Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mengapa Deandel membangun jalan raya dari Anyer sampai Panurakan



BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Herman Willem Daendels atau di Indonesia lebih dikenal dengan nama Daendels, adalah nama seorang Gubernur Jenderal Belanda yang pernah memerintah di bumi kita tercinta ini antara tahun 1808 dan 1811. Berdasarkan buku-buku sejarah, Gubernur Jenderal Daendels dikenal sebagai seorang diktator yang sangat kejam, tidak berperikemanusiaan, dan selalu menindas rakyat demi keuntungan pemerintah Kolonial Belanda dan pribadinya.
Tahun 1808, Daendels diminta oleh Raja Belanda waktu itu yaitu Louis (Lodewijk) Napoleon, saudara Kaisar Perancis Napoleon Bonaparte (waktu itu Belanda di bawah kekuasaan Perancis), untuk mempertahankan Pulau Jawa dari kemungkinan serangan Inggris. Pada saat itu, banyak wilayah jajahan Perancis yang telah berhasil direbut oleh Inggris, sehingga kemungkinan Inggris juga akan merebut Jawa, yang adalah jajahan Belanda, sehingga secara tidak langsung juga merupakan jajahan Perancis. Maka, diutuslah Daendels sebagai orang Belanda yang mewakili Perancis.
Dengan semangat Revolusi Perancis “liberte, egalite, fraternite“, maka Herman Willem Daendels dengan perjalanan penuh liku dan mara bahaya tiba di Anyer, Banten, pada tanggal 5 Januari 1808. Tepat pada tanggal 14 Januari 1808, ia menggantikan Gubernur Jenderal AH Wiese, sebagai pimpinan tertinggi di Hindia Belanda. Daendels memimpin daerah jajahan Nusantara ini hanya singkat, yaitu selama 3 tahun 4 bulan saja. Walaupun singkat, namun Daendels telah menorehkan namanya sendiri dalam khasanah sejarah kolonial negeri ini, terutama di Pulau Jawa, sebagai seorang Gubernur Jendral yang kejam dan galak. Salah satu tindakan yang menyiratkan kekejamannya adalah pembuatan Jalan Raya Pos (Grote Postweg) yang membentang dari Anyer di ujung barat Pulau Jawa hingga Panarukan di ujung timur Pulau Jawa, sepanjang kurang lebih 1.100 km, yang memakan ribuan korban jiwa.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana penyebab pembangunan jalan raya dari anyer sampai panarukan?
2.      Apakah hubungan pertahanan dan keamanan yang dilakukan oleh Daendels?

BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENYEBAB PEMBANGUNAN JALAN RAYA DARI ANYER SAMPAI PANARUKAN
Pembangunan jalan Daendels dari Anyer (Banten) sampai Panarukan (Jawa Timur) sejauh 1000 km pada tahun 1809 – 1810 yang bertujuan untuk mempercepat tibanya surat-surat yang dikirim antar Anyer hingga Panarukan atau sebagai jalan pos,
Ada beberapa versi mengenai sejarah pembuatan jalan ini, ada yang mengatakan bahwa Daendels membuat jalan Anyer – Panarukan ini karena ingin mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris, sehingga Pulau Jawa perlu dibangun jalan guna menghubungkan suatu daerah ke daerah lain agar dapat mempercepat kabar berita dan alur transportasi. Secara kronologis, pada tahun 1808 datanglah Herman Willem Daendels dari Belanda ke Banten, waktu ia datang ke Indonesia negaranya tengah di jajah oleh Perancis. Sebagai murid yang disayangi Napoleon, akhirnya Daendels dikirim ke Indonesia untuk menggantikan Gubernur Jendral dari Belanda yang ada di Indonesia oleh Napoleon Bonaparte (Dr. H.J. de Graaf; 363-370, 1949). Dengan segala upaya akhirnya Daendels mendapatkan bantuan dari rakyat Banten berupa rempah-rempah untuk dikirim ke Perancis dan Belanda sebagai upeti, jadi tidak mengherankan jika ia membuat kerja rodi dan tanam paksa (verplichte diensten) karena jika tidak, ia tidak bisa memberikan upeti pada kedua negara itu.
·         Pada tahun 1808-1809 Daendles mulai pembuatan jalan dengan rute Batavia-Banten tahap pertama, pada saat itu rakyat masih mau menghimpun kekuatan untuk melaksanakan perintah paksa Daendles, namun setelah terjangitnya penyakit malaria dan banyak yang tewas, maka rakyat menghentikan bantuannya. Karena banyaknya korban pada pembuatan jalan Batavia-Banten masih simpang siur, menurut beberapa sejarahwan Indonesia, yang meninggal sekitar 15.000 orang dan banyak yang meningal tampa dikuburkan secara layak. Walaupun demikian Daendels semakin keras menghadapi rakyat, ia tidak segan-segan memerintahkan tentaranya menembak mati rakyat yang lalai atau tidak mau bekerja dalam pembuatan jalan apapun alasannya. Pada tahun 1808-1809 Daendles mulai pembuatan jalan dengan rute Batavia-Banten tahap pertama, pada saat itu rakyat masih mau menghimpun kekuatan untuk melaksanakan perintah paksa Daendles, namun setelah terjangitnya penyakit malaria dan banyak yang tewas, maka rakyat menghentikan bantuannya. Karena banyaknya korban pada pembuatan jalan Batavia-Banten masih simpang siur, menurut beberapa sejarahwan Indonesia, yang meninggal sekitar 15.000 orang dan banyak yang meningal tampa dikuburkan secara layak. Walaupun demikian Daendels semakin keras menghadapi rakyat, ia tidak segan-segan memerintahkan tentaranya menembak mati rakyat yang lalai atau tidak mau bekerja dalam pembuatan jalan apapun alasannya.
·         Sementara itu ada yang beranggapan jalan Daendels dibuat untuk jalur pos atau Jalan Pos Raya (Grote Postweq), namun Halwany beranggapan bahwa jalan Daendels sebagai siasat untuk memperlancar jalur ekonomi, politik dan pemerintahan. Jadi yang dikatakan jalan pos disini maksudnya adalah sebagai sentral untuk pemerintahan agar sistim birokrasi pola pikirnya sampai kebawah. Pada saat tanam paksa pembuatan jalan hanya hutan belantara dengan kehidupan binatang yang ada dan di dukung oleh keadaan pantai yang indah menawan belum terjamah manusia. Puluhan orang pribumi atas perintah paksa menerobos hutan dan jadilah jalan tembus untuk mempernudah arus angutan hasil-hasil bumi. Menurut ceritera penduduk setempat, pada pembuatan jalan Daendles (kerja rodi) ini setiap jarak 25 meter di tanami pohon asem di pinggir badan jalan, itu dilakukan agar badan jalan yang telah di buat tetap terpelihara adan terjaga.

B.     HUBUNGAN PERTAHANAN DAN KEAMANAN YANG DILAKUKAN DAENDELS
Deandels dengan tangan besinya memberlakukan kerja rodi dengan Membangun Jalan Raya Utama dari Anyer sampai Panarukan serta Perbentengan dengan sistem Transportasi Rel Kereta api untuk meningkatkan Pertahanan Hindia-Belanda dari kemungkinan serangan yg akan dilancarkan Inggris yg juga telah bercokol dan membangun pertahanan kuat di Singapura (singapore). Saat itu Belanda dan Inggris sedang terlibat perseteruan memperebutkan daerah Koloni (sama dengan Perseteruan antara Spanyol dan Portugis).
Diangkatnya Daendels sebagai Gubernur Jenderal di Hindia Belanda, tak terlepas dari situasi perang di Eropa, dimana Perancis saat itu memang sedang mengalami berbagai kekalahan di beberapa medan tempur melawan Persekutuan Eropa. Oleh karena itu, tugas utama  Daendels adalah mempertahankan Pulau Jawa dari kemungkinan serangan Inggris. Singkat cerita,  untuk memulai tugasnya ia melakukan perjalanan dari Batavia ke ujung timur Pulau Jawa. Tanggal 5 Mei 1808, Daendels dengan naik kereta kuda melanjutkan perjalanan dari Buitenzorg (Bogor) menuju Semarang dan akan terus ke Jawa bagian timur. Sebenarnya jalan-jalan yang dilalui Daendels sudah ada sebelumnya walaupun bukan jalan besar. Jalan tersebut adalah jalan yang dahulu dipakai oleh Sultan Agung dari Mataram ketika menyerang Batavia pada tahun 1628-1629. Kondisi jalan yang  buruk membuat Daendels berpikir, bagaimana ia bisa mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris dengan kondisi jalan yang buruk. Melihat kondisi demikian,  Daendels (yang memang gemar membaca buku), teringat dengan Jalan Raya Pos yang dibangun pada masa Imperium Romawi, yang dikenal dengan nama Cursus Publicus (lembaga perposan waktu itu), yang menghubungkan Roma dengan kota-kota jajahannya. Kebijakan Imperium Romawi dalam pembangunan jalan inilah yang memberi inspirasi kepada Daendels untuk menempuh kebijakan yang sama di Pulau Jawa.
Daendels membangun jalan yang membelah sepanjang Pulau Jawa ini terutama untuk tujuan strategi dan kepentingan militer: mobilisasi pasukan dengan cepat. Pembangunan jalan ini memakan korban jiwa sangat banyak, namun dinilai oleh para sejarawan Indonesia sekarang sebagai kemajuan penting. Berkat jalan ini bagian-bagian terpencil di Jawa menjadi mudah dicapai dalam hitungan hari, tidak lagi berpekan-pekan. Ketika Daendels tiba di Jawa dia langsung memutuskan untuk membangun jalur transportasi di sepanjang bagian utara Jawa, demi melindungi pulau penting di bawah kekuasaan Belanda ini dari serangan Inggris. Dengan adanya jalan ini mobilisasi pasukan Belanda akan menjadi sangat cepat.
Daendels memaksa setiap penguasa lokal sepanjang jalur yang direncanakan itu untuk mengerahkan rakyatnya membangun jalan yang diinginkan. Dia menetapkan target produksi di mana jika target ini tidak tercapai maka para penguasa lokal dan rakyatnya akan dibunuh. Potongan kepala mereka digantung di pohon di sepanjang jalan. Daendels menjalankan kebijakannya ini dengan keras dan kejam. Dengan disiplin bajanya itu akhirnya Daendels dapat menyelesaikan jalan yang diimpikannya itu hanya dalam setahun (1808), sebuah prestasi sangat luarbiasa di zaman itu. Karena pembangunan jalan yang sangat spektakuler dan kekejamannya itu nama Daendels tetap dikenal sampai sekarang.


BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Herman Willem Daendels atau di Indonesia lebih dikenal dengan nama Daendels, adalah nama seorang Gubernur Jenderal Belanda yang pernah memerintah di bumi kita tercinta ini antara tahun 1808 dan 1811. Berdasarkan buku-buku sejarah, Gubernur Jenderal Daendels dikenal sebagai seorang diktator yang sangat kejam, tidak berperikemanusiaan, dan selalu menindas rakyat demi keuntungan pemerintah Kolonial Belanda dan pribadinya.
Tahun 1808, Daendels diminta oleh Raja Belanda waktu itu yaitu Louis (Lodewijk) Napoleon, saudara Kaisar Perancis Napoleon Bonaparte (waktu itu Belanda di bawah kekuasaan Perancis), untuk mempertahankan Pulau Jawa dari kemungkinan serangan Inggris. Pada saat itu, banyak wilayah jajahan Perancis yang telah berhasil direbut oleh Inggris, sehingga kemungkinan Inggris juga akan merebut Jawa, yang adalah jajahan Belanda, sehingga secara tidak langsung juga merupakan jajahan Perancis. Maka, diutuslah Daendels sebagai orang Belanda yang mewakili Perancis.

B.     SARAN
Kami selaku penyusun menyadari masih jauh dari sempurna dan tentunya banyak sekali kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Hal ini disebabkan karena masih terbatasnya kemampuan kami. Oleh karena itu, kami selaku pembuat makalah ini sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Kami juga mengharapkan makalah ini sangat bermanfaat untuk kami khususnya dan pembaca pada umumnya.


DAFTAR PUSTAKA
http://noenkcahyana.blogspot.com/2010/10/sejarah-pembuatan-jalan-anyer-dan.html

Post a Comment for "Mengapa Deandel membangun jalan raya dari Anyer sampai Panurakan"