawa hidrokarbon aromatik ini
terdapat dalam minyak bumi yang memiliki jumlah atom C besar.
B.
FRAKSI – FRAKSI
MINYAK BUMI
1.
Residu
Saat pertama kali minyak bumi masuk
ke dalam menara distilasi, minyak bumi akan dipanaskan dalam suhu diatas 500oC.
Residu tidak menguap dan digunakan sebagai bahan baku aspal, bahan pelapis
antibocor, dan bahan bakar boiler (mesin pembangkit uap panas).
2.
Oli
Oli adalah pelumas kendaraan
bermotor untuk mencegak karat dan mengurangi gesekan. Oli dihasilkan dari hasil
distilasi minyak bumi pada suhu antara 350-500oC. Itu dikarenakan
oli tidak dapat menguap di antara suhu tersebut. Kemudian, bagian minyak bumi
yang lainnya akan menguap dan menuju ke atas untuk diolah kembali.
3.
Solar
Solar adalah bahan bakar mesin
diesel. Solar adalah hasil dari pemanasan minyak bumi antara 250-340oC.
Solar tidak dapat menguap pada suhu tersebut dan bagian minyak bumi lainnya
akan terbawa ke atas untuk diolah kembali. Umumnya, solar mengandung belerang
dengan kadar yang cukup tinggi.
4.
Kerosin
dan Avtur
Kerosin (minyak tanah) adalah bahan
bakar kompor minyak. Avtur adalah bahan bakar pesawat terbang bermesin jet.
Kerosin dan avtur dihasilkan dari pemanasan minyak bumi pada suhu antara
170-250oC. Kerosin dan avtur tidak dapat menguap pada suhu tersebut
dan bagian minyak bumi lainnya akan terbawa ke atas untuk diolah kembali.
5.
Nafta
Nafta adalah bahan baku industri
petrokimia. Nafta dihasilkan dari pemanasan minyak bumi pada suhu antara 70-170oC.
Nafta tidak dapat menguap pada suhu tersebut dan bagian minyak bumi lainnya
akan terbawa ke atas untuk diolah kembali.
6.
Petroleum
Eter dan Bensin
Petroleum eter adalah bahan pelarut
dan untuk laundry. Bensin pada umumnya adalah bahan bakar kendaraan bermotor.
Petroleum eter dan bensin dihasilkan dari pemanasan minyak bumi pada suhu
antara 35-75oC. Petroleum eter dan bensin tidak dapat menguap pada
suhu tersebut dan bagian minyak bumi lainnya akan terbawa ke atas untuk diolah
kembali.
7.
Gas
Hasil olahan
minyak bumi yang terakhir adalah gas. Gas merupakan bahan baku LPG (Liquid
Petroleum Gas) yaitu bahan bakar kompor gas. Supaya gas dapat disimpan
dalam tempat yang lebih kecil, gas didinginkan pada suhu antara -160 sampai -40oC
supaya dapat berwujud cair. Sebenarnya, senyawa alkana yang terkandung dalam
LPG berwujud gas pada suhu kamar. LPG dibuat dalam bentuk gas untuk berat yang
sama. Wujud gas LPG diubah menjadi cair dengan cara menambah tekanan dan
menurunkan suhunya.
Dampak
terhadap lingkungan
§ Dampak Terhadap
Udara dan Iklim
Emisi NOx (Nitrogen
oksida) adalah pelepasan gas NOx ke udara. Di udara, setengah dari
konsentrasi NOx berasal dari kegiatan manusia (misalnya pembakaran
bahan bakar fosil untuk pembangkit listrik dan transportasi), dan sisanya
berasal dari proses alami (misalnya kegiatan mikroorganisme yang mengurai zat
organik). Di udara, sebagian NOx tersebut berubah menjadi asam
nitrat (HNO3) yang dapat menyebabkan terjadinya hujan asam.
§
Dampak Terhadap Perairan
Eksploitasi minyak bumi, khususnya
cara penampungan dan pengangkutan minyak bumi yang tidak layak, misalnya:
bocornya tangker minyak atau kecelakaan lain akan mengakibatkan tumpahnya
minyak (ke laut, sungai atau air tanah) dapat menyebabkan pencemaran perairan.
Pada dasarnya pencemaran tersebut disebabkan oleh kesalahan manusia.
§
Dampak Terhadap Tanah
Dampak penggunaan energi terhadap
tanah dapat diketahui, misalnya dari pertambangan batu bara. Masalah yang
berkaitan dengan lapisan tanah muncul terutama dalam pertambangan terbuka (Open
Pit Mining).
Dampak terhadap kesehatan
Dampak
terhadap kesehatan merupakan dampak lanjutan dari dampak terhadap lingkungan udara.
Tingginya kadar timbal dalam udara perkotaan telah mengakibatkan tingginya
kadar timbal dalam darah.
Dampak terhadap ekonomi
Dampak
terhadap ekonomi lebih banyak merupakan dampak turunan terutama dari adanya
dampak terhadap kesehatan. Dampak terhadap ekonomi akan semakin bertambah
dengan terjadinya kemacetan dan tingginya waktu yang dihabiskan dalam
perjalanan sehari-hari. Akibat dari tingginya kemacetan dan waktu yang
dihabiskan di perjalanan, maka waktu kerja semakin menurun dan akibatnya
produktivitas juga berkurang.
D. KEGUNAAN DAN
KOMPOSISI SENYAWA HIDROKARBON DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Bidang Pangan
Tipe
karbohidrat
§ Monosakarida
Monosakarida
adalah suatu karbohidrat yang tersederhana yang tidak dapat dihidrolisis
menjadi molekul karbohidrat yang lebih kecil lagi.
1) Glukosa /
gula anggur banyak terdapat dalam buah , jagung, dan madu.
2) Fruktosa
terdapat bersama dengan glukosa dan sukrosa dalam buah-buahan dan madu.
3) Galaktosa,
sumber dapat diperoleh dari laktosa yang dihidrolisis melalui pencernaan makanan
kita.
§
Disakarida
Disakarida adalah suatu karbohidrat
yang tersusun dari dua monosakarida.
1)
Maltosa (glukosa + glukosa), tidak
dapat difermentasi bakteri kolon dengan mudah, maka digunakan dalam makanan
bayi, susu bubuk beragi (malted milk)
2)
Laktosa (glukosa + galaktosa),
terdapat dalam susu sapi dan 5-8% dalam susu ibu.
3)
Sukrosa (glukosa + fruktosa), ialah
gula pasir biasa. Bila dipanaskan akan membentuk gula invert berwarna coklat
yang disebut karamel. Digunakan untuk pembuatan es krim, minuman ringan, dan
permen.
§
Polisakarida
Polisakarida adalah suatu
karbohidrat yang tersusun dari banyak monosakarida. Kegunaan hidrokarbon pada
polisakarida dalam bidang pangan seperti beras, pati, jagung, dll.
Bidang
Sandang
Untuk keperluan sandang senyawa hidrokarbon mulai
digunakan untuk mengganti bahan alam seperti kapas, sutra, dan wool. Bahan
pakaian sintetis harganya lebih murah dan dapat diproduksi secara besar-besaran
dalam waktu singkat. Produk ini termasuk polimer yang dibuat dari berbagai
senyawa hidrokarbon molekul kecil yang disebut monomer. Senyawa hidrokarbon apa
yang digunakan sebagai bahan dasar untuk pembuatan bahan pakaian sintetis
Bahan sandang sintetis umumnya merupakan polimer dari
beberapa senyawa kimia yang bahan dasarnya adalah senyawa hidrokarbon yaitu
metana, etena, butena, juga benzena. Hidrokarbon tersebut direaksikan dengan
zat lain untuk menghasilkan monomer-monomer yang mengandung oksigen dan
mengandung nitrogen kemudian monomer-monomer dipolimerisasikan menjadi senyawa
polimer yang berupa serat atau benang. Serat atau benang tersebut diolah
menjadi kain kain yang digunakan sebagai bahan sandang.
Senyawa-senyawa turunan hidrokarbon yang berperan di
bidang pakaian, antara lain kapas, wol (merupakan suatu protein), sutra
(protein), nilon (polimer), dan serat sintetis.
Bidang
Papan
Bidang papan, senyawa turunan hidrokarbon yang
berperan, antara lain selulosa, kayu, lignin, dan polimer. Bahan bangunan yang dibuat dari senyawa hidrokarbon
antara lain cat dan kaca plastik atau fiberglas. Cat ada yang bahan dasarnya
metana, etena, dan butena.Dewasa ini sudah dirancang rumah
dari bahan plastik baik bangunannya maupun segala isinya. Rumah plastik pertama
yaitu bangunan Institut Teknik Massachusetts dan Monsanto tahun 1957 mempunyai
enam kamar dan terdiri dari 16 bagian cetakan, masing-masing mengandung 0,5 ton
damar poliester.
Bidang
Perdagangan
Minyak bumi merupakan senyawa hidrokarbon yang menjadi
komoditi perdagangan yang sangat penting bagi dunia karena minyak bumi
merupakan salah satu sumber energi yang paling utama saat ini. Negara-negara di
dunia penghasil minyak bumi membentuk organisasi antarnegara penghasil minyak
bumi yang diberi nama OPEC (Organization of Petrolleum Exporting Country).
Hasil penyulingan minyak bumi banyak menghasilkan senyawa-senyawa
hidrokarbon yang sangat penting bagi kehidupan manusia, seperti bensin,
petroleum eter (minyak tanah), gas elpiji, minyak pelumas, lilin, dan aspal.
Berbagai produk industri banyak diperdagangkan untuk berbagai keperluan
sehari-hari misalnya barang-barang dari plastik, pupuk, pestisida, detergen,
karet sintetis, dan obat-obatan.
Bidang
Seni dan Estetika
Di bidang seni, senyawa hidrokarbon yang sering
dipakai, antara lain lilin (wax) untuk melapisi suatu karya pahat agar
tampak lebih mengkilat. Bahkan ada seniman yang membuat patung dari lilin
dengan cara memadatkan lilin dalam ukuran besar kemudian dipahat atau diukir
sesuai keinginan sang seniman. Selain itu juga ada seni pewarnaan, baik pada
kain maupun benda-benda lain menggunakan senyawa-senyawa kimia.
Benda seni dapat berupa lukisan cat, perhiasan, dan
kerajinan tangan dari plastik. Beberapa benda seni ditempatkan di suatu ruangan
atau dipakai di badan untuk menambah estetika atau keindahan. Lukisan umumnya
dibuat dari cat yang sebagian komponennya berasal dari senyawa hidrokarbon.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Petroleum atau minyak bumi merupakan campuran kompleks dari
hidrokarbon cair, suatu senyawa kimia yang mengandung hidrogen dan karbon, yang
terbentuk secara alamiah di cadangan bawah tanah dalam batuan sedimen. Berasal
dari bahasa latin petra, yang berarti batu, dan oleum, yang berarti minyak,
kata “petroleum” sering diartikan dengan kata “minyak”. Didefinisikan secara
luas, minyak mencakup produk primer (mentah) dan produk sekunder
(terolah/produk kilang).
Minyak mentah merupakan
satu jenis minyak terpenting yang diolah menjadi berbagai produk kilang, akan
tetapi beberapa bahan baku minyak lainnya juga dipakai untuk menghasilkan
berbagai produk kilang minyak. Terdapat berbagai macam produk kilang yang
dihasilkan dari minyak mentah, banyak diantaranya untuk keperluan khusus, misalnya
bensin kendaraan bermotor atau pelumas; yang lainnya dipakai untuk menghasilkan
panas, seperti solar/minyak diesel (gas oil) atau minyak bakar (fuel oil).
Nama-nama produk kilang pada umumnya adalah nama-nama yang dipakai di Eropa
Barat dan Amerika Utara.
B.
SARAN
Penulis menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka penulis mohon kritik dan saran guna
perbaikan untuk masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Chang, Raymond.2002.Chemistry.edisi
ke-7 New York : McGraw Hill
Departemen pendidikan dan
Kebudayaan. 1995. Glosarium Kimia.
Jakarta Balai Pusaka
Ika Ratna Sari, S.Pd. 2006. Metode
Belajar Efektif Kimia : Jawa Tengah. CV Media Karya Putra.
Purba Michael. 2004. Kimia Untuk SMA : Jakarta.
PT Erlangga.
Post a Comment for "Minyak bumi"