Unsur kimia golongan III A
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Alam semesta ini kaya akan kandungan unsur-unsur kimia.
Hingga saat ini unsur-unsur kimia berjumlah sekitar 114 unsur. Unsur-unsur
tersebut dikelompokkan berdasarkan kesamaan sifatnya ke dalam beberapa
golongan, yaitu golongan A (golongan utama) dan golongan B (golongan transisi).
Selain itu unsur-unsur kimia dapat dikelompokkan menjadi unsur logam, unsur
non-logam, semi logam dan gas mulia. Salah satu golongan utama (Golongan A)
yaitu golongan IIIA. Unsur-unsur pada golongan IIIA mencakup satu unsur non
logam dan empat unsur lainnya yang memiliki sifat kelogaman yang sama
(Miessler, 1991). Unsur-unsur pada golongan IIIA menunjukkan perbedaan sifat
yang cukup bervariasi.
Unsur-unsur dari golongan IIIA adalah boron (B), alumunium
(Al), galium (Ga), indium (In), dan thalium (Th). Baron merupakan unsur
non-logam, sedang alumunium merupakan unsur logam namun menunjukkan banyak
kemiripan sifat kimia dengan baron, dan unsur sisanya seluruhnya memiliki
karakteristik sebagai unsur logam (Sharpe, 1992). Semua benda yang ada di alam
inimengandung unsur kimia, baik dalam bentuk logam, unsur bebas, senyawa, atau
paduan logamnya. Selain memberikan manfaat, beberapa unsur kimia memberikan
dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan. Kegunaan dan dampak beserta
cara pencegahannya tidakterlepas dari sifat yang dimiliki unsur-unsur tersebut.
Melalui makalah ini kami harapkan pembaca dapat memahami dan mengetahui kimia
unsur khususnya golongan IIIA lebih spesifik lagi.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
Apakah pengertian golongan III A?
2.
Bagaimana kelimpahan unsur golongan III A?
3.
Bagaimana sifat-sifat golongan unsur III A?
4.
Bagaimana reaksi-reaksi dari unsur-unsur logam utama golongan III A?
5.
Bagaimana
kegunaan unsur-unsur logam utama golongan III A?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Golongan III A
Unsur-unsur
pada golongan IIIA mencakup satu unsur non-logam dan empat unsur lainnya yang
memiliki sifat kelogaman yang sama (Miessler, 1991). Unsur-unsur pada golongan
IIIA menunjukkan perbedaan sifat yang cukup bervariasi. Boron merupakan unsur
non-logam, aluminium merupakan unsur logam namun menunjukkan banyak kemiripan
sifat kimia dengan boron, dan unsur sisanya seluruhnya memiliki karakteristik
sebagai unsur logam (Sharpe, 1992).
Meskipun
keadaan oksidasi positif tiga (+3) merupakan karakteristik utama untuk semua
unsur golongan IIIA, keadaan positif satu (+1 atau + saja) terdapat dalam
senyawaan semua unsur golongan IIIA kecuali boron, dan untuk thallium
keadaan tersebut merupakan keadaan oksidasi yang stabil. Faktanya thallium
menunjukkan kemiripan dengan banyak unsur lain (alkali tanah, perak, merkuri,
dan timbal ) sehingga disebut duckbill platypus di
antara unsur-unsur lainnya (Sharpe, 1992).
B.
Kelimpahan
Unsur-Unsur Golongan IIIA
1.
BORON
Ada dua alotrop boron; boron amorfus adalah
serbuk coklat, tetapi boron metalik berwarna hitam. Bentuk metaliknya keras
(9,3 dalam skala Moh) dan konduktor yang buruk dalam suhu kamar. Tidak pernah
ditemukan bebas dalam alam.Unsur
ini tidak ditemukan di alam, tetapi timbul sebagai asam othorboric dan biasanya
ditemukan dalam sumber mata air gunung berapi dan sebagai borates di dalam
boron dan colemantie. Ulexite, mineral boron yang lain dianggap sebagai serat
optik alami. Sumber-sumber penting boron adalah rasorite (kernite) dan
tincal (bijih borax). Kedua bijih ini dapat ditemukan di gurun Mojave. Tincal
merupakan sumber penting boron dari Mojave. Deposit borax yang banyak juga
ditemukan di Turkey. Boron muncul secara alami sebagai campuran
isotop 10B sebanyak 19.78% dan isotop 11B
80.22%.
2.
ALUMUNIUM
Aluminium terdapat melimpah dalam kulit bumi, yaitu sekitar
7,6 %. Dengan kelimpahan sebesar itu, aluminium merupakan unsur ketiga
terbanyak setelah oksigen dan silikon, serta merupakan unsur logam yang paling
melimpahtetapi tidak ditemukan dalam bentuk unsur bebas di alam. Mineral
aluminium yang bernilai ekonomis adalah bauksit yang merupakan satu-satunya
sumber aluminium. Bauksit mengandung aluminium dalam bentuk aluminium oksida
(Al2O3). Kriloit digunakan pada peleburan aluminium,
sedangkan tanah liat banyak digunakan untuk membuat batubata, keramik.
3.
GALIUM
Terdapat dalam jumlah yg sedikit di alam, yaitu dalam bentuk
bauksit, pirit, magnetit dan kaolin. Biji Galium (Ga) sangat langka
tetapi Galium (Ga) terdapat di logam-logam yang lain. Kelimpahan Galium
dalam kulit bumi (ppm) sebesar 15. Indium tidak pernah
ditemukan dalam bentuk logam bebas di alam, tetapi dalam bentuk sulfida (In2S3)
dan dalam bentuk campuran seng, serta biji tungsten, timah dan besi. Kelimpahan
Indium dalam kulit bumi (ppm) sebesar 0,1.
4.
INDIUM
Berasal dari garis terang indigo pada spektrumnya. Unsur ini
ditemukan oleh Reich and Richter, yang kemudian mengisolasi logam ini. Sampai
pada tahun 1924, hanya satu gram yang tersedia di seluruh dunia dalam bentuk
terisolasi. Ketersediaanya mungkin sebanyak perak. Sekitar 4 juta troy ons
indium diproduksi di negara-negara maju. Kanada memproduksi lebih dari 1 juta
troy ons setiap tahunnya.
5.
TALIUM
Ditemukan secara spektroskopis oleh Crookes pada tahun 1861.
Nama elemen ini diambil dari garis hijau di spektrumnya. Logam ini berhasil
diisolasi oleh Crookes dan Lamy pada tahun 1862 pada saat yang bersamaan. Thalium adalah
unsur kimia dengan simbol Tl dan mempunyai nomor atom 81. Talium terdapat di crooksite,
lorandite, dan hutchinsonite. Ia juga ada dalam pyrites. Manganes
nodules, ditemukan di dasar samudera juga mengandung talium. (http://uhibbu-ilaiki.blogspot.com/2013/06/sifat-fisika-dari-unsur-unsur-logam.html)
C.
Sifat – sifat unsur golongan III A
Sifat Fisika
Unsur
|
B
|
Al
|
Ga
|
In
|
Tl
|
Nomor atom
|
5
|
13
|
31
|
49
|
81
|
Jari –jari atom (A0)
|
0,80
|
1,25
|
1,24
|
1,50
|
1,55
|
Jari –jari ion (A0)
|
-
|
0,45
|
0,60
|
0,81
|
0,95
|
Kerapatan (g/cm3)
|
2,54
|
2,70
|
5,90
|
7,30
|
11,85
|
Titik Leleh (0K)
|
2300
|
932
|
303
|
429
|
577
|
Titik Didih (0K)
|
4200
|
2720
|
2510
|
2320
|
1740
|
Energi ionisasi (I) (kJ/mol)
|
807
|
577
|
579
|
556
|
590
|
Energi ionisasi (II) (kJ/mol)
|
2425
|
1816
|
1979
|
1820
|
1971
|
Energi ionisasi (III) (kJ/mol)
|
3658
|
2744
|
2962
|
2703
|
2874
|
Tabel diatas menunjukkan ringkasan
beberapa sifat penting dari unsur-unsur golongan IIIA. Fakta yang terpenting
pada tabel diatas adalah tingginya titik leleh Boron dan titik leleh Galium
yang relatif rendah; peningkatan yang signifikan pada potensial reduksi dari
atas ke bawah dalam satu golongan; tingginya energi ionisasi dari golongan
nonlogam (boron) dan besarnya peningkatan kepadatan dari atas ke bawah dalam
satu golongan.
Kecenderungan sifat logam golongan
IIIA:
·
Jari-jari
logam cenderung berkurang dari Ga- Tl, kecuali logam Al
·
Jari-jari
ion cenderung meningkat dari Al – Tl
·
Energi
ionisasi pertama unsur golongan IIIA cenderung berkurang dari Al – Tl
·
Keelektronegatifan
unsur golongan IIIA cenderung bertambah dari Al – Tl
·
Titik
cair unsur golongan IIIA cenderung bertambah dari Ga – Tl, kecuali Al memiliki
titik cair yang besar
·
Titik
didih unsur golongan IIIA cenderung berkurang dari Al – Tl
Sifat Kimia
·
Boron adalah
unsur golongan IIIA dengan nomor atom lima. Boron memiliki sifat diantara logam
dan nonlogam (semimetalik). Boron lebih bersifat semikonduktor daripada sebuah
konduktor logam lainnya. Secara kimia boron berbeda dengan unsur- unsur satu
golongannya. Boron juga merupakan unsur metaloid dan banyak ditemukan dalam
bijih borax.
·
Aluminium tidak beracun
(sebagai logam), nonmagnetik dan tidak memercik. Aluminium sangat lunak dan
kurang keras. Aluminium adalah logam aktif seperti yang ditunjukkan pada harga
potensial reduksinya dan tidak ditemukan dalam bentuk unsur di alam. Tahan korosi dan tidak beracun
maka banyak digunakan untuk alat rumah tangga seperti panci, wajan dan
lain-lain.
·
Galium adalah
suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Ga dan nomor atom
31. sebuah logam miskin yang jarang dan lembut, galium merupakan benda padat
yang mudah rapuh pada suhu rendah namun mencair lebih lambat di atas suhu kamar
dan akan melebur ditangan. Terbentuk dalam jumlah sedikit di dalam bauksit dan
bijih seng.
·
Indium adalah
logam yang jarang ditemukan, sangat lembut, berwarna putih keperakan dan stabil
di dalam udara dan air tetapi larut dalam asam. Indium termasuk dalam logam miskin
( logam miskin atau logam post-transisi adalah unsur logam dari blok p dari
tabel periodik, terjadi antara metalloid dan logam transisi, tetapi kurang
dibanding dengan logam alkali dan logam alkali tanah, titik leleh dan titik
didihnya lebih rendah dibanding dengan logam transisi dan mereka lebih lunak).
Indium ditemukan dalam bijih seng tertentu. Logam indium dapat menyala dan
terbakar.
·
Thalium adalah unsur kimia dengan
simbol Tl dan mempunyai nomor atom 81. Thalium adalah logam yang lembut dan
berwarna kelabu dan lunak dan dapat dipotong dengan sebuah pisau. Thalium
termasuk logam miskin. Thalium kelihatannya seperti logam yang berkilauan
tetapi ketika bersentuhan dengan udara, thalium dengan cepat memudar menjadi
warna kelabu kebiru-biruan yang menyerupai timbal. Jika thalium berada di udara
dalam jangka waktu yang lama maka akan terbentuk lapisan oksida pada thalium.
Jika thalium berada di air maka akan terbentuk thalium hidroksida. Oksida akan
terbentuk jika membiarkan talium di udara dan hidrida dapat terbentuk jika
tercampur dengan air. Logam ini sangat lunak dan mudah dibentuk. Ia dapat
dipotong dengapisau.
D.
Reaksi-Reaksi Dari Unsur-Unsur Logam Utama Golongan IIIA.
1.
Boron
·
Reaksi boron dengan udara
Kemampuan boron bereaksi
dengan udara bergantung pada kekristalan sampel tersebut, suhu, ukuran
partikel, dan kemurniannya. Boron tidak bereaksi dengan udara pada suhu kamar.
Pada temperatur tinggi, boron terbakar membentuk boron (III) Oksida, B2O3.
4B + 3O2 (g) →
2 B 2O3
·
Reaksi boron dengan air
Boron tidak bereaksi dengan
air pada kondisi normal
·
Reaksi boron dengan halogen
Boron bereaksi dengan hebat
pada unsur –unsur halogen seperti flourin (F2), klorin (Cl2),
bromine (Br2), membentuk trihalida menjadi boron (III) flourida,
boron (III) bromida, boron (III) klorida.
2B (s) + 3F2 (g) →
2 BF3
2B (s) +
3Cl2 (g) → 2 BCl3
2B (s) +
3Br2 (g) → 2 BBr3
·
Reaksi boron dengan asam
Kristal boron tidak bereaksi dengan pemanasan asam hidroklorida
(HCl) atau pemanasan asam hidroflourida (HF). Boron dalam bentuk serbuk
mengoksidasi dengan lambat ketika ditambahkan dengan asam nitrat.
2.
Aluminium
·
Reaksi aluminium dengan udara
Aluminium adalah logam berwarna putih keperakan. Permukaan logam
aluminium dilapisi dengan lapisan oksida yang membantunya melindungi logam agar
tahan terhadap udara. Jadi, aluminium tidak bereaksi dengan udara. Jika lapisan
oksida rusak, logam aluminium bereaksi untuk menyerang (bertahan). Aluminium
akan terbakar dalam oksigen dengan nyala api, membentuk aluminium (III) oksida
Al2O3.
4Al (s) +
3O2 (l ) → 2 Al2O3
·
Reaksi aluminium dengan air
Aluminium adalah logam
berwarna putih keperakan. Permukaan logam aluminium dilapisi dengan lapisan
oksida yang membantunya melindungi logam agar tahan terhadap udara. Hal serupa
juga terjadi pada reaksi aluminium dengan air.
·
Reaksi aluminium dengan
halogen
Aluminium bereaksi dengan
hebat pada unsur –unsur halogen seperti iodin (I2), klorin (Cl2),
bromine (Br2), membentuk aluminium halida menjadi aluminium (III)
iodida, aluminium (III) bromida, aluminium (III) klorida.
2Al (s) +
3I2 (l) → 2 Al2I6 (s)
2Al (s) +
3Cl2 (l) → 2 Al2 Cl3
2Al (s) +
3Br2 (l) → 2 Al2 Br6
·
Reaksi aluminium dengan asam
Logam
aluminium larut dengan asam sulfur membentuk larutan yang mengandung ion Al
(III) bersama dengan gas hydrogen.
2Al (s) +
3H2SO4 (aq) → 2Al 3+ (aq) +
2SO4 2- (aq) + 3H2 (g)
2Al (s) +
6HCl (aq) → 2Al 3+ (aq) +
6Cl- (aq) + 3H2 (g)
·
Reaksi aluminium dengan basa
Aluminium larut dengan natrium hidroksida.
2Al (s) + 2
NaOH (aq) + 6 H2O → 2Na+(aq) +
2 [Al (OH)4]- + 3H2 (g)
3.
Galium
·
Reaksi galium dengan asam
Ga2O3 + 6 H+ →
2 Ga3+ + 3 H2O
Ga (OH)3 + 3 H+ →
Ga3+ + 3 H2O
·
Reaksi galium dengan
basa
Ga2O3 + 2 OH- →
2 Ga(OH)4-
Ga (OH)3 + OH- →
Ga(OH)4-
4.
Indium
·
Reaksi indium dengan udara
In3+ + O2 →
In2O3
·
Reaksi indium dengan asam
Indium bereaksi dengan HNO3 15
M
In3+ +
3HNO3 → In(NO3)3 + 3H+
Indium juga bereaksi dengan
HCl 6M
In3+ +
3HCl → InCl3 + 3H+
5.
Thalium
·
Reaksi talium dengan udara
Potongan logam thalium yang segar akan memudar dengan lambat
memberikan lapisan oksida kelabu yang melindungi sisa logam dari pengokdasian
lebih lanjut.
2 Tl (s) + O2 (g) →
Tl2O
·
Reaksi thalium dengan air
Thalium kelihatannya
tidak bereaksi dengan air. Logam thalium memudar dengan lambat dalam air basah
atau larut dalam air menghasilkan racun thalium (I) hidroksida
2 Tl (s) +
2H2O (l) → 2 TlOH (aq) + H2 (g)
·
Reaksi thalium dengan
halogen
Logam thalium bereaksi
dengan hebat dengan unsur-unsur halogen seperti flourin (F2), klorin
(Cl2), dan bromin (Br2) membentuk thalium (III) flourida,
thalium (III) klorida, dan thalium (III) bromida. Semua senyawa ini bersifat
racun.
2 Tl (s) +
3 F2 (g) → 2 TiF3 (s)
2 Tl (s) + 3 Cl2 (g) →
2 TiCl3 (s)
2 Tl (s) +
3 Br2 (g) → 2 TiBr3 (s)
·
Reaksi thalium dengan asam
Thalium larut dengan
lambat pada asam sulfat atau asam klorida (HCl) karena racun garam talium yang
dihasilkan tidak larut.
E. Kegunaan
Unsur-Unsur Logam Utama Golongan III A.
Kegunaan unsur boron
Natrium
tetraborat pentaidrat (Na2B4O7. 5H2O)
yang digunakan dalam menghasilkan kaca gentian penebat dan
peluntur natrium perborat.
·
Asam ortoborik (H3BO3)
atau asam Borik yang digunakan dalam penghasilan textil kaca gentian dan
paparan panel rata.
·
Natrium tetraborat
dekahidrat (Na2B4O7. 10H2O)
atau yang dikenal dengan nama boras digunakan dalam penghasilan pelekat.
·
Asam Borik belum lama ini
digunakan sebagai racun serangga, terutamannya menentang semut atau lipas.
·
Sebagian boron digunakan
secara meluas dalam síntesis organik dalam pembuatan kaca borosilikat dan
borofosfosilikat.
·
Boron-10 juga digunakan
untuk membantu dalam pengawalan reactor nuklir, sejenis pelindung daripada
sinaran dan dalam pengesanan neutron.
·
Boron-11 yang dipatenkan
(boron susut) digunakan dalam pembuatan kaca borosilikat dalam bidang
elektronik pengerasan sinaran.
·
Filamen boron adalah bahan
berkekuatan tinggi dan ringan yang biasanya digunakan dalam struktur
aeroangkasa maju sebagai componen bahan komposit.
·
Natrium borohidrida (NaBH4)
ialah agen penurun kimia yang popular digunakan untuk menurunkan aldehid dan
keton menjadi alcohol.
Kegunaan unsur aluminium
·
Aluminium digunakan pada
otomobil, pesawat terbang, truck, rel kereta api, kapal laut, sepeda.
·
Pengemasan (kaleng, foil)
·
Bidang konstruksi (
jendela, pintu, dll)
·
Pada perlengkapan memasak
·
Aluminium digunakan pada
produksi jam tangan karena aluminium memberikan daya tahan dan menahan
pemudaran dan korosi.
Kegunaan unsur galium
·
Karena galium membasahi
gelas dan porselin, maka galium dapat digunakan untuk menciptakan cermin yang
cemerlang.
·
Galium dengan mudah
bercampur dengan kebanyakan logam dan digunakan sebagai komponen dalam campuran
peleburan yang rendah. Plutonium digunakan pada senjata nuklir yang
dioperasikan dengan campuran dengan galium untuk menstabilisasikan allotrop
plutonium.
·
Galium arsenida digunakan
sebagai semikonduktor terutama dalam dioda pemancar cahaya.
·
Galium juga digunakan
pada beberapa termometer bertemperatur tinggi.
Kegunaan unsur indium
·
Indium digunakan untuk
membuat komponen elektronik lainnya thermistor dan fotokonduktor
·
Indium dapat digunakan
untuk membuat cermin yang memantul seperti cermin perak dan tidak cepat pudar.
·
Indium digunakan untuk
mendorong germanium untuk membuat transistor.
·
Indium dalam jumlah kecil
digunakan pada peralatan yang berhubungan dengan gigi.
·
Indium digunakan pada LED
(Light Emitting Diode) dan laser dioda berdasarkan senyawa semikonduktor
seperti InGaN, InGaP yang dibuat oleh MOVPE (Metalorganic Vapor Phase Epitaxy)
teknologi.
·
Dalam energi nuklir, reaksi
(n,n’) dari 113In dan 115 In
digunakan untuk menghilangkan jarak fluks neutron.
Kegunaan unsur thalium
·
Digunakan sebagai bahan
semikonduktor pada selenium
·
Digunakan sebagai dopant (
meningkatkan) kristal natrium iodida pada peralatan deteksi radiasi gamma
seperti pada kilauan alat pendeteksi barang pada mesin hitung di supermarket.
·
Radioaktif thalium-201
(waktu paruh 73 jam) digunakan untuk kegunaan diagnosa pada pengobatan inti.
·
Jika thalium digabungkan
dengan belerang, selenium dan arsen, thalium digunakan pada produksi gelas
dengan kepadatan yang tinggi yang memiliki titik lebur yang rendah dengan jarak
125 dan 1500 C.
·
Thalium digunakan pada
elektroda dan larut pada penganalisaan oksigen.
·
Thalium juga digunakan pada
pendeteksi inframerah.
·
Thalium adalah racun dan digunakan
pada racun tikus dan insektisida, tetapi penggunaannya dilarang oleh banyak
negara.
·
Garam-garam Thalium (III)
seperti thalium trinitrat, thalium triasetat adalah reagen yang berguna pada
sintesis organic yang menunjukkan perbedaan perubahan bentuk pada senyawa
aromatik, keton dan yang lainnya. (http://saifias.wordpress.com/2012/11/05/golongan-iii-a-dan-iv-a/)
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Unsur-unsur
pada golongan IIIA mencakup satu unsur non-logam dan empat unsur lainnya yang
memiliki sifat kelogaman yang sama (Miessler, 1991). Unsur-unsur pada golongan
IIIA menunjukkan perbedaan sifat yang cukup bervariasi. Boron merupakan unsur
non-logam, aluminium merupakan unsur logam namun menunjukkan banyak kemiripan
sifat kimia dengan boron, dan unsur sisanya seluruhnya memiliki karakteristik
sebagai unsur logam (Sharpe, 1992).
Meskipun
keadaan oksidasi positif tiga (+3) merupakan karakteristik utama untuk semua
unsur golongan IIIA, keadaan positif satu (+1 atau + saja) terdapat dalam
senyawaan semua unsur golongan IIIA kecuali boron, dan untuk thallium
keadaan tersebut merupakan keadaan oksidasi yang stabil. Faktanya
thallium menunjukkan kemiripan dengan banyak unsur lain (alkali tanah, perak,
merkuri, dan timbal ) sehingga disebut duckbill platypus di
antara unsur-unsur lainnya (Sharpe, 1992).
B.
SARAN
Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka penulis mohon kritik
dan saran guna perbaikan untuk masa yang akan datang. Penulis berharap semoga
makalah ini bermanfaat bagi pembaca terutama dalam pemahaman kimia
unsuregolongan III A.
DAFTAR PUSTAKA
- G.Ratz.1981.GeneralChemistry:TheoriandDescription.USA.
Jovannovic. Inc.
- Pettruci.
Ralph.H.1999. Kimia Dasar Prinsip dan
Terapan Modern.Edisi ke-4,Jilid III. Erlangga. Jakarta.
Post a Comment for "Unsur kimia golongan III A"