Mukjizat Al-qur'an
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Al-quran
merupakan pedoman umat islam yang mempunyai banyak aspek atau segi yang menarik
untuk dikaji dan dipelajari. Selain karena ia pedoman utama ia juga merupakan
kebenaran dan kekekalannya sudah tidak diragukan lagi. Bertolak dari kebenaran
Al-Qur’an itu, orang mulai mencari kelebihan-kelebihan yang ada padanya. Salah
satunya adalah ijazul Qur’an karena ketertarikan tersebut saya mencoba mengkaji
lebih dalam dengan harapan kita semua dapat semakin yakin dan percaya akan
keunggulan Al-Qur’an dibanding kitab lainnya. Pembicaraan tentang mukjizat
Al-Qur’an juga merupakan salah satu macam mukjizat tersendiri yang didalamnya
para penyidik tidak bisa mencapai rahasia satu sisi dari padanya sampai ia
mendapatkan dibalik sisi itu sisi-sisi
lain yang akan disingkapan rahasia kemukjizatannya oleh zaman. Mukjizat
tersebut adalah Al-Qur’an dengan segala ilmu dan pengetahuan yang dikandungnya
serta segala beritanya tentang masa lalu dan masa yang akan datang. Salah satu
objek penting lainnya dalam kajian Al-Qur’an adalah perbincangan mengenai
mukjizat. Persoalan mukjizat terutama mukjizat Al-Qur’an sampat menyeret para
teolog klasik dalam perdebatan yang berkepanjangan, terutama antara teolog dari
kalangan muktaalah dan para teolog dari kalangan Ahlul Sunnah mengenai konsep
shirfah.
Menurut
Rosihan Anwar dengan perantara mukjizat Allah mengingatkan manusia bahwa para
Rasul itu merupakan putusan yang mendapat dukungan dan bantuan dari langit.
Mukjizat yang telah diberikan pada Nabi mempunyai fungsi yang sama. Yaitu
melainkan peranannya dan mengatasi kepandaian kaumnya disamping membuktikan
bahwa kekuasaan Allah itu berada diatas segala-galanya. Jika Rosihan Anwar
berpendapat demikian maka jelaslah bahwa fungsi mukjizat adalah unuk meyakinkan
manusia bahwa Rasul dan Nabi-Nabi utusan Allah. Dan mukjizat yang diberikan
kepada Nabi mempunyai fungsi sangat banyak. Fungsi-fungsi tersebut dapat
diambil sebagai pedoman hidup manusia dari zaman Rasul hingga sekarang (tidak
terbatas waktu). Mukjizat juga dapat mengurangi sifat angkuh yang ada pada diri
manusia. Karena sehebat-hebat manusia tidak mampu menciptakan Al-Qur’an. Hal
ini membuktikan bahwa kekuasaan Allah tiada batasnya dan tidak seorangpun mampu
menandinginya. Dan satu kemukjizatan itu tidak dapat dibuat-buat oleh manusia,
sebab mukjizat tersebut datangnya dari Allah.
Menurut
Ali Al-Shabuny suatu umat yang tinggi pengetahuannya misalnya tentang mukjizat
dalam ilmu tatabahasa. Tuntunan dan arahan yang ditujukan pada suatu umat harus
berkaitan dengan pengetahuan mereka karena Allah tidak mengarahkan suatu umat
yang tidak mereka ketahui tujuannya dan pengarahannya yang diberikan Allah.
Jika Ali-Shabuny berpendapat seperti itu, maka kemukjizatan yang diberikan oleh
Allah tanpa pengarahan dan pengetahuan maka manusia tidak bisa menghendaki dan menentukan
arahan yang benar tanpa mukjizat yang diberikannya oleh Allah. Dan dari segi
ketatabahasaan, bahasa Al-Qur’an mempunyai mukjizat yag sangat luar biasa.
Sehingga mengalahkan tatabahasa para penyair-penyair pada masa tersebut.
Dari
uraian diatas dapat disimpulkan bahwa mukjizat ialah suatu kejadian luar biasa
yang terjadi pada diri seorang rasul yang berupa tantangan dan pertanyaan.
Allah telah menentukan keabadian mukjizat Islam sehingga kemampuan manusia tak
berdaya dan tidak dapat menandinginya. Kemujizatan juga digunakan oleh para
Nabi untuk menantang orang-orang yang ingkar sehingga mereka tidak sanggup
menghadapinya. Hal ini tiada lain karena Al-Qur’an adalah mukjizat. Jadi, saya
sebagai penulis mengangkat permasalahan tentang perlunya mempelajari dan
mengetahui kemukjizatan. Saya sebagai penulis memberi judul makalah ini dengan
“Mukjizat
Al-Qur’an”.
1.2
Permasalahan
yang Ada Dalam Kemukjizatan Al-Qur’an
1. Bagaimana
pengertian mukjizat?
2. Apa
macam-macam dan segi-segi mukjizat?
3. Bagaimanakah
cara kita mengetahui bukti historis kegagala menandingi Al-Qur’an?
1.3
Tujuan
Penulisan
Adapun tujuan penulisan
makalah ini adalah
1. Untuk
mengetahui bagaimana mukjizat dapat terjadi, menjelaskan tentang mukjizat yang
ada didalam Al-Qur’an
2.
Untuk mengetahui
manfaat mempelajari mukjizat Al-Qur’an
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Mukjizat
Mukjizat
adalah perkara yang keluar dari adat dan kebiasaan manusia pada umumnya.
Mukjizat diberikan oleh Allah kepada para Baninya sebagai penguat dan penegas
kebenaran risalah yang dibawanya. Keberadaan mukjizat sangat penting yang ada
didalam Al-Qur’an dan tidak satu kekuatanpun yang mampu menandinginya. Mukjizat
berasal dari kata ijaz yang artinya lemah. Yang menjadikan sesuatu tidak mampu.
Pelakunya (yang melemahkan) diambil dari kata mukjiz. Bila kemampuannya
melemahkan pihak lain antara menonjol sehingga mampu membungkam lawan, ia
dinamai mukjizat[1].
·
Menurut Manna
al-Chathan mukjizat secara istilah yaitu suatu kejadian yang keluar dari
kebiasaan, disertai dengan unsur tantangan dan tidak dapat ditandingi. Dari
definisi ini mukjizat mengandung arti menantang dan mengalahkan orang-orang
yang meragukan dan mengingkari sabda Tuhan.
·
Menurut Ali-Al Shabuny
mendefinisikan mukjizat sebagai bukti yang datangnya dari Allah SWT, yang
diberikan kepada hambanya. “Definisi ini menegaskan fungsi mukjizat memperkuat
posisi Nabi dan Rasul, sehingga tidak seorangpun mampu menghancurkan posisi
tersebut”.
·
Menurut Quraish Shihab:
mukjizat itu ialah suatu hal atau peristiwa luar biasa yang terjadi melalui
sesorang yang mengaku nabi sebagai bukti kenabiaanya yang didatangkan kepada
yang ragu, untuk melakukan atau mendatangkan hal serupa. Namun mereka tidak
mampu melayani tantangan itu”[2].
Dari berbagai macam pendapat para ahli
diatas dapat kita simpulkan bahawa Al-Qur’an adalah mukjizat yang diberikan
kepada Nabi Muhammad SAW di samping mukjizat lainnya. Al-Qur’an merupakan
mukjizat beliau yang paling tinggo, paling besar dan paling ampuh untuk
menaklukkan orang-orang yang ingkar terhadap kenabian beiau. Mukjizat juga berfungsi
sebagai bukti kebenaran para Nabi. Keluarbiasaan yang nampak atau terjadi
melalui mereka itu diibaratkan sebagai ucapan Tuhan. Apa yang dikatakan oleh
Nabi adalah benar dia adalah Utusan-Ku dan buktinya adalah Aku melakukan
mukjizat itu. Mukjizat adalah kejadian atau peritiwa yang luar biasa. Mukjizat
mengandung tantangan terhadap yang meragukan kenabian. Tantangan tersebut tidak
mampu atau gagal dilayani.
2.2 Macam-Macam Mukjizat
Secara
garis besar mukjizat dibagi dalam dua bagian pokok yaitu[3]:
a. Mukjizat
yang bersifat material indrawi yang tidak kekal (dapat disaksikan lewat indra
secara langsung).
Contohnya: tidak
terbakarnya Nabi Ibrahim dalam kobaran api yang besar, tongkat Nabi Musa yang
berubah menjadi ular.
b. Mukjizat
in material, logis, dan dapat dibuktikan sepanjang masa.
Seperti mukjizat Nabi
Muhammad SAW, yang sifatnya bukan indrawi atau material tetapi dapat dipahami
akal yaitu Al-Qur’an.
2.3 Bukti Historis
Kegagalan Menandingi Al-Qur’an
Al-Qur’an
digunakan oleh Nabi Muhammad SAW untuk menantang orang yang pada masanya dan
generasi sesudahnya yang tidak mampercayai kebenaran Al-Qur’an sebagai firman
Allah (bukan ciptaan Muhammad) dan risalah serta sjaran yang dibawanya.
Terdapap mereka, Sungguhpun memiliki tingkat Fasahah dan Balaghah yang tinggi
di bidang bahasa Arab, Nabi memintanya itu untuk menandingi Al-quran dalam 3
tahapan:
a. Mendatangkan
semisal Al-quran secara keseluruhan
b. Mendatangkan
sepuluh syrat yang menyamai surat-surat yang ada di dalam Al-quran
c. Mendatangkan
satu ayat yang semisal dalam Al-quran.
Sejarah telah menunjukkan bahwa jawaban oran-orang
Arab ternyata gagal menandingi Al-quran. Inilah beberapa catatan sejarah yang
memperlihatkan kegagasan itu:
1. Pemimpin
Qurais pernah mengutus Abu Al-Walid seorang satriawan ulung yang tiada
bandinganya untuk membuat suatu yang mirip dengan al-quran ketika Abu Al-Walid
berhadapan dengan Rasulullah SAW yang membaca Surat Fussilat, ia tercengang
mendengar kehalusan dan keindahan gaya bahasa Al-quran dan ia pun kembali pada
kaumnya dengan tangan hampa.
2. Musailamah
bin Habib Al-Khadzdzab yang mengaku sebagai Nabi juga pernah berusaha mengubah
sesuatu yang mirip dengan ayat-ayat al-quran. Ia mengaku bahwa dirinyapun
mempunyai al-quran yang diturunkan dari langit dan dibawa oleh malaikat yang
namanya Rahman.
2.4
Segi-Segi
Kemukjizatan Al-Qur’an
1. Gaya
bahasa
Gaya bahasa Al-Qur’an
membuat orang Arab pada saat itu merasa kagum dan terpesona, bukan saja
orang-orang mukmin tetapi juga bagi orang-orang kafir. Kahalusan ungkapan
bahasanya membuat banyak diantara mereka masuk Islam. Bahkan Umar bin
Khattabpun yang mulanya dikanal sebagai orang yang paling memusuhi Nabi
Muhammad SAW dan bahkan berusaha membunuhnya, memutuskan masuk Islam dan
beriman pada kerasulan Muhammad hanya karna membaca petikan ayat-ayat al-quran.
Susunan Al-quran tidak dapat disamakan oleh karya sebaik apapun[4].
2. Susunan
kalimat
Kendatipun Al-quran,
hadist Qudsi dan hadis Nabawi sama-sama keluar dari mulut Nabi. Tetapi uslub
(Style) atau susunan bahasanya sangat jauh berbeda. Uslub bahasa Al-quran jauh
lebih tinggi kualitasnya bila dibandingkan dengan lainnya, Al-quran muncul
dengan uslub begitu indah. Di dalam uslub tersebut terkandung nilai-nilai
istimewa yang tidak akan pernah ada pada ucapan manusia.
3. Hukum
ilahi yang sempurna
Al-quran menjelaskan
pokok-pokok aqidah, norma-norma keutamaan, sopan santun, undang-undang ekonomi,
politik, sosial, dan kemasyarakatan, serta hukum-hukum ibadah.
4. Ketentuan
redaksinya
Ketelitian redaksi
Al-quran bergantung pada hal berikut:
a. Keseimbangan
antara jumlah bilangan kata dengan antonimnya
b. Keseimbangan
kata dengan sinominnya
c. Keseimbangan
jumlah blagan kata dengan jumlah kata yang menunjukkan akibatnya
d. Keseimbangan
jumlah bilangan kata dengan penyebabnya.
5. Berita
tentang hal-hal yang gaib
Sebagaimana ulama
mengarahkan bahwa sebagian mukjizat Al-quran itu adalah berita ghaib. Salah
satu contohnya adalah Fir’un yang mengejar-ngejar Nabi Musa.
6. Isyarat-isyarat
ilmiah
Banyak sekali isyarat
ilmiah yang ditemukan di dalam Al-quran.
a. Cahaya
matahari bersumber dari dirinya dan cahaya bulan merupakan pantulan. Terdapat dalam
Q.S. Yunus: 5
b. Kurangnya
oksigen pada ketinggian dapat menyesakkan nafas terdapat pada surat Al-An’um:
25
c. Perbedaan
sidik jari manusia. Terdapat dalam Surat Al-Qiyamah: 4
d. Aroma
bau manusia berbeda-beda. Terdapat dalam Surat Yusuf” 94
e. Masa
penyusuan yang tepat dan kehamilan minimal. Terdapat dalam Surah Al-Baqarah:233
f. Adanya
nurani dan bawah sadar manusia. Terdapat dalam surat Al-Qiyamah: 14
g. Yang
merasakan nyeri adalah kulit terdapat dalam Surah Al-qiyamah ayat 2.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari
uraian si atas dapat diambil kesimpulan bahwa Al-quran ini adalah mukjizat
terbesar yang Allah berikan kepada Nabi Muhammad SAW. Kita tahu bahwa setiap
Nabi diutus Allah dibekali mukjizat untuk meyakinkan manusia yang ragu dan
tidak percaya terhadap pesan atau misi yang dibawa oleh Nabi.
Mukjizat
ini selalu dikaitkan dengan perkembangan dan keahlian masyarakat yang dihadapi
tiap-tiap Nabi. Setiap mukjizat bersifat menantang baik secara tegas mapun
tidak. Oleh karena itu tantangan tersebut harus dimengerti oleh orang-orang
yang ditantangnya. Itulah sebabnya jenis mukjizat yang diberikan kepada para
Nabi selalu disesuaikan dengan keahlian masyarakat yang dihadapinya dengan
tujuan sebagai pukulan yang mematikan bagi masyarakat yang ditantang tersebut.
3.2 Saran
Demikianlah
dalam hal ini saya sebagai penulis mengakhiri makalah ini tak lupa mohonmaaf
kepada semua pihak, kritik dan saran saya harapkan demi perbaikan makalah ini
untuk selanjutnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Atang Abd. Hakim, Jaih Mubarok. Metodologi Islam. Bandung: PT. Remaja
Rosda Karya
M. Quraish Shihab. 1997. Mukjizat Al-Qur’an: Bandung: Mizan
Rosihan Anwar. 2010. Ulumul Al-Qur’an. Bandung: CV Pustaka
Setia
Syaikh Manna’ Al-Qaththan. 2008. Pengantar Studi Ilmu Al-Qur’an. Jakarta:
Pustaka Al-Kautsar.
Post a Comment for "Mukjizat Al-qur'an"