Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Penyakit Varicella pada anak

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Varicella atau yang biasa dikenal dengan cacar airatau Chickenpox merupakan suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh Varicella-zoster virus. Penyakit cacar air umumnya tidak berbahaya jika terkena pada anak-anak, namun penyakit ini sangat menular dari anak yang satu ke anak lainnya. Cara penularan cacar air adalah melalui droplets dan kontak langsung dari lesi penderita. Anak tidak boleh sekolah, karena dapat menyebabkan penularan pada teman-teman di sekolahnya.
Penyakit cacar air hanya akan terkena 1x selama hidup anak, dan juga dapat menularkan pada orang dewasa. Namun penyakit ini bila mengenai orang dewasa gejalanya akan menjadi lebih hebat dan berbahaya. Penyakit ini dimulai dengan munculnya vesikel pada kulit di daerah badan yang dapat disertai demam ringan atau pun tanpa demam. Munculnya vesikel ini kemudian akan menyebar di badan, muka, dan ekstremitas. Selanjutnya vesikel akan mongering dan setelah itu menghilang. Seringkali munculnya vesikel juga disertai dengan rasa gatal. Vesikel-vesikel muncul ini tidak seragam, sebagian baru muncul dan sebagian lagi sudah mengering.
Saat ini vaksinasi untuk penyakit cacar air sudah tersedia. Vaksinasi varicella diberikan sebanyak 1x pada usia 12 bulan keatas. Pada sebagian anak vaksinasi ini berhasil mencegah anak sehingga tidak terinfeksi penyakit cacar air, dan pada sebagian anak lainnya anak tetap tertular namun gejalanya menjadi sangat ringan. Jika anak mengalami cacar air, maka keluarga yang belum pernah menderita cacar air jika berkontak selama kurang dari 72 jam dapat mendapatkan vaksinasi varicella untuk mencegah atau mengurangi gejala dan keparahan yang muncul. 



B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa itu varicella?
2.      Apa factor terjadinya penyakit varicella?
3.      Bagaimana gejala penyakit varicella?
4.      Apakah akibat dari penyakit varicella?
5.      Bagaimana cara pencegahan dan pengobatan penyakit varicella?




BAB II
PEMBAHASAN

A.    DEFINISI VARISELA
Varisela berasal dari bahasa latin, Varicella. Di Indonesia penyakit ini dikenal dengan istilah cacar air, sedangkan di luar negeri terkenal dengan nama Chicken – pox. Varisela adalah Penyakit Infeksi Menular yang disebabkan oleh virus Varicella Zoster, ditandai oleh erupsi yang khas pada kulit. Varisela atau cacar air merupakan penyakit yang sangat menular yang disebabkan oleh virus Varicella Zoster dengan gejala-gejala demam dan timbul bintik-bintik merah yang kemudian mengandung cairan.
Varisela adalah penyakit infeksi virus akut dan cepat menular, yang disertai gejala konstitusi dengan kelainan kulit yang polimorf, terutama berlokasi di bagian sentral tubuh. Varisela merupakan penyakit akut menular yang ditandai oleh vesikel di kulit dan selaput lendir yang disebabkan oleh virus varisella. Varisela adalah infeksi akut prime yang menyerang kulit dan mukosa secara klinis terdapat gejala konstitusi, kelainan kulit polimorfi terutama berlokasi di bagian sentral tubuh, disebut juga cacar air, chicken pox (Kapita Selekta, 2000).

B.     FAKTOR PENYEBAB  VARISELA
Virus Varicella Zoster, termasuk Famili Herpes Virus. Menurut Richar E, varisela disebabkan oleh Herpes virus varicella atau disebut juga virus varicella-zoster (virus V-Z). Virus tersebut dapat pula menyebabkan herpes zoster. Kedua penyakit ini mempunyai manifestasi klinis yang berbeda. Diperkirakan bahwa setelah ada kontak dengan virus V-Z akan terjadi varisela; kemudian setelah penderita varisela tersebut sembuh, mungkin virus itu tetap ada dalam bentuk laten (tanpa ada manifestasi klinis) dan kemudian virus V-Z diaktivasi oleh trauma sehingga menyebabkan herpes zoster. Virus V-Z dapat ditemukan dalam cairan vesikel dan dalam darah penderita verisela dapat dilihat dengan mikroskop electron dan dapat diisolasi dengan menggunakan biakan yang terdiri dari fibroblas paru embrio manusia.
C.    GEJALA CACAR AIR
Pada awalnya, penderita akan mengalami pilek, demam, lesu, lemah, dan lelah, di mana hal tersebut merupakan gejala khas untuk infeksi virus. Pada kasus yang agak parah, umumnya disertai dengan nyeri sendi, pusing, dan sakit kepala. Lalu, beberapa hari kemudian akan timbul warna kemerahan (ruam) berukuran kecil pada kulit yang pertama kali ditemukan di area perut dan dada ataupun punggung, yang pada akhirnya juga akan muncul di anggota gerak tubuh dan wajah.
Ruam pada kulit ini kemudian berubah menjadi lenting yang berisi cairan dengan dinding tipis. Ruam tersebut mungkin akan terasa gatal atau agak nyeri, sehingga memungkinkan tangan untuk menggaruknya dengan tidak sengaja. Apabila lenting ini dibiarkan begitu saja, maka akan segera mengering, membentuk krusta (keropeng) yang pada akhirnya akan terlepas dan meninggalkan bercak pada kulit berwarna gelap (hiperpigmentasi). Namun demikian, seiring berjalannya waktu, bercak-bercak tersebut akan hilang dengan sendirinya hingga tidak meninggalkan bekas lagi.
Hal ini akan berbeda jika lenting cacar air pecah akibat digaruk, baik sengaja maupun tidak. Krusta akan segera terbentuk lebih dalam dan ini akan membuatnya mengering lebih lama. Kondisi ini memungkinkan terjadinya infeksi bakteri pada bekas luka garukan itu. Apabila sudah mengering, bekas cacar air tersebut akan meninggalkan bekas yang dalam, terlebih lagi bila penderita merupakan orang dewasa, maka bekas cacar air akan lebih sulit hilang.


D.    AKIBAT TERJADINYA CACAR AIR
Cacar air jarang menyebabkan komplikasi. Jika terjadi komplikasi dapat berupa infeksi kulit. Komplikasi yang paling umum ditemukan adalah :
1.      Bekas luka yang menetap. Hal ini umumnya ditemukan jika cacar air terjadi pada anak yang usianya lebih tua atau cenderung pada orang dewasa.
2.      Acute Cerebral Ataxia Komplikasi ini tidak umum ditemukan dan cenderung lebih mungkin tejadi pada anak yang lebih tua. Komplikasi ini ditandai dengan gerakan otot yang tidak terkoordinasi sehingga anak dapat mengalami kesulitan berjalan, kesulitan bicara, gerakan mata yang berganti-ganti dengan cepat. Ataxia ini akan menghilang dengan sendirinya dalam waktu beberapa minggu atau bulan.

Pada beberapa kelompok, cacar air mungkin menyebabkan komplikasi yang serius seperti cacar air yang berat dan seluruh tubuh, pneumonia dan hepatitis yang termasuk dalam kelompok tersebut :
1.      Bayi dibawah usia 28 hari.
2.      Orang dengan kekebalan tubuh rendah
3.      Komplikasi yang terjadi pada orang dewasa berupa ensefalitis, pneumonia, karditis, glomerulonefritis, hepatitis, konjungtivitis, otitis, arthritis dan kelainan darah (beberapa macam purpura).
4.      Infeksi pada ibu hamil trimester pertama dapat menimbulkan kelainan congenital, sedangkan infeksi yang terjadi beberapa hari menjelang kelahiran dapat menyebabkan varisela congenital pada neonatus.


 

 

E.     PENGOBATAN CACAR AIR

Cacar air yang ringan cukup membutuhkan penanganan pada gejala-gejala yang ada. Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah pemberian kompres dingin untuk mengurangi rasa gatal, sehingga akan mencegah garukan yang bisa menyebarkan infeksi dan menyebabkan jaringan parut. Agar risiko terjadinya infeksi bakteri berkurang, maka sebaiknya penderita cacar air melakukan hal-hal berikut ini :

  • Tetap mandi seperti biasa agar kuman tidak menginfeksi kulit yang sedang terkena cacar air.
  • Menjaga kebersihan tangan.
  • Selalu menggunakan pakaian yang kering dan bersih.
  • Memotong kuku demi menghindari lesi kulit tergaruk.
Di sisi lain, penderita cacar air biasanya juga diberikan obat untuk mengurangi rasa gatal. Apabila terjadi infeksi bakteri, maka akan diberikan antibiotik. Bagi para remaja, orang dewasa, dan orang-orang yang berisiko tinggi untuk mengalami komplikasi seperti bayi prematur, anak-anak dengan gangguan sistem kekebalan tubuh, dan orang yang mengonsumsi kortikosteroid, dapat diberikan obat antivirus seperti Famciclovier, Acyclovir, atau Valacivlovir. Jika ingin obat ini bekerja dengan lebih efektif, maka obat tersebut harus diberikan dalam kurun waktu 24 jam sejak penyakit mulai terjadi. Obat antivirus boleh diberikan pada anak berusia lebih dari 2 tahun, dan tidak dianjurkan untuk wanita hamil.
 
F.     PENCEGAHAN CACAR AIR
Untuk pencegahan penyakit cacar air dapat dilakukan pemberian vaksinasi. Vaksin varicella sudah dapat diberikan sejak anak berusia 12 bulan. Sebaiknya vaksin ini diberikan sebelum anak mulai masuk sekolah. Apabila vaksin ini diberikan setelah anak berusia 12 tahun, maka vaksin perlu diberikan 2 kali dengan jarak minimal antara pemberian pertama dan kedua selama 4 minggu. Berdasarkan penelitian, vaksin varicella dapat memberikan perlindungan hingga 20 tahun seteleh divaksinasi. Di Indonesia sendiri, vaksin ini belum menjadi salah satu vaksin yang disubsidi oleh pemerintah.
Pemberian vaksin efektif melindungi 80-85% terhadap penyakit varicella dan efektif 95% mencegah varicella yang berat. Akan tetapi, sekitar 15-20% anak sehat yang diberikan vaksin ini tetap terkena varicella. Jenis varicella yang dialami jenis yang ringan di mana tidak ditemukan adanya demam, bisul pada kulit yang lebih sedikit, dan keluhan lain juga lebih ringan. Selain itu, varicella pada anak yang sudah divaksinansi juga jarang menular kepada orang lain yang belum terkena varicella.





Siklus Penyakit Varicella
           
http://4.bp.blogspot.com/_lTn6r6aKIaA/S_SvU0AKkjI/AAAAAAAAAAc/GLZT3hm-bow/s320/varicella_virus-257x300.jpg
http://dc351.4shared.com/doc/GTksFeQx/preview_html_97f89bf.gif    http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQscC94zfvJIeYVkAvlu7-p5LupFn50VP5BXPigWtZsYvHVx1wWdw

BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Varisela berasal dari bahasa latin, Varicella. Di Indonesia penyakit ini dikenal dengan istilah cacar air, sedangkan di luar negeri terkenal dengan nama Chicken – pox. Varisela adalah Penyakit Infeksi Menular yang disebabkan oleh virus Varicella Zoster, ditandai oleh erupsi yang khas pada kulit. Varisela atau cacar air merupakan penyakit yang sangat menular yang disebabkan oleh virus Varicella Zoster dengan gejala-gejala demam dan timbul bintik-bintik merah yang kemudian mengandung cairan.
Varisela adalah penyakit infeksi virus akut dan cepat menular, yang disertai gejala konstitusi dengan kelainan kulit yang polimorf, terutama berlokasi di bagian sentral tubuh. Varisela merupakan penyakit akut menular yang ditandai oleh vesikel di kulit dan selaput lendir yang disebabkan oleh virus varisella. Varisela adalah infeksi akut prime yang menyerang kulit dan mukosa secara klinis terdapat gejala konstitusi, kelainan kulit polimorfi terutama berlokasi di bagian sentral tubuh, disebut juga cacar air, chicken pox.

B.     SARAN
Penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca terutama dalam menangani, mengobati dan pencegahan terhadap penyakit cacar air pada anak. Penulis juga menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Maka penulis mohon kritik dan saran guna perbaikan untuk masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

Doengoes, Marilynn. E,.(1999). Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien.EGC : Jakarta.
Tarwoto dan Wartonah. (2000). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Salemba Medika : Jakarta.


Post a Comment for "Penyakit Varicella pada anak"