Dampak internet dan media sosial bagi perkembangan remaja
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalaah
Internet
adalah jaringan komputer yang terhubung secara internasional dan tersebar di
seluruh dunia. Jaringan ini meliputi jutaan pesawat komputer yang
terhubung satu dengan yang lainnya dengan memanfaatkan jaringan telepon( baik
kabel maupun gelombang elektromagnetik). Jaringan jutaan komputer ini
memungkinkan berbagai aplikasi dilaksanakan antar komputer dalam jaringan
internet dengan dukungan software dan hardware yang di butuhkan. Untuk
bergabung dalam jaringan ini, satu pihak ( dalam hal ini provider ) harus
memiliki program aplikasi serta bank data yang menyediakan informasi dan data
yang dapat di akses oleh pihak lain yangtergabung dalam internet. Pihak yang
telah bergabung dalam jaringan ini akan memiliki alamat tersendiri (bagaikan
nomor telepon ) yang dapat dihubungi melalui jaringaninternet. Provider inilah
yang menjadi server bagi pihak-pihak yang memiliki personal komputer ( PC
) untuk menjadi pelanggan ataupun untuk internet. Sejalan dengan perkembangan
zaman, kemajuan teknologi internet juga semakin maju. ‘Internet’ adalah
jaringan komputer yang dapat menghubungkan suatu komputer atau jaringan
komputer dengan jaringan komputer lain, sehinggadapat berkomunikasi atau
berbagi data tanpa melihat jenis komputer itu sendiri.
Pada tahun
1999, jumlah komputer yang telah dihubungkan dengan internet di
seluruh dunia mencapai lebih dari 40 juta dan jumlah ini terus bertambah
setiap hari. Saat ini jumlah situs web mencapai jutaan, bahkan mungkin
trilyunan, isinya memuat bermacam-macam topik. Tentu saja,
situs-situs itu menjadi sumber informasi baik yang positif ataupun negatif.
Informasi dikatakan positif apabila bermanfaat untuk penelitian. Di bawah ini
akandijelaskan dampak-dampak positif maupun negatif dari penggunaan internet.
B.
Permasalahan
Berdasarkan
penjelasan pada latar belakang di atas maka permasalahan yang akan dibahas
dalam makalah ini adalah tentang dampak-dampak positif maupun negatif dari
penggunaan internet.
C.
Tujuan
Tujuan
penulisan makalah ini adalah agar kita semua mampu menganalisis dampak-dampak
positif maupun negatif dari penggunaan internet.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Dampak
Positif Penggunaan Internet
Internet
telah banyak membantu manusia dalam segala aspek kehidupan sehingga internet mempunyai
andil penuh dalam kehidupan sosial. Dengan adanya internet apapun dapat kita
lakukan baik positif maupun negative. Internet sebagai media komunikasi,
merupakan fungsi internet yang palingbanyak digunakan dimana setiap pengguna
internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya di seluruh dunia. Media
pertukaran data, dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan www (world wide
web – jaringan situs-situs web) para pengguna internet diseluruh dunia dapat
saling bertukar informasi dengan cepat dan murah.
Media
untuk mencari informasi atau data, perkembangan internet yang pesat, menjadikan
www sebagai salah satu sumber informasi yang penting dan akurat. Kemudahan
memperoleh informasi yang ada di internet sehinggamanusiatahuapa saja yang
terjadi.Bisa digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang
pendidikan,kebudayaan, dan lain-lain.
B.
Dampak
Negatif Pengguna internet
1.
Cybercrime
Adalah kejahatan yang di lakukan
seseorang dengan sarana internet di dunia mayayang bersifat.
·
Melintasi
batas Negara
·
Perbuatan
dilakukan secara illegal
·
Kerugian
sangat besar
·
Sulit
pembuktian secara hukumBentuk-bentuk cybercrime sebagai berikut:
2.
Hacking, Usaha memasuki sebuah jaringan
dengan maksud mengeksplorasi atupunmencari kelemahan system jaringan.
3.
Cracking, Usaha memasuki secara illegal
sebuah jaringan dengan maksud mencuri,mengubah atau menghancurkan file yang di
simpan padap jaringan tersebut.
4.
5.
Pornografi,
Anggapan yang mengatakan bahwa
internet identik dengan pornografi, memangtidak salah. Dengan kemampuan
penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun
merajalela.Untuk mengantisipasi hal ini, para produsen ‘browser’melengkapi
program mereka dengan kemampuan untuk memilih jenis home-pageyang dapat
di-akses.Di internet terdapat gambar-gambar pornografi dan kekerasanyang bisa
mengakibatkan dorongan kepada seseorang untuk bertindak kriminal.
6.
Violence
And Gore
Kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan. Karena segi
bisnis dan isi padadunia internet tidak terbatas, maka para pemilik situs
menggunakan segala macamcara agar dapat ‘menjual’ situs mereka. Salah satunya
dengan menampilkan hal-hal yang bersifat tabu.
7.
Penipuan
Hal ini memang erajalela di bidang manapun. Internet pun
tidak luput dariserangan penipu. Cara yang terbaik adalah tidak mengindahkan
hal ini ataumengkonfirmasi informasi yang Anda dapatkan pada penyedia informasi
tersebut.
8.
Carding
Karena sifatnya yang ‘real time’
(langsung), cara belanja dengan menggunakanKartu kredit adalah carayang paling
banyak digunakan dalam dunia internet. Para penjahat internet pun paling
banyak melakukan kejahatan dalam bidang ini. Dengansifat yang terbuka, para
penjahat mampu mendeteksi adanya transaksi (yangmenggunakan Kartu Kredit)
on-line dan mencatat kode Kartu yang digunakan. Untuk selanjutnya mereka
menggunakan data yang mereka dapatkan untuk kepentingankejahatan
mereka.PerjudianDampak lainnya adalah meluasnya perjudian. Dengan jaringan yang
tersedia, para penjudi tidak perlu pergi ke tempat khusus untuk memenuhi
keinginannya. Anda hanya perlu menghindari situs seperti ini, karena umumnya
situs perjudian tidak agresif dan memerlukan banyak persetujuan dari
pengunjungnya.Mengurangi sifat sosial manusia karena cenderung lebih suka
berhubungan lewatinternet daripada bertemu secara langsung (face to face). Dari
sifat sosial yang berubah dapat mengakibatkan perubahan pola masyarakat
dalam berinteraksi.Kejahatan seperti menipu dan mencuri dapat dilakukan di
internet(kejahatan juga ikut berkembang). Bisa membuat seseorang kecanduan,
terutamayang menyangkut pornografi dan dapat menghabiskan uang karena hanya
untuk melayani kecanduan tersebut.
C.
JEJARING
SOSIAL TERHADAP PERKEMBANGAN
Jejaring
sosial atau jaringan sosial adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari
simpul-simpul (umumnya adalah individu atau organisasi) yang diikat dengan satu
atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dan
lain sebagainya. Jejaring sosial sebagai struktur sosial yang terdiri dari
elemen-elemen individual atau organisasi. Jejaring ini menunjukan jalan dimana
mereka berhubungan karena kesamaan sosialitas, mulai dari mereka yang dikenal
sehari-hari sampai dengan keluarga. Istilah ini diperkenalkan oleh profesor
J.A. Barnes di tahun 1954.
Akhir-akhir
ini banyak dijumpai pemberitaan di media cetak dan elektronik yang memberitakan
tentang penyalahgunaan situs jejaring sosial. Beberapa berita yang paling hangat
adalah kasus seorang anak remaja laki-laki yang membawa kabur seorang anak
remaja perempuan yang dikenal lewat situs jejaring sosial (facebook).
Selain itu penyalahgunaan situs jejaring sosial (facebook) juga
digunakan sebagai ajang prostitusi di kalangan remaja. Selain kedua hal
tersebut, masih banyak lagi masalah-masalah yang ditimbulkan dari situs
pertemanan sosial. Keadaan ini sungguh sangat ironis dengan tujuan utama situs
jejaring sosial itu dibuat, yakni untuk memperluas hubungan sosial, untuk kebutuhan
konsumen atau pemakai, menekankan pada sisi sosial atau eksternal, serta lebih
diutamakan sisi emosionalnya (dalam Pengaruh Jejaring Sosial Dalam Masyarakat,
SatriaKusumaIndustriesBlog.com).
Dampak
situs jejaring sosial mungkin lebih banyak dirasakan oleh kalangan remaja,
karena sebagian besar pengguna jejaring sosial adalah dari kalangan remaja pada
usia sekolah. Karena sangat mudah menjadi anggota dari situs jejaring sosial,
maka tidak heran jika banyak orang baik sengaja ataupun hanya coba-coba mendaftarkan
dirinya menjadi pengguna situs jejaring sosial tersebut. Tidak butuh waktu lama
akan menjadi kebiasaan untuk mengakses dan membuka situs-situs jejaring sosial
tersebut, dan berinteraksi secara pasif di dalamnya. Akibatnya pengguna dalam
hal ini peserta didik (siswa) bisa lupa waktu karena terlalu asyik dengan
kegiatannya di dunia maya tersebut.
Yang
paling menghawatirkan adalah bahwa pada era teknologi dan globalisasi seperti
sekarang ini, telepon seluler yang dulunya hanya berfungsi sebagai alat
penerima dan pemanggil jarak jauh, kini dapat digunakan untuk mengakses
internet dan situs jejaring sosial. Jadi siswa tidak perlu lagi ke warnet untuk
mengakses situs pertemanan, melainkan dapat mengaksesnya langsung di telepon
seluler mereka. Hal ini semakin menambah banyak kasus penyalahgunaan situs
jejaring sosial untuk hal yang tidak sesuai dengan aturan.
Tidak
hanya siswa, para mahasiswapun tidak luput dari dampak situs jejaring sosial
ini. Sebuah penelitian terbaru dari Aryn Karpinski, peneliti dari Ohio State
University, menunjukkan bahwa para mahasiswa pengguna aktif jejaring sosial
seperti facebook ternyata mempunyai nilai yang lebih rendah
daripada para mahasiswa yang tidak menggunakan situs jejaring sosial facebook.
Dari 219 mahasiswa yang diriset oleh Karpinski, 148 mahasiswa pengguna
situs facebook ternyata memiliki nilai yang lebih rendah
daripada mahasiswa non pengguna. Menurut Karpinski, memang tidak ada korelasi
secara langsung antara jejaring sosial seperti facebook yang
menyebabkan nilai para mahasiswa atau pelajar menjadi jeblok. Namun diduga
jejaring sosial telah menyebabkan waktu belajar para siswa atau mahasiswa
tersita oleh keasyikan berselancar di situs jejaring sosial tersebut. Para
pengguna jejaring sosial mengakui waktu belajar mereka memang telah tersita.
Rata-rata para siswa pengguna jejaring sosial kehilangan waktu antara 1 – 5 jam
sampai 11 – 15 jam waktu belajarnya per minggu untuk bermain jejaring sosial di
internet. (dalamwww.pengaruh facebook.com).
Berdasarkan
hasil riset Yahoo di Indonesia yang bekerja sama dengan Taylor Nelson Sofres
pada tahun 2009, pengguna terbesar internet adalah usia 15-19 tahun, sebesar 64
persen. Riset itu dilakukan melalui survei terhadap 2.000 responden. Sebanyak
53 persen dari kalangan remaja itu mengakses internet melalui warung internet
(warnet), sementara sebanyak 19 persen mengakses via telepon seluler. Sebagai
gambaran, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia pada 2009 menyebutkan,
pengguna internet di Indonesia diperkirakan mencapai 25 juta. Pertumbuhannya
setiap tahun rata-rata 25 persen. Riset Nielsen juga mengungkapkan, pengguna
Facebook pada 2009 di Indonesia meningkat 700 persen dibanding pada tahun 2008.
Sementara pada periode tahun yang sama, pengguna Twitter tahun 2009 meningkat
3.700 persen. Sebagian besar pengguna berusia 15-39 tahun. Hal ini menunjukkan
bahwa memang benar adanya pengguna situs jejaring sosial adalah dari kalangan
remaja usia sekolah.
Motivasi
dan prestasi belajar siswa dapat menurun karena situs jejaring sosial. Buktinya
pada penelitian yang dilakukan oleh Aryn Karpinski yang sudah ditulis di bagian
atas. Prestasi belajar dalam hal ini nilai siwa menurun akibat terlalu sering
membuka situs jejaring sosial di internet. Hal ini mungkin karena motivasi
belajar siswa tersebut juga menjadi berkurang karena lebih mementingkan
jejaring sosialnya daripada prestasi belajarnya sendiri. Motivasi sangat
memegang pengaruh yang penting terhadap siswa, karena dengan motivasi siswa tersebut
dapat menyadari betapa pentingnya belajar untuk kehidupan yang akan datang.
Motivasi juga berpengaruh terhadap pencapaian cita-cita siswa yang mungkin
telah tertanam sejak siswa itu memiliki cita-cita. Untuk itulah motivasi
belajar siswa perlu dipertahankan dan jangan sampai motivasi tersebut menurun
akibat dari penggunaan sius jejaring sosial yang semakin menghawatirkan.
D.
Dampak
Negatif dari Situs Jejaring Sosial:
Situs jejaring sosial di internet membuat penggunanya
memiliki dunia sendiri, sehingga tidak sedikit dari mereka tidak peduli dengan
orang lain dan lingkungan di sekitarnya. Seseorang yang telah kecanduan situs
jejaring sosial sering mengalami hal ini. Yang mengakibatkan dirinya tidak
peduli dengan lingkungan sekitarnya lagi.
·
Kurangnya
Sosialisasi dengan Lingkungan
Hal ini cukup mengkhawatirkan bagi perkembangan kehidupan
sosial peserta didik (siswa). Mereka yang seharusnya belajar sosialisai dengan
lingkungan justru lebih banyak menghabiskan waktu untuk berselancar di dunia
maya bersama teman teman di komunitas jejaring sosialnya,
yang rata-rata membahas sesuatu yang tidak penting. Akibatnya kemampuan
interaksi siswa menurun.
·
Menghamburkan
Uang
Akses internet untuk membuka situs jejaring sosial jelas
berpengaruh terhadap kondisi keuangan siswa (terlebih kalau akses dari warnet).
Tidak jarang siswa menggunakan uang SPP mereka untuk pergi ke warnet sekedar
untuk membuka situs jejaring sosial saja. Ini dapat dikategorikan sebagai
pemborosan, karena menggunakan uang secara tidak produktif.
·
Berkurangnya
Waktu Belajar Siswa
Hal ini sudah jelas, karena dengan
mengakses internet dan membuka situs jejaring sosial siswa akan lupa waktu,
sehingga yang dikerjakannya hanyalah itu-itu saja. Menurut pengamat sosial
media dan teknologi informasi Nukman Luthfie, selain harus waspada, orang tua
juga harus mempelajari secara mendalam media sosial ini demi masa depan
anak-anak. Berdasar penelusurannya, ditemukan fakta bahwa dari 17,6 juta
pemilik akun jejaring sosial facebook berasal dari Indonesia,
dan 360.000 orang di antaranya berumur 13 tahun.
“Bagi orang tua, saya sarankan untuk
segera menghindarkan anak-anaknya yang belum berumur 13 tahun dari facebookatau
jejaring sosial sejenis. Memang banyak games menarik di facebook yang
bisa menggoda anak-anak. Namun tetap saja harus dihindari. Masih banyak games
lain yang menarik dan bisa dimainkan tanpa harus jadi anggota facebook,”
kata Nukman.
Ada beberapa hal yang perlu
dilakukan oleh orang tua sebagai langkah untuk menjaga anak-anak mereka dari
dampak negatif situs jejaring sosial, di antaranya adalah sebagai berikut:
Pertama, berupaya belajar tentang internet
serta situs jejaring sosial yang ada di internet tersebut. Hal ini perlu
dilakukan agar setidaknya para orang tua mengetahui seperti apa teknologi
sekarang ini, dan bisa mengawasi anaknya pada saat berselancar di
internet. Kedua, beritahukan tentang bahaya yang mengintai dalam
penggunaan situs jejaring sosial. Hal ini akan membuat anak menjadi lebih
berhati-hati dalam menggunakan jejaring sosial tersebut, dan mengerti
batasan-batasannya. Ketiga, sebisanya dampingi anak saat
berselancar di dunia maya, terlebih pada saat anak tersebut membuka situs
jejaring sosial. Keempat, tidak memberikan telepon seluler yang
dapat mengakses internet pada anak yang belum cukup umur.
E.
Solusi Penyelesaian Masalah
Dalam
perkembangannya di jaman sekarang ini, mengakses internet dan membuka situs
jejaring sosial kini dapat dilakukan dengan telepon seluler. Hal ini cukup
membuat dampak dari jejaring sosial sangat dirasakan dikalangan siswa.
Masalahnya adalah banyak siswa yang mengakses situs jejaring sosial tersebut
dari telepon seluler mereka pada saat proses pembelajaran berlangsung.
Akibatnya para siswa tidak serius mengikuti pelajaran yang berlangsung,
sehingga konsentrasi mereka hanya pada jejaring sosial yang mereka akses
melalui telepon genggam. Melihat keadaan ini, lambat laun motivasi belajar
mereka juga akan mengalami penurunan. Motivasi belajar sangat erat kaitannya
dengan prestasi siswa. Jika motivasi atau keinginan siswa untuk belajar rendah
maka yang terjadi adalah prestasi mereka juga akan mengalami penurunan. Hal
inilah yang sangat menghawatirkan dalam dunia pendidikan.
Banyak
masalah yang ditimbulkan jejaring sosial di kehidupan nyata, terlebih dampak
nyatanya pada dunia pendidikan. Motivasi siswa kini menurun, prestasi
belajarnyapun menurun, dan minat siswa untuk mengikuti pelajaran juga mulai
mengalami penurunan. Kurangnya waktu belajar juga meruoakan implikasi dampak
negatif dari situs jejaring sosial. Masalah-masalah tersebut dapat saja diatasi
dengan jalan melarang siswa atau anak didik untuk tidak menjadi pengguna
jejaring sosial. Berikut beberapa solusi yang dapat mencegah dampak Negatif
Internet dan Jejaring Sosial:
·
Memberikan
Pemahaman kepada Siswa Tentang Bahaya Situs Jejaring Sosial
Langkah ini perlu dilakukan agar para siswa tahu bahaya dari
penggunaan situs jejaring sosial, dan dapat menggunakannya secara lebih bijak.
Selain itu langkah ini juga dapat menimbulkan rasa waspada kepada siswa
sehingga dalam menggunakan situs jejaring sosial mereka lebih berhati-hati.
·
Usahakan
Untuk Tidak Memberikan Telepon Seluler yang Dapat Mengakses Internet (situs
jejaring sosial)
Kecanggihan alat komunikasi sekarang
ini telah memungkinkan telepon seluler untuk mengakses internet. Bahkan
beberapa merek telepon seluler ternama berlomba-lomba mengeluarkan produk yang
memiliki kecanggihan dan kemampuan akses internet, yang memungkinkan
penggunanya mengakses situs jejaring sosial dengan sangat mudah. Hal ini dapat
menyebabkan siswa kecanduan mengakses situs jejaring sosial dengan telepon
seluler mereka. Maka dari itu sebagai orang tua, usahakanlah untuk tidak
memberikan telepon seluler kepada anak usia dini, karena kebanyakan anak usia
dini belum dapat memanfaatkan internet dengan baik, maka akan berakibat pada
prestasi mereka disekolah karena terlalu sering mengakses internet atau
jejaring sosial. Karena tujuan utama telepon seluler adalah untuk alat
komunikasi saja.
·
Mengawasi
Siswa dalam Berinternet atau Berjejaring Sosial
Pengawasan terhadap pergaulan siswa
dalam jejaring sosial dunia maya sangat diperlukan, karena jika siswa tidak
diawasi mereka akan dengan mudah mengakses situs jejaring sosial tersebut dan
menggunakannya kea rah yang tidak baik. Pergaulan mereka akan mudah melawan
perkataan orang tua, dan usaha kita untuk menyelamatkan anak untuk tidak menggunakan
akses internet secara berlebihan akan sia-sia dan tidak mendapatkan hasil yang
maksimal. Pergaulan anak yang bebas dan pengaruh dari teman-teman juga dapat
memudahkan anak untuk mengakses situs jejaring sosial dengan mudah. Maka dari
itu mereka perlu diawasi untuk tidak mengakses internet dengan bebas.
Dengan mengimplementasikan gagasan
di atas, diharapkan berbagai dampak negatif yang ditimbulkan oleh situs
jejaring sosial dapat ditanggulangi, baik sebelum terjadi atau sesudah dampak
itu terjadi. Namun untuk lebih meminimalkan dampak negatif yang dihasilkan dari
situs jejaring sosial, alangkah lebih baiknya jika kita menggunakan internet
dan jejaring sosial dengan bijak.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Internet
telah banyak membantu manusia dalam segala aspek kehidupan sehingga internet
mempunyai andil penuh dalam kehidupan sosial. Dengan adanya internet apapun
dapat kita lakukan baik positif maupun negative. Internet sebagai media
komunikasi, merupakan fungsi internet yang palingbanyak digunakan dimana setiap
pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya di seluruh dunia.
Jejaring
sosial atau jaringan sosial adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari
simpul-simpul (umumnya adalah individu atau organisasi) yang diikat dengan satu
atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dan
lain sebagainya.
B. SARAN
Adapun
gagasan yang dapat saya ajukan adalah sebagai seorang siswa, alangkah lebih
baik jika menggunakan situs jejaring sosial dengan lebih bijaksana dan sesuai
dengan aturan, agar dampak negatif yang ditimbulkan menjadi lebih berkurang.
Sehingga motivasi belajar siswa tetap terjaga dan prestasi belajarnya dapat
ditingkatkan lagi, sesuai dengan tugas dan tanggung jawab mereka sebagai
peserta didik.
Manfaat
dari karya tulis ini yaitu memberikan solusi mengenai dampak negatif dari situs
jejaring sosial terhadap motivasi dan prestasi belajar siswa. Agar nantinya
dampak tersebut dapat diminimalisir adanya. Adapun dampak dari karya gagasan
ini yaitu memberikan porsi solusi dan pemecahan masalah yang beragam terhadap
dampak negatif jejaring sosial terhadap motivasi dan prestasi belajar siswa,
sehingga prestasi siswa dapat meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
http://merdeka-panthom.blogspot.com/10 dampak negatif facebook bagi pelajar dan remaja.
Post a Comment for "Dampak internet dan media sosial bagi perkembangan remaja"