Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kolonialisme dan imperalisme

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Kolonialisme dan imperialisme mulai berkembang sekitar abad ke-15 yang diawali dengan adanya gejala pembaruan di Eropa di bidang ekonomi, politik, sosial, maupun budaya dalam bentuk gerakan Renaisans dan Humanisme yang berpikiran maju. Renaisans adalah hasrat dan semangat untuk berpikiran maju (progresif) dari kondisi atau masa sebelumnya. Sementara Humanisme adalah suatu doktrin yang menekankan pada kepentingan kemanusiaan dan idealisme. Adapun pusat-pusat perkembangan Renaisans pada awalnya terdapat di kota-kota pelabuhan Italia, seperti Florence, Genoa, dan Venesia.
Kemampuan berpikir yang berhaluan maju inilah yang kemudian menghasilkan banyak penemuan-penemuan baru seperti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, sosial-ekonomi, dan kebudayaan.

B.     Rumusan masalah
1.      Pengertian kolonialisme dan imperalisme.
2.      Perubahan politik, ekonomi, dan sosial sebagai akibat perluasan kolonialisme serta imperialisme di indonesia

C.    Tujuan
Agar siswa dapat memahami tentang Perubahan politik, ekonomi, dan sosial sebagai akibat perluasan kolonialisme serta imperialisme di Indonesia .





BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Kolonialisme dan imperialisme.
Pengertian Kolonialisme
Kolonialisme berasal dari kata colunus (colonia) yang berarti suatu usaha untuk untuk mengembangkan kekuasaan suatu negara diluar wilayah negara tersebut. Kolonialisme pada umumnya bertujuan untuk mencapai dominasi ekonomi atas sumber daya, manusia, dan perdagangan di suatu wilayah. Wilayah koloni umumnya adalah daerah-daerah yang kaya akan bahan mentah untuk keperluan negara yang melakukan kolonialisme.

Pengertian Imperialisme
Imperialisme adalah usaha memperluas kekuasaan suatu negara untuk menguasai negara lain. Imperialisme dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu imperialisme kuno dan imperialisme modern. Imperialisme kuno berlangsung sebelum revolusi industri dan bertujuan untuk memiliki kekayaan (gold), mencapai kejayaan (glory), dan menyebarkan agama (gospel). Spanyol dan portugis adalah negara yang menjalankan imperialisme kuno. Sementara Inggris merupakan negara yang menganut imperialisme modern.

Perbedaan kolonialisme dan imperialisme
1.      Kolonialisme bertujuan untuk menguras habis sumber daya alam dari negara yang bersangkutan untuk diangkut ke negara induk.
2.      Imperialisme bertujuan untuk menanamkan pengaruh pada semua bidang kehidupan negara yang bersangkutan.

Persamaan kolonialisme dan imperialisme
Persamaan kolonialisme dan imperialisme adalah akan membuat negara penjajah menjadi makmur, sementara yang dijajah semakin menderita.




B.     Perubahan politik, ekonomi, dan sosial sebagai akibat perluasan  kolonialisme serta imperialisme di indonesia

Bidang Politik
1.      Struktur Birokrasi
Dengan diterapkannya kebijakan politik kolonial Belanda di Indonesia, masuk pula pengaruh Belanda dalam bidang struktur organisasi. Residen bertugas mengawasi jalannya pemerintahan harian kolonial, meperhatikan penanaman bahan pangan, dan mendorong pendirian sekolah pribumi. Bupati bertugas mengawasi pelaksanaan tanam paksa, mengawasi perjanjian dagang dengan bangsa-bangsa Eropa, dan mengawasi sekolah-sekolah pribumi. Struktur pamong praja yang dahulu berdasarkan garis keturunan, kini mulai menganut sistem kepegawaian.

2.      Sistem Pemerintahan
Pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Daendels, Pulau Jawa dijadikan sebagai pusat pemerintahan dan membaginya menjadi kesatuan-kesatuan wilayah yang disebut prefectuure. Selain itu ia juga menjadikan penguasa lokal, seperti wedana sebagai pegawai negeri yang mendapat gaji negara dan bertanggung jawab kepada pemimpin prefectuure.
Tahun 1903 pemerintah Belanda mengeluarkan Undang-Undang Desentralisasi yang berisi:
a.       Pendelegasian kekuasaan pusat ke Hindia Belanda, dari pemerintah Hindia Belanda ke departemen, pejabat lokal, dan dari pejabat Belanda ke pejabat pribumi
b.      Menciptakan lembaga otonom yang mengatur urusan sendiri
c.       Pemisahan keuangan pusat dan daerah
Berdasarkan undang-undang tersebut Indonesia dibagi menjadi kesatuan daerah yang disebut gouvernementen dengan gubernur sebagai pemimpinnya. Pembentukan pemerintah daerah ini dimulai dari Jawa Barat (1926), Jawa Timur (1929), dan Jawa Tengah (1930). Perubahan sistem pemerintahan ini dilanjutkan dengan penghapusan Dewan Karesidenan pada tahun 1925 dan dibentuk Dewan Kabupaten.

3.      Sistem Hukum
Sistem hukum Indonesia yang sebelumnya berdasarkan hukum adat tradisional berangsur-angsur digantikan oleh sistem hukum barat modern. Pada masa Gubernur Jenderal Daendels sudah diperkenalkan sistem pengadilan keliling dan pengadilan pribumi di setiap prefectuure yang disebut landgerecht.
Kebijakan kolonial di bidang hukum dilanjutkan dengan pendirian mahkamah agung (Hog-Gerechtschof) yang merupakan lembaga peradilan atau yudikatif tertinggi di Indonesia saat itu. Sejak tahun 1854, semua peraturan pemerintah yang berasal dari raja, putra mahkota, dan gubernur jenderal dinyatakan sebagai undang-undang.

Bidang Ekonomi
1.      Sistem perdagangan interinsuler terdesak oleh Portugis dan Belanda
2.      Portugis dan Belanda melaksanakan monopoli perdagangan sehingga perekonomian rakyat semakin menurun
3.      VOC menekan rakyat untuk melakukan penyerahan tanam paksa berupa hasil bumi dan kerja rodi
4.      Sejak tahun 1830 Belanda melaksanakan tanam paksa yang mengakibatkan rakyat Indonesia semakin menderita dan sengsara
5.      Pada masa liberalisme, Indonesia terbuka bagi penanaman modal asing sehingga banyak pengusaha swasta mendirikan perkebunan di Indonesia

Bidang Sosial
1.      Mobilitas sosial
Dalam struktur masyarakat Indonesia kolonial mobilitas sosial di kalangan penduduk pribumi hampir tidak terjadi. Masyarakat Indonesia meliputi golongan Eropa, Asia, dan Timur Jauh serta golongan pribumi.

2.      Stratifikasi sosial
Stratifikasi sosial masyarakat Indonesia sebelum datangnya Belanda terdiri atas golongan bangsawan (kelas atas), golongan birokrat pemerintah (kelas menengah), dan golongan rakyat jelata (kelas bawah). Dengan datangnya Belanda ke Indonesia, mereka mengambil alih kedudukan kaum bangsawan sebagai golongan kelas atas. Pada lapisan strata di bawahnya adalah golongan bangsawan dan birokrat pemerintah yang memiliki privilege atau hak-hak istimewa untuk memegang kekuasaan pemerintahan. Lapisan terakhir adalah rakyat kebanyakan yang bekerja sebagai petani kecil,  buruh angkut, kuli kontrak, dan pekerjaan-pekerjaan kasar lainnya.

3.      Demografis dan mobilitas penduduk
Masuknya pengaruh sosial dan budaya Barat, serta kemajuan ekonomi di Indonesia telah membentuk pola kependudukan yang mengikuti sistem kependudukan modern. Mulai lahir desa-desa dan kota-kota modern menggantikan ibu kota kerajaan sebagai pusat aktivitas masyarakat Indonesia. Bersamaan dengan berlangsungnya perubahan struktur demografis, terjadi mobilitas penduduk dari desa ke kota-kota yang baru berdiri, yang disebabkan faktor-faktor berikut:
a.       Perbedaan tingkat kehidupan desa-kota yang sangat mencolok
b.      Semakin berkurangnya tanah pertanian di daerah pedesaan
c.       Kebijakan Pemerintah Belanda untuk mengirimkan tenaga kerja kuli kontrak di perkebunan-perkebunan di luar Jawa

4.      Kedudukan dan peran perempuan
Sebelum kedatangan bangsa Barat ke Indonesia, kaum perempuan Indonesia sangat dirantai oleh aturan-aturan tradisi dan adat yang cenderung membatasi peran mereka dalam kehidupan masyarakat.
Kedatangan bangsa Barat serta kebudayaannya sedikit banyak membuka mata beberapa kalangan di Indonesia, terutama kaum priyayi terpelajar untuk melakukan modernisasi. Tokoh perempuan Indonesia yang dinilai sebagai pelopor kesadaran ini adalah Raden Ajeng Kartini, seorang putri Bupati Jepara. Hal itu ia mulai dengan membuka sekolah kaum perempuan dan menjadi gurunya. Sejak itulah, gerakan emansipasi terus bergulir di Indonesia.





Bidang Budaya
1.      Pengaruh Westernisasi (pembaratan)
Proses westernisasi pada masa kolonial berlangsung, terutama melalui jalur pemerintahan dan pendidikan. Proses westernisasi terlihat jelas terutama di kalangan bangsawan dan birokrat pribumi, antara lain:
a.       Penggunaan bahasa Belanda dalam pergaulan sehari-hari
b.      Gaya berpakaian Barat dengan dasi dan jas
c.       Lingkungan yang lebih terbuka dan egaliter
d.      Sistem jabatan dan kepangkatan, serta prioritas pendidikan Eropa
e.       Sistem industri dan cara produksi Barat
f.       Arsitektur dan sarana perlengkapan hidup ala Eropa
g.      Struktur tata kota Barat

C.    Dampak Negatif kolonialisme dan imperialisme barat di Nusantara .
1.      Bidang Politik.
a.       Hilangnya kekuasaan Raja
b.      Campur tangan pihak asing terhadap urusan Istana
c.       Kewenangan Bupati berkurang dalam Pemerintahan.

2.      Bidang Ekonomi.
a.       Kehidupan ekonomi Bangsa Indonesia semakin merosot.
b.      Kesejahteraan rakyat semakin menurun 
c.       Sistim ekonomi uang mulai berkembang 
d.      Munculnya istilah monopoli

3.      Bidang Sosial.
a.       Makin meluasnya kebudayaan barat, sehingga kebudayaan tradisional mulai luntur
b.      Timbulnya kegelisahan, kekecewaan dan kebencian rakyat terhadap pemerintah Kolonial yang menimbulkan perlawanan.



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Kolonialisme berasal dari kata colunus (colonia) yang berarti suatu usaha untuk untuk mengembangkan kekuasaan suatu negara diluar wilayah negara tersebut. Kolonialisme pada umumnya bertujuan untuk mencapai dominasi ekonomi atas sumber daya, manusia, dan perdagangan di suatu wilayah. Wilayah koloni umumnya adalah daerah-daerah yang kaya akan bahan mentah untuk keperluan negara yang melakukan kolonialisme.
Imperialisme adalah usaha memperluas kekuasaan suatu negara untuk menguasai negara lain. Imperialisme dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu imperialisme kuno dan imperialisme modern. Imperialisme kuno berlangsung sebelum revolusi industri dan bertujuan untuk memiliki kekayaan (gold), mencapai kejayaan (glory), dan menyebarkan agama (gospel). Spanyol dan portugis adalah negara yang menjalankan imperialisme kuno. Sementara Inggris merupakan negara yang menganut imperialisme modern.

B.     Saran
Indonesia telah dikenal sebagai Negara yang kaya salah satunya kaya akan sumber daya alam sehingga dari dulu telah menjadi incaran dari berbagai penjuru agar dapat memanfaatkan kekayaan ini. Oleh karena itu, kita sebagai penerus, harus dapat memanfaatkannya dengan benar.




DAFTAR PUSTAKA

www.pyodiena.blogspot.com/2011/02/rangkuman-materi-penjajahan-kolonial_1772.html?m=1
www.history1978.wordpress.com/2012/05/14/kronologi-penjajahan-kolonial-belanda-di-in
www.aleut.wordpress.com/2013/09/30/kolonialisme-belanda-di-indonesia-baik-atau-buruk
www.pendidikanonline.com/info-2351-faktor-yang-mendorong-kedatangan-bangsa-barat-ke-
Buku Sejarah 2 program ilmu sosial penerbit Erlangga.


Post a Comment for "Kolonialisme dan imperalisme "