Kimdom animalia
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kingdom
Animalia yang kita kenal sebagai hewan, memiliki bentuk yang beraneka ragam.
Mulai dari Porifera yang sederhana hingga paus biru yang merupakan Mammalia
terbesar. Semua anggota kingdom Animalia merupakan organisme multiseluler.
Tidak seperti Protista yang melakukan semua aktivitas biologisnya dalam satu
sel, Animalia memiliki sel-sel yang telah terspesialisasi. Sel-sel yang telah
terspesialisasi ini hanya mampu melakukan fungsi tertentu dan tidak dapat
melakukan fungsi yang lain. Sel hewan yang berfungsi sebagai penyusun alat
gerak atau sistem pencernaan, memerlukan sel lainnya untuk dapat melaksanakan
fungsinya. Contohnya, sel darah merah yang memberikan suplai oksigen bagi sel
saraf.
Anggota
kingdom Animalia bersifat heterotrof. Heterotrop adalah Hewan tidak dapat
memproduksi makanan sendiri, hanya dapat memperoleh makanan dari
organisme lain. Hewan merupakan organisme multiseluler dan sel-selnya telah terspesialisasi, anggota kingdom Animalia memiliki sistem pencernaan dan sistem transpor. Makanan yang didapat kemudian dicerna menjadi molekul sederhana dan disalurkan ke seluruh sel tubuh melalui sistem transpor.
organisme lain. Hewan merupakan organisme multiseluler dan sel-selnya telah terspesialisasi, anggota kingdom Animalia memiliki sistem pencernaan dan sistem transpor. Makanan yang didapat kemudian dicerna menjadi molekul sederhana dan disalurkan ke seluruh sel tubuh melalui sistem transpor.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN KINGDOM ANIMALIA
Kingdom Animalia atau biasa disebut hewan merupakan organisme
eukariotik (organisme dengan sel kompleks) yang multiseluler. Berbeda
dengan tumbuhan, hewan tidak memiliki klorofil sehingga tidak dapat melakukan
fotosintesis untuk membuat makanannya sendiri. Oleh karena itu, hewan harus
mencari makanannya sendiri untuk mendapatkan energi kemudian makanan
tersebut dicerna di dalam tubuhnya. Proses ini membutuhkan oksigen dan
mengeluarkan karbon dioksida sebagai zat sisa.
Ciri khas pada hewan yaitu sel hewan tidak memiliki
dinding sel. Hewan banyak mengandung sel otot untuk pergerakannya dan sel saraf
yang berfungsi untuk merespon setiap rangsang.
B.
CIRI – CIRI KINGDOM ANIMALIA
Ciri
Utama Kingdom Animalia Adalah :
- Makhluk Hidup
Multiseluler (Memiliki banyak sel)
- Bersifat
Heterotrof (tidak dapat membuat makanan sendiri)
- Memerlukan Oksigen
- Memiliki sel otot
untuk penggerak dan sel saraf untuk rangsangan
- Reproduksi Umumnya
Seksual, namun beberapa filum juga menggunakan reproduksi aseksual
- Bentuk Dewasanya
selalu diploid (2n)
Selain
ciri-ciri yang disebutkan di atas, terdapat beberapa cir-ciri lain yang akan di
uraikan di bawah ini:
1. Bentuk Tubuh
Bentuk Tubuh
hewan dibedakan atas:
a. Simetri Radial
Hewan yang bentuk tubuhnya simetri radial dapat dibagi
menjadi bagian yang sama jika ditarik bidang melewati garis tengah tubuh,
contohnya pada anemone laut. Pada gambar dibawah, jika garis tengah di bagian
oral ditarik ke bagian aboral, maka terbentuklah bidang simetri radial.
b. Simetri Bilateral
Hewan yang bentuk tubuhnya simetri bilateral hanya memiliki
satu bidang pembelahan yang dapat membagi tubuhnya menjadi dua belahan yang
sama persis, contohnya pada ikan. Jika bagian tubuh ikan dibelah pada bagian
tengahnya, maka belahan tersebut akan menghasilkan 2 belahan yang sama persis
yaitu bagian kiri dan kanan. Bagian tersebut itulah yang dinamakan simetri
bilateral.
2. Jaringan Dasar
Berdasarkan jaringan dasar penyusun tubuh hewan
terbagi atas:
a. Diploblastik
Hewan diploblastik yaitu kelompok hewan yang terdiri
atas 2 lapisan jaringan dasar diantaranya yaitu lapisan dalam (endoderm) dan
lapisan luar (ectoderm), contohnya pada porifera.
b. Triploblastik
Hewan triploblastik yaitu kelompok hewan yang terdiri
atas 3 lapisan tubuh diantaranya yaitu ecdoderm, nesoderm (lapisan tengah) dan
endoderm, contohnya Acelomata, pseudocelomata dan celomata.
3. Rongga Tubuh (Selom)
Kelompok hewan bilateria berdasarkan selomnya terdiri
atas aselomata dan selomata.
Hewan
aselomata adalah hewan yang tidak memiliki rongga tubuh, contohnya Plathyhelminthes(cacing pipih).
Selomata terbagi lagi berdasarkan tipe selomnya yaitu Pseudoselomata danselomata.
Hewan pseudoselomata adalah hewan yang memiliki rongga
tubuh semu (rongga tubuh yang tidak terbungkus mesoderm). Hewan yang termasuk
dalam kelompok ini yaitu Porifera danNemathelminthes (cacing gilig), dan
Hewan selomata adalah hewan yang mempunyai rongga
tubuh yang secara keseluruhan dibatasi oleh mesoderm. Contohnya Annelida sampai Chordata
3. Cara Reproduksi
Hewan dapat bereproduksi secara seksual, aseksual
maupun keduanya. Reproduksi secara seksual terjadi dengan peleburan gamet
jantan dan gamet betina yang akan menghasilkan zigot, contohnya yaitu tikus,
kucing, anjing dan hewan mamalia lain.
Reproduksi aseksual terjadi dengan cara pembelahan,
regenerasi dan pembentukan tunas, contohnya pada hydra, amoeba dan hampir
seluruh hewan invertebrate. Selain itu, ada pula organisme yang
bereproduksi secara parthenogenesis (sel telur yang berkembang menjadi
individu baru tanpa dibuahi oleh sel sperma), contohnya pada lebah dan semut.
C.
KLASIFIKASI KINGDOM ANIMALIA
Kingdom Animalia terdiri dari kelompok invertebrate
yaitu kelompok hewan yang tidak mempunyai tulang belakang dan kelompok
vertebrata yang memiliki tulang belakang.
1. Invertebrate
Kelompok Invertebrata terbagi atas beberapa filum
yaitu Porifera, Coelenterata, Plathyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida,
Mollusca, Arthropoda dan Echinodermata.
a. Porifera
- Hewan multiseluler
dengan tubuh berpori, jaringan yang belum terbentuk, memiliki rangka serta
saluran air.
- Bersifat
heterotrof dengan memperoleh makanan di air yang masuk ke dalam tubuh
melalui pori.
- Hidup di laut,
melekat pada batu atau benda lainnya.
- Reproduksi secara
aseksual dengan pembentukan tunas, gemmule (tunas internal) dan
regenerasi. Reproduksi secara seksual dengan pembentukan gamet.
- Porifera
digolongkan menjadi tiga kelas berdasarkan penyusun rangka, yaitu
Hexactinellida, Demospongiae dan Calcaera.
b. Coelenterata
Hewan
multiseluler diploblastik yang tubuhnya telah terbentuk jaringan, berbentuk
polip atau medusa dengan tentakel berpenyengat, memiliki rongga pencernaan,
system saraf sederhana dan tidak memiliki system ekskresi.
- Bersifat heterotrof dan
menggunakan tentakel untuk menangkap mangsa.
- Habitat terdapat di laut
- Reproduksi secara aseksual
dengan pembentukan tunas oleh polip dan reproduksi secara seksual dengan
pembentukan gamet oleh medusa atau polip.
- Berdasarkan bentuk dominan
dalam siklus hidup dibedakan menjadi tiga kelas, yaitu Hydrozoa, Scyphozoa
dan Anthozoa.
C. Platyhelminthes
- Hewan triploblastik aselomata
dengan tubuh simetri bilateral berbentuk pipih, memiliki system saraf,
system pencernaan dengan satu lubang, tidak memiliki system sirkulasi,
respirasi dan ekskresi.
- Hidup bebas di laut, air tawar,
tempat lembab atau parasit pada hewan serta manusia.
- Bersifat hemafrodit, reproduksi
seksual secara sendiri atau silang, reproduksi aseksual dengan fragmentasi
yang diikuti regenerasi.
- Klasifikasi dibedakan menjadi
tiga kelas, yaitu Turbellaria, Trematoda dan Cestoda.
d. Nemathelminthes
- Hewan triploblastik
pseudoselomata, tubuh simetri bilateral berbentuk bulat panjang dilapisi
kutikula dengan system pencernaan lengkap, system sirkulasi oleh cairan
pseudoselom, tidak memiliki system respirasi dan ekskresi.
- Hidup bebas atau parasit
- Hidup di tanah basah, dasar
perairan tawar atau laut bebas, bersifat parasitik pada manusia, hewan dan
tumbuhan.
- Reproduksi secara seksual
- Contoh Nemathelminthes yang
parasitik yaitu cacing gelang, cacing tambang, cacing kremi, cacing filarial
dan cacing Trichinella.
e. Annelida
- Hewan triploblastik selomata,
tubuh simetri bilateral bersegmen, memiliki otot, system pencernaan
lengkap, system sirkulasi, system saraf tangga tali yaitu sistem saraf yang terdiri dari ganglia otak di
depan tubuh dekat dengan faring dan tali saraf yang menembus segmen tubuh serta
memiliki system ekskresi. Tidak memiliki system respirasi, bersifat
hemafrodit atau gonokoris (alat kelamin jantan dan betina terpisah pada
individu yang berbeda).
- Hidup bebas di dasar laut,
perairan tawar, tanah dan tempat yang lembab atau parasit pada vertebrata.
- Reproduksi secara seksual atau
aseksual.
- Dibedakan atas 3 kelas yaitu,
Polychaeta, Oligochaeta dan Hirudinea.
f. Mollusca
- Hewan triploblastik selomata
dengan simetri bilateral, bertubuh lunak, hidup bebas di laut, air tawar
maupun darat.
- Tubuh terdiri dari kaki, massa
visceral dan mantel. Bercangkang, system pencernaan yang lengkap, system
sirkulasi terbuka dan tertutup. System saraf terdiri atas ganglion dan
serabut saraf. Respirasi dengan insang atau rongga mantel. Ekskresi dengan
nefridia, bereproduksi seksual secara internal atau eksternal dan bersifat
dioseus (alat kelamin jantan dan betina terdapat pada individu yang
berbeda) atau monoseus (alat kelamin jantan dan betina pada satu
individu).
- Dibedakan menjadi 3 kelas
yaitu, Gastropoda, Pelecypoda dan Cephalopoda.
g. Arthropoda
- Hewan triploblastik selomata
dengan simetri bilateral, memiliki kaki dan tubuh beruas, hidup di
berbagai habitat secara bebas, parasit, komensal atau simbiotik.
- Tubuh terdiri dari kaput
(kepala), toraks (dada) dan abdomen (perut). Eksoskeleton (rangka luar),
jumlah anggota tubuh beragam, system indra berkembang baik, system saraf
tangga tali (sistem saraf yang terdiri dari
ganglia otak di depan tubuh dekat dengan faring, dan tali saraf yang
menembus segmen tubuh), system pencernaan lengkap, ekskresi melalui
tubula malphigi (suatu saluran sebagai system ekskresi pada arthropoda)
atau dibantu dengan kelenjar ekskresi tertentu.
- Respirasi menggunakan insang,
trakea atau paru-paru yang berbuku. System sirkulasi terbuka. Bersifat
dioseus (alat kelamin jantan dan betina terdapat pada individu yang
berbeda) dan reproduksi seksual secara internal dan mengalami ekdisis
(peristiwa terlepasnya kutikula) sebagian bermetamorfosis.
- Dibedakan menjadi 4 kelas
berdasarkan struktur tubuh dan kaki yaitu Arachnoidea, Myriapoda,
Crustacea dan Insecta.
h. Echinodermata
- Hewan triploblastik selomata
dengan simetri bilateral, permukaan tubuh berduri, hidup bebas di dasar
laut.
- Duri tumpul atau runcing,
memiliki system ambulakral, system saraf berupa cincin pusat saraf yang
bercabang, system pencernaan yang lengkap dan tidak memiliki system
ekskresi.
- Respirasi menggunakan insang,
system sirkulasi dengan cairan rongga tubuh. Bersifat dioseus dan
reproduksi seksual secara eksternal dan dapat beregenerasi.
- Dibedakan menjadi 5 kelas
yaitu, Asteroidea, Ophiuroidea, Echinoidea, Holothuroidea dan Crinoidea.
2. Vertebrata
·
Vertebrata merupakan kelompok
hewan yang memiliki vertebrae (tulang belakang) memanjang pada bagian dorsal
(punggung) kepala hingga ekor. Vertebrata terbagi atas beberapa kelas,
diantaranya yaitu:
a. Pisces
Kelas pisces merupakan kelompok
hewan yang hidup di air. Bagian luar tubuh ikan dilindungi oleh eksoskeleton
berupa sisik. Pisces dapat bernapas di dalam air berkat insang yang ada pada
tubuhnya. Pisces adalah hewan poikiloterm (hewan berdarah dingin) yang dapat
menyesuaikan suhu tubuhnya dengan suhu air tempat hidupnya. Ordo dari pisces
yaitu, Agnatha, Chondricthyes dan Ostheichthyes.
b. Amfibi
Amfibi merupakan kelompok hewan yang
dapat hidup di air maupun di darat. Contoh hewan amfibi yaitu, katak, kodok,
salamander. Amfibi bernapas dengan paru-paru dan kulitnya. Jenis amfibi yang
hidup di darat harus menemukan air untuk dapat bertelur. Larva amfibi
disebut kecebong. Kecebong mirip dengan ikan kecil dan hidup di air. Pada masa
ini kecebong bernapas dengan insang. Amfibi merupakan hewan poikiloterm
(berdarah dingin). Ordo dari Amfibi yaitu: Anura, Caudata, Gymnophiona.
c. Reptilia
Reptil merupakan vertebrata pertama yang dapat beradaptasi di
daerah kering. Reptil bersifat autotomi yaitu dapat memutuskan bagian tubuh
tertentu jika dalam keadaan bahaya. Contoh, ular, buaya, alligator, kadal,
kura-kura. Ordo dari reptile yaitu: Squamata, Crocodilia, Chelonia dan
Rynchochepalia.
d. Aves
Nama lain dari Aves yaitu Burung.
Memiliki bulu yang menutupi seluruh permukaan tubuh. Bulu burung terbagi atas
filoplumae (sebagai sensoris), plumulae (sebagai isolator) dan plumae (untuk
terbang). Burung merupakan hewan Homoiterm (berdarah panas). Burung memiliki Saccus
pneumaticus (kantung hawa) yang berfungsi sebagai respirasi saat
terbang, mengatur berat badan saat terbang, memperkeras suara dan membungkus
organ dalam agar tidak dingin ketika terbang.
Kelas Aves
memiliki 27 ordo diantaranya yaitu: Apterygiformes,
Struthioniformes, Rheiformes, Casuarriiformes, Tinamiformes, Podicipediformes,
Gaviiformes, Spheniscitormes, Procellariiformes, Pelecaniformes, Ciconiiformes, Anseriformes, Falconiformes, Galliformes, Gruiformes,
Caradriiformes, Columbiformes, Psittaciformes, Cuculiformes, Strigiformes,
Caprimulgiformes, Apodiformes, Trogoniformes, Coliiformes, Coraciiformmes,
Piciformes dan Passeriformes.
e. Mammalia
Kelas
Mammalia merupakan kelas yang memiliki mammae gland (kelenjar
susu) dan rambut yang menutupi permukaan tubuh. Mammalia terbagi atas Mammalia
bertelur (ex: platypus), Mammalia berkantung (ex:Kanguru, Koala) dan Mammalia
berplasenta yang bersifat vivipar(melahirkan) (ex:kucing, anjing,
harimau, hyena dll). Ordo dari Kelas Mammalia yaitu, Karnivora,Monotremata, insectivore, pholidota, chiroptera,
marsupialia, prosboscidae, artidactyea, Perissodactyla, Cetacea, Sirenia,
Rodentia, Lagomorpha, Pholidota, Edentata dan Primata.
D. SISTEM ORGAN
KINGDOM ANIMALIA
1. Sistem Rangka
Sistem Rangka pada Kingdom Animalia terbagi atas 2 yaitu Eksoskeleton dan
Endoskeleton. Eksoskeleton adalah rangka yang berada di luar tubuh hewan dan
fungsinya untuk membungkus dan melindungi organ dalam yang lunak. Contoh pada
hewan Invertebrata yaitu dari filum Athropoda.
Sedangkan Endoskeleton adalah rangka yang terdapat dalam tubuh hewan.
Endoskeleton dibungkus oleh kulit dan daging. Contoh pada hewan Vertebrata.
2. Sistem Respirasi (Pernapasan)
Kelompok
Vermes (Cacing) menggunakan permukaan tubuhnya untuk bernapas. Sistem
Pernapasan Serangga disebut system penapasan Trakea. Sedangkan Ikan dan Hewan
Laut lainnya seperti udang, kepiting, cacing laut dan bintang laut bernapas
menggunakan system Insang.
Katak dewasa
menggunakan paru-paru dan kulit untuk bernapas. Adapun larva katak (berudu)
menggunakan insang luar. Pada salamander, insang luar tetap ada hingga dewasa.
Burung memiliki paru-paru yang dibantu oleh Saccus pneumaticus (kantung
hawa).
3. Sistem Sirkulasi (Sistem Peredaran Darah)
Sistem
peredaran darah pada makhluk hidup multiseluler dapat dibedakan atas peredaran
darah terbuka dan peredaran darah tertutup. Pada peredaran darah terbuka, darah
yang mengalir tidak selalu berada dalam pembuluh darah. Adapun peredaran darah
tertutup, darah mengalir dalam sistem pembuluh darah.
Jantung ikan
memiliki dua ruang yaitu atrium dan ventikel. Pada Amphibia, jantungnya
memiliki tiga ruang, yaitu atrium kanan, atrium kiri, ventrikel. Jantung
Reptilia memiliki empat ruang, namun sekat antara ventrikel kanan dan kiri
belum sempurna. Pada Aves dan Mammalia, jantungnya memiliki empat ruang
sehingga tidak akan terjadi pencampuran antara darah kaya O2 dengan darah kaya
CO2 .
4. Sistem Reproduksi.
Sistem Reproduksi pada Kingdom Animalia sangat bervariasi. Ada yang
bereproduksi secara Aseksual, Seksual, maupun keduanya. Reproduksi secara
aseksual yaitu reproduksi yang terjadi secara pembelahan, pertunasan dan
regenerasi. Contoh hewan yang memiliki system reproduksi secara aseksual yaitu
amoeba, hydra dll.
Reproduksi secara seksual yaitu reproduksi yang terjadi dengan peleburan
antara gamet jantan dan gamet betina sehingga terjadi fertilisasi dan
menghasilkan individu baru. Fertilisasi terbagi menjadi dua, fertilisasi
internal dan eksternal. Fertilisasi internal yaitu pembuahan yang terjadi di
dalam tubuh, contoh hewannya yaitu kucing, anjing, tikus, kelinci dsb.
Sedangkan fertilisasi eksternal yaitu pembuahan yang terjadi di luar tubuh.
Contoh hewannya yaitu Katak, kodok, dan beberapa jenis ikan.
Selain itu ada organisme yang bereproduksi secara parthenogenesis (sel telur yang berkembang menjadi individu baru tanpa dibuahi oleh sel
sperma), contoh lebah dan semut.
BAB
III
PENUTUP
DAFTAR
PUSTAKA
Post a Comment for "Kimdom animalia"