Ilmu budaya dasar
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Setiap
manusia yang hidup di dunia pasti pernah merasakan penderitaan. Baik itu ringan
atau berat. Hidup tidaklah selalu bahagia tuhan memiliki caranya sendiri untuk
mengukursebarapa kuat iman kepadanya. Hidup di duniapun tidak selalu menderita,
sedih, ataupun susah.
Terkadang
saat manusia terlalu terbuai dengan kesenangan duniawi manusia akan melupakan
batasan-batasan yang ada sehingga tuhan akan memberikan cobaan untuknya yang
membuatnya menderita.
Penderitaan
selalu datang tak terduga, manusia takkan pernah tau kapan , jam berapa,
menit keberapa, dan detik keberapa penderitaan akan datang menghampiri
hidupnya. Manusia hanya perlu menjalani hidupnya dengan sebaik baiknya dengan
aturan yang berlaku dan sesuai kepercayaan yang ia anut.
B. Rumusan
Masalah
Adapun masalah-masalah yang akan
dibahas sebagai berikut :
1. Pengertian
Penderitaan.
2. Siksaan
3. Kebimbangan
4. Kesepian
5. Ketakutan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Penderitaan
Penderitaan
adalah bahasa yang sering kita dengar. Penderitaan berasal dari kata
derita.Kata derita berasal dari bahasa Sansekerta dhra artinya menahan atau
menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak
menyenangkan. penderitaan bisa bersifat lahir dan bersifat batin. Setiap manusia
memiliki penderitaan yang berbeda –beda. Manusia dikatakan menderita apa bila
dia memiliki masalah, depresi karena tekanan hidup, dan lain lain.
Penderitaan
termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan manusia
bertingkat-tingkat, ada yang berat dan ada juga yang ringan. Akibat penderitaan
yang bermacam-macam. Ada yang mendapat hikmah besar dari suatu penderitaan, ada
pula yang menyebabkan kegelapan dalam hidupnya. Oleh karena itu, penderitaan
belum tentu tidak bermanfaat. Penderitaan juga dapat ‘menular’ dari
seseorang kepada orang lain, apalagi kalau yang ditulari itu masih sanak
saudara.
Menurut
agama penderitaan itu adalah teguran dari tuhan. Penderitaan ada yang ringan
dan berat contoh penderitaan yang ringan adalah ketika seseorang mengalami
kegagalan dalam menggapai keinginannya. Sedangkan contoh dari penderitaan berat
adalah ketika seorang manusia mengalami kejadian pahit dalam hidupnya hingga ia
merasa tertekan jiwanya sampai terkadang Ingin mengakhiri hidupnya.
Penderitaan
adalah termasuk realitas manusia di dunia. Namun peranan individu juga
menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan.Suatu pristiwa yang dianggap
penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain.
Penderitaan adalah bagian dari kehidupan. Penderitaan adalah sebuah kata yang
sangat dijauhi dan paling tidak disenangi oleh siapapun. Penderitaan itu
ternyata berasal dari dalam dan luar diri manusia itu sendiri. Atau disebut
juga dengan faktor internal dan eksternal.
Dalam diri
manusia ada cipta, rasa dan karsa. Karsa adalah sumber yang menjadi penggerak
segala aktifitas manusia. Cipta adalah realisasi dari adanya karsa dan rasa.
Baik rasa maupun karsa selalu ingin dipuaskan. Apabila telah dipenuhi barulah
manusia akan merasa senang atau bahagia. Dan jika tidak terpenuhi maka akan
menderita.
Rasa kurang
mengakibatkan munculnya wujud penderitaan, bahkan lebih dari itu yaitu rasa
takut. Rasa takut setiap saaat dan setiap tempat dapat muncul. Maka hal itu
merupakan musuh utama manusia (Dr. Orison Sweet Marden). Sekarang yang
paling penting upaya kita untuk meniadakan rasa takut dan rasa kurang itu
Karena keduanya itu termasuk penyakit batin manusia maka usaha terbaik adalah
menyehatkan batin itu.
Kita
mengetahui bahwa faktor yang mempengaruhi penderitaan itu adalah faktor
internal dan eksternal. Faktor ini dapat dibedakan dua macam yaitu:
1.
Eksternal murni, yaitu
penyebab yang benar-benar berasal dari luar diri manusia yang bersangkutan.
2.
Eksternal tak murni, yaitu
penyebabnya tampak dari luar diri manusia, tetapi sebenarnya dari dalam diri
manusia yang bersangkutan.
B. Siksaan
Penderitaan
biasanya di sebabkan oleh siksaan. Baik fisik ataupun jiwanya. Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasamani
dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Siksaan atau penyiksaan (Bahasa
Inggris: torture) digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk
menghancurkan kekerasan hati korban. Segala tindakan yang menyebabkan
penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan sengaja dilakukkan
terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam, hukuman, pemaksaan
informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda atau tujuan
politik dapat disebut sebagai penyiksaan. Siksaan dapat digunakan sebagai suatu
cara interogasi untuk mendapatkan pengakuan. Siksaan juga dapat digunakan
sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk mengendalikan kelompok yang
dianggap sebagai ancaman bagi suatu pemerintah. Arti siksaan, siksaan berupa
jasmani dan rohani bersifat psikis, kebimbangan, kesepian, ketakutan.
C. Kebimbangan.
Kebimbangan adalah keadaan dimana seseorang tidak dapat
menentukan pilihan mana yang akan diambil, akibatnya seseorang berada dalam
keadaan yang tidak menentu. Bagi orang yang lemah pikirannya masalah
kebimbangan akan lama dialami, sehingga siksaan itu berkepanjangan. Tetapi bagi
yang kuat berpikirnya ia akan cepat mengambil keputusan sehingga kebimbangan
akan cepat diatasi.
D. Kesepian.
Kesepian
adalah keadaan dimana seseorang merasa sepi dalam dirinya atau jiwanya walawpun
dia berada di tempat keramaian. Seperti halnya kebimbangan, kesepian harus
cepat diatasi agar seseorang tidak terlalu lama berada dalam siksaan batin.
Untuk mengatasi kesepian seseorang membutuhkan kawan untuk berkomunikasi, kawan
yang selalu ada dalam keadaan duka, yang mampu memahami, mengerti dan
menghayati kesepian yang dialami sahabat nya. Selain mencari kawan seseorang
juga perlu mengisi waktunya dengan kesibukan. Sehingga kesepian dapat teratasi.
Kesepian
perlu segera diatasi agar seseorang tidak terus menerus merasakan penderitaan
batin. Solusinya adalah :
a.
Berfikir positif, yakinlah semua
yang telah menimpah manusia adalah berasal dari ketentuan allah, ingatlah allah
swt tidak pernah memberikan ujian yang melebihi batas kemampuan manusia, berdoa
dan kembali lebih mendekatkan diri kepada allah akan membuat hati (batin) tidak
kesepian, karena allah akan selalu bersama manusia dikala senang / bahagia
maupun dikala duka / menderita.
b.
Sebagai homo socius, seseorang perlu
kawan untuk menghilangkan rasa kesepian, orang itu perlu mencari kawan yang
dapat diajak untuk berkomunikasi yang dapat mengerti dan peduli terhadap
kesepian yang dialami kawan lainnya.
c.
Mengisi waktu, untuk menghilangkan
rasa kesepian, seseorang juga perlu mengisi waktunya dengan suatu kesibukan,
khususnya yang bersifat fisik, sehingga rasa kesepian tidak lagi memperoleh
tempat yang menyita waktu dalam dirinya.
E. Ketakutan.
Ketakutan (Phobia) adalah suatu tanggapan emosi terhadap
ancaman. Takut adalah suatu mekanisme pertahanan hidup dasar yang terjadi
sebagai respons terhadap suatu stimulus tertentu, seperti rasa sakit atau
ancaman bahaya. Beberapa ahli psikologi juga telah menyebutkan bahwa takut
adalah salah satu dari emosi dasar, selain kebahagiaan, kesedihan, dan
kemarahan.
Ketakutan
dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila raasa takut itu
dibesar-besarkan tidak pada tempat nya maka disebut dengan phobia. Seperti pada
kesepian, ketakutan juga dapat dialami seseorang walaupun lingkungannya ramai.
Banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa
ketakutan antara lain :
1.
Claustrophobia dan
Agoraphobia
Claustrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan
tertutup. Misalkan kepanikan seperti situasi di lift, kereta api atau pesawat
udara. Sedangkan Agoraphobia adalah ketakutan seseorang berada di tempat
terbuka, pada umumnya penderita agoraphobia mengalami ketakutan terhadap tempat
umum.
2.
Gamang
Gamang
adalah ketakutan bila seseorang berada ditempat yang tinggi. Misalkan seseorang
berada dijembatan yang sempit yang dibawahnya terdapat air yang mengalir.
3.
Kegelapan
Kegelapan
merupakan ketakutan seseorang bila berada ditempat yang gelap. Sebab dalam
pikirannya akan muncul sesuatu yang menakutkan dalam tempat gelap seperti setan
atau pun pencuri. Orang yang demikian menghendaki ruangannya selalu terang.
4.
Kesakitan
Kesakitan
merupakan ketakutan yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami. Misalkan
seseorang yang akan di injeksi, sebelum jarum injeksi disuntikan kedalam
tubuhnya seseorang tersebut akan berteriak-teriak karena dalam pikirannya
semuanya akan menimbulkan kesakitan.
5.
Kegagalan
Kegagalan
merupakan ketakutan seseorang disebabkan karena merasa bahwa apa yang
dikerjakan akan mengalami kegagalan. Misalkan seseorang yang patah hati tidak
mudah untuk bercinta kembali dikarenakan takut gagal dalam percintaan
berikutnya. Trauma yang dialaminya menjadikan ketakutan kalau hal tersebut
terulang kembali.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Penderitaan
adalah bahasa yang sering kita dengar. Penderitaan berasal dari kata
derita.Kata derita berasal dari bahasa Sansekerta dhra artinya menahan atau
menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak
menyenangkan. penderitaan bisa bersifat lahir dan bersifat batin. Setiap
manusia memiliki penderitaan yang berbeda –beda. Manusia dikatakan menderita
apa bila dia memiliki masalah, depresi karena tekanan hidup, dan lain lain.
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasamani
dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Siksaan atau penyiksaan (Bahasa
Inggris: torture) digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk
menghancurkan kekerasan hati korban. Segala tindakan yang menyebabkan
penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan sengaja
dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam, hukuman,
pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda atau
tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan.
B. Saran
Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka penulis mohon kritik
dan saran guna perbaikan untuk masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Post a Comment for "Ilmu budaya dasar"