Kode Genetik
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Genetika adalah bidang sains yang mempelajari
pewarisan sifat dan variasi yang diwariskan. Teori pewarisan sifat atau biasa
disebut hukum heraditas pertama kali dicetuskan oleh Gregor JohannMendel. Ia
berpendapat bahwa sifat – sifat dapat diturunkan dari generasi ke generasi
melalui faktor penentu. Mendel menemukan prinsip dasar tentang pewarisan sifat
dengan cara membiakan ercis kebun dalam percobaan yang dirancang secara hati–hati.
Mendel mengembangkan teori pewarisan sifatnya beberapa
dasawarsa sebelum kromosom terlihat dengan mikroskop dan nilai penting kromosom
dipahami, Sejak itu teori Mendel belum diakui dan baru diakui saat ia
sudah meninggal seiring dengan perkembangan jaman.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas penulis merumuskan
masalah tentang Kode Genetik”.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Kode Genetik
Kode genetik
adalah cara pengkodean urutan nukleotida pada DNA atau RNA untuk menentukan
urutan asam amino pada saat proses sintesis protein. Informasi pada kode
genetik ditentukan oleh basa nitrogen pada rantai DNA yang akan menentukan
susunan asam amino yang dibawa oleh RNA mesenger ( RNAm).
Kode genetik adalah hubungan antara urutan basa dalam asam
nukleat dan urutan asam amino dalam polipeptida yang disintesis dari itu.
Sebuah urutan tiga basa asam nukleat (triplet) bertindak sebagai kata kode
(kodon) untuk satu asam amino. Kode genetik memungkinkan suatu organisme untuk
menerjemahkan informasi genetik yang ditemukan dalam kromosom yang menjadi protein
yang dapat digunakan.
Terbentang asam deoksiribonukleat (DNA) yang dibangun dari
empat basa nukleotida yang berbeda, sedangkan protein dibuat dari dua puluh
subunit unik yang disebut asam amino. Perbedaan angka ini menyajikan masalah
yang menarik: Bagaimana sel menerjemahkan informasi genetik dalam empat huruf
abjad DNA ke dalam dua puluh huruf alfabet dari protein? Kode konversi disebut
kode genetik.
B.
Persyaratan
Kode
Transfer informasi dari DNA ke protein, yang disebut
ekspresi gen, terjadi dalam dua langkah. Pada langkah pertama, yang disebut
transkripsi, urutan DNA disalin untuk membuat template untuk sintesis protein
yang disebut messenger asam ribonukleat (RNA, atau mRNA). Selama sintesis
protein, ribosom dan RNA transfer (tRNA) menggunakan kode genetik untuk
mengkonversi informasi genetik yang terkandung dalam mRNA menjadi protein
fungsional. (Secara formal, kode genetik mengacu pada kode konversi asam amino
RNA-, bukan DNA, meskipun penggunaan telah diperluas untuk merujuk lebih luas
ke DNA.)
Selain itu, ribosom harus tahu di mana untuk memulai
sintesis protein pada molekul mRNA dan di mana harus berhenti, dan memulai dan
menghentikan sinyal memerlukan urutan RNA mereka sendiri. Serangkaian percobaan
yang dilakukan pada tahun 1960 menegaskan ini spekulasi matematika, dan
berlanjut untuk menentukan triplet sekuens (disebut kodon) menentukan asam
amino yang mana.
Memang, kode genetik menggunakan kodon dari tiga basa
masing-masing, seperti ACC atau CUG. Oleh karena itu, mesin sintesis protein
membaca setiap triplet basa sepanjang mRNA dan membangun rantai asam amino
dengan protein yang sesuai. Namun, membaca triplet, akan memungkinkan ribosom
untuk memulai di salah satu dari tiga posisi dalam triplet yang diberikan.
Posisi yang ribosom pilih berdasarkan lokasi sinyal awal dan disebut “frame
baca.”
C.
Sifat Kode
Genetik
Beberapa
sifat dari kode triplet diantaranya :
1.
Kode genetik ini mempunyai banyak
sinonim sehingga hampir setiap asam amino dinyatakan oleh lebih dari sebuah
kodon. Contoh semua kodon yang diawali dengan SS memperinci prolin,(SSU,SSS,SSA
dan SSG) semua kodon yang diawali dengan AS memperinci
treosin(ASU,ASS,ASA,ASG).
2.
Tidak tumpang tindih, artinya tiada
satu basa tungggal pun yang dapat mengambil bagian dalam pembentukan lebih dari
satu kodon, sehingga 64 itu berbeda-beda nukleotidanya.
3.
kode genetik dapat mempunyai dua
arti yaitu kodon yang sama dapat memperinci lebih dari satu asam amino.
4.
kode genetik itu ternyata universal
Tiap triplet
yang mewakili informasi bagi suatu asam amino tertentu dinyatakan sebagai
kodon.Kode genetika bersifat degeneratif dikarenakan 18 dan 20 macam asam amino
ditentukan oleh lebih dari satu kodon, yang disebut kodon sinonimus.Hanya
metionin dan triptofan yang memiliki kodon tunggal.Kodon sinonimus tidak
ditempatkan secara acak, tetapi dikelompokkan.Kodon sinnonimus memiliki perbedaan
pada urutan basa ketiga
Arti
masing-masing kodon yang mengkode asam amino seluruhnya adalah sebagai berikut:
Ala/A Alanin
dikode oleh GCU, GCC, GCA, GCG
Arg/R
Arginin dikode oleh CGU, CGC, CGA, CGG, AGA, AGG
Asn/N
Aspargin dikode oleh AAU,AAC
Asp/D Asam
Aspartat dikode oleh GAU, GAC
Cys/C
Sistein dikode oleh UGU, UGC
Gln/Q
Glutamin dikode oleh CAA, CAG
Glu/E Asam
Glutamat dikode oleh GAA, GAG
Gly/G Glisin
dikode oleh GGU, GGC, GGA, GGG
His/H
Histidin dikode oleh CAU, CAC
Ile/I
Isoleusin dikode oleh AUU, AUC, AUA
“Start”
dikode oleh AUG
Leu/L Leusin
dikode oleh UUA,UUG,CUU,CUC,CUA,CUG
Lys/K Lisin
dikode oleh AAA, AAG
Met/M
Metionin dikode oleh AUG
Phe/F
Phenilalanin dikode oleh UUU, UUC
Pro/P Prolin
dikode oleh CCU, CCC, CCA, CCG
Ser/S Serin
dikode oleh UCU,UCC,UCA,UCG,AGU,AGC
Thr/T
Treonin dikode oleh ACU, ACC, ACA, ACG
Trp/T
Triptofan dikode oleh UCG
Tyr/W
Tirosin dikode oleh UAU, UAC
Val/V Valin
dikode oleh GUU, GUC, GUA, GUG
”Stop”
dikode oleh UAG, UGA, UAA
D. Kodon Awal Dan Kodon
Akhir
Kodon awal merupakan kodon pertama yang diterjemahkan pada saat translasi atau
disebut juga kodon inisiasi (AUG yang menyandikan metionin). Selain
kodon inisiasi, untuk memulai translasi diperlukan juga sekuen atau situs yang
disebut Shine-Dalgarnountuk
pengenalan oleh ribosom yang juga dibantu oleh faktor inisiasi (berupa tiga
jenis protein).
Kodon akhir merupakan salah satu dari tiga kodon, yaitu UAG, UAA atau UGA. Kodon
akhir disebut juga kodon terminal yang tidak menyandikan asam amino. Kodon
akhir menyebabkan proses translasi berakhir dengan bantuan faktor pelepasan
untuk melepas ribosom.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Kode genetik adalah hubungan antara urutan basa dalam asam
nukleat dan urutan asam amino dalam polipeptida yang disintesis dari itu.
Sebuah urutan tiga basa asam nukleat (triplet) bertindak sebagai kata kode
(kodon) untuk satu asam amino. Kode genetik memungkinkan suatu organisme untuk
menerjemahkan informasi genetik yang ditemukan dalam kromosom yang menjadi
protein yang dapat digunakan.
Terbentang asam deoksiribonukleat (DNA) yang dibangun dari
empat basa nukleotida yang berbeda, sedangkan protein dibuat dari dua puluh
subunit unik yang disebut asam amino. Perbedaan angka ini menyajikan masalah
yang menarik: Bagaimana sel menerjemahkan informasi genetik dalam empat huruf
abjad DNA ke dalam dua puluh huruf alfabet dari protein? Kode konversi disebut
kode genetik.
B.
SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna. Maka penulis mohon kritik dan saran guna perbaikan
untuk masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
https://biologigonz.blogspot.co.id/2011/04/kode-genetik.html
Post a Comment for "Kode Genetik"