Bunyi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam
kehidupan sehari-hari kita tidak poernah lepas dari apa yang disebut dengan
Gelombang dan Bunyi. Gelombang adalah getaran yang
merambat. Sedang Bunyi adalah salah satu gelombang, yaitu gelombang
longitudinal. Jadi gelombang dan bunyi saling berhubungan karena bunyi
merupakan salah satu bagian dari gelomnag yaitu gelombnag Longitudinal
atau gelombnag yang gelombang yang arah rambatnya sejajar atau berimpit dengan
arah getarnya.
Bayangkan
saja bila dalam kehidupan ini tidak ada Gelombang maka kita tidak akan pernah
menemui apa yang disebut dengan suara, cahaya, gelombang radio, gelombang TV,
sinar – X, dan sinar gamma. Apabila tidak ada Gelombang maka kitta tidak aka
nada kehidupan karena cahaya tidak Matahari tidak akan sampai ke Bumi,selain
itu hidup ini kan sepi tanpa suara.
Oleh karena
itu, berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis bermaksud membuat
suatu tulisan mengenai Bunyi agar kita lebih memahami tentang Bunyi.
B. TUJUAN
1.
Mengetahui apa yang dimaksud dengan
gelombang dan bunyi.
2. Mengetahui
hubungan gelombang dan bunyi.
3. Mengtahui
macam-macam gelombang dan bunyi.
4. Menerapkan
peran gelombang,dan bunyi dalam kehidupan sehari-hari.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Bunyi
Bunyi atau Suara merupakan salah satu fenomena fisika
yang selalu kita alami sehari-hari. Contoh bunyi yang sering kita nikmati
adalah musik. Musik bisa memberikan inspirasi saat kita sedang belajar, bekerja
atau beraktifitas. Dalam fisika, Bunyi
atau suara adalah gelombang longitudinal yang
merambat melalui medium, yang dihasilkan oleh getaran mekanis dan merupakan
hasil perambatan energi. Sumber bunyi sebagai sumber getar memancarkan
gelombang-gelombang longitudinal ke segala arah melalui medium baik padat, cair maupun gas. Sumber getar tersebut bisa saja
berasal dari dawai/kawat, pipa organa, bahkan ombak di pantai.
Kebanyakan suara merupakan gabungan berbagai sinyal,
tetapi suara murni secara teoritis dapat dijelaskan dengan kecepatan getar atau
frekuensi yang diukur dalam Hertz (Hz). Bunyi tunggal yang frekuensinya
teratur dinamakan nada,
sedangkan bunyi tunggal yang frekuensinya tidak teratur dinamakan desis. Amplitudo gelombang menentukan
kuat-lemahnya suatu bunyi atau kenyaringan bunyi dengan pengukuran dalam
decibel (dB). Semakin tinggi amplitudoya semakin nyaring bunyi tersebut. Bunyi
pesawat yang lepas landas mencapai sekitar 120 dB. Sedang bunyi desiran daun
sekitar 33 dB.
Manusia dapat mendengar bunyi saat gelombang bunyi
merambat di udara atau medium lain sampai ke gendang telinga manusia. Batas
frekuensi bunyi yang dapat didengar oleh telinga manusia kira-kira dari 20 Hz
sampai 20 kHz pada amplitudo umum dengan berbagai variasi dalam kurva
responsnya. Suara di atas 20 kHz dinamakan ultrasonik dan di bawah 20 Hz dinamakan infrasonik.
B. Syarat
Terdengarnya Bunyi
Syarat
terdengarnya bunyi ada 3 macam:
1.
Ada medium
Bunyi dapat merambat melalui benda gas seperti udara.
Bunyi Guntur dapat kita dengar karena ada udara. Cepat rambat bunyi di udara
pada suhu 200C adalah 343 m per detik. Bunyi dapat pula merambat
melalui benda cair seperti untuk mencari harta karun atau kapal yang tenggelam
di dasar laut. Cepat rambat bunyi di air kira-kira 1.500 m per detik. Selain
itu, bunyi dapat merambat melalui benda padat seperti jika kita mengetuk meja
dengan pensil. Cepat rambat bunyi di baja kira-kira 6.000 m per detik.
2.
Ada sumber bunyi
Semua getaran benda yang dapat menghasilkan bunyi
disebut sumber bunyi. Contohnya : bunyi gong yang dipukul dan bunyi seruling
yang ditiup dan sebagainya.
3.
Ada pendengar
Pendengar bunyi yaitu manusia dan hewan-hewan.
C. Sifat-Sifat
Bunyi
Sifat-sifat bunyi meliputi :
1.
Gelombang bunyimemerlukan medium
dalam perambatannya .
Karena gelombang bunyi merupakan gelombang mekanik,
maka dalam perambatannya bunyi memerlukan medium. Medium atau zat perantara ini
dapat berupa zat cair, padat, gas. Jadi,
gelombang bunyi dapat merambat misalnya di dalam air, batu bara, atau udara.
2.
Gelombang bunyi mengalami pemantulan
(refleksi)
Salah satu sifat gelombang adalah dapat dipantulkan
sehingga gelombang bunyi juga dapat mengalami hal ini. Hukum pemantulan
gelombang: sudut datang = sudut pantul juga berlaku pada gelombang
bunyi. Hal ini dapat dibuktikan bahwa pemantulan bunyi dalam ruang tertutup
dapat menimbulkan gaung.
3.
Gelombang bunyi mengalami pembiasan
(refraksi).
Salah satu sifat gelombang adalah
mengalami pembiasan. Peristiwa pembiasan dalam kehidupan sehari-hari misalnya
pada malam hari bunyi petir terdengar lebih keras dari pada siang hari. Hal ini
disebabkan karena pada pada siang hari udara lapisan atas lebih dingin daripada
dilapisan bawah. Karena cepat rambat bunyi pada suhu dingin lebih kecil
daripada suhu panas maka kecepatan bunyi dilapisan udara atas lebih kecil
daripada dilapisan bawah, yang berakibat medium lapisan atas lebih rapat dari
medium lapisan bawah. Hal yang sebaliknya terjadi pada malam hari. Jadi pada
siang hari bunyi petir merambat dari lapisan udara atas kelapisan udara bawah.
Untuk lebih jelasnya hal ini dapat kalian lihat pada gambar dibawah.
4.
Gelombang bunyi mengalami pelenturan
(difraksi)
Gelombang bunyi sangat mudah mengalami difraksi karena
gelombang bunyi diudara memiliki panjang gelombang dalam rentang sentimeter
sampai beberapa meter. Seperti yang kita ketahui, bahwa gelombang yang lebih
panjang akan lebih mudah didifraksikan. Peristiwa difraksi terjadi misalnya
saat kita dapat mendengar suara mesin mobil ditikungan jalan walaupun kita
belum melihat mobil tersebut karena terhalang oleh bangunan tinggi dipinggir
tikungan.
5.
Gelombang bunyi mengalami perpaduan
(interferensi).
Gelombang bunyi mengalami gejala perpaduan gelombang
atau interferensi, yang dibedakan menjadi dua yaitu interferensi konstruktif
(penguatan bunyi) dan interferensi destruktif (pelemahan bunyi).
Misalnya waktu kita berada diantara dua buah loud-speaker dengan frekuensi dan
amplitudo yang sama atau hampir sama maka kita akan mendengar bunyi yang keras
dan lemah secara bergantian
Merambat membutuhkan medium.
Merambat membutuhkan medium.
D. CEPAT RAMBAT
BUNYI
Cepat rambat
bunyi dipengaruhi oleh jenis medium perambatannya. Medium udara, air, zat
padat dan suhu akan menghasilkan cepat rambat bunyi yang berbeda-beda.
Semakin padat suatu medium makin rapat pula partikel dalam medium dan makin
kuat gaya kohesi diantara partikel medium tersebut. Sehingga suatu bagian dari
medium yang bergetar akan menyebabkan bagian lain ikut bergetar secara cepat. Demikian pula dengan suhu suatu medium. Makin
tinggi suhu suatu medium, makin cepat getaran partikel-partikel dalam medium
tersebut, sehingga proses perpindahan getaran semakin cepat.
Karena bunyi
merupakan gelombang maka bunyi mempunyai cepat rambat yang dipengaruhi
oleh 2 faktor yaitu :
1.
Kerapatan partikel medium yang
dilalui bunyi. Semakin rapat susunan partikel medium maka semakin cepat bunyi
merambat, sehingga bunyi merambat paling cepat pada zat padat.
2.
Suhu medium, semakin panas suhu
medium yang dilalui maka semakin cepat bunyi merambat. Hubungan ini dapat
dirumuskan kedalam persamaan matematis (v = v0 + 0,6.t) dimana v0 adalah cepat
rambat pada suhu nol derajat dan t adalah suhu medium.
Bunyi
bedasarkan frekuensinya dibedakan menjadi 3 macam yaitu
1.
Infrasonik adalah bunyi yang
frekuensinya kurang dari 20 Hz. Makhluk yang bisa mendengan bunyii infrasonik
adalah jangkrik
2.
Audiosonik adalah bunyi yang
frekuensinya antara 20 Hz sampai dengan 20 kHz.
3.
Ultrasonik adalah bunyi yang
frekuensinya lebihdari 20 kHz. makhluk yang dapat mendengar ultrasonik adalah
lumba-lumba dan kelelawar.
Bunyi
merambat di udara dengan kecepatan 1.224 km/jam. Bunyi merambat lebih lambat
jika suhu dan tekanan udara lebih rendah. Di udara tipis dan dingin pada
ketinggian lebih dari 11 km, kecepatan bunyi 1.000 km/jam. Di air, kecepatannya
5.400 km/jam, jauh lebih cepat daripada di udara Rumus mencari cepat rambat
bunyi adalah v=s:t Dengan s panjang Gelombang bunyi dan t waktu.
E. PEMANTULAN
BUNYI
Pada suhu
udara 15 derajat selsius bunyi dapat merambat di udara bebas pada kecepatan 340
meter per detik. Rumus cepat rambat bunyi adalah v = S/t yaitu jarak tempuh
dibagi waktu tempuh. Suhu udara yang lebih panas atau lebih dingin memengaruhi
kecepatan bunyi di udara. Semakin rendah suhu udara makan cepat rambat bunyi
semakin cepat karena partikel udara lebih banyak. Jenis-Jenis Bunyi Pantul
Terdapat beberapa jenis bunyi pantul yaitu, gaung, dan gema.
Bunyi pantul dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
1.
Bunyi pantul memperkuat bunyi asli
yaitu bunyi pantul yang dapat memperkuat bunyi asli. Biasanya terjadi pada
keadaan antara sumber bunyi dan dinding pantul jaraknya tidak begitu jauh
(kurang dari 10 meter)
2.
Gaung adalah bunyi pantul yang
terdengar hampir bersamaan dengan bunyi asli. Biasanya terjadi pada jarak
antara 10 sampai 20 meter. Sehingga bunyi asli menjadi tidak jelas. Timbulnya
gaung didalam gedung sangat merugikan sehingga gaung harus diredam atau di
serap, bahan yang biasa digunakan untuk dapat mencegah terjadinya gaung adalah
gabus, busa,dan kapas.
3.
Gema adalah bunyi pantul yang
terdengar setelah bunyi asli. Biasanya terjadi pada jarak lebih dari 20 meter. Gema
terjadi jika bunyi dipantulkan oleh suatu permukaan, seperti tebing pegunungan,
dan kembali kepada kita segera setelah bunyi asli dikeluarkan. Meskipun suara
yang dihasilkan lebih lemah dari bunyi asli.
F. KEKUATAN
BUNYI
Bunyi
yang kuat bebeda dengan bunyi yang tinggi. Kekuatan bunyi tidak ditentukan oleh
frekuensi bunyi, tetapi oleh hal-hal yang lain, khususnya; amplitudo,
resonansi, dan jarak.
Amplitudo
adalah lebar getar atau simpang getar yang dibuat oleh sumber bunyi. Semakin
lebar getaranya, semakin kuat pula bunyinya.
Resonansi
berarti ikut bergetar sejalan getaran bunyi. Biasanya dilakukan oleh benda atau
bagian terdekatnya. Dan sedikit banyak kejadian ini akan menambah kekuatan
getar sumberbunyi. Contoh gitar, walaupun sumber bunyinya pada senar, namun
kekuatannya bunyinya lebih berasal dari kotak kayunya. Sebab, udara di dalam
kotak itulah pelaku resonansi, yang justru lebih kuat daripada sumber bunyi.
Sehingga kotak tersebut dinamakan kotak resonator. Namun kotak resonatornya
hanya berlaku pada gitar accostic. Pada gitar elektrik resonansi dibuat oleh
proses elektrik.
Jarak
dimaksukan bahwa kekutan bunyi juga ditentukan oleh jarak antara sumber bunyi
dengan alat pendengar atau penerima. Memakin dekat, akan semakin keras
bunyinya. Sebagaimana frekuensi, kekuatan bunyi juga dapat diiukur. Biasanya
digunakan satuan decibel yang disngkat db.
Angka
petunjuk antara 0 db sampai kurang lebih 120 db. Sebagai bandingan; bunyi biola
selembut-lembutnya yang setara dengan siulan kita lebih kurang 20 db. Sedangkan
bagian kuat dari pemain orkes besar kurang lebih hanya mencapai 95 db.
G.
MANFAAT BUNYI DALAM KEHIDUPAN
SEHARI-HARI
Beberapa
Manfaat adanya bunyi, antara lain :
1. Sifat-sifat
gelombang bunyi, seperti sifat pemantulan, nada, dan frekuensi ultrasonik,
bermanfaat dalam kehidupan manusia. Dengan adanya tangga nada, umat manusia
menjadi lebih “manusia”. Nada-nada dilantunkan sebagai ekspresi pemikiran,
motivasi, dan emosi.
2. Mendeteksi
adanya tumor, menyelidiki otak, hati, dan liver, menghancurkan batu ginjal.
3. Tentu kita
pernah mendengar apa yang disebut dengan USG (Ultrasonografi) sebagai metode
untuk mendeteksi janin. Walaupun penggunaan gelombang ultrasonik kalah akurat
dengan sinar-X (rontgen), namun belum pernah ditemukan hingga saat ini efek
samping dari penggunaan gelombang ultrasonik dibandingkan dengan penggunaan
sinar-X.
4. Penggunaan
bersama-sama gelombang ultrasonik dan sifat pemantulan digunakan dalam alat
yang disebut SONAR (Sound Navigating Ranging) bermanfaat untuk mengukur
kedalaman laut, mendeteksi ranjau, kapal tenggelam, letak palung laut, dan
letak kelompok ikan.
5. Selain di
laut, di darat pun gelombang ultrasonik dapat digunakan untuk mendeteksi
kandungan minyak dan mineral dalam bumi.
6. Pemantulam
bunyi dapat digunakan untuk mengukur panjang lorong gua, atau menyelidiki
kerusakan logam.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Bunyi atau Suara merupakan salah satu fenomena fisika
yang selalu kita alami sehari-hari. Contoh bunyi yang sering kita nikmati
adalah musik. Musik bisa memberikan inspirasi saat kita sedang belajar, bekerja
atau beraktifitas. Dalam fisika, Bunyi
atau suara adalah gelombang longitudinal yang
merambat melalui medium, yang dihasilkan oleh getaran mekanis dan merupakan
hasil perambatan energi. Sumber bunyi sebagai sumber getar memancarkan
gelombang-gelombang longitudinal ke segala arah melalui medium baik padat, cair maupun gas. Sumber getar tersebut bisa saja
berasal dari dawai/kawat, pipa organa, bahkan ombak di pantai.
Kebanyakan suara merupakan gabungan berbagai sinyal,
tetapi suara murni secara teoritis dapat dijelaskan dengan kecepatan getar atau
frekuensi yang diukur dalam Hertz (Hz). Bunyi tunggal yang frekuensinya
teratur dinamakan nada,
sedangkan bunyi tunggal yang frekuensinya tidak teratur dinamakan desis. Amplitudo gelombang menentukan
kuat-lemahnya suatu bunyi atau kenyaringan bunyi dengan pengukuran dalam
decibel (dB). Semakin tinggi amplitudoya semakin nyaring bunyi tersebut. Bunyi
pesawat yang lepas landas mencapai sekitar 120 dB. Sedang bunyi desiran daun
sekitar 33 dB.
B.
Saran
Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka penulis mohon kritik
dan saran guna perbaikan untuk masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Giancoli,
Douglas C. 2001. FISIKA, edisi kelima, jidil 2. Jakarta : Erlangga.
Supiyanto.
2007. Fisika SMA XII Kurikulum KTSP Standar Isi 2006. Jakarta :
Erlangga
Bandura,A.
(1969).fisika alam.jakarta: erlangga.
Post a Comment for "Bunyi"