Mitosis dan meiosis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pertumbuhan yang terjadi pada diri
kita disebabkan oleh sel-sel dalam tubuh kita yang terus menerus memperbanyak
diri melalui pembelahan sel. Oleh karena itu, pembelahan sel merupakan komponen
terpenting dalam hidup kita. Pembelahan sel sendiri dibagi menjadi 2, yaitu
pembelahan sel secara langsung dan pembelahan sel secara tidak langsung. Pada
kali ini, kita akan menjelaskan tentang pembelahan sel secara tidak langsung.
Pembelahan sel secara tidak langsung adalah pembelahan yang
melalui tahapan-tahapan tertentu. Setiap tahapan pembelahan ditandai dengan
penampakan kromosom yang berbeda-beda. Ketika sel akan membelah, benang-benang
kromatin menebal dan memendek, yang kemudian disebut kromosom. Kromosom
dapat berikatan dengan warna tertentu, sehingga mudah diamati dengan mikroskop.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kromosom merupakan benang pembawa sifat. Di
dalam kromosom terdapat gen sebagai faktor pembawa sifat keturunan.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa itu Pembelahan Mitosis ?
2. Apa itu Pembelahan Meiosis ?
C.
Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari
Pembelahan Mitosis
2. Untuk mengetahui pengertian dari
Pembelahan Meiosis
BAB II
PEMBAHASAN
Pada eukariota (sel yang intinya
bermembran) yang ber sel banyak memperbanyak diri dengan cara pembelahan
sel tidak langsung (mitosis dan meiosis). Kedua pembelahan ini akan dijelaskan
sebagai berikut;
A.
PEMBELAHAN MITOSIS
Mitosis adalah proses pembelahan sel
yang menghasilkan dua sel anak yang masing-masing memiliki sifat dan jumlah
kromosom yang sama dengan sel induknya. Pembelahan Mitosis ini berlangsung pada
jaringan meristem atau embrional. Kromosomnya berpasangan sehingga disebut
diploid (2n).
Pembelahan mitosis sendiri berlangsung secara bertahap
dengan melalui beberapa fase, yaitu Profase, Metafase, Anafase dan
Telofase.
Selain itu, ada juga Interfase yang
merupakan periode antara pembelahan yang satu dengan yang berikutnya dalam
siklus pembelahan sel. Bila suatu sel itu sudah siap untuk membelah, maka
molekul DNA yang berada di dalam inti akan mengadakan replikasi atau membuat
turunan seperti dirinya sendiri.
Ciri
pembelahan secara meiosis adalah:
1.
Terjadi di sel kelamin
2.
Jumlah sel anaknya 4
3.
Jumlah kromosen 1/2 induknya
4.
Pembelahan terjadi 2 kali
Berikut adalah penjelasan Pembelahan
Mitosis secara bertahap;
1. Profase
Pada fase ini, sel induk yang akan membelah memperlihatkan
gejala terbentuknya dua sentriol dari sentrosom, yang satu tetap di tempat,
yang satu bergerak ke arah kutub yang berlawanan. Tiap sentriol
memancarkan serabut-serabut berupa filament yang disebut benang gelendong
pembelahan atau benang spindle yang menghubungkan sentriol satu dengan sentriol
lain. Membran inti yang masih tampak pada profase awal kemudian segera
terpecah-pecah. Lalu, butiran kromatin memanjang menjadi benang kromatin yang
kemudian memendek dan menebal menjadi kromosom, dengan bagian yang menggenting
disebut sentromer. Sentromer adalah bagian kromosom yang tidak dapat menyerap
zat warna. Tiap-tiap sentromer mengandung kinetokor, yaitu tempat mikrotubulus
terikat. Kemudian,kromosom berduplikasi membujur menjadi dua bagian yang
masing-masing disebut kromatid. Bersamaan dengan itu, anak inti (nukleolus)
mengecil dan tidak tampak atau menghilang. Dengan demikian, kromatid terjerat
pada benang spindle. Sementara itu, benang spindel meluas ke luar ke segala
arah, disebut sebagai aster.
Di akhir profase, selubung inti sel
pecah dan setiap kromatid melekat di beberapa benang spindel di kinetokor.
Kromosom duplikat lalu meninggalkan daerah kutub dan berjajar di ekuator. Pada
sel tumbuhan yang tidak mempunyai sentriol, benang spindel ini terbentuk di
antara dua titik yang disebut titik kutub.
2. Metafase
Periode selama kromososm di
ekuatorial disebut metafase. Membran inti sudah menghilang.
Kromosom berada di bidang ekuator,
dengan sentromernya seolah kromosom berpegang pada benang spindel. Pada fase
ini kromosom tampak paling jelas.
3. Anafase
Anafase di mulai ketika pasangan sentromer dari setiap
kromosom berpisah, yang akhirnya melepaskan kromatid saudara. Setiap kromatid
sekarang di anggap sebagai kromosom lengkap.
Kromatid saudara yang tadinya
menyatu mulai berpisah ke arah kutub sel yang berlawanan, begitu mikrotubula
kinetokornya memendek. Karena mikrotubula kinetokor melekat pada sentromer,
oleh karena itu sentromer tertarik lebih dulu. Pada saat yang sama, kutub sel
berpindah lebih jauh, karena mikrotubula nonkinetokor memanjang. Pada akhir
anafase, kedua kutub sel memiliki koleksi kromosom yang ekuivalen dan lengkap
dan semua kromatid sampai pada kutub masing – masing.
4. Telofase
Kromatid-kromatid mengumpul pada kutub-kutub. Benang spindel
menghilang, kromatid menjadi kusut dan butiran-butiran kromatid muncul
kembali. Selaput inti terbentuk kembali dan nukleolus terlihat lagi.
Pada bagian bidang ekuator terjadi
lekukan yang makin lama makin ke dalam hingga sel induk terbagi menjadi dua
yang masing-masing mempunyai sifat dan jumlah kromosom yang sama dengan
induknya.
5. Interfase
Interfase disebut pula fase istirahat, namun sebutan ini
kurang tepat karena justru pada saat ini sel mempersiapkan diri untuk
pembelahan lagi dengan mengumpulkan materi dan energi. Pada fase ini kromosom
tidak tampak, tetapi butiran kromatin tampak jelas. Pada fase ini, tingkah laku
kromosom tidak tampak sehingga fase ini bukan termasuk fase mitosis.
Akhirnya pembelahan secara mitosis
menghasilkan dua sel anak. Masing-masing sel anakkan memiliki jumlah dan sifat
kromosom yang sama dengan sel induknya. Pada pembelahan ini terjadi
pembagian inti (kariokenesis) dan pembagian plasma/sitoplasma (sitokenesis). Mitosis
merupakan mekanisme memperbanyak sel atau pertumbuhan. Mitosis terjadi pada
sel-sel tubuh dan berlangsung mulai dari terbentuknya zigot yang bersifat
diploid. Sel-sel tertentu seperti otot dan saraf tidak lagi membelah secara
mitosis.
B.
PEMBELAHAN MEIOSIS
·
Menghasilkan
empat sel yang tidak identik dengan sel semula (diploid menjadi haploid),
karena terjadi pengurangan kromosom pembelahan ini sering disebut pembelahan
reduksi
·
Bertujuan
untuk mengurangi jumlah kromosom, agar komposisi kromosom anak sama dengan
komposisi kromosom induk
·
Berlangsung
dalam dua kali PMAT, yaitu PMAT I (pembelahan reduksi) dan PMAT II tanpa
diselingi interfase
Meiosis adalah proses pembelahan sel
dengan dua kali pembelahan yang menghasilkan empat sel anak, yang masing-masing
memiliki separuh dari jumlah kromosom sel induk. Pembelahan sel ini berlangsung
melalui dua tahap, yaitu meiosis I dan meiosis II, tanpa melalui interfase.
Interfase hanya terjadi sebelum atau sesudah meiosis.
a. Meiosis I
Meiosis I melalui tahap berikut ini;
1. Profase I
Profase terbagi lagi menjadi
fase-fase sebagai berikut:
·
Leptonema : Benang-benang kromatin
menjadi kromosom.
·
Zigonema : Kromosom yang sama bentuknya
atau kromosom homolog berdekatan dan bergandengan. Setiap pasang kromosom
homolog disebut bivalen.
·
Pakinema : Tiap bagian kromosom homolog
mengganda, tetapi masih dalam satu ikatan sentromer sehingga terbentuk tetrad.
·
Diplonema : Kromatid dari tiap-tiap belahan
kromosom memendek dan membesar.
·
Diakenesis : Sentrosom membentuk dua sentriol
yang masing-masing membentuk benang gelendong pembelahan (benang spindel). Satu
sentriol tetap, sedangkan sentriol yang lain bergerak ke arah kutub yang
berlawanan. Membran inti dan nucleolus menghilang. Empat kromatid bivalen tadi
disebut tetrad dan terjerat oleh benang spindel yang dibentuk oleh
sentriol-sentriol.
2. Metafase I
Pada fase ini, tetrad berkumpul di
bidang ekuator.
3. Anafase I
Benang spindel dari tiap kutub menarik
kromosom homolog sehingga setiap pasangan kromosom homolog berpisah
bergerak kea rah kutub yang berlawanan, sentromer belum membelah. Setiap kutub
menerima campuran acak kromosom dari ibu dan bapak.
4. Telofase I
Kromatid memadat, selubung inti terbentuk
dan nucleolus muncul lagi, kemudian sitokenesis berlangsung. Pada manusia
terjadi duplikasi 2 kromosom dari jumlah 4 kromatid sehingga terbentuk 23
kromosom yang di duplikasi di setiap kutub. Benang spindel lenyap, kromatid
muncul kembali. Sentriol berperan sebagai sentrosom kembali.
b. Meiosis II
Meiosis II melalui tahap berikut ini,
1. Profase II
Sentrosom membentuk dua sentriol
yang terletak pada kutub berlawanan dan dihubungkan oleh benang spindel.
Membran inti dan nucleolus lenyap, kromatin berubah menjadi kromosom yang
terjerat oleh benang spindel.
2. Metafase II
Kromosom berada di bidang ekuator,
kromatid berkelompok dua-dua. Pada tahap ini belum terjadi pembelahan
sentromer.
3. Anafase II
Kromosom melekat pada kinetokor
berbenang soindel, lalu ditarik oleh benang spindel kea rah kutub yang
berlawanan yang menyebabkan sentromer terbelah. Sebagai akibatnya tiap kromatid
bergerak ke arah yang berlawanan pula.
4. Telofase II
Kromatid berkumpul pada kutub
pembelahan lalu berubah menjadi kromatin kembali. Bersamaan dengan itu, membran
inti dan anak inti terbentuk lagi, dan sekat pemisah semakin jelas sehingga
akhirnya terjadilah dua sel anakan.
Pada meiosis terjadi dua kali
pembelahan. Satu sel induk yang diploid (2n) menghasilkan empat sel anakan yang
bersifat haploid (n). Meiosis disebut pula pembelahan reduksi yang berarti
terjadi pengurangan jumlah kromosom.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Pada pembelahan sel secara tidak
langsung mitosis, pembelahan terjadi di sel-sel somatis (sel tubuh). Sebagai
contoh pembelahan mitosis yaitu pada saat penyalinan DNA sebelum pembelahan sel
terjadi. Penyalinan DNA ini diharuskan agar setiap sel anak memiliki genom yang
lengkap. Replikasi dan distribusi DNA dalam jumlah banyak itu terkelola dengan
baik karena molekul- molekul DNA dikemas menjadi kromosom. Setiap species sel
eukariotik memiliki jumlah kromosom yang khas di dalam setiap nukleus sel.
Misalnya sel somatik manusia (semua sel tubuh kecuali sel reproduktif atau
gamet) mengandung 46 kromosom. Sel sperma dan sel telur manusia memiliki jumlah
kromosom setengah kromosom sel somatik, yaitu 23 kromsom.
Sedangkan pada pembelahan sel secara tidak langsung meiosis,
pembelahan terjadi pada alat kelamin. Oogenesis dan Spermatogenesis merupakan
contoh dari pembelahan meiosis dimana jumlah kromosom yang dihasilkan yaitu
setengah jumlah kromosom sel induknya (haploid).
B.
SARAN
Kami
selaku penyusun menyadari masih jauh dari sempurna dan tentunya banyak sekali
kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Hal ini disebabkan karena masih
terbatasnya kemampuan kami. Oleh karena itu, kami selaku pembuat makalah ini
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Kami juga
mengharapkan makalah ini sangat bermanfaat untuk kami khususnya dan pembaca
pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Bandiati, Sri. 2007. Buku
Ajar Genetika Ternak. Sri Lestari Network. Bandung.
Pratiwi, D.A. dkk. 2006. Biologi.
Erlangga. Jakarta.
(ditulis oleh Bithdaddy, diakses pada tanggal 15 September
2014)
1 comment for "Mitosis dan meiosis"