Kimia lingkungan
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Ozon adalah molekul yang terdiri
dari tiga atom Oksigen. Lapisan ozon adalah suatu lapisan yang terletak di
lapisan stratosfir, 20 – 45 km diatas permukaan bumi, yang terdiri dari
molekul-molekul ozon. Lapisan ini dapat menyerap radiasi ultra violet yang
dipancarkan matahari. Pada lapisan ini ozon terbentuk dan terurai melalui
keseimbangan dinamis. Keberadaan bahan-bahan kimia tertentu di stratosfir dapat
mengganggu kesetimbangan reaksi tersebut, sehingga semakin lama molekul ozon
semakin berkurang, dan menimbulkan lubang ozon.
Kejadian lubang ozon stratosfer di
atas Antartika, di kutub selatan, ditemukan pada awal 1985. Pada tahun 1989,
dipastikan bahwa kemungkinan perusakan lapisan ozon dalam jumlah besar dapat
juga terjadi di daerah Kutub Utara, dan kemungkinan juga di daerah tropis.
Selama beberapa dekade terakhir, CFC yang dilepaskan ke atmos0fer mencapai
jumlah yang cukup besar sehingga jika tidak di cegah, dikhawatirkan akan
menghancurkan lapisan ozon.
B.
Tujuan
Pembuatan makalah ini bertujuan
untuk :
1. Mengetahui kegunaan ozon bagi
kehidupan sehari-hari.
2. Mengetahui akibat atau dampak dari
penipisan lapisan ozon bagi kehidupan manusia.
3. Untuk mengetahui penyebab atau
factor-faktor yang mempengaruhi penipisan atau kerusakan pada lapisan ozon.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Ozon
Ozon merupakan gas yang secara alami
terdapat didalm atmosfer. Lapisan ozon mulai dikenal oleh seorang ilmuwan dari
Jerman, Christian Friedrich Schonbein pada tahun 1839. Ozon adalah hasil reaksi
antara oksigen dengan sinar ultraviolet dari matahari. Ozon di udara berfungsi
menahan radiasi sinar ultraviolet dari matahari pada tingkat yang aman untuk
kesehatan kita semua. Ozon juga diproduksi manusia untuk dipergunakan sebagai
bahan pemurni air, pemutih, dan salah satu unsur pembentuk plastik. Setiap
molekul ozon mengandung 3 atom oksigen dengan rumus kimia O3. Ozon ditemukan
terutama di lapisan atmosfer bagian bawah. Kira – kira 10% ozon atmospheric
terdapat di Troposfir, suatu lapisan Tamosfir yang paling dekat dengan bumi
(mulai dari permukaan bumi hingga 10-16 Km).
Ozon troposfir terbentuk dari reaksi
kimia yang disebabkan adanya gas pencemar hasil aktivitas manusia, sehingga
berbahaya terhadap system kehidupan. Sisanya sebanyak 90% terdapat di Stratosfir,
terutama antara bagian puncak lapisan trofosfir hingga ketinggian 50 Km. Ozon
di stratosfir ini terbentuk secara alami, dikenal dengan lapisan ozon (ozone
layer) dan sangat berguna bagi system kehidupan. Istilah 'ozon' atau lebih
tepat lagi 'lapisan ozon' mulai mendapat perhatian sekitar tahun 1980an ketika
para ilmuwan menemukan adanya 'lubang' di lapisan ozon di Antartika. Lubang
tersebut merupakan hasil dari tenaga matahari yang mengeluarkan radiasi ultra
yang tinggi. Radiasi itu berpecah menjadi molekul oksigen sekaligus melepaskan
atom bebas di mana setengahnya diikat dengan molekul oksigen yang lain untuk
membentuk ozon.
B.
Manfaat
Ozon
Lapisan ozon melindungi bumi dari
paparan sinar Ultra Violet B (UV-B) yang sangat berbahaya bagi makhluk hidup di
muka bumi. UV-B yang mempunyai panjang gelombang 280-315 nm, sebagian diserap
oleh lapisan ozon, dengan demikian jumlah UV-B yang mencapai bumi jumlahnya
sangat sedikit. Paparan UV-B terhadap manusia dapat mengakibatkan penyakit
kanker kulit, katarak dan mengurangi system kekebalan tubuh. Paparan UV-B juga
dapat merusak kehidupan tanaman, organisme bersel satu dan ekosistem perairan.
Sedangkan UV-A (dengan panjang gelombang 315-400 nm) tidak diserap oleh lapisan
ozon. Radiasi UV-A dari sinar matahari sangat bermanfaat bagi kelangsungan
hidup makhluk hidup di permukaan bumi.
Lapisan ozon sangat penting karena
ia menyerap radiasi ultra violet (UV) dari matahari untuk melindungi radiasi
yang tinggi sampai ke permukaan bumi. Radiasi dalam bentuk UV spektrum
mempunyai jarak gelombang yang lebih pendek daripada cahaya. Radiasi UV dengan
jarak gelombang adalah di antara 280 hingga 315 nanometer yang dikenali UV-B
dan ia merusak hampir semua kehidupan. Dengan menyerap radiasi UV-B sebelum ia
sampai ke permukaan bumi, lapisan ozon melindungi bumi dari efek radiasi yang
merusak kehidupan.
Ozon stratospheric juga memberi efek
pada suhu atmosfer yang menentukan suhu dunia. Berdasar hasil penelitian
ilmuwan, lapisan ozon yang menjadi pelindung bumi dari radiasi UV-B ini semakin
menipis. Gas CFC disebut juga sebagai gas yang menyebabkan terjadinya penipisan
lapisan ozon ini. CFC digunakan oleh masyarakat modern seperti lemari es, bahan
dorong dalam penyembur, pembuatan buih dan bahan pelarut terutamanya bagi
kilang-kilang elektronik. Para ilmuwan sebenarnya sudah membuat teori dan
ramalan mengenai penipisan lapisan ozon ini tahun 1970an.
C.
Proses
Penipisan Ozon
Kerusakan lapisan ozon adalah
istilah yang sering digunakan untuk mendeskripsikan berkurangnya atau hilangnya
lapisan ozon yang terdapat pada lapisan atmosfir. Berdasarkan laporan dari NASA
bahwa lubang ozon di Antartika telah mencapai 29 juta Km². Konsentrasi rata –
rata lapisan ozon kurang dari 200 DU dikategorikan sebagai lubang ozon (Ozone
Hole). Penyebab rusaknya atau menipisnya lapisan ozon yaitu oleh Bahan Perusak
Ozon (BPO) yang diemisikan dari berbagai kegiatan, baik dalam menggunakan atau
memproduksi barang mengandung BPO. Ancaman yang diketahui terhadap keseimbangan
ozon adalah kloroflorokarbon (CFC) yang mengakibatkan menipisnya lapisan ozon.
CFC digunakan oleh masyarakat modern dengan cara yang tidak terkira banyaknya,
misalnya dengan : AC,Kulkas,bahan dorong dalam penyembur (aerosol), diantaranya
kaleng semprot untuk pengharum ruangan, penyemprot rambut atau parfum pembuatan
busa,bahan pelarut terutama bagi kilang-kilang elektronik. Satu buah molekul
CFC memiliki masa hidup 50 hingga 100 tahun dalam atmosfer sebelum dihapuskan.
Dalam waktu kira-kira 5 tahun, CFC bergerak naik dengan perlahan ke dalam stratosfer
(10 – 50 km). Molekul CFC terurai setelah bercampur dengan sinar UV, dan
membebaskan atom KLORIN. Atom klorin ini berupaya memusnahkan ozon dan
menghasilkan LUBANG OZON. Penipisan lapisan ozon akan menyebabkan lebih banyak
sinar UV memasuki bumi.
Lubang ozon di Antartika disebabkan
oleh penipisan lapisan ozon antara ketinggian tertentu seluruh Antartika pada
musim semi. Pembentukan ‘lubang’ tersebut terjadi setiap bulan September dan
pulih ke keadaan normal pada lewat musin semi atau awal musim panas. Dalam
bulan Oktober 1987, 1989, 1990 dan 1991, lubang ozon yang luas telah dilacak di
seluruh Antartika dengan kenaikan 60% pengurangan ozon berbanding dengan
permukaan lubang pra-ozon. Pada bulan Oktober 1991, permukaan terendah atmosfer
ozon yang pernah dicatat telah terjadi di seluruh Antartika.
1975, dikhawatirkan aktivitas
manusia akan mengancam lapisan ozon. Oleh itu atas permintaan “United Nations
Environment Programme” (UNEP), WMO memulai Penyelidikan Ozon Global dan Proyek
Pemantauan untuk mengkoordinasi pemantauan dan penyelidikan ozon dalam jangka
panjang. Semua data dari tapak pemantauan di seluruh dunia diantarkan ke Pusat
Data Ozon Dunia di Toronto, Kanada, yang tersedia kepada masyarakat ilmiah
internasional.
1977, pertemuan pakar UNEP mengambil
tindakan Rencana Dunia terhadap lapisan ozon; 1987, ditandatangani Protokol
Montreal, suatu perjanjian untuk perlindungan terhadap lapisan ozon. Protokol
ini kemudian diratifikasi oleh 36 negara termasuk Amerika Serikat. 1990
Pelarangan total terhadap penggunaan CFC sejak diusulkan oleh Komunitas Eropa
(sekarang Uni Eropa) pada tahun 1989, yang juga disetujui oleh Presiden AS
George Bush.
1991 Untuk memonitor berkurangnya
ozon secara global, National Aeronautics and Space Administration (NASA) meluncurkan
Satelit Peneliti Atmosfer. Satelit dengan berat 7 ton ini mengorbit pada
ketinggian 600 km (372 mil) untuk mengukur variasi ozon pada berbagai
ketinggian dan menyediakan gambaran jelas pertama tentang kimiawi atmosfer di
atas. 1995, lebih dari 100 negara setuju untuk secara bertahap menghentikan
produksi pestisida metil bromida di negara-negara maju. Bahan ini diperkirakan
dapat menyebabkan pengurangan lapisan ozon hingga 15 persen pada tahun 2000.
1995 CFC tidak diproduksi lagi di
negara maju pada akhir tahun dan dihentikan secara bertahap di negara
berkembang hingga tahun 2010.Hidrofluorokarbon atau HCFC, yang lebih sedikit
menyebabkan kerusakan lapisan ozon bila dibandingkan CFC, digunakan sementara
sebagai pengganti CFC.
D.
Dampak
Penipisan Lapisan Ozon
Penipisan lapisan ozon akan
menyebabkan lebih banyak sinar radiasi ultra ungu memasuki bumi. Radiasi ultra
ungu ini dapat membuat efek pada kesehatan manusia, memusnahkan kehidupan laut,
ekosistem, mengurangi hasil pertanian dan hutan. Efek utama pada manusia adalah
peningkatan penyakit kanker kulit karena selain itu dapat merusak mata termasuk
kataraks dan juga mungkin akan melemahkan sistem imunisasi badan.
Pada bidang pertanian, penerimaan
sinar ultra violet pada tanaman dapat memusnahkan hasil tanaman utama dunia.
Hasil kajian menunjukkan hasil tanaman seperti 'barli' dan 'oat' menunjukkan
penurunan karena penerimaan sinar radiasi yang semakin tinggi. Tanaman
diperkirakan akan mengalami kelambatan pertumbuhan, bahkan akan cenderung
kerdil, sehingga merusak hasil panen dan hutan-hutan yang ada. Radiasi penuh
ini juga dapat mematikan anak-anak ikan, kepiting dan udang di lautan, serta
mengurangi jumlah plankton yang menjadi salah satu sumber makanan kebanyakan
hewan-hewan laut. Kerusakan lapisan ozon juga memiliki pengaruh langsung pada
pemanasan bumi yang sering disebut sebagai "efek rumah kaca".
Usaha-usaha untuk mencegah penipisan ozon menjadi mulai dilakukan bersama oleh
semua negara di dunia. Usaha itu pun telah di galakkan secara serius melalui
UNEP (United Nation Environment Programme) salah satu organisasi PBB yang
bergerak dibidang program perlindungan lingkungan dan alam.
Menipisnya lapisan ozon dalam
atmosfer bagian atas diperkirakan menjadi penyebab meningkatnya penyakit kanker
kulit dan katarak pada manusia, merusak tanaman pangan tertentu, mempengaruhi
plankton yang akan berakibat pada rantai makanan di laut, dan meningkatnya
karbondioksida (lihat pemanasan global) akibat berkurangnya tanaman dan
plankton. Sebaliknya, terlalu banyak ozon di bagian bawah atmosfer membantu
terjadinya kabut campur asap, yang berkaitan dengan iritasi saluran pernapasan
dan penyakit pernapasan akut bagi mereka yang menderita masalah kardiopulmoner.
Oleh karena itu, kita semua harus memandang serius masalah ini dan berupaya
untuk mencegah atau meminimalkan penipisan lapisan ozon di alam ini dengan cara
meminimalkan penggunaan bahan-bahan yang dapat mempertipis ozon agar generasi
yang akan datang dapat mewarisi alam sekitar yang masih baik.
E.
Pengendalian
Penipisan Lapisan Ozon
Persoalan semakin rumit ketika
pemerintah menjadikan industri sebagai lahan mencari keuntungan (pendapatan
asli daerah) sehingga industri semakin menunjukkan egonya. Saat ini lapisan
ozon telah berada pada titik yang mengkhawatirkan. Wilayah yang paling
berdampak adalah kutub utara dan selatan.Hal ini karena di atas kedua kutub
tersebut ( di lapisan ozon ) terjadi reaksi antara ion chlor dan brom dengan
ozon. Ion chlor dan brom sendiri dihasilkan dari reaksi antara zat-zat kimia
perusak lapisan ozon ( BPO ) dengan sinar ultraviolet.
Akibat paling buruk pada lingkungan
adalah terjadinya perubahan suhu secara global. Gunung-gunung es di kutub utara
akan mencair mengakibatkan naiknya permukaan air laut, dan secara perlan-lahan
hilanglah daratan. Sejumlah prediksi tentang Indonesia di antaranya kenaikan
permukaan air laut akan menggenangi daratan sejauh 50 m dari garis pantai kepulauan
Indonesia sepanjang 81.000 km. Lebih dari 405.000 Ha di daratan Indonesia akan
tenggelam, artinya ribuan pulau kecil terancam terhapus dari peta.
Radiasi ultraviolet juga akan
berpengaruh pada kesehatan manusia. Untuk setiap penipisan satu persen lapisan
ozon diperkirakan sebanyak 2 persen radiasi ultraviolet sampai ke permukaan
bumi, dan menyebabkan peningkatan kanker kulit sampai 5 persen.Sekitar 12-15
juta orang di seluruh dunia menderita kebutaan akibat katarak dan diperkirakan
makin lama jumlahnya makin meningkat bila kerusakan lapisan ozon tidak cepat
ditanggulangi. Ini adalah proses pemusnahan bumi secara cepat, mungkin
dalam periode 100 tahun mendatang menurut Stephen R.Covey dalam bukunya
The 7 Habbits of Highly Effective People dan ramalan komputer World 3 USA.
Pengendalian BPO
Untuk
mengendalikan kerusakan lapisan ozon yang diperlukan saat ini adalah peran
serta semua pihak, baik pemerintah, industri maupun masyarakat. Namun, saat
ini, sulit mengharapkan industri untuk tidak memproduksi bahan perusak lapisan
ozon (BPO) seperti CFC, halotan, metil bromida. Karena, kecenderungan industri
mengejar keuntungan demi kelangsungan hidup perusahaan dan karyawannya. Contoh
industri-industri besar di Amerika Serikat seperti Exxon, melobi pemerintah
Amerika Serikat agar menolak Protokol Kyoto yang mengatur penurunan konsentrasi
gas-gas rumah kaca (termasuk freon) di atmosfer yang menyebabkan perubahan
iklim. Dan efeknya, pemerintah AS menolak Protokol Kyoto.
Program Insentif
Program
insentif adalah memberikan penghargaan kepada industri pembuat freon.
Penghargaan yang diberikan berupa sertifikat ISO atau pun penghargaan
lingkungan hijau, yang memberikan gelar bahwa industri tersebut telah
mensubstitusi produk freon dengan produk lain yang tidak merusak lapisan
ozon.Terdapat beberapa lembaga, seperti Sucofindo yang memberikan sertifikat
ISO kepada industri yang ramah lingkungan. Sertifikat diberikan setelah
dilakukan proses peninjauan dan telaahan serta evaluasi terhadap industri
tersebut berdasarkan komponen-komponen ISO.
Program Disinsentif
Program
disinsentif adalah perilaku menolak produk yang tidak ramah terhadap lapisan
ozon. Upaya ini dilakukan oleh masyarakat, antara lain dengan :Pertama, bagi
konsumen diharapkan membeli produk, misalnya aerosol dalam kaleng, lemari es,
pemadam kebakaran, dan lain-lain yang berlabel ozone friendly atau Free CFC.
Label tersebut menunjukkan produk-produk tersebut tidak mengandung BPO seperti
CFC atau halon.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ozon merupakan gas yang secara alami
terdapat didalm atmosfer. Lapisan ozon mulai dikenal oleh seorang ilmuwan dari
Jerman, Christian Friedrich Schonbein pada tahun 1839. Ozon adalah hasil reaksi
antara oksigen dengan sinar ultraviolet dari matahari. Ozon di udara berfungsi
menahan radiasi sinar ultraviolet dari matahari pada tingkat yang aman untuk
kesehatan kita semua. Ozon juga diproduksi manusia untuk dipergunakan sebagai
bahan pemurni air, pemutih, dan salah satu unsur pembentuk plastik. Setiap
molekul ozon mengandung 3 atom oksigen dengan rumus kimia O3. Ozon ditemukan
terutama di lapisan atmosfer bagian bawah. Kira – kira 10% ozon atmospheric
terdapat di Troposfir, suatu lapisan Tamosfir yang paling dekat dengan bumi
(mulai dari permukaan bumi hingga 10-16 Km).
Ozon troposfir terbentuk dari reaksi
kimia yang disebabkan adanya gas pencemar hasil aktivitas manusia, sehingga
berbahaya terhadap system kehidupan. Sisanya sebanyak 90% terdapat di
Stratosfir, terutama antara bagian puncak lapisan trofosfir hingga ketinggian
50 Km. Ozon di stratosfir ini terbentuk secara alami, dikenal dengan lapisan
ozon (ozone layer) dan sangat berguna bagi system kehidupan. Istilah 'ozon'
atau lebih tepat lagi 'lapisan ozon' mulai mendapat perhatian sekitar tahun
1980an ketika para ilmuwan menemukan adanya 'lubang' di lapisan ozon di
Antartika. Lubang tersebut merupakan hasil dari tenaga matahari yang
mengeluarkan radiasi ultra yang tinggi. Radiasi itu berpecah menjadi molekul
oksigen sekaligus melepaskan atom bebas di mana setengahnya diikat dengan
molekul oksigen yang lain untuk membentuk ozon.
DAFTAR PUSTAKA
Soedomo
Moestikahadi. 2001. Pencemaran Udara. Bandung: ITB Bandung
Julianti
Araini. 2003. Lapisan Ozon Terus Berkurang. Kimia lingkungan.
Yusnita,
H. Pengendalian Kerusakan Ozon, (Online),
Post a Comment for "Kimia lingkungan"