Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Motif dan prinsip ekonomi

BAB 1
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Motif merupakan dorongan dalam diri manusia yang timbul dikarenakan adanya kebutuhan-kebutuhan yang ingin dipenuhi oleh manusia tersebut. Dalam ilmu ekonomi dikenal pula dengan istilah motif ekonomi. Motif  ekonomi merupakan motif  yang berhubungan dengan tindakan seseorang atau pihak tertentu dalam kegiatan ekonomi. Karena motif ekonomi adalah salah satu elemen pokok di dalam kegiatan ekonomi. Dorongan ingin makmur dan berkembang searah dengan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kebudayaan. Hal ini dapat kita maklumi karena perkembangan iptek dan kebudayaan yang mengakibakan perkembangan atau bahkan perubahan pendefinisian kemakmuran. Pada gilirannya, motif ingin makmur pun harus menyesuaikkan diri dengan perkembangan atau perubahan tersebut. Mengapa “motif ekonomi” sangat berpengaruh bagi kegiatan ekonomi seseorang?
Beragamnya kegiatan ekonomi sudah tentu mengimplikasikan beragam bentuk motif ekonomi. Malahan kegiatan ekonomi yang serupa dapat di latar belakangi oleh motif ekonomi yang berbeda. , keinginan untuk menguasai sektor-sektor ekonomi tumbuh apabila sebagian besar kegiatan ekonomi, terutama sektor produksi dipegang oleh masyarakat perusahaan. Badan-badan ini tidak akan berhenti mengembangann sayapnya seandainya mereka memperoleh banyak keuntungan. Keuntungan akan lebih memotivasi lagi untuk berusaha lebih giat. Bahkan kadang-kadang kekuasaan di bidang ekonomi akan member kemungkinan pada mereka untuk berkuasa di bidang ekonomi, karena begitu besar perananya dalam kehidupan masyarakat. Dengan kata lain, motif ekonomi  merupakan benih awal di dalam kegiatan ekonomi.
Dalam melakukan kegiatan ekonomi, pihak-pihak terkait mau tidak mau akan menghadapi masalah. Untuk itu perlulah dilakukan pertimbangan matang sejak dini agar dapat ditetapkan suatu tindakan rasional.
Tindakan rasional berhubungan dengan masalah ekonomi, yakni langkanya sumber pemenuhan kebutuhan. Akibatnya, setiap kegiatan ekonomi menuntut pengorbanan.
Rasional atau tidaknya suatu kegiatan ekonomi ditentukan dari perbandingan antara besarnya pengorbanan dan hasil yang diperoleh. Apabila  dalam suatu kegiatan ekonomi, suatu pengorbanan ternyata lebih besar dari hasil yang diperoleh, suatu kegiatan ekonomi yang jelas tidak rasional. Sebaliknya, apabila dalam suatu kegiatan ekonomi, hasil yang besar dapat diperoleh melalui pengorbanan yang kecil (wajar), kegiatan ekonomi tersebut rasional. Orrang selalu berusaha agar tindakan yang dilaksanakan itu  selalu bersifat rasional.
Tampaklah bahwa, tindakan rasional dalam kegiatan ekonomi dilandasi oleh asas tertentu. Asas inilah yang lazim  dinamakan prinsip ekonomi. Prinsip ekonomi  menjadi pedeoman bagi manusia dalam menentukan tindakannya dalam kegiatan ekonomi tertentu. Tindakan manusia dengan pertimbangan sematang-matangnya itu dimaksudkkan untuk mendapatkkan kkepuasan maksimum.
Kebutuhan manusia tidak terbatas jenis dan jumlahnya, sedangkan alat-alat pemuas kebutuhan sangat terbatas jumlahnya. Keadaan seperti ini menngharuskan manusia menerapkan prinsip ekonomi dalam keputusan-keputusan untuk memenuhi kebutuhannya. Artinya, bagaimana kita memenuhi berbagai kebutuhan dengan pengorbanan sekecil-kecilnya. Dalam kehidupan sehari-hari, misalnya, kita harus memanfaatkan uang yang terbatas untuk mencukupi segala kebutuhan kita? Agar segala kebutuhan kita bisa terpenuhi dengan baik, kita harus pandai-pandai menyusun anggaran penerimaan dan pengeluaran. Berdasarkan anggaran inilah kita melakukan pembelian berbagai barang dan jasa.

B.     Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang dapat diambil perumusan masalahnya yaitu :
1.      Apa macam-macam motif dan prinsip ekonomi?
2.      Apa kegiatan atau tindakan ekonomi sehari-hari berdasarkan prinsip dan motif
3.      Apa manfaat atau prinsip ekonomi dalam kehidupan sehari-hari?












BAB II
PEMBAHASAN

A.    Motif Ekonomi
Pengertian Motif Ekonomi
Motif ialah keinginan atau tujuan  yang mendorong seseorang untuk bertindak atau berbuat sesuatu. Dalam ilmu ekonomi dikenal dengan istilah motif ekonomi.Motif ekonomi  ialah keinginan  yang mendasari atau mendorong seseorang melakukan tindakan ekonomi.
secara garis besarnya manusia melakukan kegiatan ekonomi karena didorong oleh motif sebagai berikut :
1.      Ingin Memenuhi kebutuhan dan kemakmuran
Kegiatan pengusaha kecil, menengah, koperasi, dan pengusaha besar termasuk motif ingin memenuhi kebutuhan dan kemakmuran. Motif inilah yang merupakan dorongan utama manusia melakukan kegiatan ekonomi.
2.      Ingin Menolong Sesama Manusia
 Contoh Lutfi yang mendirikan taman kanak-kanak bagi dhuafa (anak yang tidak mampu) tersebut di atas termasuk dalam motif ini. Demikian pula banyak pengusaha besar yang mendirikan sekolah, pesantren, panti asuhan, dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat luas termasuk motif ingin menolong sesama manusia.
3.      Ingin Terpandang Dalam Masyarakat
Selain motif ekonomi yang positif ada pula motif ekonomi yang negatif. Setiap kegiatan ekonomi dan aktifitas pengusaha tentu ingin mencapai keberhasilan, baik berupa keuntungan yang meningkat maupun kemampuan penguasaan sektor ekonomi dan kekayaan yang melimpah. Sampai di situ tujuannya wajar dan baik apalagi bila kesuksesan itu dimanfaatkan untuk membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan negara berupa pajak, sehingga masyarakat memuji dan berusaha mencontoh keberhasilan tersebut.
Namun demikian, tujuan akhirnya bukanlah hal tersebut. Yang menjadi tujuan akhir dengan keberhasilan dan kekayaan yang banyak itu adalah ingin terpandang dan terhormat dalam masyarakat. Akibatnya mereka berusaha menghindar dan memanipulasi pajak serta kurang tertarik menolong sesama manusia. Di negara kapitalis memang harga diri manual sering diukir oleh banyaknya materi yang dikuasai dan dimiliki. Akan tetapi. di Indonesia yang penduduknya beragama, seharusnya nilai manusia diukur dari akhlaknya. Hal ini akan lebih baik pula bila mereka yang bertakwa itu orang kaya dan berkuasa, baik dibidang ekonomi maupun pemerintahan sehingga akan membawa kemakmuran.

4.      Motif Kekuasaan Politik dan Ekonomi
 Banyak pengusaha yang bergerak di berbagai bidang ekonomi, mulai dari industri hulu sampai industri hilir. Dari pertambangan, industri pakaian. dan pengangkutan, hingga penjualan barang-barang jadi. Selain itu, tidak sedikit pula pengusaha yang menangani perkebunan, peternakan, perikanan. perbankan dan perasuransian. Semua kegiatan tersebut ditujukan untuk menguasai bidang-bidang ekonomi yang selanjutnya ditujukan untuk kekuasaan dalam lingkup politik. Mereka menjadi orang-orang yang mampu mempengaruhi kekuasaan eksekutif,legislatif, dan yudikatif.
Hal tersebut bertujuan untuk mengamankan kerajaan bisnisnya. Jika perlu mereka berusaha dan bertindak sebagai pemegang monopoli dan oligopoli. Sebenarnya usaha mereka masih dapat dimaklumi bila ditujukan untuk memperluas lapangan kerja dan kemakmuran masyarakat.  Namun, tidak demikian kenyataannya. Mereka ingin berkuasa dibidang politik. Kita mengetahui kelompok pengusaha besar di Amerika Serikat dapat mempengaruhi kekuasaan legislatif dan ikut mempengaruhi pemilihan Presiden. Merekapun secara tidak langsung turut serta mempengaruhi kebijakan ekonomi luar negeri negaranya.
Kegiatan mereka bisa positif, tetapi bisa juga negatif. Sisi negatifnya dapat menekan negara-negara berkembang dan miskin agar tunduk kepada kebijakan ekonomi dan politik mereka, jika tidak patuh, sanksi akan dijatuhkan berupa embargo ekonomi melalui wewenang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Di sinilah kesulitan negara-negara berkembang yang banyak utangnya. Kedaulatan politik dan ekonominya diintervensi. Di Indonesia banyak konglomerat yang tujuannya antara lain untuk kekuasaan dibidang politik. Mereka membantu dengan kucuran dana bermiliar-miliar rupiah kepada partai tertentu agar menang dalam pemilihan umum. Dengan kemenangan tersebut perusahaan perusahaan mereka dijamin dan dilindungi. Di samping itu mereka dapat berperan di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), dan kabinet.

Contoh motif dalam ekonomi :
§  Seorang petani tekun dan rajin agar panennya berhasil dengan baik.
§  Seorang pemulung bekerja hingga malam, agar penghasilannya bertambah.
§  Seorang pengusaha mempromosikan produknya di televisi agar produknya laku.
§  Portugis menjajah Timor-Timur agar dapat menguasai kekayaan alamnya.

Macam – Macam Motif Ekonomi
Motif ekonomi terbagi dalam dua aspek:
1.      Motif Intrinsik, disebut sebagai suatu keinginan untuk melakukan tidakan ekonomi atas kemauan sendiri.
2.      Motif ekstrinsik, disebut sebagai suatu keinginan untuk melakukan tidakan ekonomi atas dorongan orang lain.

Secara garis besar  dalam ilmu ekonomi motif ekonomi dibagi dalam 4 (empat) bagian, yaitu:
1.      Motif  Untuk Mencari Keuntungan (Pofit Motif)
Motif ini yang medorong seseoran untuk melakukan tindakan ekonomi untuk mencari keuntungan. Misalnya seseorang pedagang eceran membeli barang dagangannya dari pedagang grosir yang menawarkan harga yang paling murah untuk jenis produk yang sama,  dengan demikian ia akan memperoleh keuntungan yang lebih besar. Seorang siswa SMP membeli baju di pasar bukan di Super Market, motif yang mendorongnya ialah ia ingin mendapatkan harga  yang lebih murah sehingga sisa uang dapat ia belikan barang lain.

2.      Motif  mendapatkan Kekuasaan Ekonomi (Power Motif)
Motif atau keinginan untuk mendapatkan kekuasaan umumnya dimiliki oleh pengusaha-pengusaha yang tergolong maju. Pengusaha yang telah maju dan mempunyai modal yang cukup kuat berusaha terus memperluas bidang usahanya sehingga mengharapkan kelak dapat berpengaruh terhadap system perekonomian secara umum.
Motif atau keinginan yang mendasari pengusaha  tersebut ialah motif ingin menguasai perekonomian atau motif ingin berkuasa. Dengan demikian, jika mereka telah mendapatkan kekuasaan, mereka  akan mempunyai pengaruh yang lebih besar lagi. Disamping itu keuntungan pun akan berlipat ganda.

3.      Motif  Mendapatkan Penghargaaan Orang (Award Motif)
Setiap manusia di dunia ini  mempunyai berbagai macam sikap. Salah satu dari sekian banyak sikap yang dimiliki manusia ialah keinginan mendapatkan penghargaan tersebut akan dapat memenuhi kebutuhannya. Para pekerja, petani, nelayan, pedagang, pengusahaa, guru, dokter , semua bekerja keras. Semua yang mereka lakukan adalah keinginan untuk mendapatkan penghargaan.
Penghargaan tersebut bisa berbentuk barang, uang ataupun jasa. Dari hasil tangkapan ikannya nelayan mendapatkan penghargaan berupa ikan, dengan menjual ikannya ia akan mendapatkan uang untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Seorang karyawan suatu perusahaan bekerja keras meningkatkan mutu pekerjaanya. Dengan mempergunakan jkam lemburnya ia akan mendapatkan penghargaan berupa uang lembur yang bisa ia pergunakan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
Penghargaan juga merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia yaitu kebutuhan rohani. Dengan penghargaan/pujian seseorang bisa melakukan tindakan ekonomi yang lebih baik. Jenis penghargaan tidak selamanya sesuai dengan keinginan atau motif yang melatarbelakangi tindakan ekonomi. Misalnya seorang petugas kebersihan rajin dan bekerja keras dengan harapan akan mendapat penghargaan berupa uang tambahan, tetapi penghargaan yang ia terima misalnya hanya gelar petugas kebersihan teladan tanpa uang atapun hadiah, hanya selembar piagam penghargaan yang menurutnya tidak ada arti apa-apa. Jadi keinginanseseorang untuk mendapatkan penghargaan mendorong orang tersebut melakukan tindakan ekonomi.

4.      Motif Untuk Melakukan Pekerjaan yang Bersifat Sosial (Social Motif)
Motif ini  adalah motif yang paling terpuji dari sekian motif yang ada dalam ilmu ekonomi. Karena motif ini timbul terutama pada mereka yang melakukan pekerjaan-pekerjaan yangbersifat sosial. Misalnya seorang pengusaha, mendirikan sekolaah khusus bagi mereka yang kurang  mampu. Tindakan yang ia lakukan bermotifkn kegiatan sosial, dn seterusnya. Jadi motif yang mendorong seseorang  melakukan tindakan ekonomi yang bertujuanmembntu sesama manusia tanpa mengharapkan keuntungan, disebut dengan motif sosial.
Pada prakteknya terdapat beberapa macam motif ekonomi:
·         Motif memenuhi kebutuhan
·         Motif memperoleh keuntungan
·         Motif memperoleh penghargaan
·         Motif memperoleh kekuasaan
·         Motif sosial / menolong sesame

B.     Prinsip Ekonomi
Pengertian Prinsip Ekonomi
Prinsip Ekonomi adalah usaha dengan pengorbanan sekecil-kecilnya untuk mendapatkan barang atau jasa sebesar-besarnya . Prinsip tersebut memang seakan-akan memperlihatkan bahwa tidak ada kata rugi dalam kegiatan ekonomi manusia. Dengan suatu pengorbanan yang sekecil-kecilnya untuk  memperoleh keuntungan sebesar-besarnya.
Dasar berpikir dalam prinsip ekonomi adalah:  “ dengan pengorbanan tertentu diperoleh kepuasan sebesar-besarnya” atau “dengan pengorbanan sekecil-kecilnya demi mendapatkan kepuasan tertentu”

Tujuan Prinsip Ekonomi
Tujuan seseorang dalam memegang prinsip ekonomi yaitu :
a.       Mendapatkan hasil atau keuntungan yang lebih maksimal.
b.      Menggunakan alat, kemampuan dan modal atau pengorbanan yang dimilikinya.
c.       Menghindari keinginan dan memperkecil segala resiko kerugian.
d.      Mengatur pengeluaran sesuai kemampuan yang dimiliki
e.       Prinsip ekonomi tersebut lebih bersifat teori yang dari sisi duniawinya

Macam-Macam Prinsip Ekonomi
a.       Prinsip Ekonomi Konsumen (Pemakai)
Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan konsumen dalam melaksanakan prinsip ekonomi, yaitu antara lain:
§  Memilih barang/jasa yang benaar-benar sangat diperlukan
§  Memiliih barang/jasa dengan mutu ataau kualitas yang terbaik.
§  Melakukaan tawar menawar harga
§  Memperhatikan jumlah uang yang dimiliki
§  Memperhatikan manfaaat dari barang/jasa untuk  masa sekarang atau yang akan datang.
Semua kegiatan ekonomi di atas mempergunakaan prinsip ekonomi. Jadi prinsip ekonomi konsumen ialah: dengan kemampuan atau penghasilan yang diperoleh berusaha memenuhi segala kebutuhannya dengaantingkat kepuasan maksimal.

b.      Prinsip ekonomi penjual
Beberapa prinsip ekonomi yang harus diperhatikan penjual:
§  Memilih barang yang berkualitas baik
§  Meningkatkan mutu pelayanan
§  Memilih barang yang sesuai dengan selera konsumen
§  Mengajukan penawaraan harga yang tinggi
§  Memilih pedagang grosir atau distributor yang menawarkan harga yang paling murah sehingga keuntungan yang didapat akaan lebih besar.
Dengan demikian prinsip ekonomi penjual ialah: dengan barangg-baraang yang dimilikiny berusah memperoleh keuntungan yang maksimal. Atau memilih barang yang akan dijual kembali dengan baik dan berusaha mendapatkannya dengan harga yang serendah-rendahnya.

c.       Prinsip ekonomi produsen
Agar barang/jasa yang diproduksinya diminati oleh konsumen, maka seorang produsen harus memperhatikan tindakan ekonomi produsen, sebagai berikut:
§  Memilih barng/jasa yang benar-benar sangat diperlukan
§  Memilih barang/jasa dengan mutu atau kualitas yang terbaik
§  Melakukan tawar menwar harga
§  Memperhatikaan jumlah barang yang dimiliki
§  Memperhatikan Manfaat dari barang atu jasa untuk masa sekarang dan yang aakan datang
Langkah-langkah tersebut merupakan prinsip ekonomi produsen.jadi prinsip ekonomi produsen ialah dengan modal yang di miliki berusaha menghasilkan barang yang berusaha menghasilkn barang yang berkualitas dan mendatangkankeuntungan yang besar.
Sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari kita sering mempergunakan prinsip-prinsip ekonomi. Misalnya siswa SMP ingin membeli sepatu,maka ia pergi ke toko sepatu setelah ia temukan sepatu yang di carinya maka terjadilah proses tawar- menawar.siswa tersebut ingin memperoleh barang yng di sukai nya dengan pengorbanan uang yang semurah- murahnya.sementara itu penjual dengan barng yang ada ingin memperoleh laba yang setinggi – tingginya (untung yang besar).







BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dalam pembuatan makalah ini kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatannya. Kami minta maaf jika makalah yang kami buat jauh dari kata sempurna.
Motif ialah keinginan atau tujuan  yang mendorong seseorang untuk bertindak atau berbuat sesuatu. Dalam ilmu ekonomi dikenal dengan istilah motif ekonomi.Motif ekonomi  ialah keinginan  yang mendasari atau mendorong seseorang melakukan tindakan ekonomi.
Prinsip Ekonomi adalah usaha dengan pengorbanan sekecil-kecilnya untuk mendapatkan barang atau jasa sebesar-besarnya . Prinsip tersebut memang seakan-akan memperlihatkan bahwa tidak ada kata rugi dalam kegiatan ekonomi manusia. Dengan suatu pengorbanan yang sekecil-kecilnya untuk  memperoleh keuntungan sebesar-besarnya.
Dasar berpikir dalam prinsip ekonomi adalah:  “ dengan pengorbanan tertentu diperoleh kepuasan sebesar-besarnya” atau “dengan pengorbanan sekecil-kecilnya demi mendapatkan kepuasan tertentu”






DAFTAR PUSTAKA

Elly dan Setiadi.1994.Penuntun Belajar Ekonomi 1 Berdasarkan Kurikulum Baru GBPP 1994.Bandung:Ganeca Exact Bandung.
S.Alam.2001.Ekonomi Untuk SMU Kelas 1.Jakarta: PenerbitErlangga
Ritonga,dkk.2000.Pelajaran Ekonomi Untuk Kelas 1.Jakarta :Penerbit Erlangga


Post a Comment for "Motif dan prinsip ekonomi"