Keterkaitan geografi dan sejarah 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Geografi
menelaah bumi dalam hubunganya dengan manusia. Arti geografi yang sebenarnya
adalah uraian (grafein artinya menguraikan atau melukiskan) tentang bumi
(geos) dengen segenap isinya,yakni manusia yang kemudian ditambah lagi
dengan dunia hewan dan dunia tetumbuhan. Geografi adalah ilmu yang mempelajari hubungan
timbal balik antara bumi dan manusia. Bumi dan manusia disitu dapat ditafsirkan
sebagai alam dan manusia, atau lingkungan alam dan penduduk. Manusia disitu
bukanlah manusia sebagai individu melainkan sebagai kelompok, karena
adaptasinya terhadap ligkungan alamnya dilaksanakan secara kolektif. Misalnya
sebagai penghuni desa, penduduk wilayah, sebagai bangsa. Definisi diatas
memperlihatkan adanya kemiripan dengan ekologi, yaitu ilmu yang mempelajari
interelasi atau interaksi organisme dengan lingkunganya.
Didalam
menelaah sejarah yang seluas-luasnya, para sejarawan di Jerman berpendapat
bahwa ada dua golongan ilmu bantu sejarah. Yaitu pertama: ilmu-ilmu bantu
sejarah dalam arti luas. Ini meliputi sembarang ilmu, sejauh ilmu ini dapat
bermanfaat, seperti biologi lautan, teknik, antropologi fisik, dan budaya,
matematik, numismatik, ekonomi, filsafat, germanistik, dan seterusnya. Kedua,
ilmu-ilmu bantu sejarah yang khusus. Artinya yang amat dibutuhkan oleh
sejarawan, sehingga mau tak mau ia harus memperhatikanya syukur mendalaminya
sendiri. Perincianya meliputi geografi kesejarahan, kronologi, geneologi, ilmu
sumber, paleografi, ilmu prasasti (urkunde), dan akta heraldik
(ilmu tentang lambang-lambang), sfragistik (ilmu stempel dan
dokumentasi), serta numismatik (ilmu mata uang).
B. Rumusan Masalah
1. Apakah
itu sejarah?
2. Apa
itu geografi?
3. Bagaimana
kaitan geografi dan sejarah?
BAB II
PEMBAHASAN
A. KONSEP DASAR GEOGRAFI
1.
Pengertian
Geografi berasal dari kata ‘geo’
yaitu bumi, dan ‘graphien’ yang berarti tulisan atau lukisan. Secara harafiah,
geografi itu berarti lukisan tentang bumi. Menurut Council of the
Geographical Association(1919) mengatakan bahwa geografi berkenaan dengan dunia
nyata, dunia yang dipelajari seseorang dengan baik melalui kaki telanjang, atau
dengan mengendarai kereta api, perahu, mobil dan pesawat terbang, serta melalui
lukisan atau gambar. Namun penelaah tersebut meliputi juga sebab-akibat yang
dipandang sebagai sebagai keseluruhan yang menghubungkan bagian-bagian yang
telah menjadi apa adanya. Jadi geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan
dan perbedaan fenomena geosfer dengan dengan sudut pandang lingkungan atau
kewilayahan dalam konteks keruangan. Berdasarkan beberpa definisi diatas,jelas
bahwa yang menjadi objek studi geografi adalah geosfer yaitu permukaan bumi
yang merupakan bagian dari bumi yang terdiri atas atmosfer (lapisan udara),
litosfer (lapisan batuan, kulit bumi), hidrosfer (lapisan air, perairan), dan
biosfer (lapisan kehidupan).
Berdasarkan pengertian diatas, dapat
diketahui bahwa geografi senantiasa memberikan uraian ilmiah mengenai
sifat-sifat bumi dan gejala alam yang ada, termasuk sebab dan segala akibatnya
bagi kehidupan. Disamping itu juga berusaha menganalisa berbagai kondisi yang
terjadi dimuka bumi untuk di sesuaikan dengan kebutuhan manusia.
2.
Ruang Lingkup Geogafi
Pemenuhan
kebutuhan-kebutuhan manusia pada kenyataannya tidak semuanya dapat
dipenuhi di daerahnya sendiri, sehingga manusia harus melakukan usaha ke tempat
lain untuk mencukupinya. Dengan demikian, perjalanan ke tempat lain
tersebutakan memperluas pengalaman dan pengetahuan manusia tentang wilayah itu.
Pengalaman dan pengetahuan ini akan membawa perubahan dalam memandang gejala
alam dan perilaku serta aktifitas budi daya manusia di permukaan bumi. Hal ini
terjadi karena proses kajiannya akan selalu mengaitkan lokasinya, integrasinya,
persebarannya, perkembangannya, dan interaksinya dalam lingkup analisis
keruangan, kewilayahan, ekologis, system, dan sejarah perkembangannya.
Dalam lingkup wilayah penelitian,
kajian ini dipandang sebagai suatu keseluruhan dan sebagai bagian dari
keseluruhan wilayah penelitian secara lebih mendalam sehingga dapat diperoleh
gambaran tentang persamaan dan perbedaan daerah yang satu dengan daerah yag
lain. Kajian geografi ini mempunyai ruang lingkup yang luas sehingga disiplin
ilmu lainnya banyak yang berkaitan dengan geografi. Keterkaitan geografi dengan
disiplin ilmu lainnya dapat dibedakan menurut aspek fisik dan aspek social.
Aspek fisik disebut dengan geografi fisik dan pembahasan yang berkaitan dengan
aspek social disebut geografi social.
3.
Tujuan Geografi
Sama halnya dengan tujuan dalam
bidang-bidang ilmu yang lain, tujuan pembelajaran geografi bertumpu pada tujuan
yang lebih tinggi. Secra herarki, tujuan pendidikan nasional pada tataran
operasional dijabarkan dalam tujuan institusional tiap jenis dan jenjang
pendidikan. Selanjutnya pencapaian tujuan institusional ini secara praktis
dijabarkan dalam tujuan kurikuler atau tujuan mata pelajaran, termasuk juga
geografi. Akhirnya tujuan kurikuler ini secara praktis operasional dijabarkan
dalam tujuan intruksional atau tujuan pembelajaran. Konsep-konsep ilmu geografi
mengenal beberapa konsep seperti tanah, air, udara,sungai, gunung, antariksa,
flora, fauna, laut, gempa, sumber alat, kependudukan, desa, kota dll. Pada
tingkat SD, konsep dasar itu dapat kit mulai dari arah (mata angin), jarak,
peta perbedaan waktu, sungai, gunung dan seterusnya secara bertahap serta
berkesinambungan.
4.
Manfaat Geografi
Dengan belajar geografi sebenarnya
kita dapat mendapat peluang usaha yang ada di tempat tertentu, mengetahui jenis
hewan yang dapat di kembangkan berkaitan dengan hal perternakan dan peluang
penjualannya dan masih banyak lagi keuntungan- keuntungan yang dapat kita
peroleh dengan mempelajari geografi baik dibidang pertanian, perkebunan dan
kesehatan. Dengan cara mempelajari penyebaran-penyebaran yang berkaitan dengan
tanaman, hewan ternak, penyakit dan peluang usaha lainnya dapat kita gunakan
dan manfaatkan untuk mengembangkan usaha yang kita impikan. Karena geografi
tersebut mempelajari gejala di permukaan bumi baik yang bersifat fisik maupun
yang bersifat non fisik yang berkaitan dengan kehidupan makhluk hidup di bumi.
Dengan mempelajari
geografi kita juga bisa menganalisis dampak-dampak sosial yang terjadi di dalam
masyarakat, mencari penyebab tersebut dan solusi yang dapat ditempuh berkenaan
dengan permasalahan tersebut. Bila kita jualan barang-barang tertentu yang kita
harus memperhatikan jarak yang kita tempuh untuk menyediakan barang tersebut
serta keuntungan-keuntukan yang didapat dari hasil penjualan barang tersebut.
Selain itu juga dalam
geografi juga mempelajari mengenai interaksi-interaksi yang ada didalam
masyarakat baik antara manusia itu sendiri maupun dengan alam sekitarnya
sehubungan dengan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-harinya. Dengan begitu
banyaknya kegunaan dari ilmu geografi tersebut sudah sepantasnyalah kita
mempelajarinya walaupun kita tidak bisa secara mendalam tapi kita bisa
mempelajarinya inti-intinya karena ilmu geografi tersebut berkenaan dengan
kehidupan kita.
B. Konsep Dasar Sejarah
1.
Pengertian
Sejarah merupakan istilah yang
berasal dari bahasa Arab, Syjaratun yang berarti pohon. Dalam bahasa asalnya,
istilah sejarah di ungkapkan dengan tarikh, yang berarti waktu atau kurun
terjadinya peristiwa. Menurut Lingdern, istilah ini diguakan masyarakat
nusantara atas dasar kebiasaan bangsa Arab (Baduy) menggunakan sejarah sebagai
wahan mengukuhkan biografi seseorang atau rangkaian kekerabatan dalam keluarga
yang bercabang seperti pohon. Secara ilmu pengetahuan lebih popular diungkapkan
dengan kata latin scientia atau science (bahasa Inggris), yakni pemaparan
sistematis non-kronologis mengenai gejala alam.
Berbagai pengetahuan mengenai
peristiwa masa lalu yang diperoleh berdasarkan babad, hikayat, tambo dan
penuturan lisan perlu diuji berdasarkan metode dan bukti ilmiah.
Para ahli sejarah, seperti Hatta, Garraghan, Moh.Ali, dan panitia Historiografi
Dewan Riset Ilmu Sosial Amerika memberikan definisi sejarah secara
berbeda-beda, tapi secara umum definisi mereka mencakup beberapa aspek berikut:
a.
Sejarah merupakan peristiwa yang
benar-benar terjadi pada masa lalu.
b.
Sejarah merupakan kisah yang
diangakt berdasarkan peristiwa masa lalu.
c.
Sejarah merupakan proses penulisan
yang harus memenuhi syarat-syarat tertentu sebagai ilmu.
2.
Ruang Lingkup Sejarah
Kajian sejarah meliputi dua aspek,
yakni aspek konsep sejarah dan aspek implementasinya dalam menganalisis
persoalan-persoalan kesejarahan (kritik sejarah). Konsep sejarah menyajikan
prinsip-prinsip dasar yang diperlukan sebagai perangkat analisis dalam memahami
persoalan kesejarahan, berupa konsep dasar, unsur-unsur dan metode sejarah.
Kritik sejarah menelaah beberapa langkah-langkah dan hal-hal yang diperlukan
dalam menelaah peristiwa kesejarahan hingga menghasilkan pengetahuan sejarah
atau kebenaran sejarah. Dalam hal ini, belajar dan mengkaji sejarah bukan
merupakan kegiatan yang statis, malah justru merupakan suatu telaahan yang
dinamis ke masa yang akan datang. Sejarah sebagai bidang ilmu sosial, memiliki
konsep dasar yang menjadi karakter dirinya. Komsep-konsep dasar itu adalah:
waktu, dokumen, alur peristiwa, kronologi, peta, tahap-tahap peradaban, ruang,
evolusi dan revolusi.
3.
Tujuan Sejarah
Tujuan sejarah dapat dipilah ke
dalam dua kategori, yakni sejarah sebagai ilmu pengetahuan dan informasi.
Sebagaimana umumnya pengetahuan ilmiah, sejarah terkait erat dengan beberapa
konsep dan perspektif yang menjadi titik tolak kajiannya. Hal ini mengakibatkan
sejarah memerlukan seperangkat instrumen keilmuan agr memenuhi tingkat
validitas ilmiah. Peran tersebut hanya akan dapt diberikan oleh sejarah
manakala pemahaman sejarah dibangun melalui metode keilmuan yang dapat di
pertanggungjawabkan secara ilmiah.
Oleh karena itu, kajian terhadap
sejarah seharusnya disertai dengan pemahaman dan penguasaan konsep-konsep dasar
sejarah. Secara konseptual, sejarah pada dasarnya berkenaan dengan tiga aspek
konseptual yang mendasarinya, yaitu konsep tentang perubahan, konsep waktu dan
konsep kontinuitas. Dalam sejarah manusia dapat memahami prinsip-prinsip hidup
dan kebudayaan yang berubah dan tidak berubah. Manusia juga dapat memahami
keberhasilan dan kegagalan para pemimpin, bentuk-bentuk pemerintahan, sistem
perekonomian yang pernah ada, dan hal-hal penting lain dalam kehidupan manusia
dari waktu ke waktu.
4.
Manfaat Ilmu Sejarah
Ada beberapa manfaat yang dapat kita peroleh jika kita mempelajari sejarah,
antara lain :
a.
Dengan sejarah kita dapat mengetahui
peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di masa lampau.
b.
Pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa
yang terjadi di masa lampau dapat dijadikan sebagai pelajaran bagi kita di
kehidupan sekarang.
c.
Pelajaran yang terjadi di masa lampau juga
dapat kita gunakan sebagai modal kehidupan masa depan kita.
C. Keterkaitan
Geografi dengan Sejarah
Setiap
peristiwa sejarah senantiasa memiliki lingkup temporal dan spasial (waktu dan
ruang), kedua-duanya merupakan faktor yang membatasi gejala sejarah tertentu
sebagai unit (kesatuan), apakah itu perang, riwayat hidup, kerajaan dan
sebagainya. Pertanyaan tentang dimana sesuatu terjadi sudah barang tentu
menunjukkan kepada dimensi geografis, yaitu apabila yang dikaji adalah proses
sejarah nasional.
Mengenai
kedekatan ilmu geografi dan sejarah tersebut, ibarat sekutu lama sejak zaman
geografiwan dan sejarahwan Yunani Kuno Herodotus. Menurutnya, sejarah dan
geografi sudah demikian terkait, ibarat terkaitnya pelaku, waktu dan ruang
secara terpadu sehingga dapat dikatakan secara kiasan bahwa suatu daerah atau
tempat mempunyai karakteristik atau ciri khas karena bekas-bekas peristiwa
sejarah yang terjadi di tempat tersebut.
Proses
sejarah mengintregasikan daerah-daerah tertentu sebagai unit kultural atau
politik. Pada hakikatnya peta politik menunjukkan bahwa negara-negara nasion
adalah unit wilayah yang terbentuk oleh proses sejarah, mungkin dalam jangka
pendek atau jangka panjang yang merupakan produk historis. Peta geografi
kultural mewujudkan mozaik daerah-daerah yang sama kebudayaannya tetapi
terpisah satu dari yang lain. Apabila dalam kerangka negara nasional tanah air
dan bangsa merupakan identitas negara dan rakyatnya, hal itu disebabkan karena
tanah air sebagai wilayah negara yang terjadi dalam perkembangan sejarah rakyat
tersebut, dengan kata lain, bagaimana proses intregasi sepanjang nasa telah
berhasil menyatukan sebagai bangsa. Dalam hubungan ini menjadi jelas bahwa
proses sejarahlah yang membentuk nation.
Geografi
dapat dipakai dalam membantu penelitian sejarah. Caranya dengan usaha menelaah
kondisi geografis dari wilayah yang bersangkutan di masa lampau. Dengan
menggunakan metode khusus dipelajari dengan seksama “the setting of human activities”
dengan rincian tata kerja: melokalisasikan panggung sejarah tersebut, kemudian
mempelajari sejauh mana kondisi lingkungan alam disitu telah mempengaruhi
kegiatan manusia dalam menggerakkan jalanya sejarah (N. Daldjoeni, 1995: 4).
Dengan demikian geografi memegang peranan penting dalam sejarah, karena sangat
mempengaruhi jalanya sejarah. Hal ini terkait dengan unsur sejarah yang
berupa spasial atau tempat suatu peristiwa sejaraj terjadi. Ilmu sejarah
sebagai suatu telaah manusia harus memperhitungkan unsur ruang selain waktu.
Dengan mendalami pengetahuan geografi, sejarawan dapat mendalami latar belakang
geografis dari sejarah.
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setiap
peristiwa sejarah senantiasa memiliki lingkup temporal dan spasial (waktu dan ruang),
kedua-duanya merupakan faktor yang membatasi gejala sejarah tertentu sebagai
unit (kesatuan), apakah itu perang, riwayat hidup, kerajaan dan sebagainya.
Pertanyaan tentang dimana sesuatu terjadi sudah barang tentu menunjukkan kepada
dimensi geografis, yaitu apabila yang dikaji adalah proses sejarah nasional.
Mengenai
kedekatan ilmu geografi dan sejarah tersebut, ibarat sekutu lama sejak zaman
geografiwan dan sejarahwan Yunani Kuno Herodotus. Menurutnya, sejarah dan
geografi sudah demikian terkait, ibarat terkaitnya pelaku, waktu dan ruang
secara terpadu sehingga dapat dikatakan secara kiasan bahwa suatu daerah atau
tempat mempunyai karakteristik atau ciri khas karena bekas-bekas peristiwa
sejarah yang terjadi di tempat tersebut.
B. SARAN
Penulis menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka penulis mohon kritik dan saran
guna perbaikan untuk masa yang akan datang.
DAFTAR
PUSTAKA
Kartodirdjo, Sartono. 1993. Pendekatan
Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah. Jakarta: Gramedia Pustaka.
Kuntowidjoyo. 2001. Pengantar
Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Yatasan Bentang Budaya.
Kuntowidjoyo. 2008. Penjelasan
Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Tamburaka, Rustam. 1999. Pengantar
Ilmu Sejarah, Teori Filsafat Sejarah, Sejarah Filsafat dan IPTEK. Jakarta: Rineka Cipta.
Post a Comment for "Keterkaitan geografi dan sejarah 2"