Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengelolaan limbah hewan

BAB I
 PENDAHULAN

A.    Latar Belakang
Lingkungan yang bersih dan sehat bebas dari pencemaran merupakan dambaan setiap masyarakat. Lingkungan yang bersih ini akan menciptakan suasana asri sehingga setiap warga merasakan hidup sehat baik dalam segi jasmani maupun rohani.
Usaha peternakan dikembangkan karena tingginya permintaan akan produk peternakan. Usaha peternakan juga memberi keuntungan yang cukup tinggi dan menjadi sumber pendapatan bagi banyak masyarakat di Indonesia. Namun demikian, sebagaimana usaha lainnya, usaha peternakan juga menghasilkan limbah yang dapat menjadi sumber pencemaran. Oleh karena itu, untuk meminimalkan limbah peternakan perlu dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota untuk menjaga kenyamanan permukiman masyarakatnya. Salah satu upaya kearah itu adalah dengan memanfaatkan limbah peternakan sehingga dapat memberi nilai tambah bagi usaha tersebut.
Selama ini banyak keluhan masyarakat akan dampak buruk dari kegiatan usaha peternakan karena sebagian besar peternak mengabaikan penanganan limbah dari usahanya, bahkan ada yang membuang limbah usahanya ke sungai, sehingga terjadi pencemaran lingkungan. Limbah peternakan yang dihasilkan oleh aktivitas peternakan seperti feces, urin, sisa pakan, serta air dari pembersihan ternak dan kandang menimbulkan pencemaran yang memicu protes dari warga sekitar. Baik berupa bau tidak enak yang menyengat, sampai keluhan gatal-gatal ketika mandi di sungai yang tercemar limbah peternakan.
Seiring bertambahnya penduduk dan minimnya lahan pekerjaan, banyak pengusaha yang menempatkan lahan pekerjaannya disekitar rumah penduduk. Lalu bagaimana dengan peternak sapi dan pengaruh limbahnya yang dekat dengan tempat-tempat yang telah disebutkan sebelumnya. oleh karena itu, dalam karya ilmiah ini akan diungkapkan sejauh mana limbah mempengaruhi lingkungan.






BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Limbah
Limbah atau sampah bisa diartikan sebagai kotoran hasil pengolahan pabrik ataupun manusia yang mengandung zat kimia berupa sampah dan dapat menimbulkan polusi serta menganggu kesehatan. Pada umumnya sebagian besar orang mengatakan bahwa limbah adalah sampah yang sama sekali tidak berguna dan harus dibuang, namun jika pembuangan dilakukan secara terus-menerus maka akan menimbulkan penumpukan sampah. Limbah bukanlah suatu hal yang harus dibuang tanpa guna, karena dengan pengolahan dan pemanfaatan secara baik limbah akan menjadi barang yang lebih berguna dari sebelumya.
Limbah akan menjadi suatu yang sangat berguna dan memiliki nilai jual tinggi kala limbah diolah secara baik dan benar. Limbah yang tidak diolah akan menyebabkan berbagai polusi baik polusi udara, polusi air, polusi tanah dan juga polusi lain yang akan menjadi sarang penyakit. Pada lingkungan tempat pembuangan sampah bisa dipastikan udara sekitar tidak sehat dengan bau yang tak sedap dari limbah, sumber air sekitar lingkungan akan tercemar dengan resapan limbah dan tanah yang ada di lingkungan ini akan terkontaminasi dengan zat kimia limbah sehingga tanah akan tandus.

B.     Dampak Limbah Ternak
Dampak Negatif
·         Sebagai media untuk berkembang biaknya lalat.
Limbah ternak masih mengandung nutrisi atau zat padat yang potensial untuk mendorong kehidupan jasad renik yang dapat menimbulkan pencemaran. Suatu studi mengenai pencemaran air oleh limbah peternakan melaporkan bahwa total sapi dengan berat badannya 5.000 kg selama satu hari, produksi manurenya dapat mencemari 9.084 x 10 7 m3air. Selain melalui air, limbah peternakan sering mencemari lingkungan secara biologis yaitu sebagai media untuk berkembang biaknya lalat. Kandungan air manure antara 27-86 % merupakan media yang paling baik untuk pertumbuhan dan perkembangan larva lalat, sementara kandungan air manure 65-85 % merupakan media yang optimal untuk bertelur lalat.
·         Pencemaran udara yang mengakibatkan terciumnya aroma tidak sedap
Dampak bagi sebagian warga Desa Cipicung yang dekat dengan salah satu peternakan sapi di daerah tersebut yaitu, pencemaran udara yang mengakibatkan terciumnya aroma tidak sedap dari limbah/kotoran sapi-sapi tersebut. Memang diantara mereka tidak pernah memprotes tentang keberadaan ternak sapi tersebut, sebab peternakan yang telah berdiri sejak tahun 2001 tersebut tidak pernah membuat warga disekitar daerah tersebut mengidap penyakit hingga mengalami kematian.
·         Menimbulkan debu
Kehadiran limbah ternak dalam keadaan kering pun dapat menimbulkan pencemaran yaitu dengan menimbulkan debu. Pencemaran udara di lingkungan penggemukan sapi yang paling hebat ialah sekitar pukul 18.00, kandungan debu pada saat tersebut lebih dari 6000 mg/m3, jadi sudah melewati ambang batas yang dapat ditolelir untuk kesegaran udara di lingkungan (3000 mg/m3)

Dampak positif
·         Pemanfaatan Untuk Pakan dan Media Cacing Tanah
Sebagai pakan ternak, limbah ternak kaya akan nutrien seperti protein, lemak BETN, vitamin, mineral, mikroba dan zat lainnya. Penggunaan feses sapi untuk media hidupnya cacing tanah, telah diteliti menghasilkan biomassa tertinggi dibandingkan campuran feces yang ditambah bahan organik lain, seperti feses 50% + jerami padi 50%, feses 50% + limbah organik pasar 50%, maupun feses 50% + isi rumen 50%.
·         Pemanfaatan Sebagai Pupuk Organik
Pemanfaatan limbah usaha peternakan terutama kotoran ternak sebagai pupuk organik dapat dilakukan melalui pemanfaatan kotoran tersebut sebagai pupuk organik. Penggunaan pupuk kandang (manure) selain dapat meningkatkan unsur hara pada tanah juga dapat meningkatkan aktivitas mikrobiologi tanah dan memperbaiki struktur tanah tersebut.
Kandungan Nitrogen, Posphat, dan Kalium sebagai unsur makro yang diperlukan tanaman, tersaji dalam tabel berikut.
Kadar N, P dan K dalam Pupuk Kandang dari Beberapa Jenis Ternak

Jenis Pupuk Kandang
Kandungan (%)
N
P2O5
K2O
Kotoran Sapi
Kotoran Kuda
Kotoran Kambing
Kotoran Ayam
Kotoran Itik
0.6
0.4
0.5
1.6
1.0
0.3
0.3
0.3
0.5
1.4
0.1
0.3
0.2
0.2
0.6
Kotoran ternak dapat juga dicampur dengan bahan organik lain untuk mempercepat proses pengomposan serta untuk meningkatkan kualitas kompos tersebut .

·         Pemanfaatan Untuk Biogas
Permasalahan limbah ternak, khususnya manure dapat diatasi dengan memanfaatkan menjadi bahan yang memiliki nilai yang lebih tinggi. Salah satu bentuk pengolahan yang dapat dilakukan adalah menggunakan limbah tersebut sebagai bahan masukan untuk menghasilkan bahan bakar biogas.

·         Pemanfaatan Lainnya
Selain dimanfaatkan untuk pupuk, bahan pakan, atau biogas, kotoran ternak juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar dengan mengubahnya menjadi briket dan kemudian dijemur/dikeringkan. Briket ini telah dipraktekkan di India dan dapat mengurangi kebutuhan akan kayu bakar.
Pemanfaatan lain adalah penggunaan urin dari ternak untuk campuran dalam pembuatan pupuk cair maupun penggunaan lainnya.
Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari pengelolaan limbah ternak yang tepat adalah:
o   menciptakan usaha budidaya sapi perah dan produksi susu berjalan optimal
o   meniadakan unsur pencemar di dalam lokasi kegiatan,
o   menghasilkan produk susu yang lebih berkualitas,
o   menghindari  pencemaran di lokasi peternakan dan lingkungan sekitar,
o   menciptakan kondisi yang harmonis dengan masyarakat sekitar.


C.    Pengelolaan Limbah Ternak
1.      Pemanfaatan Sisik Ikan Sebagai Bahan Kerajinan Tangan Bros Unik
Balongan sebagai desa dan kota kecamatan yang terletak di daerah pesisir atau pantai utara, tentunya mempunyai kekayaan alam yang melimpah berupa laut beserta isinya. Ikan salah satunya, kekayaan alam berupa ikan ini banyak dijumpai di laut Balongan. Di beberapa desa yang masih menjadikan laut sebagai sumber mata pencaharian mereka sebagai nelayan, ikan merupakan buruan sehari-hari mereka.
Namun, di Balongan pemanfaatan ikan ini masih sebatas untuk konsumsi saja. Belum ada pemanfaatan ikan untuk yang lainnya. Ikan yang didapat dari hasil penangkapan nelayan setempat hanya dijadikan sebagai bahan makanan yang diolah kedalam berbagai jenis dan rasa. Ada yang hanya diolah menjadi santapan lauk pauk dan ada juga yang diolah menjadi bahan pembuatan kerupuk, serta bentuk makanan lainnya. Pemanfaatan / pengolahan ikan yang masih terbatas ini tentunya didasari oleh keterbatasan pengetahuan warga setempat mengenai cara pengolahan dan pemanfaatan ikan.

a.      Bedug
Siapa sih yang gak tahu bedug? Kalau kamu orang Indonesia tentunya tahu dong apa itu bedug. Bedug itu merupakan alat pukul menyerupai gendang besar yang terbuat dari drum atau batang pohon yang dilubangi bagian tengahnya dan kedua ujungnya dan ditutup menggunakan kulit kambing/sapi. Masih belum tahu juga? datang deh ke masjid.. kalau kamu lihat di masjid tersebut ada gendang besar ya itu yang namanya bedug, hehehe..

Siapa sangka kalau media lukis/kaligrafi ini terbuat dari kulit kambing atau sapi. Keren kan? Lukisannya kelihatan natural bangetss... dan tentunya unik dong.

c.       Fashion dan Aksesoris
Baju, topi, sepatu, sandal, tas, dompet, gelang, dan pernak-pernik lainnya juga bisa dibuat dari bahan kulit hewan qurban seperti sapi dan kambing. Melalui proses penyamakan.. kamu gak nyangka kan kalau perlengkapan dan aksesoris yang kamu kenakan itu dari kulit kambing dan sapi.




























BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Limbah usaha peternakan berpeluang mencemari lingkungan jika tidak dimanfaatkan. Namun memperhatikan komposisinya, kotoran ternak masih dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan, media pertumbuhan cacing, pupuk organik, biogas, dan briket energi.
Pemanfaatan limbah ternak akan mengurangi tingkat pencemaran lingkungan baik pencemaran air, tanah,maupun udara. Pemanfaatan tersebut juga menghasilkan nilai tambah yang bernilai ekonomis.

B.     Saran
Sebaiknya pemilik ternak harus memikirkan dampak yang ditimbulkan dari limbah peternakan sapinya. Karena limbah-limbah yang dihasilkan menjadikan lingkungan disekitarnya tercemar dengan bau tak sedap. Tetapi pemerintah juga harus membantu para peternak di Indonesia, karena peternakan sangat penting keberadaannya. Jika tidak ada peternak maka apa daya, tidak akan ada susu di negeri ini kecuali ASI.






DAFTAR PUSTAKA

Paimin, Farry, B. 1995. Alat Pembuatan biogas Dari Drum. Jakarta: Penebar Swadaya.
Setiawan, A.I. 2008. Memanfatkan Kotoran Ternak. Cet 14. Jakarta: Penebar Swadaya.
Simamora, S. et al. 2006. Membuat Biogas Pengganti Bahan Bakar Minyak Dan Gas Dari Kotoran Ternak. Jakarta: AgroMedia Pustaka.




Post a Comment for "Pengelolaan limbah hewan"