Penyimpanan arsip yang baik
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Latar belakang dari pembuatan
makalah ini adalah untuk memberikan informasi tentang kegiatan pengarsipan.
Manfaat dari pengarsipan itu sendiri adalah untuk mempermudah pencarian dan
pengembalian surat saat dibutuhkan. Arsip (record) yang dalam istilah bahasa
Indonesia ada yang menyebutkan sebagai “warkat”, pada pokoknya daat diberikan
pengertian sebagai: setiap catatan tertulis baik dalam bentuk gambar aaupung
bagan yang memuat keterangan-keterangan mengenai sesuatu subyek (pokok
persoalan) ataupun peristiwa yang dibuat orang untuk membantu daya ingatan
orang (itu) pula.
Kearsipan mempunyai peranan sebagai
“pusat ingatan”, sebagai “sumber informasi” dan “sebagai alat pengawasan” yang
sangat diperlukan dalam setiap organisasi dalam rangka kegiatan perencanaan,
penganalisaan, pengembangan, perumusan kebijaksanaan, pengambilan keputusan,
pembuatan laporan, pertanggungjawaban, penilaian dan pengendalian
setepat-tepatnya. Selain itu kearsipan juga merupakan salah satu bahan untuk
penelitian ilmiah. Usaha-usaha penelitian untuk mempelajari persoalan-persoalan
tertentu akan lebih mudah bilamana bahan-bahan kearsipan terkumpul, tersimpan
baik dan teratur.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan arsip?
2. Apakah pengertian sistem penyimpanan?
3. Bagaimana sistem penyimpanan arsip
yang baik?
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Arsip
Arsip
secara etimologi, berasal dari Bahasa Latin, yaitu felum ( bundel ) yang
artinya tali atau benang. Bahasa Yunani, yaitu archium artinya peti untuk
menyimpan sesuatu. Bahasa Inggris, yaitu archieve, artinya kumpulan warkat;
“record” artinya catatan; “file” artinya sekumpulan informasi. Bahasa Belanda,
yaitu archief artinya warkat dan bahasa Jerman, yaitu archivalen artinya
warkat. Jadi arsip adalah warkat atau catatan mengenai peristiwa atau hal.
Sedangkan Kearsipan
adalah suatu proses mulai dari penciptaan, penerimaan, pengumpulan,
pengaturan, pengendalian, pemeliharaan dan perawatan serta penyimpanan warkat
menurut sistem tertentu.
B. Pengertian
Sistem Penyimpanan
Sistem penyimpanan adalah sistem
yang dipergunakan pada penyimpanan warkat agar kemudahan kerja penyimpanan
dapat diciptakan dan penemuan warkat yang sudah disimpan dapat dilakukan dengan
cepat bilamana warkat tersebut sewaktu-waktu diperlukan. Sistem penyimpanan
pada prinsipnya adalah menyimpan berdasarkan kata tangkap (caption) dari warkat yang disimpan baik berupa huruf maupun angka
yang disusun menurut uruitan tertentu. Pada umunya sistem penyimpanan yang
dapat dipakai sebagai sistem penyimpanan yang standar adalah sistem subjek,
sistem abjad, sistem nomor, dan sistem geografis. Di dalam suatu kantor dapat
saja diterapkan pemakaian satu sistem penyimpanan untuk semua file yang ada di
kantor tersebut.Akan tetapi tidak jarang pula kantor yang menggunakan beberapa
sisitem penyimpanan untuk menghindari kesalahan dalam memilih arsip yang disimpan.
Adapun langkah prosedur penyimpanan arsip antara lain :
1. Memeriksa
Surat
atau dokumen lainya disimpan dan diperiksa apakah dokumen yang bersangkutan
memang sudah layak disimpan atau masih dalam pemrosesan. Tanda siap disimpan,
biasa disebut juga dengan istilah
relasemark baik dalam bentuk stampel, paraf, atau tanda file lainya yang
perlu diteliti oleh petugas. Pemeriksaan ini penting karena bilamana terjadi
petugas tidak teliti dalam memeriksa dan menyimpan surat yang seharusnya
diteruskan atau distribusikan kepada unit lain untuk diproses , maka terjadilah
apa yang disebut surat “hilang”. Dengan begini akan timbul kekacauan antar
petugas yang saling menyalahkan sewaktu surat ditanyakan pimpinan.
2. Mengindeks
Mengindeks
adalah proses menemukan kata tangkap (caption)
dari suatu surat atau dokumen untuk kepentingan penyimpanan. Di dalam pekerjaan
diharapkan petugas dapat menentukan subjek surat tidak hanya berdasarkan subjek
yang tertulis pada perihal surat. Dari indeks ini, petugas dapat melihat daftar
klasifikasi subyek untuk mengetahui istilah yang bersangkutan secara lebih
rinci.
3. Mengkode
Mengkode
adalah memberi tanda pada surat dengan cara menuliskan kata-kata di atas kertas
surat yang bersangkutan dengan tulisan tersebut petugas dapat menyortir ataupun
menempatkan surat sesuai dengan subjek yang benar. Atau berdasarkan kode
tersebut petugas dapat menempatkan (menyimpan) surat yang dikembalikan dari
peminjaman tempatnya, tanpa mengalami kesukaran karena kode penyimpanannya
sudah ada.
4. Menyortir
Menyortir
adalah mengelompokan surat terlebih
dahulu untuk memudahkan pekerjaan penempatanya di tempat penyimpanan. Dengan
adanya penyortiran, surat-surat disimpan bergiliran kelompok demi kelompok.
Jika surat yang akan disimpan hanya sedikit maka tidak perlu disortir terlebih
dahulu, karena dapat dilakukan penyimpanan sekaligus secara mudah.
5. Menempatkan
Dalam
sistem subjek pengelompokan arsip atau dokumen berdasarkan subjek atau pokok
masalah. Penunjuk yang dipergunakan untuk map, laci almari arsip, map ordner,
rap arsip, dan lain-lain sarana penyimpanan arsip, berupa istilah subjek.
Istilah tersebut dimulai dari kelas utama, kelas, subkelas, sub-subkelas,
tergantung jumlah surat dari subjek bersangkutan yang disimpan dengan
pengelompokkan yang lebih terperinci. Apabila alat yang digunakan untuk
menyimpan adalah map gantung dalam lemari arsip, surat mula-mula ditempatkan
dalam map dengan label subjek utama. Apabila suratnya banyak subjek utama
menjadi label laci. Apabila dokumen yang disimpan sangat banyak, almari arsip
dapat berlabelkan subjek utama. Agar mudah dipahami, diambil contoh sederhana
yakni penyimpanan dengan map gantung. Misalnya, subjek personalia terdiri atas
tingkatan-tingkatan sebagai berikut. (1) Subjek utama=Personalia; (2)
subjek=Penerimaan; (3) subsubjek=Sarjana; sub-subsubjek=Pertanian.
C.
Sistem
Penyimpanan Arsip Yang Baik
Ada 5 macam sistem pengarsipan,
yaitu:
1. Sistem
abjad (Alphabetical filling system)
Sistem abjad adalah sistem penyimpanan arsip
dengan memakai metode penyusunan menurut abjad. Umumnya dipakai untuk arsip
yang dasar penyusunannya dilakukan terhadap nama orang, nama perusahaan /
organisasi, nama tempat, nama benda dan subjek masalah. Nama-nama diambil dari
nama si pengirim (surat masuk) dan nama alamat yang dituju (surat keluar). Cara
menemukan dan menentukan ciri / tanda dari suatu dokumen yang akan dijadikan
petunjuk atau tanda pengenal (caption) untuk memudahkan mengetahui tempat
dokumen disimpan.
Adapun
kata tangkap dapat berupa :
·
Nama
orang
·
Nama
perusahaan / organisasi
·
Nama
tempat / daerah
·
Nama
benda / barang
·
Istilah
subyek atau angka (tergantung sistem pengarsipan yang dipakai)
·
Menentukan
ciri / tanda dengan cara menentukan urutan unit-unit atau bagian dari kata
tangkap yang akan disusun menurut abjad.
2. Sistem
Perihal (Pokok Isi Surat)
Sistem
perihal adalah cara penyimpanan dan
penemuan kembali surat berpedoman pada perihal surat atau pokok isi surat. Yang
perlu dipersiapkan untuk sistem perihal adalah.
1) Daftar
Indeks adalah daftar yang memuat seluruh
kegiatan / masalah / hal-hal yang dilakukan diseluruh kantor dimana sistem ini
diterapkan.
2) Perlengkapan menyimpan surat
·
Filling
Cabinet
·
Guide
·
Folder
·
Kartu
kendal
3) Pemberian kode surat
4) Penyimpanan surat, dengan cara
·
Membaca
surat untuk mengetahui isi surat
·
Memberi
kode surat
·
Mencatat
surat dalam kartu kendali
5) Menyimpan kartu kendali.
3. Sistem Nomor
Sistem
nomor adalah sistem penyimpanan dan
penemuan kembali surat berdasarkan nomor yang sudah ditetapkan. Nomor yang
dimaksud dalah nomor urut surat atau nomor kode permasalahan surat yang
terdapat pada daftar klasifikasi.
Kebaikan sistem nomor, antara lain :
·
Kecepatan
dan ketepatan lebih terjamin
·
Sederhana
dan mudah dilakukan
·
Nomor
folder dapat digunakan sebagai nomor referensi dalam korespondensi
·
Dapat
digunakan untuk penyimpanan segala macam surat dan dokumen
·
Nomor
folder dapat diperluas tanpa batas
Kelemahan
sistem nomor adalah sebagai berikut :
·
Lebih
banyak waktu yang diperlukan untuk keperluan mengikndeks
·
Banyak
nya folder yang dapat digunakan dapat menimbulkan kesulitan
·
Dibutuhkan
biaya khusus untuk keperluan mengindeks dan penyediaan ruangan
·
Transposisi
angka-angka dapat menyebabkan kesalahan dalam penyimpanan.
4. Sistem geografis / wilayah
Sistem
geografis atau wilayah adalah suatu sistem penyimpanan arsip berdasarkan
pembagian wilayah atau daerah yang menjadi alamat suatu surat. Surat disimpan
dan diketemukan kembali menurut kelompok atau tempat penyimpanan berdasarkan
geografi / wilayah / kota dari surat berasal dan tujuan surat dikirim. Dalam
hubungan ini surat masuk dan surat keluar disimpan dan ditempatkan dalam folder
yang sama, tidak dipisah-pisahkan. Dalam penyimpanannya menurut sistem ini
harus dibantu dengan sistem abjad atau sistem tanggal.
Yang perlu
dipersiapkan dalam menerapkan sistem ini
·
Perlengkapan
yang diperlukan dalam menerapkan sistem ini adalah; filling cabinet, guide,
folder, dan kartu kendali.
·
Penyimpanan
surat melalui prosedur
a. Melihat tanda pembebas dalam surat,
yaitu tanda yang menyatakan bahwa surat tersebut telah selesai diproses dan
boleh disimpan.
b. Membaca surat
c. Memberi kode surat
d. Mencatat surat pada kartu kendali
e. Menggolongkan surat menurut
wilayahnya masing-masing
f. Menyimpan surat
g. Menyimpan kartu kendali
·
Penemuan
kembali; cara menemukan kembali adalah sama seperti sistem-sistem lainnya.
5. Sistem
tanggal (chronologis)
Sistem
tanggal adalah sistem penyimpanan surat yang didasarkan kepada tanggal surat
diterima (untuk surat masuk) dan tanggal surat dikirim (untuk surat keluar). Yang
diperlukan untuk sistem ini adalah
·
Perlengkapan
yang diperlukan; filling cabinet, didepan laci dicantumkan judul “tahun”, guide
sebanyak 12 buah, masing-masing untuk satu bulan, folder, dan kartu kendali.
·
Pembagian
sistem tanggal
a. Pembagian utama menggambarkan tahun
(judul laci
b. Pembagian pembantu menggambarkan
bulan (judul guide
c. Pembagian kecil menggambarkan
tanggal (judul folder)
·
Susunan
guide dan folder dalam filling cabine
a. Laci menggambarkan tahu
b. Guide menggambarkan bulan
c. Folder menggambarkan tanggal
·
Penyimpanan
surat, langkah-langkah dalam penyimpanan surat
a. Menetapkan kode surat sebelum
disimpan
b. Mencatat surat pada kartu kendali
c. Menyimpan surat.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Arsip
secara etimologi, berasal dari Bahasa Latin, yaitu felum ( bundel ) yang
artinya tali atau benang. Bahasa Yunani, yaitu archium artinya peti untuk
menyimpan sesuatu. Bahasa Inggris, yaitu archieve, artinya kumpulan warkat;
“record” artinya catatan; “file” artinya sekumpulan informasi. Bahasa Belanda,
yaitu archief artinya warkat dan bahasa Jerman, yaitu archivalen artinya
warkat. Jadi arsip adalah warkat atau catatan mengenai peristiwa atau hal. Sedangkan Kearsipan
adalah suatu proses mulai dari penciptaan, penerimaan, pengumpulan,
pengaturan, pengendalian, pemeliharaan dan perawatan serta penyimpanan warkat
menurut sistem tertentu.
Sistem penyimpanan adalah sistem
yang dipergunakan pada penyimpanan warkat agar kemudahan kerja penyimpanan
dapat diciptakan dan penemuan warkat yang sudah disimpan dapat dilakukan dengan
cepat bilamana warkat tersebut sewaktu-waktu diperlukan. Sistem penyimpanan
pada prinsipnya adalah menyimpan berdasarkan kata tangkap (caption) dari warkat yang disimpan baik berupa huruf maupun angka
yang disusun menurut uruitan tertentu.
B. Saran
Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka penulis mohon kritik
dan saran guna perbaikan untuk masa yang akan datang.
DAFTAR
PUSTAKA
Sukoco
Munir Badri;2007;Manajemen Administrasi
Perkantoran Modern;Jakarta;Erlangga.
Yatimah
durotul Dr Mpd.; 2009 ; kesekretarisan
modern dan administrasi perkantoran; Bandung; pustaka setia.
Amsyah,
Zulkifli. 2003. Manajemen Kearsipan. PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta
Post a Comment for "Penyimpanan arsip yang baik"