Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pemahaman konseptual tentang ideologi

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
            Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan "sains tentang ide". Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu (bandingkan Weltanschauung), secara umum (lihat Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah filosofis (lihat Ideologi politis), atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh anggota masyarakat.
            Tujuan untama dibalik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa itu ideologi?
2.      Bagaimana pemahaman konseptual tentang ideologi?



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pemahaman Konseptual tentag Ideologi
1.      Nicollo Machiavelli (1469-1527) : Siasat politik praktis
Nicollo Machiavelli (1469-1527)
Nicollo Marchiavelli

            Nicollo Machiavelli berasal dari Florence, Italia. Meskipun belum mengenal istilah ideologi, Machiavelli adalah orang pertama yang secara langsung membahas genomena ideologi. Ia mengamati dan membahas secara mendalam mengenai praktik-praktik politik dilakukan oleh para Pangeran.
            Dalam pandangan Machiavelli, Ideologi hakikatnya adalah pengetahuan mengenai cara menyembunyikan kepentingan, mendapatkan serta mempertahankan kekuasaan dengan memanfaatkan konsepsi-konsepsi keagamaan dan tipu daya.Pemahaman tersebut mempengaruhi pemikiran-pemikiran lebih lanjut mengenai ideologi, terutama pemikiran Karl Marx.

2.      Antoine Destutt de Tracy (1754-1856) : Ilmu tentang Ide-ide
            Antoine Destut de Tracy adalah seorang pemikir perancis. Ia hidup pada masa-masa terjadinya gejolah revolusi Perancis. Pemikirannya sangat dipengaruhi oleh rasionalisme Abad Pencerahan. Ia menulis buku masyur berjudul Les elements de l'ideologie. dalam buku itu istilah ideologi untuk pertama kali digunakan. Dengan demikian de Tracy adalah pencipta istilah tersebut.
            Bagi de Tracy, istilah ideologi memiliki konotasi positif. Udeologi adalah ilmu mengenai gagasan atau ilmu tentang ide-ide. Tepatnya ilmu pengetahuan yang tepat mengenai dan yang mengatasiiiiii prasangka-prasangka agama maupun metafisika. Ide yang sehat adalah yang sesuai dengan realitas dan sejalan dengan akal budi. Sementara ide yang tidak sehat adalah ide yang tidak sesuai dengan realitas dan bertentangan dengan akal budi.
Antoine Destutt de Tracy (1754-1856)
De Tracy

            Dengan demikian, meskipun ideologi berkenaan dengan dunia gagasan, bagi de Tracy ideologi tidak hanya bersigat teoretis. Ideologi mesti memiliki implikasi praktis. Ideologi harus ada dunanya dalam kehidupan praktis sehari-hari, yaitu memberikan patokan-patokan untuk melakukan perbaikan keadaan masyarakat.

3.      Karl Marx (1818-1883) : Kesadaran Palsu
            Lima puluh tahun kemudian, setalh de Tracy didepak dari senat, iseologi menjadi perhatian kembali. itu terjadi berkat pemikiran Karl Marx. Marx berasan dari Prussia (kini Jerman). Ia mengemukakan pandangannya mengenai ideologi dalam bukunya berjudul Die Deutch Ideologie (Ideologi Jerman.  
Karl Marx (1818-1883)
Karl Marx

            Marx memahami ideologi berkebalikan dari pengertian ideologi menurut de Tracy. Bagi de Tracy, ideologi adalah gagaasan yang sehat, yang sesuai dengan realitas. Sebaliknya menurut Marx, ideologi adalah kesadaran palsu.
            Mengapa disebut palsu? Karena ideolgi merupakan hasil pemikiran tertentu yang diciptakan oleh para pemikir. Dengan demikian, ideologi menurut Marx pada dasarnya adalah pengandaian-pengaindaian spekulatif.

4.      Louis Althusser (1918-) : Pedoman Hidup
            Pandangan keempat menganai ideologi dikemukakan oleh Louis Althusser. Ia adalah murid Marx. Namun, ia tidak setuju dengan pandagnan Marx mengenai iddeologi. Menurut Althusser, ideologi memang berisi gagasan spekulatif. Namun, itu tidak beraarti bahwa ideologi adalah kesadar palsu. Sebab, gagasan spekulatif itu bukan dimaksudkan untuk menggambarkan realitas. Melainkan, gagasa spekulatif itu dimaksudkan untuk meberika gambaran tentang bagaimana manusia semestinya menjalankan hidupnya.
Louis Althusser (1918-    )
Louis Althusser

            Jadi, ideologi bukanlah jawaban atas pertanyaan 'apa itu dunia'. Melainkan, jawaban atas pertanyaan 'bagaimana orang harus menjalani hidup didunia'. Dengan demikian, sesungguhnya setiap orang membutuhkan ideologi. Sebab, setiap orang perlu memiliki keyakinan tentang bagaimana semestinya ia menjalankan kehidupannya.
            Pendek kata, setiap orang membutuhkan pedoman hidup baik sebagai individu maupun sebagai warga masyarakat. Dan, persis, pedoman hidup itulah yang ditawarkan oleh ideologi.

5.      Dua Kutub Ideologi
            Dari keempat pemahaman mengenai ideologi tersebut, tampak bahwa ideologi memiliki beragam makna. Keragaman makna tersebut kiranya tidak perlu dipertentangkan karena memang tidak bertentangan. Keragama tersebut sesungguhnya mencerminkan kenyataan dua kutub ideologi. Pada kutub pertama, ideologi bisa menjadi sesuatu yang baik, yaitu manakala ideologi mampu menjadi pedoman hidup menuju kehidupan yang lebih baik. Akan tetapi pada kutub kedua, ideologu bisa menjadi hal yang tidak baik, yaitu manakal ideologi dijadikan alat untuk menyembunyikan kepentingan penguasa. Disini, ideologi tidak lebih dari sebuah kesadaran palsu.



BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
            Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan "sains tentang ide". Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu (bandingkan Weltanschauung), secara umum (lihat Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah filosofis (lihat Ideologi politis), atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh anggota masyarakat.
            Tujuan untama dibalik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit.




DAFTAR PUSTAKA

Takwin, Bagus, Akar-akar Ideologi (Pengantar Konsep Ideologi dari Plato hingga Bourdieu), Bandung dan Jogjakarta: Jalasutra, 2009
McLelland, David, Ideologi Tanpa Akhir, Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2005.

http://3denda.blogspot.co.id/2014/10/pemahaman-konseptual-tentang-ideologi.html

Post a Comment for "Pemahaman konseptual tentang ideologi"