Pengelolaan penghubung sekolah dengan masyarakat
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bertolak dari penyelenggaraan sistem pemerintahan yang berupa desentralistik, maka hal ini berdampak pula terhadap reorintasi Visi dan Misi Pendidikan
Nasional yang di
dalamnya menyangkut pula tentang Standar Pengelolaan Sistem Pendidikan Nasional. Yang berimbas pula pada Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan, Pendanaaan, dan
Strategi Pembangunan Pendidikan Nasional.
Hal-hal yang tersebut di atas, terutama dilandasi dengan sifat desentralistik
itu sendiri, mengingat kondisi geografis, sosial-kultural, dan ekonomi setiap
wilayah (Propinsi-Kabupaten) yang berbeda satu sama lain. Oleh karena itu
penyelenggaraan pendidikan untuk mencapai hasil yang lebih optimal, efektif,
efisien dan berhasil, memerlukan keterkaitan berbagai elemen yang ada.
Implementasi otonomi terhadap lembaga pendidikan terwujud dalam School
Based Management atau Manajemen Berbasis Sekolah. Dikarenakan Manajemen
Berbasis Sekolah ini adalah upaya kemandirian, kreativitas sekolah dalam
peningkatan kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas dalam
peningkatan mutu melalui kerjasama atau pemberdayaan pemerintah dan masyarakat,
maka diperlukan pula administrasi pendidikan di bidang hubungan sekolah dengan
masyarakat. Dari paparan di
atas, maka melalui makalah ini kami mencoba mengupas pengelolaan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apakah
pengertian hubungan sekolah dengan masyarakat?
2.
Apakah tugas
pokok hubungan sekolah dengan masyarakat?
3.
Apakah asas
kerja hubungan sekolah dengan masyarakat?
4.
Apakah jenis
kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat?
5.
Apa saja faktor
pendukung hubungan sekolah dengan masyarakat?
6.
Bagaimana
fungsi hubungan sekolah dengan masyarakat?
7.
Apakah tujuan
hubungan sekolah dengan masyarakat?
8.
Bagaimana
bentuk operasional hubungan sekolah dengan masyarakat?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Hubungan Sekolah dengan Masyarakat.
Istilah hubungan dengan masyarakat dikemukakan kali pertama oleh presiden
Amerika Serikat, Thomas Jefferson tahun 1807 dengan istilah Public Relations.
Hingga saat ini pengertian hubungan dengan masyarakat itu sendiri belum mencapai
suatu mufakat konvensional. Adapun pengertian hubungan dengan masyarakat menurut Abdurrachman ialah
kegiatan untuk menanamkan dan memperoleh pengertian, good will, kepercayaan,
penghargaan dari publik sesuatu badan khususnya dan masyarakat pada umumnya
(Suryosubroto, 2004: 155).
Sedangkan menurut Syamsi, hubungan dengan masyarakat adalah untuk
mengembangkan opini publik yang positif terhadap suatu badan, publik harus
diberi penerangan-penerangan yang lengkap dan obyektif mengenai
kegiatan-kegiatan yang menyangkut kepentingan mereka, sehingga dengan demikian
akan timbul pengertian darinya. Selain itu pendapat-pendapat dan saran–saran
dari publik mengenai kebijaksanaan badan itu harus diperhatikan dan dihargai
(suryosubroto, 2004: 155).
Hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan jalinan interaksi yang
diupayakan oleh sekolah agar dapat diterima di tengah-tengah masyarakat untuk
mendapatkan aspirasi, simpati dari masyarakat. Dan mengupayakan terjadinya
kerjasama yang baik antar sekolah dengan masyarakat untuk kebaikan bersama,
atau secara khusus bagi sekolah penjalinan hubungan tersebut adalah untuk
mensuksekan program-program sekolah yang bersangkutan sehingga sekolah tersebut
bisa tetap eksis.
B.
Tugas Pokok
Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Tugas pokok hubungan sekolah dengan masyarakat antara lain:
1.
Memberikan
informasi dan menyampaikan ide atau gagasan kepada masyarakat atau pihak-pihak
lain yang membutuhkannya.
2.
Membantu
pemimpin yang karena tugas-tugasnya tidak dapat langsung memberikan informasi
kepada masyarakat atau pihak-pihak yang memerlukannya.
3.
Membantu
pemimpin mempersiapkan bahan-bahan tentang permasalahan dan informasi yang akan
disampaikan atau yang menarik perhatian masyarakat pada saat tertentu.
4.
Membantu
pemimpin dalam mengembangkan rencana dan kegiatan lanjutan yang berhubungan
dengan pelaksanaaan kepada masyarakat sebagai akibat dari komunikasi timbal
balik dengan pihak luar, yang ternyata menumbuhkan harapan untuk penyempurnaaan
kegiatan yang telah dilakukan oleh organisasi.
5.
Melaporkan
tentang pikiran-pikiran yang berkembang dalam masyarakat tentang masalah
pendidikan.
6.
Membantu kepala
sekolah bagaimana usaha untuk memperoleh bantuan dan kerja sama.
7.
Menyusun
rencana bagaimana cara-cara memperoleh bantuan.
8.
Menunjukkan
pergantian keadaan pendapat umum
C.
Asas Kerja
Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
1.
Obyektif dan
Resmi
Semua informasi atau pemberitaan yang disampaikan kepada masyarakat harus
merupakan suara resmi dari instansi atau lembaga yang bersangkutan.
2.
Organisasi yang
tertib dan berdisiplin
Hubungan sekolah dengan masyarakat hanya akan berfungsi bilamana
tugas-tugas organisasi atau lembaga berjalan secara lancar dan efektif serta
memiliki hubungan kerja ke dalam dan ke luar organisasi yang efektif pula.
3.
Informasi harus
bersikap mendorong timbulnya keinginan untuk ikut berpartisipasi atau ikut
memberikan dukungan secara wajar dari masyarakat.
4.
Kontinuitas
informasi
Hubungan sekolah dengan masyarakat harus berusaha agar masyarakat
memperoleh informasi secara kontinu sesuai dengan kebutuhan.
5.
Respon yang
timbul di kalangan masyarakat umpan balik dari informasi yang disampaikan harus
mendapat perhatian sepenuhnya.
D.
Jenis Kegiatan
Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
1.
Kegiatan
Eksternal
Kegiatan ini selalu berhubungan
atau ditujukan kepada instansi atasan dan masyarakat di luar sekolah. Ada dua
kemungkinan yang bisa dilakukan dalam hal ini yakni:
a.
Indirect act adalah kegiatan hubungan sekolah dengan masyar\akat melalui perantara
media tertentu seperti misalnya: informasi lewat televisi, penyebaran informasi
lewat radio, penyebaran informasi melalui media cetak, pameran sekolah dan
berusaha independen dalam penerbitan majalah atau buletin sekolah.
b.
Direct act adalah kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat melalui tatap muka,
misalnya: rapat bersama dengan komitte sekolah, konsultasi dengan tokoh
masyarakat, melayani kunjungan tamu dan sebagainya.
2.
Kegiatan
Internal
Kegiatan ini merupakan publisitas
ke dalam, sasarannya adalah warga sekolah yang bersangkutan yaitu para
pendidik, karyawan, dan peserta didik. Kegiatan ini juga dapat dilakukan dengan
dua kemungkinan yakni:
a.
Indirect act adalah kegiatan internal melalui penyampaian informasi melalui surat
edaran; penggunaan papn pengumuman di sekolah; penyelenggaraan majalah dinding;
menerbitkan buletin sekolah untuk dibagikan pada warga sekolah; pemasangan
iklan/pemberitahuan khusus melalui mass media; dan kegiatan pentas seni.
b.
Direct act adalah kegiatan internal yang dapat berupa: rapat dewan guru; upacara
sekolah; karyawisata/rekreasi bersama; dan penjelasan pada berbagai kesempatan.
E.
Faktor
Pendukung Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat bisa berjalan baik apabila di
dukung oleh beberapa faktor yakni:
1.
Adanya proram
dan perencanaan yang sistematis.
2.
Tersedia basis
dokumentasi yang lengkap.
3.
Tersedia tenaga
ahli, terampil dan alat sarana serta dana yang memadai.
4.
Kondisi
organisasi sekolah yang memungkinkan untuk meningkatkan kegiatan hubungan
sekolah dengan masyarakat.
F.
Fungsi Hubungan
Sekolah dengan Masyarakat
Fungsi pokok hubungan sekolah dengan masyarakat adalah menarik simpati
masyarakat umumnya serta publik khususnya, sehingga dapat meningkatkan relasi
serta animo pada sekolah tersebut. Hal ini akan membantu sekolah mensukseskan
program-programnya. Sehingga mampu mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.
Fungsi hubungan sekolah dengan masyarakat diantarnya sebagai berikut :
1.
Mengatur
hubungan sekolah dengan orang tua.
2.
Memelihara
hubungan baik dengan komitte sekolah.
3.
Memelihara dan
mengembangkan hubungan sekolah dengan lembaga-lembaga pemerintah, swasta dan
organisasi nasional.
4.
Memberi
pengertian kepada masyarakat tentang fungsi sekolah melalui bermacam-macam
tehnik komunikasi (majalah, surat kabar dan mendatangkan sumber).
G.
Tujuan Hubungan
Sekolah dengan Masyarakat
Hubungan sekolah dengan masyarakat dibangun dengan tujuan popularitas
sekolah di mata masyarakat. Popularitas sekolah akan tinggi jika mampu
menciptakan program-program sekolah yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan
dan cita-cita bersama dan dari program tersebut mampu melahirkan sosok–sosok
individu yang mapan secara intelektual dan spiritual. Dengan popularitas ini
sekolah eksis dan semakin maju. Tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat
diantaranya sebagai berikut:
1.
Memberi
penjelasan tentang kebijaksanaan penyelenggaraan sekolah situasi dan
perkembangannya.
2.
Menampung
sarana-sarana dan pendapat-pendapat dari warga sekolah dalam hubungannya dengan
pembinaan dan pengembangan sekolah.
3.
Dapat
memelihara hubungan yang harmonis dan terciptanya kerja sama antar warga
sekolah sendiri.
Sedangkan menurut Mulyasa (2007: 50), tujuan dari hubungan sekolah dengan
masyarakat adalah: (1) memajukan kualitas pembelajaran dan pertumbuhan peserta
didik; (2) memperkokoh tujuan serta meningkatkan kualitas hidup dan penghidupan
masyarakat; dan (3) menggairahkan masyarakat untuk menjalin hubungan dengan
sekolah.
H.
Manfaat Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Manfaat dari hubungan sekolah dengan masyarakat adalah menambah atau
meningkatkan simpati masyarakat secara sadar dan sukarela yang dapat
meningkatkan harga diri sekolah serta dukungan terhadap sekolah secar spiritual
dan material atau finansial. Hal ini akan tampak sebagai berikut:
1.
Adanya saling
pengertian antara sekolah dengan pihak luar.
2.
Adanya kegiatan
yang membantu karena mengetahui manfaat, arti dan pentingnya peranan
masing-masing.
3.
Adanya
kerjasama yang erat dengan masing-masing pihak dan merasa ikut bertanggungjawab
atas suksesnya usaha pihak lain.
I.
Bentuk
Opersional Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Tergantung pada inisiatif dan kreatifitas sekolah, kondisi dan situasi,
fasilitas sekolah dan sebagainya.
1.
Di bidang
Sarana Akademik
Tinggi rendahnya prestasi lulusan (kualitas maupun kuantitas), penelitian,
karya ilmiah (lokal, nasional, internasiona), jumlah dan tingkat kesarjanaan
pendidiknya, sarana dan prasarana akademik termasuk laboratorium dan
perpustakaan atau PSB, SB yang mutakhir serta teknologi instruksional yang
mendukung PBM, termasuk ukuran prestasi dan prestise-nya.
2.
Di bidang
Sarana Pendidikan
Gedung atau bangunan sekolah termasuk ruang belajar, ruang praktikum,
kantor dan sebagainya beserta perabot atau mebeuler yang memadai akan memiliki
daya tarik tersendiri bagi popularitas sekolah.
3.
Di bidang
Sosial
Partisipasi sekolah dengan masyarakat sekitarnya, seperti kerja bakti,
perayaan-perayaan hari besar nasional atau keagamaan, sanitasi dan sebagainya
akan menambah kesan masyarakat sekitar akan kepedulian sekolah terhadap
lingkungan sekitar sebagai anggota masyarakat yang senantiasa sadar lingkungan
demi baktinya terhadap pembangunan masyarakat.
4.
Kegiatan Karya
Wisata
Kegiatan karya wisata juga bisa dijadikan sarana hubungan sekolah dengan
masyarakat, seperti membawa spanduk serta atribut sekolah sampai keluar daerah
menyababkan nama sekolah dapat dikenal lebih luas sampai luar kota. Bahkan
tertib sopan santun para siswanya di perjalanan akan mendapat kesan tersendiri
dari masyarakat yang disinggahi dan dilaluinya.
5.
Kegiatan Olah
Raga dan Kesenian
Juga dapat merupakan sarana hubungan sekolah dengan masyarakat, misalnya
dalam porseni dan lomba antar sekolah akan membawa keunggulan sekolah dan
membawa nama harum sekolah tersebut.
6.
Menyediakan
fasilitas sekolah untuk kepentingan masyarakat sekitar sepanjang tidak
mengganggu kelancaran PBM, demikian sebaliknya fasilitas yang ada di masyarakat
sekitarnya dapat digunakan untuk kepentingan sekolah.
7.
Mengikutsertakan
tokoh-tokoh masyarakat dalam kegiatan kurikuler dan ekstra kurikuler sekolah,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Dan masih banyak lagi kegitan
operasional hubungan sekolah dengan masyarakat yang dikreasikan sesuai situasi,
kondisi serta kemampuan pihak-pihak terkait.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berbagai persoalan yang dihadapi oleh dunia pendidikan sampai lembaga
pendidikan di era globalisasi dan desentralistik (otonomi daerah) menuntut team
work yang solid antara pihak sekolah itu sendiri dengan pihak luar,
baik instansi atasan maupun masyarakat. Melalui Manajemen Berbasis Sekolah,
maka administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat menjadi kunci sukses di
dalamnya.
Dan ketika hubungan sekolah dengan masyarakat ini dapat berjalan harmonis
dan dinamis dengan sifat pedagogis, sosiologis dan produktif, maka diharapkan
tercapai tujuan utama yaitu terlaksananya proses pendidikan di sekolah secara
produktif, efektif, efisien dan berhasil sehingga menghasilkan out-put yang
berkualitas secara inteletual, spritual dan sosial.
B.
Saran
Letak
sekolah yang biasanya berada ditengah-tengah masyarakat dan dapat dikatakan
sebagai pisau bermata dua. Mata yang pertama adalah menjaga kelestarian
nilai-nilai positif yang ada dalam masyarakat, agar pewarisan nilai-nilai
masyarakat berlangsung dengan baik. Mata uang kedua adalah sebagai lembaga yang
dapat mendorong perubahan nilai dan tradisi sesuai dengan kemajuan dan tuntutan
kehidupan serta pembangunan. Kedua fungsi ini seolah-olah bertentangan, namun
sebenarnya keduanya dilakukan dalam waktu yang bersamaan. Oleh karena itu
fungsi yang controversial ini, diperlukan saling pemahaman antara sekolah dan
masyrakat.
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan, Ary. 1996. Administrasi
Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Mulyasa, Endang. 2007. Manajemen
Berbasis Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Pidarta, Made. —–. Landasan
Kependidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
PP RI No 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan.
Suryosubroto. 2004. Manajemen
Pendidikan Di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta.
UU RI No 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS.
Post a Comment for "Pengelolaan penghubung sekolah dengan masyarakat"