Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kebesaran dan kekuasaan Allah

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Memahami Kebesaran Allah adalah memahami maksud pekerjaan tangan-Nya yang dapat kita lihat dan alami dalam kehidupan. Pada proses inilah, setiap orang percaya akan terus bergumul untuk menemukan maksud-maksud dan makna-makna baru tentang campur tangan Tuhan dalam setiap peristiwa kehidupannya. Demikianlah juga yang dialami Ayub, seorang saleh yang ingin mengetahui maksud Tuhan melalui penderitaan “ekstrim”-nya.
Dalam penciptaan langit, Allah menciptakannya dengan penuhkeindahan, keanehan, keluarbiasaan dan sekian banyak misteri. Seseorangyang suka memperhatikan langit di malam maupun siang hari akanmerasakan ketakjuban yang luar biasa terhadap keindahannya. Danmungkin akan merasakan betapa besarnya kekuasaan Allah.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana tanda-tanda kebesaran Allah?
2.      Bagaimana tanda-tanda kekuasaan Allah?



BAB II
PEMBAHASAN

A.    TANDA - TANDA KEBESARAN ALLAH
Allah maha besar..Allah maha agung..Allah maha mulia. Semua ungkapan tersebut menggambarkan betapa tiada hal yang dapat menandingi kebesaran dan kemuliaan Allah di mata manusia dan makhluk lainnya. Bahkan Al Qur'an menyebutkan betapa agungnya kebesaran Allah sehingga tidak bisa dibandingkan dengan kebesaran manusia atau apapun di dunia ini. Dengan mengetahui dan menyadari tanda - tanda kebesaran Allah, maka akan membuat kita menjadi semakin sadar bahwa tidak sepantasnya kita menyombongkan diri kita serta apa yang kita miliki karena semua itu tidak seberapa bila dibanding dengan apa yang dimiliki Allah di alam semesta ini.
Berikut adlah bentuk bentuk kebesaran ALLAH:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjjiDyylnJ8C7SuPDU_rQm7bvR779PrA4Si_U5gf2dW1m4VjGdqpQHvdgclOy6VJVxuub47LRbNDsCp8WhixrkwnWXM4RCA8ObnP-vONaYK2XT9W4oCYELUKM2mjxJWQby4f41GJRrqxHv/s400/Tanda+-+tanda+kebesaran+Allah.jpg
1.      Menciptakan alam semesta beserta isinya
Allah menciptakan dari semula tidak ada menjadi ada atau bisa juga disebut dengan creatio ex nihilo. Allah menciptakan alam semesta beserta isinya dengan sangat baik dan sempurna. Bahkan saat Allah emnciptakan manusia sebagai salah satu makhluk penghuni alam semesta ini, Allah telah menciptakan manusia lengkap dengan organ tubuh beserta fungsi dari masing - masing organ tubuh tersebut. Sangat detail dan sempurna dan tidak ada yang menandingi kesempurnaan ini hingga sekarang. Bahkan ilmuan terpandaipun tidak menciptakan robot yang sama persis seperti manusia.
2.      Memelihara ciptaannya
Kebesaran Allah tampak nyata melalui pemeliharaan-Nya atas semua yang telah diciptakan. Allah memelihara alam semesta ini sehingga semua dapat berjalan dengan baik sehingga mendukung berlangsungnya kehidupan di alam semesta ini. Allah lah yang memimpin sejarah manusia hingga pada akhirnya manusia mampu berkembang biak serta menjalankan semua tugas yang diberikan Allah.

3.      Menciptakan pokok kehidupan ciptaan-nya
Allah lah yang emnciptakan kebutuhan pokok ciptaannya sehingga mereka semua bisa tetap hidup dan melangsungkan kehidupan. Bisa dibayangkan bila Allah hanya menciptakan alam semesta tanpa melengkapinya dengan menciptakan hal - hal pokok yang dibutuhkan oleh ciptaannya, pasti tidak akan ada kehidupan di alam semesta ini. Segala yang diciptakan oleh Allah akan sangat bergantung kepada-Nya.

4.      Perhatian allah kepada ciptaannya sangatlah nyata
Allah akan selalu mengampuni dosa setiap umat-Nya. Seburuk dan senista apapun umat-Nya tersebut, saat dia memohon ampun dan bersujud dihadapan Allah, maka Allah pasti akan mengampuninya serta akan selalu menuntun umat-Nya untuk tetap selalu di jalan yang benar. Dari situ kita bisa melihat betapa kebesaran Allah  terhadap ciptaannya.

B.     TANDA-TANDA KEKUASAAN ALLAH
Sesungguhnay sangat banyak tanda-tanda kekuasaan Allah SWT yang terdapat di alam semesta ini. Allah SWT memerintahkan manusia agar memperhatikan dan merenungkan tanda-tanda Kekuasaan-Nya itu, agar semakin kokoh seyakinan dan keimanan mereka kepada Allah SWT sebagai Tuhan pencipta alam semetsta.
                إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ وَاخْتِلاَفِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لآيَاتٍ لِّأُوْلِي الألْبَابِ  | الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىَ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذا بَاطِلاً سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. “  (QS. Ali Imran : 190-191).
Adalah suatu hal yang sangat penting bagi seorang muslim untuk selalu memperhatikan dan memikirkan berbagai tanda Kekuasaan atau Kebesaran  Allah. Sehinggabagi orang yang telah beriman, akan semakin kuat imannya kepada Allah, sedangkan bagi orang yang masih lemah iman, agar imannya menjadi kuat.
أَفَلَا يَنظُرُونَ إِلَى الْإِبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْ | وَإِلَى  السَّمَاء كَيْفَ رُفِعَتْ | وَإِلَى الْجِبَالِ كَيْفَ نُصِبَتْ
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan, Dan langit, bagaimana ia ditinggikan? Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan? “ (QS. Al Ghasyiah : 17-19).
Manusia itu menyukai peristiwa-peristiwa luar biasa, menyukai keajaiban, yang membuatnya kagum lau mempercayai kekuatan dan kehebatn siapa yang mewujudkan keajaiban atau keluarbiasaan tersebut. Karena itu, ketika para Nabi dan Rasul Allah diutus kepada manusia, Allah SWT membekali mereka dengan mukjizat, sehingga umat manusia yang didatangi oleh seorang Nabi atau Rasul Allah, menjadi percaya bahwa ia sebagai utusan Allah.
Seorang yang melaksanakan Haji atau Umroh, akan menyaksikan banyak sekali tanda-tanda kekuasaan atau Kebesaran Allah, yang terdapat di Makkah dan sekitarnya, yang terdapat di masjid al-Haram, di Baitullah, sehingga akan membuat semakin beriman kepada Allah, bahwa Allah adalah Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tidaka ada kebesaran mahluk siapapun yang mampu menandingi Kekuasaan Allah SWT.
Mari kita perhatikan dan renungkan beberapa diantara sekian banyak tanda Kekuasaan Allah di Makkah, dan yang paling agung serta menakjubkan adalah Ka’bah-Baitullah, dan apa-apa yang ada di sekitarnya.
Salah satu tanda kebesaran dan kekuasaan Allah yang sangat besar, yang dapat sisaksikan oleh orang yang melaksanakan ibadah Umroh dan Haji adalah adanya Ka’bah-Baitullah, yang merupakan tempat utama pelaksanaan ibadah umroh atau haji. Ka’bah adalah bangunan peribadatan tertua yang ada di muka bumi.
Ka’bah adalah bangunan, atau rumah yang pertama kali dibangun sebagai tempat manusia beribadah kepada Allah SWt. Ka’bah atau Baitullah itu telah ada sejak pertama kali manusia menginjakkan kakinya di bumi. Bahkan, menurut sahabat Nabi bernama Abdullah bin ‘Amr ibn al-‘Ash, “Ka’bah atau Baitullah diciptakan sebelum 2000 tahun sebelum bumi diciptakan. Pada saat itu berbentuk debu putih. Hingga akhirnya Arsy berada di atas air dan bumi berada di bawahnya laksana buah kelapa. Maka dibentangkanlah ia darinya.” (Dikutip dari Dr. Muhammad Ilyas Abdul Ghani).
Ada sebuah keterangan dari Abdullah bin Umar yang mengatakan , “Tatkala Allah menurunkan atau mengeluarkan Adam dari surge, Dia berfirman, “Sesungguhnya Aku akan menurunkan bersamamu satu rumah dan tempat perhentian, yang akan dikelilingi (thawaf) disekitarnya, sebagaimana Arsy-Ku dikeliling. Kemudian dia akan dijadikan tempat shalat, sebagaimana di jadikan tempat shalat…”
Berbagai keterangan menyebutkan, bahwa pembangunan Ka’bah itu semula-mula dilakukan oleh malaikat, kemudian oleh Nabi Adam ‘alaihissalam. Dengan demikian, bisa dibayangkan, betapa sangat tuanya bangunan Ka’bah, yanga sama dengan umur manusia dengan menghuni bumi, dan mungkin lebih tua dari bumi, dan Ka’bah itu tetap ada dan kokoh berdiri hingga saat ini, bahkan hingga terjadi hari kiamat.
Allah SWT berfirman,

إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِّلْعَالَمِينَ
“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.” (QS. Ali Imran :96).
Sejarah mencatat bahwa bangunan-banguna megah, istana-istana raja, benteng-benteng kokoh yang pernah dibangun oleh para penguasa, para raja, yang lebih belakangan adanya sesuai masa hidup dan kekuasaan raja tertentu, akan tetapi banguna-bangunan yang kokoh itu telah hancur, telah musnah, sementara Ka’bah jauh lebih tua dari pada bangunan-bangunan manusia tersebut.
Banyak bangunan-bangunan bersejarah, yang pada masa lalu banyak di kunjungi oleh manusia, karena bangunan tersebut sedemikian indah dan tersohor pada masanya. Tapi kini bangunan tersebut hanya tinggal nama dan peninggalan sejarah masa lalu, dan manusia tidak lagi tertrarik mengunjunginya.
Sungguh berbeda dengan Ka’bah atau Baitullah yang sejak awal adanya selalu ramai dikunjungi oleh manusia (kaum muslim) hingga saat ini, dan semakin lama kian bertamabah banyak kaum muslim yhaji atau umroh).
 (
Bahkan, karena keinginan kaum muslim dari seluruh penjuru dunia untuk mendatanginya lebih banyak dari pada daya tamping tempat-tempat beribadah di Ka’bah atau Tanah Suci Makkah, maka harus dibuat aturan pembatasan jumlah kaum muslim dari setiap Negara, yang hendak menunaikan haji, setiap kali dating musim haji.
Inilah salah satu bukti Kebesaran dan Kekuasaan yang Allah SWT tunjukan melalui Ka’bah dari maksud dan rencana jahat orang kafir untuk menghancurkannya, seperti yang pernah dilakukan oleh Abrahah dengan pasukan bergajahnya.
Di dalam berbagai kisah tentang perjalanan Abrahah dan pasukan bergajahnya ke Mekkah untuk menghancurkan  Ka’bah, telah terjadi berbagai peristiwa, yang menunjukan perlindungan Allah terhadap Ka’bah. Diantaranya, “Bahwa Allah telah membuat gajah dan pawangnya menjadi buta, lalu duduk meminta makannan kepada orang-orang.” (Sirah Nabawiyah, Ibnu Hisyam). Diriwayatkan pula, “Bahwa ketika gajah yang paling besar pada pasukan Abrahah telah mendekati dataran tinggi Mekkah, tiba-tia gajah itu tiadak mau berjalan kea rah Mekkah. Dan pada waktu Abrahah mengalihkan gajah tersebut kea rah lain, maka gajah itu mau berjalan.”
Dan akhirnya Abrahah dan pasukan bergajahnya dihancurkan oleh Allah SWT. Dan Allah mengabadikan peristiwa tersebut di dalam Al-Quran, “Dengan menyebut nama Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhan-mu telah bertindak terhadap tentara bergajah? Bukankah Dia telah menjadikan tipudaya mereka (untuk menghancurkan Ka’bah) itu sia-sia? Dan Allah mengirimkan kepada mereka burung-burung yang berbondong-bondong, yang melempari mereka dengan batu yang berasal dari tanah yang terbakar. Lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan ulat.” (QS. Al Fiil : 1-5).



BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Allah maha besar..Allah maha agung. Allah maha mulia. Semua ungkapan tersebut menggambarkan betapa tiada hal yang dapat menandingi kebesaran dan kemuliaan Allah di mata manusia dan makhluk lainnya. Bahkan Al Qur'an menyebutkan betapa agungnya kebesaran Allah sehingga tidak bisa dibandingkan dengan kebesaran manusia atau apapun di dunia ini.
Dengan mengetahui dan menyadari tanda - tanda kebesaran Allah, maka akan membuat kita menjadi semakin sadar bahwa tidak sepantasnya kita menyombongkan diri kita serta apa yang kita miliki karena semua itu tidak seberapa bila dibanding dengan apa yang dimiliki Allah di alam semesta ini.

B.     SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka penulis mohon kritik dan saran guna perbaikan untuk masa yang akan datang.



DAFTAR PUSTAKA
http://www.satutours.com/2013/05/menyaksikan-tanda-kekuasaan-allah-di.html



Post a Comment for "Kebesaran dan kekuasaan Allah"