Energi dan daya listrik
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Energi listrik
merupakan energi yang paling mudah dan paling banyak dimanfaatkan manusia dalam
kehidupan sehari- hari. Energi listrik juga paling luwes karena mudah diubah
menjadi bentuk energi lainnya.
Energi listrik diubah
menjadi energi cahaya dan energi kalor dalam lampu pijar, menjadi energi
kinetik pada motor listrik, dan menjadi energi kalor dalam setrika dan solder
listrik. Bila kita perhatikan jala-jala listrik di rumah, energi listrik banyak
digunakan untuk penerangan, memasak, memanaskan air atau makanan, mendinginkan
rumah dll. Karena begitu pentingnya serta banyaknya manfaat dalam penggunaan
energi listrik maka kami menyusun makalah tentang energi dan daya listrik. Kami
akan membahas satu per satu tentang materi tersebut.
B. Rumusan Masalah
Adapun materi yang akan dibahas dalam
makalah ini, antara lain :
1.
Pengertian Energi Listrik
2.
Penggunaan Energi Listrik
3.
Daya Listrik
BAB II
PEMBAHASAN
A. ENERGI LISTRIK
Energi listrik adalah
energi yang disebabkan oleh mengalirnya muatan listrik dalam suatu rangkaian
tertutup. Energi listrik dapat diubah menjadi berbagai bentuk energi yang lain.
Sumber-sumber listrik seperti baterai yang dihasilkan oleh perubahan energi
kimia dihasilkan energi listrik dan ada energi mekanik menjadi energi listrik,
bahkan energi panas (kalor) menjadi energi listrik. Sumber-sumber listrik
mempunyai kemampuan untuk mempertahankan beda potensial antara kedua kutubnya.
Energi listrik dilambangkan dengan W.
Sedangkan perumusan
yang digunakan untuk menentukan besar energi listrik adalah :
W = Q.V
keterangan :
W = Energi listrik ( Joule)
Q = Muatan listrik ( Coulomb)
V = Beda potensial ( Volt )
Karena I = Q/t maka diperoleh perumusan
W = (I.t).V
W = V.I.t
Apabila persamaan tersebut dihubungkan dengan
hukum Ohm ( V = I.R) maka diperoleh perumusan
W = I.R.I.t
Satuan energi listrik
lain yang sering digunakan adalah kalori, dimana 1 kalori sama dengan 0,24
Joule selain itu juga menggunakan satuan kWh (kilowatt jam).
Dalam
hal ini
1
kWh = 1 kilo × 1 watt × 1 jam
=
1.000 × 1 watt × 3.600 sekon
=
3.600.000 watt sekon
=
3,6 × 106 joule
Contoh soal:
B.
DAYA LISTRIK
Daya adalah kecepatan melakukan
usaha. Daya listrik adalah jumlah energi listrik yang digunakan tiap
detik. Besar daya listrik dirumuskan sebagai berikut.
Karena W
= VIt, maka persamaan daya listrik dapat ditulis sebagai berikut.
P = VI
Menurut Hukum Ohm V = IR sehingga
persamaan daya juga dapat ditulis sebagai berikut.
Keterangan:
P
= daya listrik satuannya watt (W)
V
= tegangan listrik satuannya volt (V)
I
= kuat arus listrik satuannya ampere (A)
R
= hambatan listrik satuannya ohm ( Ω )
Satuan
daya listrik dalam SI adalah watt (W). Untuk daya listrik yang besar
menggunakan satuan kilowatt (kW) atau megawatt (MW), dimana
1
kW = 1.000 watt = 103 watt
1
MW= 1.000.000 watt = 106 watt
Contoh soal:
1. Daya listrik pada suatu alat listrik
Alat-alat
listrik yang dijual di toko biasanya sudah tercantum daya dan tegangan yang
dibutuhkan alat itu. Misalnya, lampu bertuliskan 60 W/220 V. Lampu bertuliskan
60 W/220 V artinya lampu akan menyala dengan baik, jika dipasang pada tegangan
220 volt dan dan daya yang digunakan adalah 60 w, artinya selama 1 detik
banyaknya energi listrik yang diubah menjadi energi cahaya adalah 60 joule.
Jika lampu dipasang pada tegangan lebih besar dari 220 V maka lampu akan rusak.
Sebaliknya, jika dipasang pada tegangan kurang dari 220 V, lampu menyala kurang
terang. Ada kalanya alat-alat listrik tidak mencantumkan daya listriknya,
tetapi tertulis tegangan dan kuat arus. Misalnya, motor listrik bertuliskan 220
V- 0,5 A. Artinya motor akan bekerja dengan baik jika dipasang pada tegangan
220 volt dan akan mengalir arus listrik 0,5 ampere.
2. Penggunaan Satuan kWh
Alat
untuk mengukur energi listrik yang digunakan dalam rumah tanggga disebut
kWh-meter (meteran listrik). Alat itu terdiri atas sebuah motor yang
kecepatan berputarnya bergantung daya alat listrik yang digunakan dan waktu
penggunaan. Angka yang ditunjukkan merupakan integrasi besaran daya kali waktu
atau energi listrik. Pada dasarnya pelanggan PLN menggunakan energi
listrik setiap bulannya. Besar kecil penggunaan energi itulah yang digunakan
sebagai dasar untuk membayar rekening listrik. Banyaknya energi listrik (dalam
satuan kWh) yang digunakan dapat dibaca pada meteran listrik. Adapun, harga per
kWh ditentukan oleh PLN
C.
PERUBAHAN ENERGI LISTRIK
Hukum kekekalan energi
berbunyi: energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan,
tetapi hanya dapat berubah dari bentuk energi satu ke bentuk energi yang lain. Dan
perubahan energi listrik selalu mengikuti hukum kekekalan energi tersebut. Energi
listrik dapat diubah ke berbagai bentuk energi antara lain energi cahaya,
energi kalor, energi bunyi, energi kinetik, dan energi kimia.
1.
Perubahan
Energi Listrik Menjadi Energi Cahaya
Lampu pijar dan lampu neon merupakan
alat listrik yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi cahaya dan
energi kalor. Di dalam ruang kaca lampu pijar, terdapat filamen yang mudah
terbakar yang terbuat dari kawat wolfram halus yang dibuat spiral. Di dalam
bola kaca diisi gas argon dan nitrogen bertekanan rendah yang berguna untuk
menyerap energi kalor dari filamen yang berpijar, sehingga filamen tidak cepat
putus. Ketika arus listrik mengalir, filamen berpijar sampai suhu 1.000 0C menghasilkan cahaya dan kalor. Lampu ini apabila
digunakan terasa panas karena banyak energi listrik yang berubah menjadi energi
kalor, sehingga lampu tidak hemat listrik.
Lampu tabung (TL) sering disebut
lampu neon. Lampu ini terbuat dari tabung kaca yang bentuknya bermacam-macam.
Di dalam tabung kaca diisi gas raksa dan pada kedua ujungnya terdapat
elektrode. Jika kedua elektrode dihubungkan dengan tegangan tinggi menyebabkan
terjadinya loncatan elektron yang menimbulkan api listrik. Loncatan elektron
ini dapat menyebabkan gas raksa memancarkan sinar ultraviolet yang tidak tampak
oleh mata. Agar sinar yang dihasilkan dapat dilihat, dinding tabung kaca bagian
dalam dilapisi zat fluoresensi. Dinding kaca berlapis zat itu akan memendarkan
cahaya ketika terkena sinar ultraviolet. Cahaya yang dipancarkan berupa cahaya
putih dan tidak panas. Dibandingkan lampu pijar. Kelebihan Pada lampu TL yaitu
lebih banyak energi listrik yang berubah menjadi energi cahaya. Lampu ini hemat
listrik karena kalor yang ditimbulkan kecil dan tidak terlalu panas ruang di
sekitarnya. Sekarang ini, lampu jenis TL dibuat dalam berbagai bentuk dan
memiliki keunggulan hemat energi.
2. Perubahan Energi Listrik Menjadi
Energi Kalor
Setrika
listrik dan solder merupakan alat yang dapat merubah energi listrik menjadi
energi kalor (panas). Bagian dalam setrika listrik terdapat elemen pemanas yang
terbuat dari bahan konduktor yang hambatan jenisnya besar. Elemen pemanas
diletakkan di antara alas berupa besi dengan penutup setrika yang dipisahkan
bahan isolator. Ketika dialiri arus listrik, elemen tersebut akan menghasilkan
energi kalor dan suhunya naik. Energi kalor yang dihasilkan dihantarkan ke
lapisan besi, sehingga lapisan besi ikut panas.
Solder
listrik merupakan alat untuk memasang komponen elektronika pada papan rangkai.
Bagian dalam solder listrik berisi elemen pemanas yang terbuat dari bahan
konduktor yang hambatan jenisnya besar. Elemen pemanas diletakkan di dalam
selubung solder. Ketika dialiri arus listrik, elemen tersebut akan menghasilkan
energi kalor dan suhunya naik. Energi kalor yang dihasilkan dihantarkan ke mata
solder. Logam mata solder memiliki titik lebur yang lebih tinggi daripada titik
lebur timah solder. Suhu solder yang terlalu tinggi akan merusak komponen
solder.
D.
PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK
Sumber energi yang terbatas dan
banyaknya permintaan listrik di tanah air mendorong kita untuk menghemat energi
di antaranya penghematan energi listrik. Pemanfaatan energi listrik secara
efektif perlu digalakkan pada seluruh pengguna energi listrik. Jatah daya
listrik yang diberikan PLN perlu dimanfaatkan sebaikbaiknya. Berikut ini
beberapa usaha penghematan energi listrik.
·
Mematikan
saklar alat listrik yang tidak digunakan.
·
Menyalakan
lampu setelah gelap.
·
Menggganti
lampu pijar dengan lampu TL.
·
Memilih
alat-alat listrik yang berdaya rendah.
·
Membuat
ruangan berjendela.
·
Mencari
sumber-sumber energi alternatif yang dapat diperbarui.
·
Menemukan
alat-alat baru yang menggunakan tenaga surya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Energi listrik adalah
energi yang disebabkan oleh mengalirnya muatan listrik dalam suatu rangkaian
tertutup. Energi listrik dapat diubah menjadi berbagai bentuk energi yang lain.
Sumber-sumber listrik seperti baterai yang dihasilkan oleh perubahan energi
kimia dihasilkan energi listrik dan ada energi mekanik menjadi energi listrik,
bahkan energi panas (kalor) menjadi energi listrik. Sumber-sumber listrik
mempunyai kemampuan untuk mempertahankan beda potensial antara kedua kutubnya.
Energi listrik dilambangkan dengan W.
Daya adalah kecepatan
melakukan usaha. Daya listrik adalah jumlah energi listrik yang digunakan
tiap detik.
B. SARAN
Kami selaku penyusun
menyadari masih jauh dari sempurna dan tentunya banyak sekali kekurangan dalam
pembuatan makalah ini. Hal ini disebabkan karena masih terbatasnya kemampuan
kami. Oleh karena itu, kami selaku pembuat makalah ini sangat mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun. Kami juga mengharapkan makalah ini
sangat bermanfaat untuk kami khususnya dan pembaca pada umumnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Foster, Bob. 2004. Fisika SMA Jilid 1B untuk Kelas X.
Jakarta : Erlangga
Tim MGMP Fisika SMA / MA.2007.
Fisika untuk SMA / MA XB. Jakarta :
Multi Grafi KA
Wariyono, Sukis. 2008. Panduan Belajar IPA Terpadu untuk Kelas IX
SMP / MTS. Surakarta: CV. Putra Nugraha
Post a Comment for "Energi dan daya listrik"